Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland

“Jika mereka akan kembali hari ini, berarti ayah juga pasti akan ikut dengan mereka…” Ucap Zero dalam hati.

**

“Maaf tuan putri… pangeran… Aku harus pergi ke tempat lain dulu.” Anak laki-laki itu pun berpamitan kepada Claireze dan Jermeline untuk pergi menemui ayahnya terlebih dahulu sebelumnya berangkat ke ibukota negeri Calferland.

***

Zero kemudian berkeliling di kediaman clan Lancheur untuk mencari ayahnya. Setelah beberapa lama berkeliling, anak laki-laki itu akhirnya dapat melihat ayahnya berada di dalam sebuah ruangan pertemuan bersama dengan ibunya, serta pangeran dan putri Calferland.

“Apa ada alasan khusus mengapa putri muda Claireze harus tinggal ditempat ini untuk beberapa saat?”

Ketika berada di depan ruangan tersebut Zero dapat dengan jelas mendengarkan pertanyaan dari Guillemun mengenai Claireze yang hendak tinggal untuk sementara, selama mereka pernah ke kota Faricile.

Mendengar hal tersebut, disaat bersamaan, Zero pun langsung merasa curiga, dimana dirinya merasa bahwa sepertinya mereka melakukan hal itu dengan tujuan untuk melindungi Claireze.

“Bisa dibilang bahwa tujuan mereka, terutama clan Euriant menyerang ibukota kemungkinan berhubungan dengan Claireze, namu sampai sekarang aku yakin bahwa mereka tidak tahu bahwa Claireze adalah kunci dari tujuan mereka,” jawab Clarenbald.

*

“Tuan putri…” Ucap Zero dalam hati, seketika terkejut mendengar penjelasan dari Clarenbald.

Disaat yang bersamaan, anak laki-laki itu kembali mengingat mimpinya ketika melihat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada Claireze di masa depan nantinya.

Walaupun hal tersebut memang masih lama terjadi, namun Zero lantas merasa khawatir dengan Claireze, disamping dirinya juga yang kini sudah menjadi tunangan dari putri muda tersebut.

**

“Tuan Guillemun, karena sudah mendengar mengenai hal ini, apa kau bisa berjanji jika terjadi apa-apa kepada kami, apakah kau mau menjadi putri kami?” Tanya Clarenbald sambil memohon kepada Guillemun.

“Tidak akan terjadi apa-apa kepada kalian… Jangan khawatir selama putri muda berada di tempat ini, dia tetap akan aman… Kau bisa memegang janjiku,” balas Guillemun, meyakinkan kepada Clarenbald serta putri Jacquelyn bahwa putri mereka akan aman menetap di daerah tersebut, sembari mereka pergi ke kota Faricile.

“Terima kasih tuan Guillemun, begitu juga nyonya Jannette… Memang tidak salah aku percaya kepada kalian.”

Guillemun serta Jannette pun merespon ucapan terima kasih dari pemimpin negeri Calferland itu dengan tersenyum kemudian menganggukkan kepala mereka secara bersamaan.

Setelah perbincangan tersebut telah selesai, semua yang berada di dalam ruangan itu pun langsung berdiri kemudian perlahan-lahan keluar dari dalam, membuat Zero yang melihatnya sontak langsung bersembunyi di balik pintu masuk ruangan tersebut.

“Guillemun…” Ketika keluar dari ruangan tersebut, Jannette sontak memanggil Guillemun yang sedang berjalan tepat di depannya.

Mendengar panggilan itu Guillemun menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Jannette.

“Apa kau sebenarnya mengkhawatirkanku?” Tanya Guillemun.

“Tentu saja… Walaupun kau merupakan salah satu Venerate terkuat di negeri ini, namun aku tetap akan merasa sedikit khawatir,” jawab Jannette.

Guillemun lantas tersenyum melihat istrinya tersebut mengkhawatirkannya, dia kemudian perlahan mendekat lalu memegang kedua bahu Jannette.

“Jangan khawatir… Aku akan baik-baik saja… Lagipula musuh yang sedang menyerang ibukota Calferland tidak yang sekuat diriku,” ucap Guillemun, meyakinkan Jannette agar tidak perlu khawatir dengan menjelaskan bahwa musuh yang menyerang kota Faricile tidak sekuat dirinya yang berada di tingkatan World Venerate, sementara disisi mereka ada World Venerate lain, yang tidak lain merupakan pangeran Clarenbald, serta perdana menteri Calferland yang sekarang berada di kota tersebut.

Setelah menjelaskan hal tersebut, Guillemun tiba-tiba terkejut ketika melihat merasakan hawa keberadaan seseorang dari balik pintu.

“Ada apa?” Tanya Jannette, lantas kebingungan melihat Guillemun perlahan-lahan menuju ke arah pintu masuk ruangan sebelumnya.

“Ada seseorang dibalik pintu itu,” jawab Guillemun.

Merasa penasaran, wanita itu pun lantas mengikuti suaminya untuk melihat seseorang yang berada di balik pintu tersebut.

“Eh…” Mereka berdua lantas terkejut ketika melihat bahwa orang yang berada di balik pintu itu, tidak lain adalah Zero, putra mereka sendiri.

“Zero… Sedang apa kau disini?” Tanya Guillemun, penasaran.

“Maaf ayah… Ibu… Aku sebelumnya ingin bertemu denganmu ayah… Setelah kucari-cari ternyata kau berada di tempat ini…”

“Entah kenapa setelah kalian akan keluar, aku dengan sigap langsung bersembunyi dibalik pintu ini,” jawab Zero, menjelaskan hal tersebut kepada kedua orangtuanya.

“Berarti kau mendengar percakapan kami tadi di dalam?” Tanya Jannette, sambil menunjukkan ekspresi terkejut.

“Tentu saja aku mendengarnya…” Jawab Zero secara terang-terangan.

“Kalau begitu Zero… Setidaknya ibu ingin kau harus merahasiakan dulu apa yang kami bicarakan kepada Claireze… Apa kau bisa berjanji, ini demi kebaikan tunanganmu itu?” Walaupun meresa terkejut tidak menyangka bahwa putranya mendengar apa yang mereka bicarakan, namun Jannette tidak mau memarahi putranya tersebut, dan lantas memberikan penjelasan bahwa pembicaraan itu tidak boleh diberitahukan kepada sang putri muda.

Zero pun merespon hal tersebut dengan menganggukkan kepalanya, berjanji bahwa dia tidak akan memberitahukannya kepada Claireze.

“Jadi ayah ingin pergi ke ibukota hari ini?” Tanya Zero.

“Iya… Sesuai yang sudah kau dengar bahwa di ibukota sekarang terjadi sebuah penyerangan,” jawab Guillemun.

“Setidaknya aku hanya ingin memberitahukan bahwa ayah harus berhati-hati,” ucap Zero.

Mendengar hal tersebut, Guillemun pun langsung mendekati Zero kemudian memegang kepala putranya sambil tersenyum.

“Iya… Ayah akan berhati-hati…” Balas Guillemun.

Zero sedikit merasa tenang ketika mendengar hal tersebut dari Guillemun, dirinya yakin bahwa ayahnya tersebut memang tidak akan kenapa-napa untuk saat ini karena saat dirinya mendapatkan penglihatan mengenai masa depan sebelumnya, ayahnya tersebut masih tetap ada sampai dirinya menjadi dewasa, walaupun masih belum yakin bahwa nasib pria itu di dalam penglihatan tersebut baik-baik saja atau tidak.

“Ayo… Ayah akan segera berangkat karena ini memang sangat mendesak.” Guillemun lalu mengajak Zero dan Jannette untuk beranjak dari tempat itu, dimana dirinya akan segera berangkat bersama dengan keluarga kepangeranan.

***

Beberapa saat kemudian, semuanya kini telah berada di tempat beradanya armada pesawat keluarga kepangeranan yang sebelumnya digunakan mereka untuk datang ke daerah tersebut.

“Claireze… Kalau begitu kami pergi dulu…” Ucap Clarenbald sambil memeluk putrinya.

Setelah pangeran Calferland itu selesai memeluk putrinya, kini giliran putri Calferland yang bergantian memeluk putrinya tersebut.

“Kau harus menjadi anak yang penurut ketika berada disini… Tenang saja, kami akan segera menjemputmu kembali setelah selesai,” ucap Jacquelyn.

“Aku mengerti, tapi pokoknya aku hanya akan kembali jika kalian berdua datang kemari untuk menjemputku,” ucap Claireze pada kedua orangtuanya.

Clarenbald serta Jacquelyn pun langsung merespon ucapan putri mereka tersebut dengan menganggukkan kepala mereka secara bersamaan.

“Kalau begitu kami pergi dulu.”

Setelah berpamitan, Clarenbald bersama dengan Jacquelyn, Jermeline, Guillemun serta prajurit dari ibukota satu per satu naik ke dalam pesawat mereka masing-masing.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zero
3 Chapter 2 - Sosok misterius
4 Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5 Chapter 4 - Kota Dren
6 Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7 Chapter 6 - Mimpi yang sama
8 Chapter 7 - Pangeran Calferland
9 Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10 Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11 Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12 Chapter 11 - Rencana pertunangan
13 Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14 Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15 Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16 Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17 Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18 Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19 Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20 Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21 Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22 Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23 Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24 Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25 Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26 Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27 Chapter 26 - Telah berjanji
28 Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29 Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30 Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31 Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32 Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33 Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34 Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35 Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36 Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37 Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38 Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39 Chapter 38 - Kapak berkarat
40 Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41 Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42 Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43 Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44 Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45 Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46 Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47 Chapter 46 - Kabur dari akademi
48 Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49 Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50 Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51 Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52 Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53 Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54 Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55 Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56 Chapter 55 - Dua kubu benua
57 Chapter 56 - Rencana penculikan
58 Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59 Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60 Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61 Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62 Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63 Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64 Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zero
3
Chapter 2 - Sosok misterius
4
Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5
Chapter 4 - Kota Dren
6
Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7
Chapter 6 - Mimpi yang sama
8
Chapter 7 - Pangeran Calferland
9
Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10
Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11
Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12
Chapter 11 - Rencana pertunangan
13
Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14
Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15
Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16
Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17
Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18
Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19
Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20
Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21
Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22
Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23
Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24
Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25
Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26
Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27
Chapter 26 - Telah berjanji
28
Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29
Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30
Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31
Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32
Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33
Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34
Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35
Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36
Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37
Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38
Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39
Chapter 38 - Kapak berkarat
40
Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41
Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42
Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43
Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44
Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45
Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46
Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47
Chapter 46 - Kabur dari akademi
48
Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49
Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50
Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51
Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52
Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53
Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54
Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55
Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56
Chapter 55 - Dua kubu benua
57
Chapter 56 - Rencana penculikan
58
Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59
Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60
Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61
Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62
Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63
Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64
Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!