Memikirkan Alasan Yang Tepat

Beberapa saat kemudian hanya ada aku sendirian di dalam ruangan ini. Aku menghela napas lega. Perlahan aku mulai mengamati ruangan yang merupakan kamarku ini. Meskipun semuanya tampak asing, tapi aku lebih senang dari sebelumnya. Aku mencoba untuk menerima hal-hal asing yang ada di sekitarku karena aku pernah mendengar bahwa orang-orang yang berada di seberang lautan tempat aku tinggal sangat berbeda dari tempatku tinggal. Mungkin tempat ini adalah suatu tempat yang sangat jauh dari tempat asalku.

Aku perlahan berjalan melihat sekeliling kamar dan menemukan ada ruangan kecil lain dan ada cermin bening besar di dinding. Aku begitu penasaran dengan penampilanku dan aku bergegas menuju cermin dengan bantuan tongkat untuk berjalan.

"Aaaahhh...."

Aku ketakutan melihat penampilanku yang membuat ki terkejut hingga pegangan ku pada tongkat hampir saja terlepas.

Wanita yang tampak di cermin itu terlihat tak bernyawa. Rambutnya begitu kering. Bibirnya pecah-pecah dan kulitnya kuning dan juga kasar. Pipinya tampak tenggelam dan hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada daging di manapun. Tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang dan dengan luka yang berwarna merah dan ungu di sekitar wajahnya.

Tubuh wanita ini tampak sangat mengerikan!

Aku benar-benar bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang jelek. Kenapa tubuh ini bisa sejelek ini? Bagaimana wanita jelek seperti ini bisa menikah? Yang membuat aku bingung adalah anak laki-laki tadi begitu tampan. Apakah dia benar-benar anak dari pemilik tubuh ini?

Aku tidak yakin bahwa anak itu adalah anak dari pemilik tubuh ini kecuali jika ayah dari anak itu sangat tampan.

Tapi jika pria itu memang tampan dan menarik, lalu kenapa dia menikahi wanita seperti pemilik tubuh ini?

Aku benar-benar tidak bisa mengerti dengan semuanya. Aku kembali melihat ke cermin lagi, tapi aku dengan cepat memalingkan wajahku.

Iya penampilanku memang jelek. Aku bahkan tidak berani melihat diriku lagi. Dengan bantuan tongkat itu, aku kembali ke tempat tidur sebelum aku mulai memikirkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya.

Aku sudah tidak memikirkan dari mana tempat aku berasal sebelumnya, bagaimana penampilanku dan bagaimana kehidupanku karena lagi pula tidak ada yang peduli padaku di sana. Jadi aku tidak ingin kembali ke sana lagi.

Awalnya aku berpikir bahwa aku akan bertemu dengan ibuku di dunia lain. Tapi aku malah tiba-tiba menjadi orang lain.

Karena sekarang aku masih hidup, jadi aku tidak mau untuk mati lagi dengan sengaja. Tuhan telah memberikan kesempatan lagi kepadaku untuk hidup. Jadi aku akan menghargai kesempatan ini.

Saat ini masalah terbesar yang aku miliki adalah kenyataan bahwa aku tidak mengetahui keadaan sebenarnya tubuh yang aku miliki ini.

Satu-satunya fakta yang aku tahu adalah aku punya suami dan anak. Aku ternyata tidak sendirian. Tapi kelihatannya pemilik asli dari tubuh ini bukanlah orang baik dan tidak ada orang di rumah ini yang menyukainya. Bahkan anak yang dia lahirkan pun sepertinya tidak menyukai ibunya. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada pemilik asli tubuh ini sehingga dia menjadi seperti ini.

Di banyak buku yang pernah aku baca sebelumnya, ketika karakter bertransmigrasi, mereka juga akan menerima ingatan dari tubuh aslinya. Namun aku tidak menerima semua itu. Jadi inilah akar masalahku karena aku tidak memiliki ingatan seperti itu. Aku tidak bisa meniru sikap pemilik asli dari tubuh ini. Aku hanya bisa menjadi diriku sendiri yang sebenarnya.

Tapi bukankah itu akan menimbulkan kecurigaan bagi semua orang?

Memikirkan semua itu membuatku merasa frustrasi.

Aku lalu menepuk kepalaku. Aku memeras otak berpikir untuk mencari jalan dan pada akhirnya aku benar-benar mendapatkan sebuah ide. Aku hanya bisa berpura-pura menderita kehilangan ingatan. Itu satu-satunya cara dengan mengatakan bahwa aku tidak dapat mengingat apapun. Maka hal itu tidak akan menimbulkan kecurigaan pada semua orang.

Semakin aku memikirkan semua hal itu semakin aku berpikir bahwa itu adalah sebuah ide yang sangat bagus.

Aku merasa begitu senang karena mendapatkan ide yang bagus itu. Aku mengusap pipiku ke bantal dan bantal itu ternyata terasa sangat lembut, jauh lebih lembut dari bantal yang aku miliki di rumah. Bahkan kain yang menjadi selimut terasa sangat ringan.

Semua hal yang aku lihat dalam rumah ini sebelumnya begitu bersih dan indah. Tempat ini sangat ajaib dan menakjubkan.

'Jadi mulai saat ini aku akan tinggal di tempat yang ajaib ini?' tanyaku dalam hati.

Aku lalu memutuskan untuk bangun dari tempat tidur dan melihat ke ruang tamu melalui pintu kamar. Aku melihat anak tadi dan ternyata dia menatapku. Tapi ketika dia tahu bahwa aku sedang menatapnya, dia langsung membalikkan tubuh gemuknya dan terus bermain seolah dia tidak pernah melihatku tadi.

Aku duduk dan menatap anak itu. Saat aku memikirkan bahwa anak yang lucu dan menggemaskan itu adalah anakku, hatiku merasa begitu bahagia.

Aku sebenarnya sangat menyukai anak-anak. Setiap kali aku melihat seorang anak kecil, aku hanya ingin memeluk dan mencium mereka. Sayangnya semua anak yang tinggal di Suku kami tidak mau disentuh olehku dan orang dewasa bahkan tidak membiarkan aku mendekati halaman rumah mereka. Jadi aku hanya bisa berdiri di depan pagar halaman mereka dan sesekali melihat anak-anak lucu mereka.

Setiap kali aku mengalami hal seperti itu, aku hanya bisa menghela nafas dan menghibur diriku sendiri dengan mengatakan dalam hatiku bahwa ketika aku menikah di masa depan nanti, maka aku akan bebas untuk memiliki anak sendiri.

Aku juga menantikan pernikahan yang akan aku alami dan memiliki anak sendiri. Tapi kenyataannya begitu sulit bagiku untuk bisa mewujudkan semua keinginanku itu.

Pada saat usia 18 tahun, aku bahkan tidak bisa dekat dengan pria manapun.

Sebenarnya banyak pria yang menyukaiku. Tapi orang tua mereka bahkan para gadis lainnya membenci diriku karena kebanyakan pria selalu mendekatiku. Aku tidak bermaksud sombong, tapi aku memang gadis yang cukup cantik dibandingkan semua wanita yang ada di Suku kami dan hal itulah yang sepertinya membuat mereka tidak menyukaiku.

Bahkan pada akhirnya aku didorong ke tepi jurang yang menuju lautan oleh teman-teman ku sendiri karena para pria yang selalu mendekati aku. Semua wanita paruh baya di Suku kami bahkan menyebutku wanita sial, hingga tak mengizinkan putra mereka untuk menikahi aku. Dan di sinilah aku sekarang, aku tidak lagi memiliki kesempatan untuk menikah.

Tapi siapa sangka, aku yang mengira bahwa aku tidak akan pernah punya kesempatan untuk menikah malah menjadi istri orang lain di dunia saat ini aku berada. Aku bahkan punya anak. Bagi orang lain ini mungkin tampak seperti mimpi buruk. Tapi bagiku ini adalah kejutan besar karena aku tidak akan sendirian lagi. Aku sudah punya keluarga dan seorang suami yang bisa melindungi diriku.

Hal seperti ini adalah selalu menjadi mimpiku selama ini.

Setelah menghilangkan rasa gugup yang aku rasakan karena berada di tempat asing, aku sebenarnya diam-diam merasa senang.

...----------------...

Aku menatap sosok gemuk itu. Aku tidak bisa menahan diri dan perlahan bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju si kecil tampan itu dengan tongkatku. Si kecil itu sedang bermain dengan beberapa balok berwarna hijau dan merah. Tangan kecilnya yang gemuk mencengkram balok dengan sangat erat dan dia menumpuknya dan bentuk yang dia bangun terlihat cukup bagus.

"Hai tampan. Kau sangat pintar dalam membuat itu." Ucapku memuji si kecil tampan itu.

Tangan Alvin yang memegang balok itu terlihat membeku. Dia melirik ke arahku dengan kaget. Tapi detik berikutnya dia tampak marah sebelum dia menjatuhkan balok yang dia susun itu. Kemudian dia meletakkan semua balok itu kembali ke dalam kotak dan berlari kembali ke kamarnya dengan membawa semua balok itu. Setelah menutup pintu, dia terdengar mulai menyebarkan baloknya lagi.

Aku hanya bisa menggaruk kepalaku yang tak gatal. Aku merasa tidak berdaya saat ini. Ternyata anak itu, anak yang merupakan anak kandung dari pemilik tubuh ini benar-benar tidak menyukaiku.

Aku pun berdiri lagi. Aku merasa tidak enak dengan hanya duduk dan tidak melakukan apapun. Jadi aku pergi mencari sesuatu untuk bisa aku lakukan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-01-10

0

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

ceritanya seru

2024-01-10

0

Heni Hariyati

Heni Hariyati

jangan menyerah dekati lagi mudahan suami dan anakmu luluh dengan cepat, wajahmu dirawat dulu biar tidak menakutkan.

2023-08-28

3

lihat semua
Episodes
1 Dimana Aku?
2 Siapa Aku?
3 Memikirkan Alasan Yang Tepat
4 Mendekati Alvin
5 Alvin Merindukan Papanya
6 Sarapan
7 Menjemput Alvin
8 Memeluk Alvin
9 Note Author
10 Belajar Menggunakan Ponsel
11 Bertanya
12 Memasak Untuk Alvin
13 Berdua Dengan Alvin
14 Mengantar Alvin Sekolah
15 Menjemput Alvin
16 Tentang Papa Alvin
17 Amnesia
18 Menyukai Tiara
19 Pusat Perbelanjaan
20 Kakek Buyut
21 Dimaafkan
22 Kedatangan Julian
23 Sikap Julian
24 Merasa Jelek
25 Malu
26 Canggung
27 Alvin Bahagia
28 Bertemu Sekelompok Orang
29 Tidur Bersama
30 Note Author
31 Pentas Sekolah
32 Ikut Atau Tidak?
33 Bertemu Teman-teman Julian
34 Pakaian Renang
35 Pantai
36 Bisa Memasak?
37 Masakan Tiara
38 Pergi Atau Tidak?
39 Pulang
40 Belanja
41 Kembali Ke Markas
42 GGS (Gara-gara Sambal)
43 Ingin Cantik
44 Usaha Menjadi Cantik
45 Camilan
46 Pesan Julian
47 Bantuan Jenny
48 Membalas Kebaikan Jenny
49 Tentang Pemilik Tubuh
50 Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51 Mama?
52 Akan Pindah
53 Berkemas
54 Perjalanan
55 Pindah Rumah
56 Apartemen Baru
57 Memasak
58 Makan Malam
59 Mabuk
60 Kaki Bau
61 Membeli Furniture
62 Pakaian Baru
63 Rumah Kita
64 Keluarga Kecil
65 Merendam Kaki
66 Mengundang Semua Orang
67 Makan Malam Bersama
68 Belanja Online
69 Gaun Baru
70 Mama Cantik Bukan?
71 Lima Miliar
72 Alvin Cemburu
73 Sentuhan Julian
74 Memasak
75 Julian Kesal
76 Kedatangan Marina
77 Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78 Lari Pagi
79 Bertemu Oma Sarah
80 Alvin Mirip Tiara
81 Tangisan Alvin
82 Tania
83 Perasaan Marina
84 Perubahan Sikap Tiara
85 Perasaan Julian
86 Mengejar Cinta Mama
87 Hadiah Untuk Tiara
88 Hadiah Lagi
89 Hari Pertama Alvin Sekolah
90 Membaik Sementara Waktu
91 Tiara Kesal
92 Kebingungan Julian
93 Penjelasan Jenny
94 Kembali Baik
95 Situasi Marina
96 Gara-gara Jenny
97 Note
98 Tiara Sakit
99 Perasaan Julian
100 Perasaan Julian
101 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dimana Aku?
2
Siapa Aku?
3
Memikirkan Alasan Yang Tepat
4
Mendekati Alvin
5
Alvin Merindukan Papanya
6
Sarapan
7
Menjemput Alvin
8
Memeluk Alvin
9
Note Author
10
Belajar Menggunakan Ponsel
11
Bertanya
12
Memasak Untuk Alvin
13
Berdua Dengan Alvin
14
Mengantar Alvin Sekolah
15
Menjemput Alvin
16
Tentang Papa Alvin
17
Amnesia
18
Menyukai Tiara
19
Pusat Perbelanjaan
20
Kakek Buyut
21
Dimaafkan
22
Kedatangan Julian
23
Sikap Julian
24
Merasa Jelek
25
Malu
26
Canggung
27
Alvin Bahagia
28
Bertemu Sekelompok Orang
29
Tidur Bersama
30
Note Author
31
Pentas Sekolah
32
Ikut Atau Tidak?
33
Bertemu Teman-teman Julian
34
Pakaian Renang
35
Pantai
36
Bisa Memasak?
37
Masakan Tiara
38
Pergi Atau Tidak?
39
Pulang
40
Belanja
41
Kembali Ke Markas
42
GGS (Gara-gara Sambal)
43
Ingin Cantik
44
Usaha Menjadi Cantik
45
Camilan
46
Pesan Julian
47
Bantuan Jenny
48
Membalas Kebaikan Jenny
49
Tentang Pemilik Tubuh
50
Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51
Mama?
52
Akan Pindah
53
Berkemas
54
Perjalanan
55
Pindah Rumah
56
Apartemen Baru
57
Memasak
58
Makan Malam
59
Mabuk
60
Kaki Bau
61
Membeli Furniture
62
Pakaian Baru
63
Rumah Kita
64
Keluarga Kecil
65
Merendam Kaki
66
Mengundang Semua Orang
67
Makan Malam Bersama
68
Belanja Online
69
Gaun Baru
70
Mama Cantik Bukan?
71
Lima Miliar
72
Alvin Cemburu
73
Sentuhan Julian
74
Memasak
75
Julian Kesal
76
Kedatangan Marina
77
Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78
Lari Pagi
79
Bertemu Oma Sarah
80
Alvin Mirip Tiara
81
Tangisan Alvin
82
Tania
83
Perasaan Marina
84
Perubahan Sikap Tiara
85
Perasaan Julian
86
Mengejar Cinta Mama
87
Hadiah Untuk Tiara
88
Hadiah Lagi
89
Hari Pertama Alvin Sekolah
90
Membaik Sementara Waktu
91
Tiara Kesal
92
Kebingungan Julian
93
Penjelasan Jenny
94
Kembali Baik
95
Situasi Marina
96
Gara-gara Jenny
97
Note
98
Tiara Sakit
99
Perasaan Julian
100
Perasaan Julian
101
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!