Chapter 10 - Menjadi cukup akrab

“Ngomong-ngomong apa hanya di tempat ini kita bisa melihat pemandangan saja?” Tanya Caireze.

“Sebenarnya masih banyak, namun tempat itu jauh dari sini… Lagipula kau belum melihat pemandangan yang bisa dilihat di atas menara ini…” Jawab Zero.

“Ayo ikut aku…” Zero kemudian mengajak Claireze menaiki kembali sebuah tangga terakhir untuk benar-benar sampai di bagian paling atas dalam menara tersebut.

**

Setelah menaiki tangga tersebut, Zero beserta claireze kemudian sampai di sebuah ruangan terbuka, yang nampak memperlihatkan keadaan yang berada diluar.

Tiba-tiba Claireze pun terkejut dapat melihat dengan jelas pemandangan yang berada di depannya, dimana terdapat bertangan padang serta perbukitan rumput yang luas, serta bentangan pegunungan salju, yang jarang dilihat oleh putri muda tersebut ketika berada di ibukota negeri Calferland.

“Tuan putri… Apa kau tidak menyukai pemandangannya?” Tanya Zero, melihat Claireze tampak terdiam tidak memberikan sebuah komentar apakah anak perempuan itu menyukai tempat untuk melihat pemandangan atau tidak.

“Tidak… Ini sudah bagus…” Jawab Claireze, nampak merasa senang melihat pemandangan yang berada di depannya.

“Namamu Zero kan…”

“Iya…”

“Terima kasih Zero, sudah mengantarkanku ke tempat ini… Baru pertama kalinya aku melihat pemandangan seindah ini,” ucap anak perempuan itu, berterima kasih kepada Zero sambil memperlihatkan senyuman di wajahnya.

“Sama-sama…” Zero pun merespon ucapan Claireze sambil nampak merasa canggung serta terpesona disaat yang bersamaan karena melihat senyuman dari putri muda tersebut.

“Iya… Ini juga baru kali pertama aku melihat senyuman seindah itu…” Gumam Zero, membahas mengenai senyuman Claireze yang diperlihatkan kepadanya.

“Maaf Zero… Ada apa?” Claireze pun lantas bingung mendengar ucapan Zero yang kurang jelas.

“Tidak… Aku hanya bergumam hal yang tidak penting saja… Kurasa lupakan saja itu,” ucap Zero.

Claireze pun paham dengan penjelasan anak laki-laki itu dan tidak memperdulikan mengenai hal tersebut karena melihat pemandangan yang berada di depannya tersebut menjadi prioritasnya.

“Tuan putri… Aku akan mengunggu disini selama kau memperhatikan pemandangan di depan, namun kurasa kita tidak boleh berlama-lama disini karena pasti Yang mulia pangeran dan tuan putri akan mencarimu,” ucap Zero.

“Baik… Aku mengerti…” Respon Claireze.

***

Berpindah di kediaman clan Lacheur, dimana pangeran muda bernama Jermeline yang juga ikut merasa bosan berada di dalam ruangan tempatnya berada, sontak berdiri dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

***

Setelah keluar dari ruangan sebelumnya, sang pangeran muda berjalan berkeliling kediaman tersebut dengan tujuan mencari keberadaan sudaranya Claireze, yang sebelumnya sudah pergi meninggalkannya terlebih dahulu.

Akan tetapi, setelah beberapa berkeliling di kediaman tersebut, Jermeline tidak menemukan Claireze, pemuda itu sempat bertanya kepada pelayan yang ada, namun satupun dari mereka tidak mengetahui keberadaan dari sang putri muda.

“Kemana perginya anak itu?” Gumam Jermeline, bertanya-tanya mengenai keberadaan adiknya, yang sontak membuatnya sedikit merasa khawatir.

**

Jermeline terus berjalan berkeliling kediaman clan Lancheur hingga akhirnya berpapasan dengan pangeran Clarenbald, putri Jacquelyn, serta Guillemun dan Jannette yang baru saja keluar dari ruangan pertemuan.

Melihat mereka semua, pemuda itu lantas datang mendekat, berharap bahwa adiknya Claireze sedang bersama dengan mereka.

“Jermeline, kau disini… Dimana Claireze?” Tanya pangeran Clarenbald.

“Eh… Kupikir datang menemui kalian, karena sebelumnya Claireze sempat keluar dari ruangan tempat berada…” Jawab Jermeline, lantas kebingungan karena Claireze ternyata tidak bersama dengan mereka.

“Aku sudah berkeliling dan sempat menanyai beberapa pelayan, namun mereka tidak melihat Claireze,” lanjut Jermeline, menjelaskan bahwa dia sebelumnya sudah mencari Claireze.

“Memangnya kemana Claireze pergi?” Ucap Clarenbald, bertanya-tanya mengenai keberadaan dari putrinya.

“Yang mulia… Kalau begitu, kita coba mencari tuan putri muda lagi,” ucap Guillemun.

Clarenbald pun setuju dengan usulan Guillemun dan kemudian berjalan meninggalkan tempat mereka berada untuk mencari Claireze.

***

Setelah beberapa saat mencoba berkeliling, mereka berkeliling mencari keberadaan Claireze, tetapi mereka tetap tidak bisa menemukan keberadaan dari putri muda. Hal tersebut lantas membuat putri Jaquelyn pun merasa khawatir.

“Zero, kurasa besok kita harus pergi ke tempat yang kau katakan itu…”

“Tuan putri… Jika kita mau pergi kesana setidaknya harus bersama dengan para orang dewasa, karena tempat itu jauh dari sini.”

Tiba-tiba tanpa diduga, Claireze datang bersama dengan Zero sambil membincangkan sesuatu.

Melihat kedua anak itu bersama, semuanya pun nampak sedikit terkejut serta merasa kebingungan.

“Claireze…” Ucap Clarenbald.

“Ayah… Kalian sudah selesai membicarakan sesuatu… Apa mungkin kalian mencariku?” Balas Claireze, kemudian bertanya kepada ayahnya tersebut.

“Memangnya kau darimana?” Tanya balik Clarenbald.

“Maaf ayah… Karena merasa bosan aku keluar dari ruangan sebelumnya meninggalkan kakak Jermeline… Karena berpapasan dengan Zero, aku menyuruhnya untuk mengantarkanku melihat pemandangan dari kota Dren,” jawab Claireze, menjelaskan kemana dirinya pergi sampai tidak terlihat di dalam kediaman tersebut.

“Ternyata kau sedang jalan-jalan…” Respon Clarenbald, nampak merasa lega karena ternyata putrinya tersebut hanya pergi untuk melihat pemandangan.

Clarenbald lantas melihat Zero kemudian menunjukkan ekspresi senyuman tipis diwajahnya. Pangeran Calferland itu lalu datang mendekati Guillemun.

“Tuan Guillemun, kurasa mereka sudah cukup akrab sebelum saling memperkenalkan mereka dan memberitahukan mengenai yang sebelumnya,” ucap Clarenbald dengan suara berbisik kepada Guillemun.

“Eh… Kurasa kau benar Yang mulia…” Respon Guillemun, memikirkan hal yang sama walau sebenarnya masih tidak habis pikir bahwa hal mengenai sebelumnya memang akan dilaksanakan.

***

Berpindah ke tempat lain, tepatnya di wilayah bagian utara negeri Calferland, wilayah dari para Venerate bangsa Friedenic, tampak armada pesawat tempur yang berasal dari negeri Calferland hendak menyerang salah satu kota yang berada di negeri itu sendiri.

Sesuai dengan pernyataan dari Clarenbald, pangeran Calferland bahwa negeri tersebut sedang dalam sebuah konflik. dimana para clan dari berbagai daerah di negeri tersebut saling berperang satu sama lain akibat perbedaan pendapat.

Hal tersebut juga mengacu pada penglihatan Zero pada mimpinya yang merupakan akar permasalahan dimana kemungkinan masa depan yang dilihat oleh anak laki-laki tersebut bisa menjadi kenyataan jika para clan-clan yang berada di negeri Calferland tidak bisa didamaikan.

**

Tepat di tembok kota yang hendak diserang oleh armada pesawat yang berada di langit, terlihat para pasukan telah bersiap dengan snjata-senjata artileri mereka untuk mempertahankan kota mereka.

“Tembak…!”

Ketika salah satu Venerate, yang merupakan pmpinan dari pasukan tersebut memberi sebuah aba-aba, pasukan yang ada sontak melancarkan serangan tembakan secara dari artileri mereka secara beruntun ke arah armada pesawat yang berada di langit.

Akibat serangan tersebut, beberapa pesawat yang berada di langit menerimanya hingga jatuh meluncur ke permukaan.

Namun, hal tersebut langsung membuat pasukan Venerate yang berada di dalam armada yang jatuh ke permukaan lantas keluar kemudian menyerbu ke arah kota yang berada di depan mereka.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zero
3 Chapter 2 - Sosok misterius
4 Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5 Chapter 4 - Kota Dren
6 Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7 Chapter 6 - Mimpi yang sama
8 Chapter 7 - Pangeran Calferland
9 Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10 Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11 Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12 Chapter 11 - Rencana pertunangan
13 Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14 Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15 Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16 Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17 Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18 Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19 Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20 Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21 Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22 Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23 Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24 Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25 Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26 Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27 Chapter 26 - Telah berjanji
28 Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29 Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30 Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31 Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32 Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33 Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34 Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35 Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36 Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37 Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38 Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39 Chapter 38 - Kapak berkarat
40 Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41 Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42 Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43 Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44 Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45 Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46 Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47 Chapter 46 - Kabur dari akademi
48 Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49 Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50 Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51 Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52 Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53 Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54 Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55 Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56 Chapter 55 - Dua kubu benua
57 Chapter 56 - Rencana penculikan
58 Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59 Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60 Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61 Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62 Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63 Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64 Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zero
3
Chapter 2 - Sosok misterius
4
Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5
Chapter 4 - Kota Dren
6
Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7
Chapter 6 - Mimpi yang sama
8
Chapter 7 - Pangeran Calferland
9
Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10
Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11
Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12
Chapter 11 - Rencana pertunangan
13
Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14
Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15
Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16
Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17
Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18
Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19
Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20
Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21
Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22
Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23
Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24
Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25
Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26
Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27
Chapter 26 - Telah berjanji
28
Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29
Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30
Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31
Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32
Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33
Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34
Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35
Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36
Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37
Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38
Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39
Chapter 38 - Kapak berkarat
40
Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41
Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42
Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43
Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44
Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45
Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46
Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47
Chapter 46 - Kabur dari akademi
48
Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49
Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50
Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51
Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52
Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53
Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54
Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55
Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56
Chapter 55 - Dua kubu benua
57
Chapter 56 - Rencana penculikan
58
Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59
Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60
Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61
Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62
Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63
Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64
Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!