“Maaf Yang mulia… Aku belum paham dengan penjelasanmu… Memangnya apa maksud dari tunangan itu?” Karena tidak paham dengan hal tersebut, Zero pun bertanya kepada Clarenbald, serta para orang dewasa yang berada di dalam ruangan tersebut.
“Tunangan… Itu adalah sebuah kesepakatan antara seorang laki-laki serta perempuan menjadi pasangan walaupun masih belum resmi ataupun sah seperti sebuah pernikahan,” ucap Clarenbald, mejelaskannya pada Zero yang masih belum paham mengenai hal tersebut.
Dari penjelasan yang dikatakan oleh pangeran calferland tersebut, Zero sontak menjadi terkejut, dan langsung menatap Calireze.
“Tunggu dulu Yang mulia… Apa mungkin aku akan berkencan dengan tuan putri?” Tanya Zero sambil memperlihatkan ekspresi terkejut akibat tidak menyangka mengenai hal tersebut.
“Iya… Hal itu hampir sama, namun dalam tingkatan yang lebih tinggi,” jawab Clarenbald.
“Apa?” Saking terkejutnya, Zero pun hanya bisa mengangah mendengar hal tersebut dari Clarenbald, anak laki-laki itu tidak menyangka bahwa dia akan menjadi calon pasangan dari putri muda negeri Calferland, yang baru saja mencuri perhatiannya, serta baru saja bertemu dengannya.
“Zero… Ada apa? Bukankah kalian bertemu sudah menjadi akrab… Atau apakah kau tidak menginginkan hal itu?” Tanya Clarenbald, melihat anak laki-laki tampak terkejut.
“Tidak Yang mulia… Aku bersedia… Sesuai dengan apa yang kau katakan…” Jawab Zero dengan percaya diri, siap untuk menerima hal tersebut untuk bertunangan dengan putri muda Claireze.
“Hahaha… Bagus sekali… Kalau begitu kita sepakat…”
“Yang mulia… Kurasa ini persetujuannya baru dari pihak sebelah, bukankah kita juga harus menanyakan kesediaan dari tuan putri muda…” Tiba-tiba Guillemun memotong ucapan Clarenbald, mengingat pangeran tersebut untuk mendengarkan kesediaan dari Claireze.
“Kau benar…” Ucap Clarenbald.
“Claireze… Bagaimana denganmu? Apakah kau setuju aka bertunangan dengan Zero? Walau kalian baru saja bertemu, tapi tanpa diduga kalian sudah terlihat cukup akrab.” Clarenbald kemudian menanyakan kesediaan dari putrinya tersebut.
Mendengar hal tersebut, Claireze pun terdiam sambil menunjukkan ekspresi wajah kesal, membuat semuanya pun langsung mengambil kesimpulan bahwa anak perempuan itu sepertinya tidak mau menyetujui hal tersebut.
“Claireze… Apa kau tidak setuju?” Tanya Clarenbald sekali lagi.
“Tidak… Aku sangat setuju untuk bertunangan dengan Zero…” Tiba-tiba Claireze mengubah ekspresinya menjadi ceria, dan sontak langsung menyutujui pertunangan yang sudah direncanakan oleh orang tua mereka.
Pangeran Clarenbald, Putri Jacuelyn, serta Guillemun dan Jannette pun lantas merasa bahagia mendengar persetujuan dari Claireze serta Zero. Mereka pun akhirnya sepakat untuk melakukan pertunangan diantara kedua anak mereka tersebut.
Claireze yang nampak senang setelah menyetujuinya, seketika menatap Zero kemudian memperlihatkan senyuman manis, yang membuat anak laki-laki itu pun tidak bisa berhenti merasa terkejut.
*
“Entah apakah Calferland akan menjadi kacau, tapi aku sekarang merasa senang akan berkencan dengan putri dari negeri ini,” ucap Zero dalam hati, masih tidak menyangka setelah mendapatkan mimpi buruk semalam, tiba-tiba dirinya akan menjadi pasangan dari putri cantik yang berada di depannya tersebut.
**
“Ngomong-ngomong Yang mulia… Kapan kita akan melakukan pertunangan ini?” Tanya Jannette.
“Karena tuan Guillemun harus mengikuti kita kembali ke ibukota, maka pertunangan ini akan dilaksanakan besok hari... Apakah itu tidak terlalu berlebihan?” Jawab Clarenbald sambil menanyakan mengenai kemungkinan yang dikatakannya.
“Eh… Tidak sama sekali, aku hanya terkejut saja mendengar pertunangannya akan dilaksanakan besok hari… Tapi jangan khawatir, hari ini saja kami akan menyiapkannya untuk hari besok,” jawab Guillemun.
*
“Ayah akan pergi ke ibukota… Memangnya untuk apa?”
Disamping perbincangan menngenai pertunangannya dengan putri muda, Zero pun nampak penasaran mengenai ucapan Clarenbald menngenai ayahnya yang akan mengikuti keluarga kepangeranan ke ibukota negeri Calferland.
***
Beberapa saat kemudian, setelah perbincangan mengenai pertunangan Zero dan Claireze telah selesai, Zero bersama dengan semuanya keluar dari ruangan tempat mereka berada sebelumnya.
“Ayah… Mengapa kau ingin pergi ke ibukota Calferland?” Karena bersama dengan ayahnya, Zero pun lantas menanyakan mengenai hal yang sebelumnya didengar olehnya.
“Eh… Sebenarnya… Ayah memiliki tugas khusus sebagai salah satu World Venerate Calferland,” jawab Guillemun, tidak menjelaskan secara detail kepada putranya.
Walaupun masih penasaran mengenai tugas apa yang diterima oleh ayahnya, namun Zero pun percaya bahwa ayahnya tersebut memang memiliki sebuah kewajiban, dimana anak laki-laki tersebut juga mengetahui bahwa Guillemun memang merupakan salah satu Venerate terkuat di negeri Calferland, yang membuatnya memiliki tanggung jawab lebih besar untuk negeri mereka tersebut.
Tak berapa lama, tiba-tiba Claireze datang menghampiri Zero, yang langsung membuat anak laki-laki itu pun terkejut.
“Tuan putri… Ada apa?” Tanya Zero.
“Zero… Bisakah kau ikut denganku sebentar…” Ucap Claireze, kemudian langsung menarik tangan Zero pergi dari tempat tersebut.
Walaupun ingin menolaknya, namun anak laki-laki itu tidak bisa mberbuat apa-apa karena tangannya tiba-tiba ditarik oleh putri muda tersebut untuk pergi ke suatu tempat.
***
Berpindah di sebuah taman yang berada di dalam kediaman clan Lancheur, dimana Zero serta Claireze sedang bersama di tempat tersebut.
“Tuan putri, apa ada yang ingin kau katakan padaku?” Tanya Zero.
“Zero… Apakah kau bersedia bertunangan denganku hanya karena kemauanmu?” Tanya Claireze.
“Tentu saja tuan putri… Karena itu adalah kau, maka aku menyetujuinya… Karena kau… Eh…” Ucap Zero, tiba-tiba terbata-bata ketika akan menyelesaikannya jawabannya.
“Karena aku apa?” Mendengar jawaban yang kurang jelas, Claireze pun menjadi penasaran, dan sontak kembali bertanya.
“Itu… Eh…” Namun, Zero nampak tidak mengatakan hal tersebut karena merasa malu bahwa sebenarnya dirinya menyutujui pertunangan tersebut karena cukup tertarik pada putri muda tersebut akibat sebelumnya sempat mencuri perhatiannya.
“Lupakan dulu hal itu… Untuk aku ingin mengenalmu terlebih dahulu…” Calireze pun sontak membahas hal lain, karena berhubung mereka berdua memang baru saja bertemu dan belum cukup saling mengenal satu sama lain, selain putri dari pemimpin negeri Calferland, serta anak dalam clan Lancheur.
Setelah hal itu, Zero serta Claireze pun saling berbincang satu lain, mencoba saling mengenal satu sama lain.
Disamping itu, Claireze pun mengatakan sebuah fakta bahwa setelah mereka bertunangan, kemungkinan mereka belum bisa bersama karena putri muda tersebut akan kembali ke ibukota Calferland, serta anak laki-laki tersebut akan tetap tinggal di daerah tersebut, dimana satu-satunya cara untuk mereka bertemu adalah saling berkunjung satu sama lain.
Walaupun sedikit kecewa dengan hal tersebut, namun Zeri pun mengerti dan paham berdasarkan penjelasan yang sebelumnya dikatakan oleh sang pangeran Calferland.
***
Waktu pun berlalu, pada malam harinya setelah menjalani hari yang tidak bisa diperkirakan olehnya, Zero pun masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat tidur.
****
“Bagaimana bisa ini terjadi lagi?”
Tanpa diduga, anak laki-laki itu kembali lagi memimpikan yang nampak nyata mengenai kehancuran yang sebelumnya pernah dimimpikan olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments