episode 14

Langit sudah mulai terlihat gelap, pertanda malam sudah tiba, Kini aku sudah berada didepan jendela kamarku yang berada dilantai tiga gedung ini.

Ini adalah malam pertama aku di gedung ini dan malam keempat aku didunia ini, tapi aku belum juga menemukan apa yang membuatku bisa berada disini, bahkan setitik petunjukpun tidak ada.

Aku merasa sangat bodoh disini, ya.... walau didunia ku sebelummya aku juga terkenal sebagai pemilik otak jongkok, yang kerjanya hanya melamun, mengkhayalkan hal yang tidak akan pernah terjadi, tapi aku tidak sebodoh saat aku disini.

Diduniaku dulu aku selalu menonjol jika membicarakan novel best seller dan juga melukis, tapi disini...

Apa yang kutahu?

Tidak ada!!!

Bahkan lagu dan film disini terasa sangat asing bagiku.

Aku mengehela nafas lelah. Dari tadi entah sudah berapa kali aku menghela nafas, Aku melirik kearah kasur yang berada disudut ruangan, tidak ada apa-apa disana selain Vearly yang sedang memainkan ponselnya.

Aku masih tidak tau tentang hubungannya dengan Reiyand, mereka berdua seakan kompak untuk menutupinya dariku, tidak ada yang mau menjawab saat aku bertanya.

"Apa mungkin kau itu mantan pacar kakakku" perkataanku itu sukses membuat Vearly mengalihkan fokusnya dari ponsel dan menatap kearahku dengan salah satu alisnya yang terangkat.

Iya aku mengetahui jika Reiyand adalah seorang pria yang lebih brengsek dari Regan, ya walaupun dia terkenal Pintar dan cerdas hingga keluarga kerajaan selalu mempercayainya, tapi percayalah dia adalah pemain wanita, dan mungkin saja kan Vearly adalah salah satu dari korbannya.

"Ch.... kalau saja aku tidak terpaksa, aku tidak akan ingin mengenal kakak gilamu itu"

Setelah mengatakan hal menusuk itu, dia kembali fokus pada ponselnya.

Aku benar-benar bosan sekarang, Andaikan ada Lyli mungkin aku tidak akan sebosan ini. Dari sejak Reiyand pergi, Lyli juga ikut menghilang entah kemana, padahal aku ingin menagih janjinya saat di aula tadi.

"Apa kau benar-benar lupa ingatan?" Aku kembali menatap kearah Vearly yang ternyata juga sedang menatap lurus kearahku, entah kenapa setiap melihat tatapan Vearly aku merasa ada suatu hal yang sepertinya ingin dia sembunyikan dari semua orang.

"Entahlah. Akupun tidak tahu, aku merasa ingatan yang mereka bilang adalah milikku itu sebenarnya bukan milikku, karna..... aku merasa semuanya tidak masuk akal. Aku..... bahkan merasa ini bukan tempatku dan diriku sekarang bukan diriku sendiri" entah kenapa aku menceritakan kebingunganku pada Vearly yang bahkan baru aku kenal.

"Aku bahkan merasa kalau aku sebelumnya adalah seorang gadis biasa didunia normal, tidak ada sihir, tidak ada naga, tidak manusia serigala"

"Jadi maksudmu, keadaan disini tidak normal?"

Aku dibuat diam oleh pertanyaan Vearly.

Iya, keadaan disini tidak normal!!!

Tapi itu hanya menurutku, tidak dengan orang yang sudah tinggal didunia ini selama hidupnya, bahkan mungkin dunia yang menurutku normal itulah yang tidak normal bagi mereka.

"Entahlah" aku memilih berjalan menuju kasurku dan merebahkan diriku disana, mencoba tidur berharap besok aku mendapat pencerahan.

🌸

Pagi ini aku dibuat menjadi seorang koboi dadakan

Aku tidak tau apa yang akan aku lakukan nanti, yang jelasnya sekarang aku sudah berada di atas kuda dengan pakaian seperti koboi Amerika.

Aku masih duduk diam di atas kuda hingga seekor kuda coklat dengan penunggangnya yang tersenyum menghampiriku

"Apa kau tidak melupakan cara menunggangi kuda? " tanya Jeriem yang masih duduk di atas kudanya.

"Tentu saja tidak"

Jeriem kembali tersenyum kearahku dan itu benar-benar senyum terindah yang pernah kulihat.

"baguslah jika begitu"

"jeriem"

"Hm? "

Aku menatap matanya yang juga tengah menatap mataku.

Entah mengapa mata Jeriem itu....

Benar-benar terlihat tidak asing bagiku.

"Apa yang akan kita lakukan nanti?"

"Mungkin kita hanya ditugaskan mencari CrucifiX"

"Apa itu CrucifiX?"

"Kau akan tau nanti, tapi kau tenang saja Reta, aku kan selalu bersamamu nanti dan... "

Perkataan Jeriem terhenti karna kedatangan seorang pria paruh baya dengan bola yang bersinar di tangannya dan juga dengan dua anjing besar yang membuntutinya.

"Selamat pagi para bangsawan sekalian"

"Mungkin kalian sudah tahu permainan apa yang akan kita mainkan nanti dari para bangsawan yang tahun kemarin juga mengikutinya, seperti pangeran kita dan penerus tunggal Alarick. Oh iya aku melupakan gadis Whistlinggiord kita, mengapa kau kemari lagi Vearly, bukannya tahun ini adalah giliran adikmu? "

Aku melirik Vearly yang kini tengah menatap sinis kearah pria itu.

"Aku rasa itu bukan urusanmu dan kenapa kau hanya menanyaiku? Bagaiman dengan pangeranmu yang mulia itu dan juga penerus tunggal Alarick yang sangat terhormat itu, apa kau tidak ingin menanyai mereka juga? "

Kini bukan lagi wajah sinis yang diberikan Vearly, tapi wajah yang meremehkan pria yang memberinya pertanyaan tadi.

Aku melirik kearah Jeriem dan apa yang kudapatkan, wajahnya terlihat sendu saat menatap Vearly, berbeda dengan seorang pria yang duduk diatas kuda putih miliknya, dia Asgard malah memandang sinis kearah Jeriem dan itu semua benar-benar membingungkan.

Dan apalagi ini?

Situasi membingungkan seperti apa ini?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!