Pacaran Semu

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, masuk Mas, sebentar ya, Mia panggil Ayah ke dalam!"

"Ayah...Ayah,"

"Ayah pergi ke rumah pak RT Mia, tadi pak Rahmat kesini katanya ada beberapa warga yang disuruh ke rumah pak RT ada yang mau dibahas sepertinya," Ibu tiri ku menjawab panggilan ku.

"Ibu, ada teman Mia di depan, tolong Ibu temani dulu ya, Mia mau buatkan minuman."

"Cowok atau cewek?"

"Cowok bu, namanya Mas Wandi."

"Baiklah," sambil berjalan ke depan ibu menjawab ku.

Ibu Rita itu ibu tiri ku yang dinikahi Ayah saat umurku 10 tahun. Bagiku ibu Rita baik, walaupun tidak bagi kedua adikku, sehingga dua adikku tidak ada yang mau tinggal dengan Ayah hingga saat ini.

Setelah selesai membuat minuman dan mengganti baju kerjaku dengan baju kaos sederhana. Aku menghampiri mas Wandi yang sedang mengobrol dengan ibu.

"Udah kenalan belum nih," ku letakkan minuman di atas meja sambil mempersilahkan mas Wandi meminumnya.

"Mas, ini Ibu Rita, beliau ibu yang sudah merawat Mia dari kecil."

"Ibu, usaha kreditan panci di perumahan ini," aku menjelaskan sambil tersenyum ke arah ibu.

"Saya Wandi bu, temannya Mia, tinggal di lorong Satria," Mas Wandi memperkenalkan dirinya, berarti dari tadi mereka hanya diam - diam an. Ibu memang agak pemalu kalo tidak di ajak ngobrol duluan.

"Oh, berarti dekat dengan bengkel Mia kerja yaa?" Ibu mulai terpancing untuk mengobrol.

"Sebenarnya, kami udah larang Mia kerja, selain karna jauh, Mia juga sering ganti karna selisih barang, belum lagi kalo ada pelanggan yang suka genit sama Mia."

"Uhuk...uhuk...." mas Wandi terbatuk-batuk saat minum teh nya, mungkin dia merasa tersindir karena dia salah satu pelanggan genit itu. Aku hanya tertawa sambil menutup mulut. Ibu hanya diam bingung merasa salah bicara.

Sampai Mas Wandi akan pulang, Ayah belum juga tiba.

"Mas pulang dulu ya Mia, salam sama Ayah,"

"Ibu, Wandi pulang dulu ya, assalamualaikum." pamit Mas Wandi.

.......

Setelah Mas Wandi pulang, ibu melancarkan pertanyaan nya, " Itu tadi siapa Mia?"

"Salah satu pelanggan yang genit Bu," lalu aku tertawa, pasti ibu merasa sangat tidak enak dengan Mas Wandi.

....

Ayah datang berbarengan dengan adzan magrib berkumandang, biasanya Ayah akan sholat di masjid sampai Menunggu Isya.

"Mia, sini nak!" Ayah sudah pulang, sejak sholat tadi aku hanya berdiam di kamar, badan rasanya lelah.

"Iya Yah! Ayah sudah makan?"

"Sudah, tadi diambilkan ibu,

"Ibu bilang tadi Mia pulangnya diantar teman cowok ya?"

"Ya Ayah, namanya Mas Wandi, ia pernah ganti ban motor di toko Koko, Mia juga baru kenal seminggu yang lalu Ayah."

"Ayah tidak melarang Mia berteman dengan siapapun, tapi untuk ke jenjang selanjutnya Mia harus benar-benar kenal siapa dia."

"Kita orang susah nak, tapi anak ayah Cantik dan sudah dewasa sekarang Ayah tidak mau, Mia nanti dipermainkan, hati ayah akan hancur," ayah bercerita sambil mengusap matanya, ayah memang mudah sekali menangis.

"Ah ayah, Mia hanya berteman kok, belum tentu juga Mas Wandi mau dengan Mia, Mia dengar ceritanya sepertinya dia anak orang kaya."

"Kalaupun nanti lanjut, pasti Mia minta Ayah menyeleksi calon suami untuk anak ayah yang cantik ini," sambil tertawa kupeluk Ayah yang masih berlinangan air mata.

************

Maafkan jika ada kesalahan dalam penulisan, tanda baca dan alur cerita, di mohon kesediannya untuk memberikan saran yang bisa membantu penulis dalam memperbaiki nya.

Salam hormat dari penulis pemula yang masih harus banyak belajar 💜💜

Terpopuler

Comments

🌙Huma✨️

🌙Huma✨️

like 💚💚💚💚

2020-10-27

0

anotherbyl

anotherbyl

Yuhuu BOOM LIKE mendarat lagi..
Semangat selalu Kak!!


JANGAN LUPA FEEDBACK KAK
MAYRA
PERJALANAN HIDUP KANIA

2020-10-14

0

⟁ Jojo 🌱🐛

⟁ Jojo 🌱🐛

semangat ya kk

2020-10-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!