Penjara

"Lepas" teriak Rein menghempaskan tangan Vania yang terus menerus menggandengnya karena mereka sedang membuat konten a day in my life yang sedang populer belakangan ini. Jujur Rein merasa malas mengikuti kegiatan seperti ini apalagi dia tidak ingin berpura - pura masih berpacaran dengan Vania hanya untuk kebutuhan gimmick di media.

"Rein kamu kok gitu sih kasar banget" ucap Vania.

"Gue kasih tahu ya sama lo, kita nggak ada hubungan apa - apa jadi lo jangan mikir kalau kita ini pacaran beneran. Semua cuma settingan doang. Paham kan lo" bentak Rein kemudian.

"Rein kamu keterlaluan tahu nggak, selama ini aku udah baik sama kamu dan ikutin mau kamu. Tapi sikap kamu selalu aja dingin sama aku, emang kamu nggak tertarik sama aku? Aku kurang apa sih di mata kamu Rein" seru Vania yang terdengar cukup putus asa dari nada suaranya saja.

"Gue nggak tertarik sama lo dan nggak akan pernah tertarik sama perempuan murahan kayak lo. Lo pikir gue nggak tahu, kalau lo rela tidur sama sutradara biar lo dapat peran utama, udah cukup hidup gue kacau gara - gara keseret skandal narkoba di pesta ulang tahun temen lo. Sekarang kalau lo tahu diri, lo pergi dari hadapan gue dan jangan ganggu gue lagi" sergah Rein sembari masuk kedalam mobil dan membanting pintunya dengan kasar.

Vania segera menahan tangan Rein, "Kamu mau kemana? Harusnya kamu anterin aku pulang dulu kan" seru Vania yang masih terus menerus ngotot ingin selalu bersama dengan Rein sepanjang waktu.

Rein mendengus marah, dan melemparkan beberapa lembar uang di wajah Vania, "Lo bisa naik taxi kan? Jangan harap lo bisa duduk di mobil gue" bentaknya.

"Mau sampai kapan kamu dibayang - bayangi sama Soraya, dia udah mati...."

"Diaaammm lo!!!!!!, jangan sampai lo mancing emosi gue ya Van. Karena itu akan menjadi salah satu hal yang bakal lo sesalin!!! Lo harus sadar posisi lo disini cuma sebagai pacar bayangan gue, nggak lebih"

"Lo harus ingat gue nggak pernah setuju dengan kerjasama ini!!!" seru Rein sambil terus naik kedalam mobilnya, dan Vania tahu jika Rein sudah semarah itu maka artinya dia sangat serius dengan kata - katanya dan lebih baik dia tidak mencari masalah atau dia tidak akan bisa lagi bekerja sama dengan Rein.

Sebagai seorang selebgram, model dan juga bintang iklan Vania banyak sekali memiliki kontroversi yang membuat dirinya menerima banyak komentar kebencian di sosial media ditambah dengan beredarnya video mesum dirinya dengan seorang sutradara membuat namanya semakin hancur, itulah kenapa dia membutuhkan Rein untuk meningkatkan popularitasnya.

Beruntung Angeline adalah seorang yang gila uang, sehingga dia bisa menawarkan uang yang sangat banyak kepada agensi Rein. Vania sendiri juga bukan selebgram miskin atau berasal dari keluarga biasa saja, dia berasal dari keluarga yang cukup kaya raya dan berpengaruh. Bahkan Angeline sendiri sampai berusaha menjodohkan Rein dengan Vania agar dia bisa mendapatkan pundi - pundi uang yang lebih banyak. Satu - satunya hal yang bisa Vania terima sekarang ini adalah menerima apapun yang Rein katakan, karena Rein bukan seorang yang bisa tunduk dengan uang seperti ibunya.

"Rein, lo lihat aja gue bakal bikin lo bertekuk lutut di kaki gue" desis Vania.

---

Tidak seperti biasanya, kali ini Rein pulang kerumah Angeline. Rumah yang tidak pernah lagi dia datangi sejak dia memilih untuk hidup sendiri lima tahun yang lalu. "Mas Rein" sapa mbok Ijah asisten rumah tangga yang sudah mengasuh dan merawatnya sejak Rein masih bayi.

"Dia ada dirumah?" tanya Rein.

Mbok Ijah mengangguk, "Ibu ada di ruang keluarga mas" jawabnya.

"Mas malam ini mau tidur disini? Biar mbok siapin kamarnya" tanya mbok Ijah lagi.

Rein berbalik dan memeluk satu - satunya orang yang sangat mengerti dirinya itu, mbok Ijah sudah seperti ibu bagi Rein melebihi Angeline yang hanya tahu cara menghasilkan uang dan bekerja tanpa mempedulikan dirinya.

Rein bergegas masuk kedalam ruang keluarga dan menghampiri Angeline yang tampak santai, "Bu Angeline, hentikan omong kosong kerjasama dengan Vania. Aku benar - benar tidak suka dengan ini" seru Rein.

"Mama"

"Kau dulu suka sekali memanggil mama, mau sampai kapan kau akan memanggilku seperti itu" ucap Angeline dengan nada sedikit mengintimidasi.

"Bahkan kau tidak pantas disebut Mama, setelah apa yang sudah kau lakukan kepadaku puluhan tahun dan membuat satu - satunya orang yang aku cintai bunuh diri" ketus Rein.

Angeline menoleh dan menatap nanar ke arah Rein, "Berhenti membicarakan orang yang sudah mati, dengar kau adalah anak mama. Mama hanya ingin yang terbaik buatmu, suatu saat kau akan berterima kasih dengan mama karena berhasil membawamu sampai di posisimu yang sekarang" seru Angeline sambil tersenyum sinis.

"Terbaik... Terbaik..... Semua hanya untuk memenuhi ambisimu karena gagal menjadi seorang artis dan kau membebankan semua itu kepadaku. Kau tahu bahwa aku ingin menjadi seorang chef profesional. Tapi kau terus menerus mendorongku untuk menjadi seorang artis, penyanyi solo, kau membuat aku melakukan semua hal yang tidak aku suka sampai membuatku muak" seru Rein kemudian.

"Muak? Jangan konyol, akui saja kau menyukai semuanya. Popularitas, kekayaan, semua hal bisa kamu dapatkan dengan mudah. Bukankah kau seharusnya bersyukur karena bisa mendapatkan privilege yang tidak semua orang bisa dapatkan?" seru Angeline dengan nada yang mulai meninggi.

Rein menatap Angeline, "Aku tegaskan sekali lagi, aku tidak mau lagi bekerja sama dengan Vania dan kau harus mengumumkan kepada media kalau kami berdua sudah putus, atau aku akan mengumumkannya sendiri" ancam Rein.

"Baiklah, lagipula dia memiliki banyak skandal saat ini yang akan menyulitkanmu nantinya. Lihat ini" ucap Angeline sambil melemparkan sebuah naskah skenario untuk film romantis yang akan dibintangi oleh Rein.

"Apa ini? Apa kau menerima proyek lain tanpa sepengetahuanku lagi? Aku tidak mau melakukannya" tegas Rein marah, sekali lagi Angeline bertindak sesukanya dan menerima proyek tanpa dia ketahui, memaksanya untuk menerimanya.

"Pendapatan film terakhirmu benar - benar buruk, review film itu juga hancur tapi biarlah toh itu hanya sebuah proyek kecil untukmu"

"Tapi film ini harus kau terima suka atau tidak, kau tahu aku bisa melakukan apapun untuk menghancurkan karirmu dalam sekejap"

"Bayangkan apa yang akan terjadi jika orang - orang tahu kau pernah dirawat di rumah sakit jiwa selama beberapa bulan karena depresi setelah kematian Soraya dan kenyataan jika kau baru tahu Soraya ternyata adalah wanita bayaran setelah dia meninggal dunia"

Angeline mengatakan semua itu dengan wajah datar dan tidak peduli dengan ekspresi wajah Rein yang sudah mengeras karena marah. "Apa kau benar ibuku? Bagaimana bisa seorang ibu melakukan hal seperti ini kepada anaknya sendiri?" Teriak Rein, dia benar - benar tidak habis pikir dengan apa yang ada di pikiran Angeline yang rela melakukan apapun untuk mencapai keinginannya meskipun itu merugikan orang lain.

"Kau tidak bisa melakukan apapun selama kau ada di genggaman mama, jadi lakukan saja apa yang aku katakan dan jangan membantah" lanjut Angeline.

Rein memekik kesal sebelum dia pergi meninggalkan rumah Angeline, "Mulai besok kau akan ditemani oleh bodyguard sekaligus menggantikan driver yang biasa mengantarmu. Belakangan ini banyak sekali ancaman ditujukan padamu, aku hanya ingin menjaga asetku yang sangat berharga. Pastikan kalian bekerja sama dengan baik" senyuman Angeline seketika membuat Rein mual.

Satu lagi orang yang dibayar untuk mengawasinya. Rein bisa merasakan dirinya seolah tercekik dan sesak dengan apa yang dilakukan oleh Angeline sekarang dia benar - benar terpenjara oleh 'penjara' yang dibuat oleh Angeline untuk mengekangnya.

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!