Perlahan aku membuka mataku yang terasa sangat berat, Apakah aku masih hidup?
Itulah pertnyaaan pertama yang bertengker dibenakku.
Kini aku bisa melihat langit-langit ruangan yang berwarna kelabu. Apakah aku dirumah sakit atau ditempat lain, dan siapa pria yang menyelamatkanku. Tiba-tiba kepalaku seperti ditusuk ribuan jarum, sangat sakit.
Samar-samar aku bisa mendengar suara derap kaki, dan dalam hitungan detik aku bisa melihat tiga wanita dengan dengan pakaian yang sedikit aneh menurutku, mereka memakai gaun putih dan mereka bertiga memaikai model pakaian yang sama.
Siapa mereka?
Aku sama sekali tidak mendengar mereka.
"Apakah Nona merasa sakit" tanya salah satu dari mereka yang membuatku makin bingung.
Apa katanya tadi?
Nona?
Panggilan macam apa itu!!!!
"Kami akan panggilkan Tuan muda jika Nona mau" ujar wanita itu lagi, dan.....siapa yang mereka maksud tuan muda?!?!?!??!?
Salah satu mereka keluar dari ruangan yang aku tempati.
Kesadaran belum sepenuhnya kembali, ya aku mengerti, pasti kini aku tengah bermimpi atau apalah itu dan aku yakin ini tidak nyata.
"Gu...gue dimana?" Tanyaku pada dua wanita yang kini menatapku heran.
Tidak juga mendapat jawaban membuatku benar-benar kesal.
"Ini dimana!?!?!?" Teriakku yang membuat mereka terperanjat.
"Nona, Nona sekarang berada dikamar Nona" jawab salah satu dari mereka dengan takut-takut.
Aku mengedarkan pandanganku.
Ini bukan kamarku.
Mana mungkin kamar yang dipenuhi degan segala hal mewah ini adalah kamarku.
Sekarang aku tambah yakin kalau aku bermimpi
"Ini pasti gue mimpi, iya ini pasti mimpi, oh.... atau jangan-jangan gue udah mati dan ini surganya" aku terlalu sibuk berargumen sendiri hingga aku tidak sadar bahwa ada seorang pria yang sidah masuk dan mwnghampiri kasur yang aku tiduri.
"Reta, kamu kenapa?" Tanya pria itu yang membuatku tersadar.
Suara itu.....
Iya itu suara yang meneriaki namaku sewaktu di toilet. Aku memandang wajahnya, tampan bahkan sangat tampan. Aku tidak pernah mengenal pria setampan ini selama hidupku dan.... dari mana dia tau namaku.
"Apa ada yang sakit?" Tanya pria itu lagi sambil mengelus kepalaku.
Otakku masih tidak bisa bekerja untuk mengetahui situasi seperti apa ini
"Ini dimana?" Tanyaku dengan suara yang sangat pelan.
"Ini dirumah kita Reta, dan ini kamarmu" jawab pria itu dengan raut wajah keheranan.
"Emangnya Lo siapa?"
Seketika mata pria itu membesar ketika mendengar pertanyaanku.
"Maksud kamu apa, Reta? Apa cuma karna kamu terkurung di toilet sekolah bisa buat kamu hilang ingatan, itu tidak mungkin Reta, jangan membohongiku"
Oh..... ayolah aku tidak berbohong, aku benar-benar bingung.
"Tunggu dulu!" Aku teriakku yang membuat pria didepanku yang awalnya ingin bicara malah terdiam menatapku.
"Nama lo siapa?"
"Reta, kam..."
"Ih.... jawab dulu!"
"Regan, Regan gerdinfal Cerias"
Nama itu.....seperti tidak asing ditelingaku.
Iya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana?
"Dan...gue siapa" tanyaku lagi.
Pria itu tampak bingung tapi tetap menjawab.
"Retta Adelwis Cerias"
Itu memang namaku, dia hanya menambah Cerias dibelakangnya.
"Ini semua apa?"
🌸
Aku masih bingung dengan keadaan ini. Tapi setidaknya sekarang aku bisa membiasakan diri dengan semua hal yang tidak biasa ini.
Semua yang ada disini, semuanya tidak ada yang masuk akal.
Pemerintahan disni adalah kerajaan dan sedangkan ayahku.....
Tidak....
Ralat, orang yang mengaku sebagai ayahku adalah salah satu pejabat tertinggi di kerajaan, aku tidak tau persis apa jabatannya.
Selama disini aku merasa berada di dua dunia, yaitu dunia dongeng dan dunia nyata.
Disini aku masih bisa memainkan ponsel dan menonton TV tapi disni juga aku bisa melihat sesorang menunggangi naga yang terbang di udara, aku juga bisa melihat seseorang tiba-tiba berubah menjadi serigala, dan akupun bisa melihat hewan yang mungkin hanya bisa kulihat di film-film fantasi seperti pheonix dan pegasus.
Entahlah....
Aku benar-benar pusing memikirkan dunia yang kini aku tinggali. Kadang aku berfikir, kenapa aku bisa sampai disini, Kadang aku berfikir kalau aku memasuki dunia novel, seperti cerita-cerita fantasy yang sering kubaca, tapi jika diingat-ingat aku tidak pernah membaca novel dengan pengambaran dunia seaneh ini, dan seingatku juga novel yang kubaca terakhir kali sebelum kejadian di toilet adalah novel romansa yang berlatarkan di sekolah, bukan didunia seaneh ini.
Kadang aku bertanya-tanya, aku harus mengumpat karna dibuat sebingung ini, atau harus berterima kasih karna.....
Jujur saja kehidupan ini adalah kehidupan yang aku impikan sejak dulu. Aku mendengar suara ketukan pada pintu kamarku, dan mendapati Regan, yang kini munhkin sudah menjadi kakakku, entahlh bahkan aku masih bingung.
"Kenap? Masih bingung?" Tanyanya sambil berjalan mendekatiku
Iya setelah aku bangun, dan selalu bertanya-tanya, semua orang dirumah ini sepakat memfonisku amnesia, padahal aku tidak melupakan apapun, hanya.......
"Gue gak lupa apapun"
"Hm...coba kamu pikir, kamu bilang kamu merasa gak asingkan dengan nama aku dan nama ayahkan? Itu karna memang kita bukan orang asing bagi kamu, cuma ya...kamu ngelupain kita, tapi tenang aja, nanti pasti kamu ingat semuanya" jelasnya dengan tangannya yang kini sudah mengusap pucuk kepalaku dengan lembut.
Seketika aku terdiam....
Ini.....
Perhatian seperti inilah yang selalu kuharapkan, terserah mau dari siapa, dari ibu atau dari kakak-kakakku, tapi aku sama sekali tidak mendapatkannya.
"Oh iya. Besok mungkin kamu sudah bisa masuk sekolah"
"Sekolah?"
"Iya" jawabnya dengan senyum yang menambahkan kesan tampannya.
Benarkah dia kakakku, jika bukan atau jika ini hanya mimpi aku berharap.tidak akan mau terbangun dari mimpi indah ini.
"Mungkin besok kamu akan pergi ke Cresscom" lagi-lagi nama tempat itu terasa tidak asing ditelingaku.
Dan satu pertanyaan kembali muncul dibenakku
Apakah dulu aku pernah ketempat ini?
"Untuk apa gue kesana?"
"Belajar sihir"
"Hah?!?!?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments