Kini aku menunggangi kudaku dengan perasaan dongkol.
Bagaimana tidak, aku harus mengikuti permainan gila ini!
Permainan dimana aku harus menemukan bola ajaib yang mereka sebut CrucifiX didalam sebuah hutan yang kabar-kabarnya banyak memiliki sihir dan hal yang membuat permainan ini makin gila adalah bola ajaib itu hanya ada lima belas buah sedangkan yang mencarinya ada lebih dari tujuh puluh orang jika tidak mendapatkan bola itu kami akan terkurung didalam hutan ini semalaman karena satu bola itu dapat membuka akses dua orang untuk keluar.
Tapi sekarang aku sedikit agak tenang, karna Jeriem ada bersamaku dan dari kabar yang aku dengar, ternyata tahun lalu Jeriem lah yang memenangkan permainan ini.
Hutan ini begitu lebat tapi sinar matahari masih terasa menyengat disini, seakan rindangnya pohon tidak mampu menahan sinar matahari memasuki hutan.
Aku masih setia menunggangi kudaku, berbeda dengan Jeriem yang kini sudah berjalan sambil menggiring kudanya.
"Jadi kau mengenal Vearly?" tanyaku pada Jeriem setelah keheningan menyelimuti kami selama beberapa saat.
"Tentu saja, kami sama-sama disini tahun kemarin" ujar Jeriem sambil berbalik dan menatapku yang berada di belakangnya dan kudanya.
"Aku satu kamar dengannya"
Entah memang hanya perasaanku atau tidak, aku merasa wajah Jeriem berubah seketika dan aku juga merasa aura nya pun berubah menjadi dingin seperti tidak tersentuh, sangat berbeda dengan Jeriem yang tadi sedang tersenyum.
"Jeriem" panggil ku ketika tidak menerima reaksi apapun darinya selain ekspresi dan aura nya yang berubah.
"Hm" dan apa ini?
Lagi-lagi begitu mudahnya Jeriem mengubah ekspresi dan aura nya secara bersamaan seakan halnya membalikkan telapak tangan.
"Oh ya?" aku sama sekali tidak berniat menjawab perkataannya.
Entah mengapa bersama Jeriem aku bisa merasa terancam dan terlindungi secara bersamaan.
Apa yang dikatakan pria beralis tebal itu benar?
🌸
Sudah satu jam lebih aku dan Jeriem menelusuri hutan ini tapi sama sekali tidak menemukan apapun selain jalan yang licin dan berbatu hingga aku dan Jeriem meninggalkan kuda kami agar dapat lebih mudah saat berjalan dan bahkan aku sama sekali tidak menemukan peserta lain disini.
Dimana mereka semua?
Padahal tadi kami semua memasuki hutan secara bersamaan.
"Jeriem"
"Hm"
"Aku.... " entah mengapa mulutku ini sangat sulit mengatakan bahwa kini aku sangat membutuhkan toilet.
"Aku butuh toilet" aku merasakan mukaku benar-benar panas sekali. kali ini, bagaimana bisa di situasi begini aku malah ingin buang air
"Oh..... Kalau begitu aku akan menunggu disana" ujar Jeriem dengan kikuk, dan ini benar-benar memalukan bagiku
Jeriem berjalan menjauh dariku
"Sepertinya kita belum berkenalan secara resmi?"
Aku menoleh kebelakang ku.
Dan cobaan macam apa lagi ini, oh ayolah aku hanya ingin buang air kecil tapi kenapa haruss dipenuhinya dengan cobaan seperti ini.
Dia, pria beralis tebal yang kemarin kutemui dan juga Pangeran yang sangat menyebalkan itu.
Hm....
Tapi mereka memang couple goals, sangat cocok, Sama-sama sangat menyebalkan.
Pria beralis tebal itu berjalan kearahku, sedangkan Asgard hanya berdiri ditempatnya sambil menatapku dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.
"Benarkan? Kita belum berkenalan secara resmi?" ujarnya sambil Menyeringai dan menampakkan dua gigi taringnya, dan itu sukses membuatku tidak ingin lagi untuk buang air.
Dia.....
Terlihat tampan dan menyeramkan secara bersamaan.
"Menjauh Lah darinya, Demian" aku menoleh kebelakang dan mendapati Jeriem yang kini tengah menatap pria beralis tebal itu dengan dingin
Oh.... Jadi namanya Demian
"Kenapa Jeriem, aku hanya ingin mengajaknya berkenalan"
Entah mengapa aku merasa ada aura permusuhan yang sangat besar antara Jeriem dan Demian.
Aku mengalihkan pandanganku dari mereka berdua dan menatap Asgard yang ternyata sedari tadi mamandangku dengan tatapan yang aneh
Entah lah aku tidak mengerti
"Ayo kita pergi Reta" Tiba-tiba saja Jeriem menyeret ku dengan menarik tanganku.
"Kenapa kau membawanya pergi, Aku ingin berkenalan dengannya" teriak Demian yang kudengar dari belakangku, aku menoleh kebelakang dan mendapati Asgard yang kini salah satu sudut bibirnya sudah terangkat, dan itu sangat menyeramkan, bahkan lebih menyeramkan dari seringaian Demian tadi.
"Apa kau ingin menjadikannya tumbal selanjutnya?"
Itu bukan suara Demian, melainkan suara Asgard yang masih berdiri ditempatnya, Seketika langkah kaki Jeriem terhenti begitu juga dengan cengkraman tangannya pada tanganku.
Dia berbalik dan menatap Asgard dengan tatapan sendu berbeda dengan Asgard yang kini menatap Jeriem dengan tatapan yang sangat mengerikan seakan dengan tatapannya itu dia bisa membunuh Jeriem.
Jeriem melepaskan tanganku dan berjalan menuju Asgard, Kini jarak mereka berdua hanya tinggal beberapa langkah saja.
"Aku tidak pernah menjadikan siapapun tumbal"
"Oh ya? Lalu Dia menghilang karna siapa hah?!" aku benar-benar terkejut mendengar teriakan Asgard.
Sebenarnya ada apa ini?
Jeriem sama sekali tidak merespon.
Dan siapa yang mereka maksud?
"Iya, itu karena aku, tapi aku..."
"Apa hah?!?"
Perdebatan mereka masih terus berlanjut dengan Asgard yang selalu berteriak emosi dan Jeriem dengan suara lembutnya.
Aku masih memperhatikan mereka, hingga sebuah tangan besar sudah bertengkar di bahuku.
Aku menoleh dan mendapati Demian sudah tersenyum lebar kearahku.
"Tidak usah diperhatikan, nanti kau ikut kerasukan seperti mereka"
"Sebenarnya mereka kenapa?"
"Ah...tidak apa-apa mereka hanya sedang mendebatkan mainan mereka yang hilang, ya... Kata seorang gadis seperti itu"
Aku kembali menatap Jeriem dan Asgard yang masih berargumen, aku bisa melihat emosi Asgard yang meluap-luap, tapi entah mengapa aku merasa dia tidak akan melanjutkan pertengkaran mereka ke level selanjutnya, seperti saling adu pukul mungkin.
Apa ini?
Kenapa tiba-tiba aku merasa aura disini berubah sangat drastis.
Bukan hanya aku yang merasakannya, tapi semua orang disini juga merasakannya, bahkan Asgard dan Jeriem sampai menghentikan perdebatan mereka.
Aku tidak tau apa yang terjadi tapi tiba-tiba saja langit menggelap sangat gelap hingga aku tidak bisa melihat apun
"Sial" dalam kegelapan itu aku bisa mendengar suara Asgard.
Dan dalam beberapa detik aku bisa melihat tiga pasang mata bersinar.
Tidak.
Itu bukan mata serigala atau bintang buas lainnya melainkan mata Jeriem, Asgard, dan Demian.
Yang benar saja mata mereka bersinar!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments