Pusat Perbelanjaan

Hari berikutnya adalah akhir pekan. Jadi Alvin tidak perlu pergi ke sekolah. Tiara ingin membawa Alvin ke suatu tempat untuk bermain, karena dia mendengar beberapa orang tua di lingkungan apartemen itu membicarakan tentang ke mana mereka akan membawa anak-anak mereka bermain di akhir pekan.

Beberapa dari para orang tua itu membicarakan tentang taman hiburan dan beberapa yang lainnya menyebutkan tentang aquarium raksasa. Tiara tidak begitu mengerti tentang apa yang mereka bicarakan. Tapi dia mengerti bahwa semua orang akan membawa anak-anak mereka ke suatu tempat untuk bersenang-senang. Hal itu membuat Tiara ingin membawa Alvin pergi ke suatu tempat untuk bermain juga.

Namun saran itu ditolak oleh Alvin. Dia melihat kaki Tiara yang terluka.

"Kau tidak bisa pergi dan bermain dengan kakimu yang sakit, karena itu tidak akan sembuh dengan cepat dan kau harus menggunakan tongkat terus-menerus. Beberapa orang bahkan mungkin menyebutmu cacat." Ucap Alvin serius.

Hati Tiara menjadi luluh. Alvin masih sangat kecil, tapi dia sudah sangat penuh perhatian. Dia sangat menggemaskan dan sulit untuk tidak menyayangi dirinya. Pada awalnya Tiara mengira karena dia adalah ibu dari Alvin, maka tanggung jawabnya untuk merawat Alvin dengan baik. Tapi seiring berlalunya hari, dia dengan tulus mulai menyukai Alvin.

Tiara menyadari bahwa dia benar-benar ingin memperlakukan Alvin dengan baik dari dalam lubuk hatinya. Dia beruntung telah menjadi Ibu Alvin.

'Apakah Tuhan menganggap aku terlalu menyedihkan di kehidupan ku yang sebelumnya, jadi Tuhan menebusnya di kehidupan ku saat ini?' tanya Tiara dalam hati.

Sejak Tiara belajar tentang dunia ini melalui televisi, dia tahu bahwa tempat ini bukanlah dunia asalnya.

Tiara tidak tahu mengapa tiba-tiba dirinya dipindahkan ke dunia yang saat ini. Namun dia telah memutuskan untuk mempertimbangkan situasi yang sulit dipercaya ini sebagai keberkahan dari Tuhan.

Sekarang dia merasa bahwa setiap hari yang dia jalani seperti anugerah baginya. Dia juga sangat menyukai kehidupannya saat ini.

Awalnya dulu Tiara berpikir bahwa dia akan sendirian selama sisa hidupnya. Tapi sekarang dia punya anak dan suami, sebuah keluarga kecil. Sesuatu yang selalu dia dambakan.

Sekarang karena dia memiliki keluarganya ini, Tiara bersedia melakukan apa saja untuk melindunginya. Keluarga ini adalah segalanya bagi dirinya.

Alvin yang tidak ingin bepergian ke manapun untuk bermain, membuat Tiara memutuskan untuk membawa Alvin ke pusat perbelanjaan setempat untuk bermain. Dia tidak bisa membiarkan Alvin tetap tinggal di rumah sepanjang hari.

...----------------...

Pusat perbelanjaan itu sangat besar, dan ada beberapa tempat hiburan di dalamnya. Itulah sebabnya banyak orang dewasa yang suka mengajak anak-anak mereka bermain di sana. Suasananya sangat menyenangkan.

Alvin mengendarai mobil listrik kecil. Selain ukurannya, mobil itu terlihat sama persis dengan mobil sungguhan. Jadi bisa dikatakan mobil Alvin terlihat sangat megah.

Alvin duduk di dalam mobil kecilnya itu dan mengendarainya di sekitar area hiburan pusat perbelanjaan itu. Alvin terlihat sangat keren. Jadi dia menarik banyak perhatian. Anak-anak lainnya juga tampak iri padanya.

Karena kaki Tiara yang terluka, dia hanya bisa duduk di bangku sambil melihat Alvin bermain.

Ada seorang ibu muda yang duduk di sampingnya. Ibu muda itu tak henti-hentinya memotret anaknya yang sedang bermain dengan ponsel.

Tiara tahu dari televisi bahwa benda yang dipegang ibu muda itu bernama ponsel. Itu adalah sebuah benda yang menakjubkan. Tiara juga belajar bahwa benda itu dapat digunakan untuk berbicara dengan orang lain dan mengambil gambar.

Tiara telah mendengar dari Alvin bahwa pemilik asli dari tubuhnya itu memiliki ponsel. Tapi Tiara tidak dapat menemukan ponsel itu di manapun. Kemungkinan besar ponsel itu hilang di suatu tempat.

Awalnya Tiara tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu karena dia tidak memiliki ponsel. Namun melihat ibu muda lainnya memotret anak-anak mereka membuat Tiara merasa iri. Jika saja dia memiliki ponsel maka dia juga bisa memotret Alvin.

Ibu muda itu memperhatikan Tiara sedang menatapnya. Jadi dia tersenyum dan bertanya pada Tiara.

"Apakah anakmu juga bermain di sini?" Ucapnya.

Tiara mengangguk dan menunjuk ke arah Alvin.

"Anakku yang mengemudikan mobil kecil itu." Ucap Tiara.

"Jadi dia anakmu. Ah dia sangat tampan. Aku rasa dia mirip dengan Papanya."

Begitu wanita itu selesai bicara, dia menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang tidak pantas dan segera meminta maaf pada Tiara.

"Maaf, aku tidak bermaksud lain." Ucapnya.

Tiara tidak keberatan dan mengibaskan tangannya sebagai tanggapan pada wanita itu.

"Tidak apa-apa. Aku tahu bahwa penampilanku tidak baik." Ucap Tiara.

Setelah ibu muda itu melihat bahwa Tiara benar-benar tidak keberatan dengan ucapannya, dia pun berpikir kepribadian Tiara sangat baik dan dia lalu mengangkat topik pembicaraan lainnya. Percakapan mereka segera beralih ke pekerjaan mereka.

"Aku bekerja di sebuah bank. Kau bekerja di mana?" Tanya wanita itu.

Tiara tahu dunia ini berbeda dari dunianya. Pada dunia ini, laki-laki dan perempuan bisa bekerja untuk mendapatkan uang dan sebagian besar perempuan di sini memiliki pekerjaan. Semakin bagus pekerjaannya, semakin membuat iri orang lain dan wanita yang tinggal di rumah untuk menjaga anak dan melakukan pekerjaan rumah sepanjang waktu, terkadang dipandang rendah oleh orang lain. Dan pekerjaan Tiara saat ini hanya disebut dengan ibu rumah tangga.

Tiara pun lantas menggelengkan kepalanya dan menjawab dengan jujur.

"Aku tidak punya pekerjaan." Ucapnya.

Ibu muda itu mengerti apa yang dimaksudkan Tiara. Ibu muda itu jarang melihat ibu muda seperti Tiara menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Ibu muda itu tidak lagi bertanya pada Tiara.

Keduanya terus mengobrol tentang hal-hal umum lainnya. Pada saat Tiara menoleh untuk mencari Alvin, dia tidak bisa melihat Alvin di manapun. Jantung Tiara berdetak kencang, dia dengan cepat mengambil tongkatnya dan pergi ke tempat terakhir kali dia melihat Alvin.

Dia dengan cepat memandang sekitar area itu, tapi dia tidak dapat menemukan Alvin. Tiara tampak panik. Dia bertanya kepada orang-orang di sekitar dengan suara gemetar, apakah mereka telah melihat Alvin atau tidak. Namun mereka semua mengatakan bahwa mereka tidak menyadari hal itu.

"Alvin..." Teriak Tiara.

Tangan dan kaki Tiara terasa lemah. Matanya memerah. Dia tidak percaya bahwa Alvin telah hilang. Dia tertatih-tatih berjalan sambil berteriak memanggil Alvin. Saat dia mencarinya, Tiara jatuh beberapa kali karena dia terlalu tergesa-gesa. Tapi dia terus saja bangun dan terus mencari Alvin.

Melihat Tiara terlihat sangat khawatir, beberapa ibu lainnya datang dan menghiburnya sambil membantunya mencari anaknya.

Saat semua orang mencari Alvin, dia saat itu berada di belakang sebuah bukit buatan yang tidak jauh dari area bermain.

Di sana ada seorang lelaki tua berambut putih sedang berjongkok di depannya. Pria itu memiliki aura yang kuat di sekelilingnya. Tapi dia sangat baik di depan Alvin.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nur Wahyuningsih

Nur Wahyuningsih

lanjuut thoor 👍

2023-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Dimana Aku?
2 Siapa Aku?
3 Memikirkan Alasan Yang Tepat
4 Mendekati Alvin
5 Alvin Merindukan Papanya
6 Sarapan
7 Menjemput Alvin
8 Memeluk Alvin
9 Note Author
10 Belajar Menggunakan Ponsel
11 Bertanya
12 Memasak Untuk Alvin
13 Berdua Dengan Alvin
14 Mengantar Alvin Sekolah
15 Menjemput Alvin
16 Tentang Papa Alvin
17 Amnesia
18 Menyukai Tiara
19 Pusat Perbelanjaan
20 Kakek Buyut
21 Dimaafkan
22 Kedatangan Julian
23 Sikap Julian
24 Merasa Jelek
25 Malu
26 Canggung
27 Alvin Bahagia
28 Bertemu Sekelompok Orang
29 Tidur Bersama
30 Note Author
31 Pentas Sekolah
32 Ikut Atau Tidak?
33 Bertemu Teman-teman Julian
34 Pakaian Renang
35 Pantai
36 Bisa Memasak?
37 Masakan Tiara
38 Pergi Atau Tidak?
39 Pulang
40 Belanja
41 Kembali Ke Markas
42 GGS (Gara-gara Sambal)
43 Ingin Cantik
44 Usaha Menjadi Cantik
45 Camilan
46 Pesan Julian
47 Bantuan Jenny
48 Membalas Kebaikan Jenny
49 Tentang Pemilik Tubuh
50 Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51 Mama?
52 Akan Pindah
53 Berkemas
54 Perjalanan
55 Pindah Rumah
56 Apartemen Baru
57 Memasak
58 Makan Malam
59 Mabuk
60 Kaki Bau
61 Membeli Furniture
62 Pakaian Baru
63 Rumah Kita
64 Keluarga Kecil
65 Merendam Kaki
66 Mengundang Semua Orang
67 Makan Malam Bersama
68 Belanja Online
69 Gaun Baru
70 Mama Cantik Bukan?
71 Lima Miliar
72 Alvin Cemburu
73 Sentuhan Julian
74 Memasak
75 Julian Kesal
76 Kedatangan Marina
77 Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78 Lari Pagi
79 Bertemu Oma Sarah
80 Alvin Mirip Tiara
81 Tangisan Alvin
82 Tania
83 Perasaan Marina
84 Perubahan Sikap Tiara
85 Perasaan Julian
86 Mengejar Cinta Mama
87 Hadiah Untuk Tiara
88 Hadiah Lagi
89 Hari Pertama Alvin Sekolah
90 Membaik Sementara Waktu
91 Tiara Kesal
92 Kebingungan Julian
93 Penjelasan Jenny
94 Kembali Baik
95 Situasi Marina
96 Gara-gara Jenny
97 Note
98 Tiara Sakit
99 Perasaan Julian
100 Perasaan Julian
101 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dimana Aku?
2
Siapa Aku?
3
Memikirkan Alasan Yang Tepat
4
Mendekati Alvin
5
Alvin Merindukan Papanya
6
Sarapan
7
Menjemput Alvin
8
Memeluk Alvin
9
Note Author
10
Belajar Menggunakan Ponsel
11
Bertanya
12
Memasak Untuk Alvin
13
Berdua Dengan Alvin
14
Mengantar Alvin Sekolah
15
Menjemput Alvin
16
Tentang Papa Alvin
17
Amnesia
18
Menyukai Tiara
19
Pusat Perbelanjaan
20
Kakek Buyut
21
Dimaafkan
22
Kedatangan Julian
23
Sikap Julian
24
Merasa Jelek
25
Malu
26
Canggung
27
Alvin Bahagia
28
Bertemu Sekelompok Orang
29
Tidur Bersama
30
Note Author
31
Pentas Sekolah
32
Ikut Atau Tidak?
33
Bertemu Teman-teman Julian
34
Pakaian Renang
35
Pantai
36
Bisa Memasak?
37
Masakan Tiara
38
Pergi Atau Tidak?
39
Pulang
40
Belanja
41
Kembali Ke Markas
42
GGS (Gara-gara Sambal)
43
Ingin Cantik
44
Usaha Menjadi Cantik
45
Camilan
46
Pesan Julian
47
Bantuan Jenny
48
Membalas Kebaikan Jenny
49
Tentang Pemilik Tubuh
50
Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51
Mama?
52
Akan Pindah
53
Berkemas
54
Perjalanan
55
Pindah Rumah
56
Apartemen Baru
57
Memasak
58
Makan Malam
59
Mabuk
60
Kaki Bau
61
Membeli Furniture
62
Pakaian Baru
63
Rumah Kita
64
Keluarga Kecil
65
Merendam Kaki
66
Mengundang Semua Orang
67
Makan Malam Bersama
68
Belanja Online
69
Gaun Baru
70
Mama Cantik Bukan?
71
Lima Miliar
72
Alvin Cemburu
73
Sentuhan Julian
74
Memasak
75
Julian Kesal
76
Kedatangan Marina
77
Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78
Lari Pagi
79
Bertemu Oma Sarah
80
Alvin Mirip Tiara
81
Tangisan Alvin
82
Tania
83
Perasaan Marina
84
Perubahan Sikap Tiara
85
Perasaan Julian
86
Mengejar Cinta Mama
87
Hadiah Untuk Tiara
88
Hadiah Lagi
89
Hari Pertama Alvin Sekolah
90
Membaik Sementara Waktu
91
Tiara Kesal
92
Kebingungan Julian
93
Penjelasan Jenny
94
Kembali Baik
95
Situasi Marina
96
Gara-gara Jenny
97
Note
98
Tiara Sakit
99
Perasaan Julian
100
Perasaan Julian
101
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!