Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama

“Zero… Ada apa?” Tanya Claireze, merasa bingung melihat anak laki-laki itu menatapnya.

“Zero…”

Claireze pun seketika merasa canggung ketika Zero masih tetap menatapnya tanpa mengatakan apapun.

“Eh… Maaf tuan putri… Ada apa?” Tiba-tiba Zero tersadar ketika telah melamun sambil menatap anak perempuan tersebut.

“Seharusnya aku yang bertanya kepadamu memangnya ada apa… Ketika kau pikir aku tidak akan merasa canggung ketika melihatmu terus menatapku seperti itu,” ucap Claireze dengan wajah memerah, menjelaskan hal tersebut.

“Maaf tuan putri… Aku sebenarnya sedang memikirkan sesuatu…”

Mendengar penjelasan Zero, Claireze sontak merasa terkejut karena mengira bahwa anak laki-laki itu sedang memikirkan mengenai hal yang dibicarakan oleh mereka ketika sedang berdua di dalam kereta kuda sebelumnya.

“Jangan bilang kau sedang membayangkan bahwa hal yang sebelumnya kau pikir ketika menuju kemari,” ucap Claireze.

“Eh… Bukan itu tuan putri… Kau sudah terlalu jauh, aku juga mengerti bahwa hal itu masih tidak mungkin untuk dilakukan… Aku sebenarnya sedang memikirkan sesuatu yang lain,” ucap Zero, menjelaskan kepada Claireze dengan wajah memerah juga akibat mendengar ucapan putri muda tersebut.

“Kalau begitu apa yang kau pikirkan? Ceritakan padaku, setidaknya aku sekarang sudah bukan orang asing lagi bagimu kan.”

“Benar juga… Tapi, jika kuceritakan apa kau akan percaya atau setidaknya mau mendengarkan ceritaku itu?” Tanya Zero, merasa ragu bahwa hal yang hendak diceritakannya tersebut tidak bisa dipercaya oleh Claireze.

“Memangnya apa yang tidak mustahil di dunia ini… Bahkan kedua orangtua kita bisa melayang di udara dengan bebas tanpa menggunakan sepasang sayap atau sebuah bantuan,” ucap Claireze, menyatakan bahwa dirinya akan percaya dengan ceritakan yang hendak dikatakan oleh Zero.

Mendengar hal tersebut Zero pun tersenyum kemudian mulai menceritakan kepada putri muda tersebut dimulai ketika dirinya mengikuti ayahnya ke pegunungan salju yang berada di daerah mereka tersebut.

Zero sebelumnya tidak mengetahui tujuan dari ayahnya serta para pengikutnya pergi menjelajah untuk memberikan persembahan bagi sesosok makhluk suci yang berada di pegunungan tersebut.

Ketika suatu malam, saat mereka sampai dan berkemah di dekat sebuah altar tempat memberikan sebuah persembahan bagi makhluk suci yang mendiami tempat tersebut, anak laki-laki itu tiba-tiba mendengarkan suara yang mencurigakan dan sontak memeriksa keluar.

Zero sontak terkejut dan ketakutan ketika melihat sesosok bayangan makhluk raksasa dari balik kabut dan sengaja membuatnya tergelincir jatuh ke dalam jurang.

Pada saat itu Zero sudah merasa pasrah dengan keadaannya yang diketahui sulit untuk bisa selamat, namun tiba-tiba dirinya bermimpi bertemu dengan sosok bayangan tersebut yang merupakan makhluk suci berwujud burung raksasa.

Burung raksasa itu memberitahukan kepadanya bahwa dia selamat karena mendapatkan sebuah kekuatan dari makhluk suci itu sendiri. Ketika dirinya tersadar, ternyata anak laki-laki memang berada dalam keadaan yang baik-baik saja.

“Tunggu dulu… Aku pernah mendengar sosok makhluk suci yang tinggal di pegunungan daerah ini… Jadi kau pernah menemuinya dan mendapatkan kekuatannya?” Ucap Claireze, lantas terkejut mendengar cerita dari anak laki-laki itu.

“Tuan putri ini baru permulaannya… Hal yang membuatku khawatir adalah ketika setelah kejadian itu aku selalu mendapatkan sebuah mimpi layaknya sebuah penglihatan dari masa depan,” ucap Zero.

Anak laki-laki itu kemudian melanjutkan ceritanya ketika mendapatkan mimpi mengenai kemungkinan masa depan yang terjadi, dimana daerah tempat tinggalnya, termasuk kota Dren akan mendapatkan serangan hingga hancur. Pada mimpi tersebut Zero juga menceritakan bahwa dia melihat kedua orangtuanya terkapar tak berdaya entah apakah mereka telah mati ataupun tidak, namun dalam mimpi tersebut Zero melihat dirinya dari masa depan sedang melawan seorang Venerate yang kemungkinan juga berasal dari negeri Calferland.

“Tuan putri… Mungkin kau juga tahu bahwa negeri Calferland bukanlah negeri yang damai seperti yang kita bayangkan…”

“Aku tahu… Sebagai anak dari pemimpin negeri ini aku sesekali mendengar sebuah laporan mengenai penyerangan di sebuah wilayah yang dilakukan oleh kelompok yang berasal dari negeri ini juga… Hal itu bahkan membuat ayahku, pangeran Calferland menjadi sangat kesusahan dengan neger ini,” ucap Claireze.

Sambil mendengar penjelasan Claireze, Zero pun menatap putri serta kembali mengingat mimpi dimana dirinya melihat anak perempuan itu dimasa depan akan mengalami sesuatu yang buruk.

“Tuan putri… Apa kau percaya dengan ceritaku itu?”

“Walaupun terlihat sedikit berlebihan, namun sudah kubilang bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini,” ucap Claireze, percaya dengan cerita dari Zero.

“Zero… Aku yakin bahwa mimpi itu adalah sebuah pertanda agar Calferland mengalami kekacauan di masa depan,” lanjut Claireze.

“Kekacauan…” Mendengar hal tersebut, Zero seketika berdiri.

“Tuan putri… Aku sudah memutuskan, mulai sekarang aku memiliki sebuah keinginan untuk menyatuhkan kembali perbedaan yang ada serta membuat negeri Calferland menjadi damai… Kau harus mengingat janjiku itu…” Ucap Zero dengan percaya sambil menatap Claireze, hingga membuat putri muda itu terkesima melihatnya.

“Benar Zero… Kurasa aku juga harus memiliki keinginan seperti itu…” Ucap Claireze, seketika berdiri mengikuti anak laki-laki itu.

Claireze setelahnya langsung tersenyum mendengar keinginan kuat dari anak laki-laki yang kini menjadi tunangannya tersebut, Claireze berpikir di dalam benaknya bahwa selama ini juga dirinya mempunyai keinginan kuat untuk mempersatukan negeri Calferland, namun karena masih berusia sangat muda, dirinya masih tidak percaya diri untuk mengatakan hal tersebut.

Akan tetapi, setelah mendengar hal yang sama dengan Zero, putra muda itu lantas menjadi percaya diri untuk menginginkan hal tersebut.

Keduanya kemudian saling bertatapan sambil bersamaan tersenyum, merasa senang mendengarkan keinginan satu sama lain.

“Ehem… Anak-anak… Kurasa waktu kalian berduaan sudah cukup, karena kalian harus kembali lagi ke acaranya.” Tiba-tiba Clarenbald datang untuk mengganggu momen mereka tersebut.

“Eh… Baik ayah…”

Claireze dan Zero pun sontak pergi meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke acara pertunangan mereka bersama dengan pangeran Calferland.

***

Berpindah di wilayah lain, di sebuah daerah yang sebelumnya mendapatkan sebuah serangan, terlihat seorang pria yang merupakan Giralmus ketua clan Euriant yang melakukan penyerangan ke daerah tersebut tampak duduk di sebuah ruangan, yang tak berapa lama kemudian dihampiri oleh seorang pemuda, yang sebelumnya sempat membantunya mengalahkan ketua clan Marieux.

“Ragenald…” Melihat pemuda itu datang menghampirinya, Giralmus sontak menyapanya sambil bertanya tujuan dari pemuda tersebut datang ke ruangan itu.

“Ayah… Apa tidak secepatnya kita menyerang daerah lain?” Tanya pemuda itu, yang ternyata merupakan putra dari Giralmus.

“Jangan terburu-buru nak… Pergerakan kita kemungkinann sudah diketahui oleh para Venerate dari kota Faricile,” jawab Giralmus, menjelaskan kepada putranya bahwa mereka harus berusaha bertahan karena kemungkinan para Venerate yang berasal dari ibukota Calferland akan mencoba menghentikan mereka.

“Ngomong-ngomong Ragenald… Ayah mendapatkan sesuatu yang menarik di tempat ini…”

Giralmus kemudian mengakses kekuatannya, kemudian memunculkan sebuah benda kepada putranya tersebut.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Zero
3 Chapter 2 - Sosok misterius
4 Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5 Chapter 4 - Kota Dren
6 Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7 Chapter 6 - Mimpi yang sama
8 Chapter 7 - Pangeran Calferland
9 Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10 Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11 Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12 Chapter 11 - Rencana pertunangan
13 Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14 Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15 Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16 Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17 Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18 Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19 Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20 Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21 Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22 Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23 Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24 Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25 Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26 Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27 Chapter 26 - Telah berjanji
28 Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29 Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30 Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31 Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32 Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33 Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34 Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35 Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36 Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37 Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38 Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39 Chapter 38 - Kapak berkarat
40 Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41 Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42 Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43 Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44 Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45 Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46 Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47 Chapter 46 - Kabur dari akademi
48 Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49 Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50 Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51 Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52 Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53 Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54 Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55 Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56 Chapter 55 - Dua kubu benua
57 Chapter 56 - Rencana penculikan
58 Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59 Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60 Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61 Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62 Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63 Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64 Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Zero
3
Chapter 2 - Sosok misterius
4
Chapter 3 - Pemegang kekuatan sang makhluk suci
5
Chapter 4 - Kota Dren
6
Chapter 5 - Kemungkinan masa depan
7
Chapter 6 - Mimpi yang sama
8
Chapter 7 - Pangeran Calferland
9
Chapter 8 - Konflik di negeri Calferland
10
Chapter 9 - Permintaan yang tidak terduga
11
Chapter 10 - Menjadi cukup akrab
12
Chapter 11 - Rencana pertunangan
13
Chapter 12 - Mimpi itu kembali lagi
14
Chapter 13 - Seseorang dalam mimpi tersebut
15
Chapter 14 - Bertugas sebagai pengawal
16
Chapter 15 - Senang dan khawatir disaat bersamaan
17
Chapter 16 - Sebuah keinginan yang sama
18
Chapter 17 - Meningkatkan kekuatan
19
Chapter 18 - Penyerangan di ibukota Calferland
20
Chapter 19 - Tujuan menyerang ibukota Calferland
21
Chapter 20 - Ancaman terhadap perdana menteri
22
Chapter 21 - Pengkhianatan Venerate yang paling dipercaya
23
Chapter 22 - Ancaman yang membuat Guillemun terdiam
24
Chapter 23 - Pengaktifan kekuatan pelepasan kedua
25
Chapter 24 - Venerate penyihir bangsa Friedenic
26
Chapter 25 - Tongkat raja bangsa Seremoschan
27
Chapter 26 - Telah berjanji
28
Chapter 27 - Bentuk pelepasan kedua senjata suci legendaris
29
Chapter 28 - Enggan untuk menyerah
30
Chapter 29 - Kematian pangeran Calferland
31
Chapter 31 - Terpaksa melarikan diri
32
Chapter 31 - Gejala yang tidak diketahui
33
Chapter 32 - Kota Faricile berhasil dikuasai penyerang
34
Chapter 33 - Terpaksa harus menerima takdir
35
Chapter 34 - Kehadiran Regenza
36
Chapter 35 - Ancaman sang makhluk suci
37
Chapter 36 - Pernyataan sang makhluk suci
38
Chapter 37 - Memecah kekuatan dari senjata suci
39
Chapter 38 - Kapak berkarat
40
Chapter 39 - Cara lain sesuai dengan pengalaman
41
Chapter 40 - Tongkat perwujudan dari kekuatan itu sendiri
42
Chapter 41 - Berita yang menggoncangkan seluruh negeri Calferland
43
Chapter 42 - Penobatan Ragenald menjadi pangeran agung
44
Chapter 43 - Berharap akan bisa bertemu dengan mereka
45
Chapter 44 - Mengubah negeri Calferland menjadi lebih baik
46
Chapter 45 - Negeri Calferland masih tetap sama seperti dulu
47
Chapter 46 - Kabur dari akademi
48
Chapter 47 - Mendapatkan hukuman
49
Chapter 48 - Rencana melarikan diri
50
Chapter 49 - Perjalanan tanpa persiapan
51
Chapter 50 - Tersesat di pegunungan
52
Chapter 51 - Meminta pertolongan Regenza
53
Chapter 52 - Tersesat di negeri seberang
54
Chapter 53 - Bertemu dengan orang yang dikenal
55
Chapter 54 - Kedatangan para Venerate Gimoscha
56
Chapter 55 - Dua kubu benua
57
Chapter 56 - Rencana penculikan
58
Chapter 57 - Teknik pemecah musim
59
Chapter 58 - Mimpi penglihatan masa depan kembali terjadi
60
Chapter 59 - Zero dan Claireze tertangkap
61
Chapter 60 - Wali kapten Gimoscha
62
Chapter 61 - Kemunculan Quilus
63
Chapter 62 - Rencana membentuk aliansi dengan clan Lancheur
64
Chapter 63 - Seseorang yang mengenali Claireze

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!