“Tembak…!”
Dengan arahan dari pemimpin mereka, pasukan yang bertahan sontak melancarkan tembakan dari senjata artileri mereka ke arah pasukan yang sedang maju menyerbu kota mereka, serta ke arah armada pesawat yang berada di langit.
**
Beberapa pasukan menerima tembakan, namun sebagian dari pasukan tersebut berhasil lolos. Mereka yang luput dari tembakan, kemudian masuk ke dalam kota, dan seketika menyerang pasukan yang mempertahankan kota tersebut.
Dengan serangan proyeksi dalam berbagai elemen, pasukan yang menyerang satu per satu mengalahkan pasukan yang bertahan. Pasukan yang dengan mudah mengalahkan satu per satu pasukan yang bertahan karena memiliki jumlah lebih banyak.
***
Berpindah di dalam kastil pada kota tersebut, tampak seorang prajurit tergesa-gesa masuk ke sebuah ruangan menemui beberapa Venerate yang berada di dalamnya.
“Tuan Franard... Pasukan dari clan Euriant memiliki jumlah Venerate jauh lebih banyak… Jika terus begini kita akan mengalami kekalahan…” Ucap prajurit tersebut.
Tanpa merespon informasi dari prajurit tersebut, Venerate bernama Franard, yang merupakan ketua dari clan Marieux, serta pemimpin dari daerah Gardest yang tengah diserang itu sontak berjalan perlahan-lahan keluar dari dalam ruangan tersebut.
“Kita harus bergerak sekarang…” Ucap Venerate tersebut.
Melihat ketua clan mereka meninggalkan ruangan dengan tujuan untuk melawan pasukan clan Euriant yang menyerang kota tempatnya berada, para Venerate lain pun sontak langsung mengikutinya.
***
Berpindah pada pertempuran antara pasukan negeri Calferland yang saling bertentangan, dimana keadaan dari pasukan Venerate dari clan Marieux yang tengah mempertahankan kota tampak menjadi lebih semakin terdesak dari sebelumnya karena telah kehilangan banyak dari prajurit mereka akibat tidak bisa melawan jumlah pasukan menyerang yang jauh lebih banyak.
Sementara itu pasukan Venerate yang menyerang kini mulai menguasai kota tersebut, yang memang merupakan tujuan mereka datang menyerang.
Tiba-tiba para Venerate yang berada di dalam ruangan sebelumnya datang menyerang para pasukan yang penyerang, dan mulai mengalahkan mereka satu per satu.
Karena memiliki kemampuan yang berbeda dengan pasukan bertahan, para Venerate tersebut kini dapat sedikit membalikkan keadaan dengan satu per satu mengalahkan para pasukan yang tengah menyerang serta menguasai kota mereka tersebut.
Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama karena beberapa Venerate yang memiliki kekuatan lebih kuat dari pasukan langsung menghadang mereka. Karena Venerate penyerang yang memiliki kekuatan lebih unggul, lebih banyak dibandingkan mereka, keadaan pun sontak kembali berbalik pada pihak pasukan yang menyerang.
***
Disamping itu, Venerate pemimpin clan Marieux menggunakan kemampuannya melayang di udara, menyerang armada pesawat, yang tengah menyerang kotanya tersebut.
Franard melancarkan serangan proyeksi energi serta serangan proyeksi dalam berbagai elemen alam sampai membuat beberapa armada pesawat yang menyerang sontak mengalami kerusakan hingga satu per satu jatuh ke permukaan.
“Vlamspreuk... Beast roar...” Tiba-tiba salah satu Venerate clan Euriant keluar dari salah satu armada pesawat, dan langsung melancarkan serangan proyeksi elemen api ke arah Franard.
“Verdedigingsspreuk… Holy shield…” Dengan sigap, Franard lantas menciptakan sebuah perisai dari proyeksi energi miliknya untuk menahan serangan dari Venerate yang keluar dari salah satu armada pesawat.
“Giralmus...!” Teriak Franard, memanggil nama Venerate yang menyerangnya, yang merupakan ketua dari clan Euriant.
Mendengar panggilan tersebut, Venerate bernama Giralmus seketika meluncur sambil melancarkan serangan proyeksi energi dalam skala yang besar.
Begitu juga dengan Franard, yang langsung membalasnya dengan melancarkan serangan proyeksi energi dalam skala yang tidak kalah besar, sampai kedua serangan tersebut bertabrakkan hingga menciptakan efek ledakan yang besar, yang sontak dapat dirasakan oleh para Venerate yang berada di dalam armada pesawat, serta yang di permukaan.
Kedua Venerate yang merupakan Venerate tingkat atas tersebut kemudian saling melancarkan serangan mereka masing-masing secara bergantian di udara.
“Beraninya kau menyerang wilayahku…” Ucap Franard sambil menyerang Venerate bernama Giralmus tersebut.
“Demi menyadarkan kalian yang sering menentang pendapat kami para clan Euriant, maka aku tidak memiliki pilihan selain menundukkan kalian dengan caraku sendiri…” Balas Giralmus.
“Ukh…” Tiba-tiba sebuah serangan proyeksi dalam skala yang besar dari arah lain, meluncur menghantam Franard hingga membuatnya terhempas menabrak permukaan.
Sedikit kebingungan dengan serangan tersebut, Giralmus menoleh ke arahnya sumber dari serangan tersebut, dan melihat seorang pemuda kini tengah berdiri di atas salah satu armada pesawat pasukannya.
Giralmus memperlihatkan ekspresi tersenyum ke arah pemuda tersebut karena telah berhasil menyerang Franard sampai membuatnya terhempas.
Giralmus kemudian meluncur ke bawah untuk menghampiri Franard yang tengah terkapar dengan keadaan lemah.
“Baiklah Franard... Dengan kekalahanmu, maka clan Marieux telah berhasil ditundukkan,” ucap Giralmus sambil memasang ekspresi senyuman menyeringai.
–23 Maret 3014–
Keesokan harinya, kembali ke kediaman clan Lancheur, dimana semuanya kini telah berada di dalam sebuah ruangan pertemuan bersama dengan Zero serta putri muda Claireze.
Dengan ekspresi penasaran, Zero nampak kebingungan mengapa dirinya sebagai anak berusia sekitar sepuluh harus berada di dalam pertemuan antara clan Lancheur dan keluarga kepangeranan.
“Zero… Apa kau dengan tuan putri… Maksudku Claireze, sudah cukup akrab?” Tanya Clarenbald.
“Eh…” Mendengar hal tersebut, Zero lantas terkejut karena merasa bahwa dirinya sudah cukup lancang mendekati Claireze yang merupakan putri muda Calferland.
“Yang mulia… Mohon maaf karena sebelumnya aku mengajak tuan putri pergi melihat pemandangan… Sebenarnya aku ingin menolak, namun karena tuan putri baru pertama kali datang kemari, jadi aku terpaksa mengikuti permintaannya…”
“Lagipula sebenarnya tuan putri merasa senang melihat pemandangan di daerah ini…” Jawab Zero, menjelaskannya agar sang pangeran Calferland itu tidak merasa salah paham.
Clarenbald pun merespon penjelasan anak laki-laki itu dengan tersenyum, membuat Zero pun nampak bingung melihat ekspresi dari pemimpin negeri Calferland tersebut.
“Yang mulia… Jika aku melakukan kesalahan, mohon ampuni aku… Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi…” Ucap Zero, lantas memohon kepada Clarenbald karena sebelumnya sudah mengajak Claireze pergi ke kota Dren.
“Tidak… Kau tidak perlu meminta maaf, justru itu yang kami inginkan…” Respon Clarenbald, menjelaskan kepada Zero bahwa sebenarnya anak laki-laki itu yang telah salah paham.
“Eh… Maksudnya Yang mulia?” Tanya Zero, menjadi lebih bingung lagi ketika mendengar penjelasan dari Clarenbald.
“Iya… Karena kami para orangtua sudah merencanakan pertunangan kalian berdua… Maaf jika terlalu buru-buru memberitahukannya kepada kalian,” jawab Clarenbald, langsung mengatakan inti dari tujuannya berada di ruangan tersebut.
Zero pun lantas tidak paham mengenai penjelasan yang diberikan oleh sang pangeran tersebut karena memang masih belum mengerti apa arti dari sebuah pertunanngan, namun disamping itu, Claireze yang tampak mengerti dengan penjelasan ayahnya, sontak langsung memasang ekspresi terkejut.
Putri muda itu, lantas bertanya-tanya dalam benaknya, apa mungkin kedatangan mereka ke daerah tersebut memiliki tujuan lain yaitu untuk mencarikan pasangan masa depan untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments