episode 17

Aku tidak tau berapa lama aku menunggu pagi tiba hingga aku sudah jatuh tertidur dan hal yang membuat aku cukup syok ketika aku tersadar bahawa dari tadi aku tertidur dibahu Jeriem.

Aku merasa sudah sangat lama tertidur tapi kenapa matahari belum muncul juga?!!!!??

"Kenapa?" tanya Jeriem yang mungkin melihat wajah nelangsangku.

"Kapan matahari akan muncul?"

"Aku tidak tau, Reta"

Aku menghembuskan napas lelah, Sampai kapan aku harus menunggu disini.

Ck... Ini benar-benar membuatku muak.

"Menuru mu sudah berapa lama keadaan langit seperti ini?"

Aku melihat wajah Jeriem yang sedang berfikir dan menurutku itu sangat imut dan menggemaskan.

Hm.... Dia itu.

Ah sudah lah.

"Dari awal malam muncul, mungkin sudah lima belas jam lebih"

Oh ya tuhannnn.

Malam seperti apa ini.

Aku benar-benar frustasi dibuatnya, perutku ini juga perlu diisi!!!!

"Apa kau lapar" apa ini yang dikatakan satu hati?

Bahkan Jeriem bisa membaca pikiran ku, Mungkinkah Jeriem akan menjadi jodoh ku.

Aisss.... Apa yang aku pikirkan

Bagaimana bisa disituasi seperti ini aku malah memikirkan Soal jodoh.

"Berikan tanganmu" tanpa berfikir panjang aku langsung memberikan tanganku pada Jeriem.

Aku tidak tau apa yang dia lakukan tapi aku bisa melihat dia menggenggam tanganku lalu memejamkan matanya dan aku bisa merasakan sesuatu yang hangat mengalir didalam tanganku

Aku membelalakkan mataku ketika aku melihat cahaya berwarna keemasan mengalir didalam tanganku.

Aku tidak tau apa yang Jeriem lakukan, tapi kini entah mengapa aku merasakan tubuhku terasa aneh, Jeriem membuka matanya dan melepaskan genggaman tangannya pada tanganku.

"Apa yang kau lakukan?"

"Tidak ada. Hanya memberikan sedikit energiku agar kau bisa berjalan menjauh dari pohon ini, aku takut meninggalkanmu disini sendiri ketika aku mencari sesuatu untuk dimakan" ujar Jeriem seraya tersenyum kearah ku.

"Ayo" dia menarik tanganku untuk berdiri dan berjalan menjauhi pohon yang menaungi kami tadi.

Tidak ada perubahan.

Mataku masih tidak bisa melihat apa-apa, yang berbeda hanya kini aku bisa merasakan auranya tidak seaneh saat awal tadi.

Tiba-tiba mata ku terbelalak melihat sesuatu yang bersinar terbentang didepan mataku.

Keadaan disini masih sama gelapnya dengan keadaan disana tadi tapi kini aku bisa melihat laut yang terbentang luas karna airnya yang terlihat bersinar, padahal tidak ada satu cahayapun di langit.

Iya sekarang aku berada disebuah pantai.

Jeriem kembali menarikku kearah sebuh pohon berakar besar yang berada di pinggir pantai, Aku tidak bisa melihat dengan jelas bentuk pohon itu walau ada sinar dari arah air laut.

"Kau tunggu disini, aku akan mengambil buahnya" oh apakah pohon ini memiliki buah?

Jeriem melepaskan genggaman tangannya pada tanganku dan aku bisa melihat dengan samar siluet Jeriem menjauh dariku dan menuju pohon besar itu.

Selang beberapa detik saat Jeriem meninggalkanku, Aku mendengar suara orang bernyanyi.

Awalnya aku hanya mendengar gumaman namun lama-kelamaan gumaman itu berubah menjadi nyanyian seorang wanita yang sangat merdu.

Aku tidak tau apa yang terjadi denganku, otakku serasa kosong, kini yang aku pikirkan adalah bagaimana aku bisa menemukan sumber nyanyian itu.

Aku berjalan menuju pinggir pantai.

Kini jarakku dengan laut hanya tinggal satu jengkal.

Aku tidak mengerti.

Tapi aku benar-benar dibuat terhipnotis oleh nyanyian itu, banhkan aku Sampai melupakan Jeriem. Yang ada dipikiran ku saat ini hanya nyanyian, iya nyanyian merdu itu.

Aku kembali melangkah.

Kini kakiku sudah menyentuh air tapi anehnya aku sama sekali tidak merasakan dingin dan bahkan kini air sudah setinggi bahuku tapi sama sekali tak saja ada keinginanku untuk kembali ke darat.

Aku tenggelam.

Semakin tenggelam.

Tapi anehnya tidak ada rasa takut yang aku rasakan, Hingga kini aku baru tersadar ketika aku melihat tiga sosok menyeramkan di hadapanku.

Dadaku mulai terasa sesak Karena tidak mendapatkan oksigen, Tubuhku serasa beku karena air laut yang sangat dingin Dan kepalaku mulai pusing, ditambah lagi melihat tiga sosok menyeramkan yang menatapku layaknya aku adalah sebuah makanan yang sangat lezat.

Mereka mermaid.

Tidak!!!

Mereka bukan mermaid.

Mermaid selalu digambarkan cantik dan pastinya baik hati.

Ah iya....

Mereka siren!

Makhluk mitologi yang menjebak mangsanya dengan nyanyian merdu mereka, Dan sialnya aku lah Mangasa mereka yang terjebak itu.

Aku mencoba untuk berenang kembali kepermukaan, Tapi sebelum itu terjadi aku merasakan sesuatu yang tajam menggores leherku Itu bukan hanya goresan kecil, Salah satu makhluk itu menggoreskan kukunya yang tajam pada leherku dan goresan itu terasa sangat dalam di leherku.

Tubuhku melemas.

Aku kini pasrah.

Membiarkan tubuhku semakin tenggelam kepermukaan, Salah satu dari mereka berenang menghampiriku dengan wajah sangarnya.

"Jangan sentuh dia!!!" Suara itu mampu menghentikan pergerakan siren itu.

Jeriem menangkap tubuhku dan memelukku agar aku tidak tenggelam. Kesadaran ku mulai menghilang Karena aku tidak bisa bernafas dan ditambah lagi dengan luka yang ada di leherku. Tapi aku masih bisa melihat Jeriem walau samar-samar.

"Jika kalian berani menyentuhnya lagi, akan kupastikan tidak akan ada dari kalian yang tersisa"

Aku menatap wajah Jeriem yang jaraknya hanya beberapa sentimeter dari wajahku.

Wajahnya terlihat sangat tenang.

Walau samar, tapi aku bisa melihat sesuatu yang bersinar di keningnya dan aku merasakan tubuhku memanas lalu seketika aku merasakan semuanya gelap.

Aku benar-benar kehilangan kesadaranku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!