Fan meet

"Lo serius?" tanya Amanda, saat Luna ngomong dia akan cuti kuliah.

Luna dengan santainya mengangguk, "Cuma 1 semester doang, nggak papa lah selama bokap nyokap nggak tahu, dan kalian berdua harus bantuin gue buat keep it secret ya. Lo tahu keluarga gue butuh dana banyak sekarang ini, dan gue nggak bisa kalau cuma andelin subsidi dari bokap. Gaji segini tuh gede banget tahu Nda" serunya.

"Iya tapi kan nyokap lo udah wanti - wanti kalau kerjaan lo nggak boleh ganggu kuliah lo, ini lo malah mau cuti. Gimana sih Lun? Nggak ngerti gue sama jalan pikiran lo" balas Dindra.

"Emang kenapa kok tahu - tahu bos lo nawarin buat full time?" tanya Amanda kemudian.

Luna sejenak bingung saat menerima pertanyaan Amanda, "Harus jawab apaan ya gue? Nggak mungkin gue bilang kalau Roy harus cari manager lain buat artis baru jadi Rein nggak ada yang pegang" batinnya.

"Heh, gue nanya sama lo. Malah garuk - garuk kepala? Kutuan lo?" Luna melotot mendengar ucapan Amanda yang seolah nggak pakai di filter, kalau orang mengira dirinya benar - benar kutuan kan bikin Luna keki.

"Hush, sembarangan lo nda, ya gue nggak tahu alasan bos gue apaan, but as long as the payment is good ya gue ambil aja sih. Lagian kerjaannya juga santai dan nggak yang macem - macem kok, tenang aja dijamin halal bersertifikat" jawab Luna.

"Lo kira MUI pake logo halal segala" seloroh Dindra geli.

"Jadi mulai kapan lo mulai kerja full time?" tanya Dindra, dan dijawab oleh Luna setelah surat ijin cuti keluar maka dia bisa langsung mulai bekerja.

 

Karena hari ini Luna libur, jadinya dia mau menghabiskan waktunya bersama dengan dua sahabatnya ini, dan kebetulan hari ini mereka akan pergi untuk menonton film yang baru tayang di bioskop kebetulan pemeran utamanya adalah Rein. Sejak teaser film itu muncul di media, Dindra sudah wanti - wanti untuk menemaninya menonton film tersebut apalagi hari ini adalah pemutaran perdana dan kabarnya Rein juga turut hadir di pemutaran perdana film ini. Kebayang lah gimana excitednya Dindra berharap bisa ketemu sama idolanya atau foto bareng dengan Rein.

Bioskop benar - benar penuh dengan penggemar Rein yang tumpah ruah menjadi satu, sejenak Luna langsung merasa pusing dengan banyaknya manusia yang meneriakkan nama Rein serta menyanyikan lagu milik Rein, termasuk Dindra yang bahkan sudah on point dari atas kepala hingga ujung kaki. Luna dan Amanda pun sampai takjub melihat dandanan Dindra yang 'niat' bayangin aja. Bando tuing - tuing dengan foto Rein lengkap dengan lampu - lampu led mini yang bakalan dilepas saat nonton, kaos gambar muka Rein lagi senyum full sewajah plus kipas tangan wajah Rein.

"Din, lo mau kemana? Kita cuma mau nonton film astaga, bukan mau ngonser" tanya Amanda tak bisa menahan geli.

"Ini tuh biar gue di notice sama Rein, karena cuma fans terpilih aja yang bisa foto bareng nantinya" balas Dindra.

"Lo jadi kayak kepiting sawah tau nggak, pakai bando tuing - tuing begitu, jangan sampai ya didalem lo masih pakai tu bando. Bisa ditimpukin orang lo" ledek Luna yang juga ikut geli dengan tingkah polah sahabatnya itu.

"Mana ada kepiting sawah secakep gue, kalau demi Rein mah jangankan kepiting sawah, jadi orang - orangan sawah juga gue ikhlas lahir batin" sahut Dindra sambil memeragakan simbol hati dengan jarinya.

Luna dan Amanda hanya bisa menggeleng pelan melihat Dindra yang sangat excited untuk bisa di notice oleh Rein, "Kalau dia tahu aslinya Rein kayak gimana, kayaknya Dindra bisa semaput tuh" ucap Luna lirih seraya menyeringai kecil.

 

Film Rein ini bergenre horor dengan sentuhan romantis, cerita tentang seorang pria yang terjebak dengan hantu mantan pacarnya, dan hantu ini bergentayangan di sekitar wanita yang ada didekat Rein karena hantu mantan kekasihnya ini tidak rela jika Rein bersama dengan wanita lain, kemudian adegan - adegan seperti Rein menemui paranormal untuk mengusir hantu mantan pacarnya ini agar Rein bisa hidup bahagia dengan pacarnya yang sekarang. Di akhir adegan Rein dan artis yang memerankan pacar Rein ini berciuman, meskipun adegan ciuman nggak terlalu kelihatan jelas dan cuma berupa bayangan saja tapi adegan itu sempat membuat Luna teringat dengan 'kecelakaan' kemarin saat dia dan Rein tak 'sengaja' berciuman.

"Aghhhhhh" jeritan Luna yang tiba - tiba tapi tidak terlalu keras itu bikin Amanda dan Dindra yang duduk disebelahnya menoleh kaget. Rein yang duduk empat baris di barisan atas tak kalah kaget dengan jeritan Luna, dia melihat ke arah wanita itu tapi karena gelap jadinya wajah Luna tidak dikenali oleh Rein.

"Luna, lo kenapa sih. Daritadi lo nggak ada jerit pas adegan romantis malah jerit" protes Dindra.

"Sorry.. kelepasan gue" sanggah Luna keki, "Kenapa gue jadi inget itu sih, nyebelin banget" jerit Luna dalam hati.

Film pun selesai, semua penonton bertepuk tangan ramai menyemangati Rein yang kemudian turun ke bawah untuk menyapa semua penonton yang sudah hadir, Luna yang tidak mau Rein melihatnya sengaja menurunkan posisi tubuhnya serendah mungkin dari kursinya, "Lo ngapain sih Lun. Aneh banget dari tadi, ngapain coba lo jongkok gitu. Duduk sini deh, itu si Rein mau speech" ucap Dindra menarik Luna untuk kembali ke posisi semula.

"Nggak gue nggak mau, gue gini aja nggak papa Din" tolak Luna, tapi bukan Dindra namanya kalau dia nggak bisa bikin Luna kembali ke tempat duduknya dengan sekali tarikan akhirnya Luna berhasil kembali ke posisinya walaupun sedikit terjengkang karena Dindra lumayan kuat narik tangannya, alhasil pemandangan itu langsung menjadi tontonnan sekitar mereka dan menarik perhatian Rein.

Alis Rein tertait, dahinya mengernyit saat dia mengenali salah satu penonton adalah asistennya, "Jangan - jangan dia tadi yang jerit pas kiss scene?" tanyanya.

"Dasar muna' bilangnya nggak kenal dan nggak tahu gue pas interview tapi datang juga ke acara perdana film gue" sindir Rein dalam hati yang nggak melihat pakaian Dindra sudah on point hanya untuk menarik perhatiannya.

Luna menyadari kalau Rein menyadari kehadirannya segera menutupi wajahnya dengan flyer yang dibagikan sebelum film dimulai, "Dia pasti ngira kalau gue ngefans sama dia makanya datang ke acara ini, ah sialan Dindra pake narik gue lagi tadi" batinnya.

MC yang memandu acara mengadakan sesi tanya jawab antara peserta dengan Rein, dan saat tiba giliran Rein untuk bertanya kepada audience dia dengan sengaja menunjuk ke arah Luna yang merasa bahwa dirinya sudah tersembunyi dengan sempurna. "Mbak yang disana, itu yang mukanya ditutupin pakai flyer. iya itu mbaknya yang noleh kanan kiri pake baju polkadot" kata Rein santai.

"Luna, lo tuh yang dimaksud" seru Amanda menyikut Luna. "Hah, bukan... bukan gue, lo kali Din secara lo kan kayak kepiting sawah udah pasti dinotice" kilah Luna kemudian.

Mau tak mau Luna menurunkan flyer dan terpaksa tersenyum didepan Rein yang menatapnya sinis.

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!