Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan

“Ada apa Zero? Ayo cepat duduk disini,” ucap Claireze menyuruh Zero itu untuk duduk disampingnya karena melihat anak laki-laki itu hanya terdiam menatapnya.

Mendengar hal tersebut, Zero pun langsung naik ke dalam kereta dan duduk disamping Claireze, walau sedikit merasa canggung dengan keadaan tersebut.

“Pengawal… Ayo jalan…” Ucap Claireze, menyuruh Jermeline menjalankan kereta kuda tersebut dengan menyebut saudaranya tersebut dengan sebutan pengawal.

“Baik tuan putri…” Tanpa mengeluh dengan sebutan yang dipanggil oleh adiknya, Jermeline pun langsung memacu kuda-kudanya untuk menjalankan kereta tersebut.

**

Ketika kereta kuda tersebut berjalan menuju ke tempat acara pertunangan, Zero dan Claireze yang berada di dalam, nampak merasa canggung harus mengatakan apa untuk mencairkan suasana yang ada.

“Eh… Tuan putri… Aku bertanya-tanya kenapa kita harus berangkat bersama-sama?” Namun karena tidak mau terus merasa canggung, Zero lantas mencoba mencairkan suasana dengan menanyakan sesuatu kepada Claireze.

“Memangnya kenapa? Ada yang aneh dengan hal itu?” Tanya balik Claireze, sebenarnya merasa bahwa hal tersebut biasa saja.

“Bukankah setahuku jika kita harus datang secara terpisah terlebih dahulu, kemudian aku harus menunggumu datang di tempat pertunangan…”

Zero kemudian menjelaskan proses pertunangan yang diketahuinya kepada Claireze, yang sontak membuat putri muda itu terkejut mendengarnya karena sangat mirip dengan sebuah pernikahan, dimana Zero sebenarnya tidak mengetahui bahwa hal yang dijelaskannya kepada Claireze memang merupakan sebuah prosesi pernikahan.

“Zero… Hal yang kau katakan itu merupakan sebuah prosesi pernikahan…” Ucap Claireze.

“Ekh… Benarkah…” Ucap Zero, tekejut serta merasa malu ketika dirinya salah mengira hal tersebut sebagai sebuah prosesi pertunangan.

“Namun, setelah itu kita pasti akan melakukannya kan… Apa kau mau berjanji untuk hal itu?” Tanya Claireze.

“Iya… Aku mau.”

Dengan refleks Zero pun langsung menjawab pertanyaan Claireze, bahwa dia menginginkan hal tersebut, yang lantas membuat putri Calferland itu sontak tersipu hingga membuat wajahnya memerah.

“Hei kalian berdua… Apa yang kalian bicarakan itu? Setidaknya kalian harus beranjak dewasa dulu untuk melakukannya…” Karena mendengar hal yang dibicarakan oleh Zero dan Claireze, Jermeline yang sedang memacu kuda di luar lantas memperingati kedua anak itu.

“Tidak kakak… Bukan begitu maksud kami,” ucap Claireze, menjelaskan kepada saudaranya bahwa dia bersama Zero tidak membicarakan hal tersebut dengan serius.

***

Beberapa saat kemudian, kereta yang dibawah oleh Jermeline, serta membawa Zero dan Claireze akhirnya sampai di sebuah taman yang berada di atas bukit, dimana Claireze yang melihat keluar langsung terpukau melihat keindahan alam yang dapat dilihat dari tempat tersebut.

“Wah… Pemandangan di tempat ini terlihat lebih jelas dibandingkan ketika kita pergi ke menara sebelumnya,” ucap Claireze, nampak terpukau dengan keindahan alam yang dilihatnya.

Mendengar bahwa Claireze merasa senang, Zero pun langsung memperlihatkan ekspresi tersenyum.

***

Tak berapa lama, kereta kuda yang dibawah oleh Jermeline sampai di tempat acara pertunangan dari Zero dan Claireze, dimana acara tersebut akan diadakan di tempat luar tepat di tengah taman tersebut.

“Ayo turun… Semuanya sudah menunggu kalian…” Ucap Jermeline, menyuruh Zero dan Claireze untuk turun.

Zero pun turun terlebih dahulu untuk membantu Claireze turun dari kereta tersebut. Setelah mereka berdua turun, Zero dengan refleks merangkul tangan Claireze, yang langsung membuat putri tersebut sedikit terkejut, serta merasa sedikit canggung dilihat oleh semua orang yang berada di taman tersebut.

Mereka berdua kemudian perlahan-lahan berjalan mengikuti karpet panjang menuju ke sebuah panggung yang berada di tempat acara pertunangan tersebut.

Setelah Zero dan Claireze sampai di atas panggung tersebut, salah seseorang pun datang menghampiri mereka sambil memperlihatkan sebuah kotak yang dipegangnya.

Ketika kotak yang diperlihatkan kepada Zero dan Claireze terbuka, mereka berdua langsung terkesima melihat sepasang cincin yang terbuat dari batu kristal hitam, yang sebelumnya pernah digunakan sebagai persembahan pada burung raksasa yang tinggal di pegunungan salju sebelumnya.

Walaupun mengandung warna yang umumnya dapat menyerap cahaya, namun cincin yang terbuat dari kristal hitam tersebut tetap berkilauan ketika diperhatikan oleh Zero maupun Claireze.

Zero pertama kali mengandung salah satu cincin dan langsung memakaikannya ke jari manis Claireze, selanjutnya Claireze pun mengambil cincin yang satunya kemudian memakaikannya ke jari manis Zero.

Setelah keduanya saling menukarkan cincin satu sama lain, semua orang yang berada di tempat itu, termasuk keluarga dari Zero maupun Claireze langsung bertepuk tangan, menandakan bahwa mereka berdua kini telah remi bertunangan.

Walaupun merupakan acara yang singkat, namun baik Zero, Claireze, serta keluarga mereka nampak merasa senang dengan acara pertunangan tersebut.

**

“Guillemun… Apa setelah ini tuan putri tidak bisa tinggal disini?” Tanya Jannette, mengharapkan agar Claireze bisa tinggal di daerah itu agar tidak meniggalkan Zero kembali ke ibukota Calferland.

“Tentu saja hal itu masih belum bisa dilakukan… Walaupun sudah bertunangan, namun mereka belum menikah,” jawab Guillemun.

“Kalau begitu, bagaimana jika menikahkan saja mereka,” ucap Jannette.

“Sudahlah Jannette… Kau terlalu memikirkan hal yang terlalu berlebihan… Setidaknya tunggu mereka berdua beranjak dewasa… Dan kurasa hal itu harus mereka sendiri yang memutuskan ketika dewasa nanti,” ucap Guillemun.

“Baiklah… Setidaknya keinginanku kali ini sudah tercapai,” respon Jannette.

***

Beberapa saat kemudian, tampak Jermeline menemui Clarenblad, pangeran Calferland ayahnya tersebut karena tidak bisa menemukan Claireze adiknya.

Disamping itu, Jermeline nampak merasa curiga ketika Zero juga tidak ditemukannya, membuat pangeran muda tersebut merasa bahwa ada sesuatu yang dilakukan oleh kedua anak tersebut.

“Ayah… Padahal ini adalah acara Zero dan Claireze, tapi aku sedari tadi tidak menemukan mereka… Apa kau mengetahui dimana mereka berada?” Tanya Jermeline.

“Memangnya kenapa? Apa kau merasa cemburu adikmu bersama dengan tunangannya sekarang?” Tanya balik Clarenbald.

“Mereka sedang bersama sekarang… Dimana?” Ucap Jermeline, terkejut mendengar ucapan dari ayahnya.

“Lihat disana…”

Clarenbald pun langsung menunjuk ke sebuah arah, dimana terlihat Zero sedang duduk bersama dengan Claireze sambil menatap pemandangan yang berada di depan mereka.

Melihat kedua anak tersebut ternyata berada di dekat tempat acara tersebut, kecurigaan Jermeline sebelumnya sontak hilang serta merasa lega.

“Lupakan saja… Aku hanya merasa khawatir tidak melihat mereka sedari tadi,” ucap Jermeline, kemudian meninggalkan ayahnya.

***

Berpindah pada Zero dan Claireze yang tengah duduk bersama sambil menatap pemandangan di depan.

“Zero… Apa kau merasa senang sekarang?” Tanya Claireze.

“Tentu saja tuan putri,” jawab Zero, merasa senang telah bertunangan dengan putri muda tersebut, namun di sisi lain anak laki-laki itu sebenarnya merasa khawatir dengan mimpi yang dilihatnya, dimana dirinya tidak mau jika hal yang berada di mimpinya tersebut terjadi pada Claireze di masa depan.

Sambil memikirkan hal tersebut, Zero pun menatap Claireze dengan ekspresi khawatir, membuat Claireze merasa bingung dengan ekspresi anak laki-laki itu.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zero
3 Chapter 2 - Sosok misterius
4 Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5 Chapter 4 - Kota Dren
6 Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7 Chapter 6 - Mimpi yang sama
8 Chapter 7 - Pangeran Calferland
9 Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10 Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11 Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12 Chapter 11 - Rencana pertunangan
13 Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14 Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15 Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16 Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17 Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18 Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19 Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20 Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21 Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22 Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23 Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24 Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25 Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26 Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27 Chapter 26 - Telah berjanji
28 Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29 Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30 Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31 Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32 Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33 Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34 Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35 Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36 Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37 Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38 Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39 Chapter 38 - Kapak berkarat
40 Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41 Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42 Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43 Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44 Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45 Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46 Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47 Chapter 46 - Kabur dari akademi
48 Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49 Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50 Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51 Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52 Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53 Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54 Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55 Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56 Chapter 55 - Dua kubu benua
57 Chapter 56 - Rencana penculikan
58 Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59 Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60 Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61 Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62 Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63 Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64 Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zero
3
Chapter 2 - Sosok misterius
4
Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5
Chapter 4 - Kota Dren
6
Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7
Chapter 6 - Mimpi yang sama
8
Chapter 7 - Pangeran Calferland
9
Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10
Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11
Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12
Chapter 11 - Rencana pertunangan
13
Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14
Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15
Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16
Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17
Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18
Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19
Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20
Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21
Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22
Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23
Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24
Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25
Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26
Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27
Chapter 26 - Telah berjanji
28
Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29
Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30
Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31
Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32
Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33
Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34
Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35
Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36
Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37
Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38
Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39
Chapter 38 - Kapak berkarat
40
Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41
Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42
Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43
Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44
Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45
Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46
Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47
Chapter 46 - Kabur dari akademi
48
Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49
Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50
Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51
Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52
Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53
Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54
Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55
Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56
Chapter 55 - Dua kubu benua
57
Chapter 56 - Rencana penculikan
58
Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59
Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60
Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61
Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62
Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63
Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64
Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!