Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut

“Dimana ini?”

Setelah diperhatikannya oleh Zero kembali, kota tempat dimana anak laki-laki itu berada terlihat nampak berbeda dengan kota Dren yang mengalami kehancuran pada mimpi-mimpi yang sebelumnya dialaminya.

Entah apa yang terjadi, Zero pun berpikir bahwa kota tersebut juga kemungkinan memiliki hubungan dengan kota Dren, dan yakin bahwa kota yang telah hancur tersebut masih tetap berada di negeri Calferland.

Sambil merasa sedikit ketakutan, karena mulai terbiasa dengan mimpi buruk tersebut, Zero perlahan-lahan berjalan sambil memperhatikan ke sekitaran tempat tersebut.

***

“Regenza…!” Tak berapa lama kemudian, setelah berjalan di hamparan perkotaan yang hancur tersebut, Zero pun memanggil nama dari burung raksasa, yang menyelamatkannya karena sedari tadi tidak melihat makhluk suci tersebut.

Akan tetapi, makhluk suci yang dipanggilnya tersebut tidak kunjung-kunjung menampakan diri seperti pada mimpi sebelumnya.

“Eh…” Tiba-tiba anak laki-laki itu melihat seorang perempuan berjalan diantara puing-puing bangunan kota tersebut.

Karena merasa penasaran, Zero berjalan menghampiri perempuan itu untuk melihatnya dengan jelas dari dekat.

Sambil merasa penasaran, anak laki-laki itu terus memperhatikan perempuan tersebut berjalan ke suatu tempat dengan keadaan yang nampak lemah akibat penyerangan yang terjadi di kota tersebut.

Karena tidak ada seorang pun selain perempuan itu, Zero terus berjalan mengikutinya, hingga perempuan tersebut sampai di sebuah tempat, dimana terdapat beberapa Venerate yang kemungkinan merupakan penyebab dari kehancuran kota tersebut.

“Dia kan…” Zero sontak terkejut ketika memperhatikan salah satu Venerate yang berada di tempat itu, dimana mirip seperti Venerate, yang mimpi sebelumnya sempat berhadapan dengan dirinya di masa depan.

Melihat perempuan tersebut datang menghampiri mereka semua, Venerate yang diketahui oleh Zero itu sontak memasang ekspresi senyuman menyeringai, sambil perlahan mendekati perempuan tersebut.

“Putri muda Claireze, sepertinya kau datang kemari untuk menerima tawaranku kan…”

Ketika Venerate tersebut berbicara, Zero sontak terkejut mengetahui bahwa perempuan yang diikutinya tersebut tidak lain merupakan Claireze yang sudah beranjak dewasa.

“Putri muda Claireze…” Ucap Zero, tidak menyangka bisa melihat calon tunangannya yang telah beranjak dewasa.

“Katakan dimana orangtuaku?” Ucap Claireze, bertanya mengenai kedua orangtuanya yang merupakan pangeran dan putri Calferland.

“Maaf sekali… Karena mereka sangat tidak menyetujui tawaranku, maka aku terpaksa harus melenyapkan mereka,” jawab Venerate tersebut yang sontak membuat Claireze dewasa sontak terkejut.

“Apa kau bilang?” Karena merasa kesal, Claireze tiba-tiba memunculkan sebuah belati dari tangannya.

Sambil mengakses kekuatan miliknya, yang sontak membuat belati tersebut memancarkan pancaran elemen petir, Claireze dewasa pun kemudian langsung mengayunkan belati tersebut ke arah Venerate itu.

Akan tetapi, tangan Claireze dengan sigap dicengkeram oleh Venerate tersebut. Venerate itu merebut belati yang dipegang oleh Claireze, sambil menampar putri muda tersebut hingga terjatuh di hadapannya.

“Tuan putri…” Melihat hal tersebut, Zero pun langsung datang mendekati Claireze, namun anak laki-laki itu tidak bisa berbuat apa-apa akibat dirinya layaknya hanyalah sebuah ilusi bagi visualisasi masa depan tersebut.

“Sampai kapanpun aku tidak akan menerima tawaranmu itu… Karena aku yakin dia pasti akan datang mengalahkanmu,” ucap Claireze.

“Benarkah… Sayang sekali, aku telah berhasil membunuhnya ketika pergi ke kota Dren,” balas Venerate tersebut.

“Kota Dren…”

Mendengar pernyataan dari Venerate tersebut, Zero pun lantas mengingat mimpi sebelumnya, dimana dirinya dalam bentuk dewasa sempat bertarung melawan Venerate tersebut. Zero pun langsung megambil kesimpulan bahwa kemungkinan dirinya di masa depan tersebut telah berhasil dikalahkan oleh Venerate tersebut ketika menyerang kota Dren, dan kini Venerate tersebut menyerang ibukota Calferland, dimana kemungkinan memiliki tujuan untuk mengincar Claireze seperti yang dilihatnya.

“Jika kau memang tidak mau menerimaku, maka orang lain pun tidak akan bisa…” Ucap Venerate tersebut, yang sontak mengakses kekuatannya, hingga belati yang direbutnya pada Claireze memancarkan pancaran elemen petir kembali.

Venerate tersebut kemudian mengayunkan belati tersebut ke arah Claireze yang membuat Zero pun langsung menghalanginya, walau mengerti bahwa hal tersebut percuma saja.

–24 Maret 3014–

“Tidak…!” Teriak Zero, tiba-tiba menyadari dirinya telah terbangun dari mimpi buruk tersebut.

“Haah… Haah…” Sambil membuang nafas panjang, anak laki-laki itu nampak ketakutan bahwa penglihatan dalam mimpi tersebut benar-benar akan terjadi di masa depan nantinya.

Tak berapa lama, tiba-tiba seorang pelayan datang memasuki kamarnya, karena mendengar teriakan dari anak laki-laki tersebut.

“Tuan muda… Apa yang terjadi?” Tanya pelayan tersebut sambil menunjukkan ekspresi kebingungan.

“Tidak… Jangan khawatir… Aku hanya bermimpi buruk…” Jawab Zero.

“Tapi kau benar-benar baik-baik saja?” Tanya pelayan tersebut sekali lagi untuk memastikan bahwa anak laki-laki tersebut memang dalam keadaan baik-baik saja setelah mengalami mimpi buruk.

Zero pun lantas merespon pertanyaan tersebut dengan menganggukkan kepalanya serta memperlihatkan ekspresi tersenyum, membuat pelayan tersebut akhirnya paham bahwa anak laki-laki itu sudah baik-baik saja.

***

Beberapa saat kemudian, berkeliling di dalam kediamannya, sambil merasa bingung memperhatikan bahwa kediamannya tersebut masih terlihat seperti biasa, padahal hari itu merupakan hari dimana dirinya, sebagai anak satu-satunya dari pemimpin clan Lancheur akan bertunangan dengan putri muda negeri Calferland.

“Apa acaranya akan ditunda?” Gumam Zero, bertanya-tanya mengenai acara pertunangannya yang kemungkinan akan ditunda melihat keadaan di dalam kediamannya tidak ada satupun terlihat sedang didekorasi.

Namun, disamping merasa bingung, Zero tampak masih memikirkan megenai mimpinya semalam, dimana dia tidak percaya bahwa hal yang akan terjadi dimasa depan juga berdampak sampai ke ibukota negeri Calferland, serta putri muda Claireze, calon tunangannya.

“Ekh…” Ketika berjalan tidak melihat ke arah depan, tiba-tiba anak laki-laki itu bertabrakan dengan seseorang.

Baru saja hendak meminta maaf, Zero seketika memasang ekspresi kesal ketika melihat orang yang ditabraknya.

“Hei bodoh… Setidaknya lihatlah ke depan ketika kau sedang berjalan.”

Alasan dari anak laki-laki itu nampak memasang ekspresi kesal ternyata berpapasan dengan Vingto, adik sepupunya.

“Walaupun aku tidak melihat ke depan, tapi kau yang melihat seharusnya menyingkir saja… Atau apa mungkin kau dengan sengaja menabrakku untuk mencari gara-gara?” Balas Zero.

“Oh… Kau ada disini juga Cento…” Disaat merasa kesal terhadap Vingto, Zero sontak melihat seorang anak laki-laki yang nampak lebih muda berada disamping Vingto.

“Halo kakak… Kudengar kau sudah memiliki seorang pacar,” ucap anak laki-laki bernama Cento tersebut.

“Eh… Pacar katamu…” Mendengar hal tersebut, Zero pun lantas terkejut sambil memikirkan bahwa seorang pacar yang dimaksud oleh anak laki-laki itu tidak lain merupakan Claireze.

“Tidak Cento… Kurasa belum saatnya mengatakan hal itu…” Ucap Zero sambil memperlihatkan ekspresi tersenyum kepada anak laki-laki tersebut.

“Heh… Pacar apa-apaan… Ayo Cento, lebih baik kita pergi dari sini.” Merasa risih dengan pembicaraan mereka, Vingto pun nampak merasa kesal, dan langsung menarik Cento pergi dari tempat itu meninggalkan Zero sendirian.

“Mungkin saja anak itu berkata benar…” Tia-tiba terdengar suara orang berbicara kepada Zero.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zero
3 Chapter 2 - Sosok misterius
4 Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5 Chapter 4 - Kota Dren
6 Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7 Chapter 6 - Mimpi yang sama
8 Chapter 7 - Pangeran Calferland
9 Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10 Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11 Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12 Chapter 11 - Rencana pertunangan
13 Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14 Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15 Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16 Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17 Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18 Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19 Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20 Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21 Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22 Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23 Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24 Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25 Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26 Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27 Chapter 26 - Telah berjanji
28 Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29 Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30 Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31 Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32 Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33 Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34 Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35 Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36 Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37 Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38 Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39 Chapter 38 - Kapak berkarat
40 Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41 Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42 Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43 Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44 Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45 Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46 Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47 Chapter 46 - Kabur dari akademi
48 Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49 Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50 Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51 Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52 Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53 Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54 Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55 Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56 Chapter 55 - Dua kubu benua
57 Chapter 56 - Rencana penculikan
58 Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59 Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60 Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61 Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62 Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63 Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64 Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zero
3
Chapter 2 - Sosok misterius
4
Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5
Chapter 4 - Kota Dren
6
Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7
Chapter 6 - Mimpi yang sama
8
Chapter 7 - Pangeran Calferland
9
Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10
Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11
Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12
Chapter 11 - Rencana pertunangan
13
Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14
Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15
Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16
Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17
Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18
Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19
Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20
Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21
Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22
Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23
Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24
Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25
Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26
Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27
Chapter 26 - Telah berjanji
28
Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29
Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30
Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31
Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32
Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33
Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34
Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35
Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36
Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37
Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38
Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39
Chapter 38 - Kapak berkarat
40
Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41
Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42
Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43
Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44
Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45
Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46
Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47
Chapter 46 - Kabur dari akademi
48
Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49
Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50
Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51
Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52
Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53
Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54
Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55
Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56
Chapter 55 - Dua kubu benua
57
Chapter 56 - Rencana penculikan
58
Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59
Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60
Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61
Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62
Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63
Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64
Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!