Aku merasakan sesuatu mengalir dari hidungku, aku mencoba untuk melihat melihat cairan apa itu, tapi itu benar-benar percuma karna memang tidak ada sedikitpun titik cahaya kecuali ketiga pasang mata yang bersinar.
"Reta!" aku dapat melihat Jeriem berlari kearahku.
"Kau....hidung mu mengeluarkan darah" ujarnya seraya membersihkan cairan yang keluar dari hidungku.
Benarkah itu darah?
Kenapa bisa, seumur hidupku aku tidak pernah mengalami hal seperti ini.
Kini jarak kami hanya tinggal beberapa centi dan dari sini aku bisa melihat mata Jeriem yang bersinar, benar-benar perpaduan indah dan menyeramkan.
"Energi disini terlalu buruk untukmu, ayo kita pergi" Jeriem menarikku pergi entah kemana karna mataku tidak bisa melihat apapun
"Maaf, karna aku kau jadi harus terjebak disini" ujar Jeriem yang membuatku ingat tentang peraturan permainan ini.
"Tapi kalau kita menemukan bola itu sekarang apa kita bisa keluar?" Jeriem berhenti melangkah dan berbalik menatapku dengan matanya yang bersinar itu.
"Saat langit menggelap, CrucifiX akan hancur oleh energi buruk yang ditebar hutan ini" seketika aku dibuat lemas oleh perkataan Jeriem.
Tapi bukannya tadi kami datang saat pagi dan kenapa sekarang tiba-tiba malam?
Kami kembali melangkah aku tidak tau kemana Jeriem membawaku pergi, hingga aku bisa melihat sebuah pohon besar yang bersinar karna dikelilingi oleh ribuan kunang-kunang dan hal itu benar-benar indah.
Selama hidupku aku sama sekali tidak pernah melihat hal seperti ini.
Tapi.....
Lagi-lagi aku merasa tidak asing dengan pohon ini, Sebenarnya dunia macam ini, kenapa aku merasa pernah kesini.
"Ayo" Jeriem menarik tanganku kearah bawah pohon besar itu.
"Pohon ini bisa menyamarkan energi buruk dihutan ini dan itu baik untuk mu" ujar Jeriem sambil tersenyum kearah.
Dia duduk bersandar dibawa pohon itu dan aku hanya bisa mengikutinya, duduk disebelahnya.
"Bukannya kita masuk hutan ini ketika pagi, tapi... " Jeriem tersenyum kearahku.
"Pergantian siang malam dihutan ini tidak pernah jelas Reta karna hal itu dikendalikan oleh Xeidriyx"
"Apa itu Xeidriyx?"
Jeriem lagi-lagi tersenyum kearahku
"Dia itu pria yang membuat kita ada disini, pria yang kau lihat membawa CrucifiX tadi"
"Oh... " aku kira tadi nama yang disebut Jeriem tadi adalah nama barang atau suatu apalah itu.
"Jadi dia mengendalikan siang dan malam?"
"Hanya dihutan ini"
Jika dia bisa membuat siang begitu singkat, berarti dia juga bisa membuat malam yang sangat panjang bukan?
Aku menatap Jeriem yang kini tengah menatap keatas, lebih tepatnya kearah pohon besar yang bersinar ini dan setelah kuperhatikan ternyata pohon itu memiliki bunga dan bunga itu adalah bunga mawar merah.
Aneh.
Iya sangat aneh.
Pohon ini seperti pohon beringin tapi kenapa berbunga mawar.
"Kau tau, Reta"
"Hm?"
Jeriem masih menatap keatas.
"Sejarah pohon ini benar-benar indah dan menyedihkan"
Aku menatap Jeriem yang pandangannya menerawang ke langit.
Aku mengikuti pandangannya.
Tidak ada apapun disana.
Hanya hitam.
Tidak ada bintang bahkan cahaya bulan pun tidak ada dan sepertinya sumber cahaya dari hutan ini hanya ada pada kunang-kunang yang beterbangan disekitar pohon ini.
"Entah itu hanya dongeng atau memang benar-benar, tapi walaupun itu hanya dongeng aku tetap menyukainya"
Senyum Jeriem merekah dan itu benar-benar menular padaku.
"Memangnya dongeng seperti apa itu?"
"Dulu ada seorang wanita yang dikutuk karena membuat seorang Raja turun tahta, karena dia dan sang Raja saling mencintainya"
"Memangnya apa salah wanita itu sampai dia dikutuk?"
"Dia tidak salah, yang salah adalah kenapa dia lahir sebagai werewolf"
"Maksudnya?"
"Keturunan Nortwhed tidak boleh menikah selain dengan manusia, karna itu akan membuat kesucian dalam darah keluarganya tercemari"
"Jadi... Darah Nortwhed itu suci?" tanyaku dengan nada jengkel, ini yang paling aku benci dengan sistem pemerintahan kerajaan, kasta dinomor satukan.
Jeriem terkekeh saat mendengar pertanyaan ku.
"Bukan hanya Nortwhed tapi semua manusia, karena diantara keempat klan darah manusialah yang paling bersih dan suci"
Aku mengangguk paham
"Tapi.... Itu hanya berlaku untuk Nortwhed kan?"
Jeriem mengangguk sambil tersenyum kearahku
Oh... Untungnya
Tapi memangnya apa untungnya bagiku?
Apa....
Ck... Sekarang aku benar-benar sudah tidak waras karena terlalu lama tinggal di dunia yang juga tidak waras ini
"Oh iya, jadi apa yang terjadi dengan Raja dan wanita itu?"
"Wanita itu dikutuk dengan kutukan yang paling menyakitkan dan mematikan oleh penyihir kerajaan tapi karna kemampuan sihir Raja yang tinggi, dia memindahkan kutukan itu pada dirinya sendiri"
Aku terdiam mendengar Jeriem bercerita, apakah ada pria seperti Raja itu yang bahkan mau mengorbankan nyawanya untuk wanita yang dicintainya.
Aku penasaran rasanya jadi wanita itu, Selama hidupku tidak ada orang peduli padaku, tidak ada yang mencintaiku.
"Setelah menerima kutukan itu Raja tidak mati karna seorang Nortwhed tidak bisa mati dengan sihir. Dia berubah menjadi pohon ini, Satu-satunya sumber energi positif di hutan ini"
Cerita Jeriem terdengar tidak masuk akal bagiku, tapi apa didunia ini berlaku kalimat tidak masuk akal?
Aku rasa kalimat itu sama sekali tidak berlaku disini.
"Lalu wanita itu mati karena dihukum gantung, dan kata orang-orang percaya kalau kunang-kunang ini adalah dia"
Jeriem tersenyum menatap kearahku.
"Dan didalam tempat menakutkan ini ada sebuah tanda cinta yang begitu besar"
Aku ikut tersenyum saat mendengar perkataan Jeriem.
Aku benar-benar nyaman saat bersama Jeriem dan dia adalah pria pertama bisa membuat ku senyaman ini.
"Apa hidungmu masih mengeluarkan darah atau kau merasa tidak nyaman?"
Aku menggeleng guna menjawab pertanyaan
Karena jujur saja, saat berada di dekat pohon ini aku merasa berada dirumah, dirumah yang sebenarnya, karna dulu walaupun aku berada dirumah aku sama sekali tidak bisa merasakan kenyaman rumah.
Tapi dibawah pohon ini....
Semuanya terasa hangat dan nyaman, ditambah lagi dengan kehadiran seorang pria yang selalu memberikanku senyum terbaiknya untukku dan sekarang aku baru bisa merasakan kenyamanan dan kehangatan yang belum pernah ku rasakan dalam hidupku.
"Kau lelah?" spontan aku langsung menggelengkan kepalaku.
Seketika aku terkesiap karena Jeriem tiba-tiba menyentuh punggung tanganku
"Maafkan aku, karena aku kau malah terjebak disini" ujar Jeriem seraya tersenyum.
Oh.... Ya ampun ada apa ini?
Ada apa dengan jantungku?
Kenapa dia berdetak begitu cepat?
Apa aku mengalami penyakit jantung?
Siapapun tolong aku mengendalikan jantungku!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments