Bertanya

Tiara melihat ke arah Alvin lalu bertanya kepadanya dengan perlahan.

"Alvin, apakah Papamu orang yang baik?"

Tanpa berpikir panjang, Alvin langsung menjawab pertanyaan Tiara.

"Tentu saja, Papa itu orang baik. Papa selalu menangkap orang jahat dan Papa juga mendapatkan uang untuk membesarkan aku dan menghidupi dirimu juga. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan uang dan kau sendiri tidak bisa mendapatkan uang. Selama ini yang kau lakukan hanyalah minum, merusak barang dan menyumpahi Papa. Kau itu orang jahat. Aku tidak ingin bersikap seperti dirimu." Ucap Alvin.

Saat Alvin berbicara, dia mengingat segala macam hal dari masa lalu, tentang bagaimana tingkah Tiara di masa lalu. Dia memikirkan kesedihan dan semua kesepian yang dia rasakan saat melihat ibu-ibu lainnya menyayangi anak mereka.

Mata Alvin tampak memerah. Dia tidak ingin menghadapi Tiara lagi. Jadi dia dengan cepat-cepat turun dari sofa dan bergegas kembali ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya hingga tertutup.

"Alvin...." Ucap Tiara merasa tak berdaya.

Tiara bahkan tidak mengambil tongkatnya saat dia langsung melompat begitu saja ke pintu kamar Alvin. Dia mendapati pintu kamar Alvin terkunci. Jadi dia hanya bisa mengetuk pintu kamar itu.

"Alvin keluar. Ayo keluarlah. Ayo kita bicarakan semuanya dengan baik." Ucap Tiara mencoba merayu Alvin.

Namun tidak ada suara dari ruangan itu. Pria kecil itu terus mengabaikannya. Tiara menggigit bibirnya dan mendesah dalam hati.

'Apakah pemilik asli dari tubuh ini benar-benar wanita yang jahat?' tanya Tiara dalam hati.

Mbok Lia yang sedang berada di dapur bergegas keluar saat mendengar pintu dibanting.

"Apa yang terjadi? Apa yang salah?" Tanya Mbok Lia.

Tiara menunjuk ke arah pintu.

"Tidak ada apa-apa. Hanya saja Alvin marah padaku. Jadi dia tidak mau keluar." Balas Tiara.

Mbok Lia melihat ke arah pintu kamar Alvin yang tertutup rapat. Bibirnya terasa berkedut. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan kembali ke dapur untuk memasak.

Pada akhirnya Tiara melirik ke pintu kamar Alvin sekali lagi sebelum dia berjalan terpincang-pincang kembali ke sofa untuk mengambil tongkatnya, kemudian dengan bantuan tongkat itu, dia pergi ke dapur untuk membantu Mbok Lia mencuci sayuran.

Mbok Lia tidak terlalu terkejut dengan bantuan yang diberikan Tiara. Sepertinya Mbok Lia sudah terbiasa dengan sikap Tiara yang seperti itu karena sejak Tiara kembali dari rumah sakit, Tiara selalu membantunya.

Dalam benak Tiara, dia masih memikirkan kejadian sebelumnya dan sekarang dia juga tahu bahwa Mbok Lia adalah satu-satunya orang yang bisa memberitahukan kepadanya tentang sikap pemilik asli dari tubuhnya saat ini.

"Mbok Lia, aku ingin bertanya tentang sesuatu kepadamu. Bisakah kau menjawab ku dengan jujur?" Tanya Tiara.

Mbok Lia tampak menganga. Tapi setelah itu dia pun mengangguk dan bicara.

"Tanyakan saja Nyonya." Ucapnya.

"Mbok Lia, kau tahu bahwa aku tidak bisa mengingat apapun tentang masa laluku. Mmmm.... Bisakah kamu memberitahu aku, orang seperti apa aku sebelumnya?" Tanya Tiara.

Hanya ada keheningan sebagai jawaban dari pertanyaan Tiara karena Mbok Lia tidak menyangka jika Tiara akan menanyakan hal seperti itu.

"Mbok Lia, aku benar-benar tidak mengingat apa-apa tentang masa laluku. Tapi aku tahu bahwa sepertinya aku bukanlah orang yang baik. Tolong beritahu aku dan aku akan berubah. Aku akan memperlakukan Alvin dan Papa Alvin dengan baik." Ucap Tiara lagi.

Memikirkan sikap Tiara selama dua hari terakhir, Mbok Lia mulai percaya bahwa Tiara menderita amnesia. Dia ragu-ragu sebelum mengangguk.

"Baiklah, aku akan memberitahukan semuanya kepada Nyonya." Ucap Mbak Lia.

Kemudian Mbok Lia tampak berpikir sejenak bahwa mungkin saja Tiara benar-benar amnesia dan mungkin dia akan berubah dan menjadi orang yang baik jika Mbok Lia menjelaskan semuanya.

Lalu Mbok Lia mulai bicara.

"Saya tidak tahu kenapa Anda dan Tuan menikah. Tapi sejak saya mulai bekerja di sini, anda tidak pernah bersikap tenang. Anda akan selalu minum setiap hari dan menjadi gila saat mabuk. Ketika Alvin masih kecil, dia sering ketakutan dan menangis. Sementara Tuan sibuk dengan tugas militernya. Jadi Tuan memperkerjakan saya karena dia takut tidak ada yang menjaga Alvin." Ujar Mbok Lia.

"Jika aku seperti itu, kenapa pasanganku... Eeehh tidak, maksudku kenapa Papa nya Alvin tidak meninggalkan aku?" Tanya Tiara karena dia berpikir wanita seperti itu harus ditinggalkan lebih awal.

Mbok lihat tampak semakin bingung dengan ucapan Tiara.

"Saya tidak tahu kenapa. Tapi saya pikir Tuan sedang memikirkan Alvin. Anak-anak harus memiliki sosok Mama mereka dan Den Alvin masih muda dan menginginkan cinta seorang Mama. Meskipun dia bertingkah seolah dia membenci Nyonya, tapi dia sebenarnya berharap jika Nyonya bisa mencintai dan memanjakannya." Ucap Mbok Lia lagi.

Mbok Lia telah melihat Alvin berkali-kali menatap ibu-ibu lain yang bermain dengan anak-anak mereka. Mbok Lia bahkan bisa melihat kecemburuan dan kerinduan di mata Alvin. Jika Mbok Lia bisa melihat hal itu, maka Mbok Lia berpikir bahwa tentu saja Papa Alvin juga melihatnya. Semua anak kecil merindukan cinta ibu mereka dan meski Tiara tidak baik menjadi seorang ibu, tapi Alvin tetap berharap jika Mama nya akan mencintainya. Mungkin hanya ketika dia dewasa, dia akan kehilangan harapannya itu.

Jadi Mbok Lia menganggap bahwa Papa Alvin tetap bertahan bersama Tiara demi kebaikan Alvin.

Tiara menganggukkan kepalanya, namun rasanya seperti ada batu yang membebani hatinya sekarang.

Mbok Lia ingin bicara lagi. Sepertinya dia tidak bisa berhenti bicara dan harus mengungkapkan semua pikirannya. Mungkin dia bisa bicara dengan Tiara kali ini dengan tenang. Karena di masa lalu ketika dia bicara, Tiara tidak mau mendengarkannya sama sekali. Tapi kali ini sepertinya Tiara akan mendengarkannya, karena ada beberapa hal yang ingin dikatakan Mbok Lia kepadanya.

"Nyonya, meskipun saya ini hanyalah seorang pembantu yang dipekerjakan oleh Tuan, tapi saya harus mengatakan hal ini kepada anda. Bahkan jika menurut anda hal ini tidak menyenangkan, tapi saya harus mengatakannya." Ucap Mbok Lia.

"Nyonya, anda benar-benar tidak tahu betapa beruntungnya anda sebagai seorang wanita. Anda tidak perlu bekerja dan anda juga tidak memiliki tekanan apapun. Semuanya ditangani oleh Tuan seorang diri. Tuan adalah pria yang berbakat. Dia pria yang jujur dan juga bertanggung jawab. Anda juga memiliki seorang putra yang lucu dan seorang suami yang dapat diandalkan. Jadi apa yang membuat anda begitu tidak puas dengan hal itu? Ada begitu banyak wanita yang menginginkan apa yang anda miliki. Namun anda sendiri terus-menerus membuat keributan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang anda pikirkan." Ucap Mbok Lia panjang lebar.

Tiara mendengarkan ucapan Mbok Lia dengan tenang dan dia pun membuat kesimpulan tentang pemilik asli dari tubuhnya. Pemilik asli dari tubuhnya itu bukanlah istri yang baik dan dia juga bukanlah seorang ibu yang baik untuk anaknya.

'Dia adalah wanita yang jahat dan Papa Alvin tidak meninggalkannya. Paa Alvin benar-benar pria yang terlalu baik. Jika itu adalah laki-laki lain, mereka pasti akan meninggalkan dirinya dan menikah lagi dengan wanita lain sejak lama. Tapi Papa Alvin dengan rela bertahan dengannya demi Alvin, anaknya. Papa Alvin adalah pria yang baik dan juga merupakan sosok Papa yang baik.' pikir Tiara.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nenk NOER

Nenk NOER

Sama penasaran sama Papanya Alvin..masih misteri..🤔

2023-07-15

1

Dev

Dev

penasaran sama papanya Alvin dan gk sabar liat interaksi suami istri ini..😁

2023-07-15

0

Anonymous

Anonymous

Suka ceritanya…di tunggu ke lanjutan nya🥰

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Dimana Aku?
2 Siapa Aku?
3 Memikirkan Alasan Yang Tepat
4 Mendekati Alvin
5 Alvin Merindukan Papanya
6 Sarapan
7 Menjemput Alvin
8 Memeluk Alvin
9 Note Author
10 Belajar Menggunakan Ponsel
11 Bertanya
12 Memasak Untuk Alvin
13 Berdua Dengan Alvin
14 Mengantar Alvin Sekolah
15 Menjemput Alvin
16 Tentang Papa Alvin
17 Amnesia
18 Menyukai Tiara
19 Pusat Perbelanjaan
20 Kakek Buyut
21 Dimaafkan
22 Kedatangan Julian
23 Sikap Julian
24 Merasa Jelek
25 Malu
26 Canggung
27 Alvin Bahagia
28 Bertemu Sekelompok Orang
29 Tidur Bersama
30 Note Author
31 Pentas Sekolah
32 Ikut Atau Tidak?
33 Bertemu Teman-teman Julian
34 Pakaian Renang
35 Pantai
36 Bisa Memasak?
37 Masakan Tiara
38 Pergi Atau Tidak?
39 Pulang
40 Belanja
41 Kembali Ke Markas
42 GGS (Gara-gara Sambal)
43 Ingin Cantik
44 Usaha Menjadi Cantik
45 Camilan
46 Pesan Julian
47 Bantuan Jenny
48 Membalas Kebaikan Jenny
49 Tentang Pemilik Tubuh
50 Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51 Mama?
52 Akan Pindah
53 Berkemas
54 Perjalanan
55 Pindah Rumah
56 Apartemen Baru
57 Memasak
58 Makan Malam
59 Mabuk
60 Kaki Bau
61 Membeli Furniture
62 Pakaian Baru
63 Rumah Kita
64 Keluarga Kecil
65 Merendam Kaki
66 Mengundang Semua Orang
67 Makan Malam Bersama
68 Belanja Online
69 Gaun Baru
70 Mama Cantik Bukan?
71 Lima Miliar
72 Alvin Cemburu
73 Sentuhan Julian
74 Memasak
75 Julian Kesal
76 Kedatangan Marina
77 Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78 Lari Pagi
79 Bertemu Oma Sarah
80 Alvin Mirip Tiara
81 Tangisan Alvin
82 Tania
83 Perasaan Marina
84 Perubahan Sikap Tiara
85 Perasaan Julian
86 Mengejar Cinta Mama
87 Hadiah Untuk Tiara
88 Hadiah Lagi
89 Hari Pertama Alvin Sekolah
90 Membaik Sementara Waktu
91 Tiara Kesal
92 Kebingungan Julian
93 Penjelasan Jenny
94 Kembali Baik
95 Situasi Marina
96 Gara-gara Jenny
97 Note
98 Tiara Sakit
99 Perasaan Julian
100 Perasaan Julian
101 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dimana Aku?
2
Siapa Aku?
3
Memikirkan Alasan Yang Tepat
4
Mendekati Alvin
5
Alvin Merindukan Papanya
6
Sarapan
7
Menjemput Alvin
8
Memeluk Alvin
9
Note Author
10
Belajar Menggunakan Ponsel
11
Bertanya
12
Memasak Untuk Alvin
13
Berdua Dengan Alvin
14
Mengantar Alvin Sekolah
15
Menjemput Alvin
16
Tentang Papa Alvin
17
Amnesia
18
Menyukai Tiara
19
Pusat Perbelanjaan
20
Kakek Buyut
21
Dimaafkan
22
Kedatangan Julian
23
Sikap Julian
24
Merasa Jelek
25
Malu
26
Canggung
27
Alvin Bahagia
28
Bertemu Sekelompok Orang
29
Tidur Bersama
30
Note Author
31
Pentas Sekolah
32
Ikut Atau Tidak?
33
Bertemu Teman-teman Julian
34
Pakaian Renang
35
Pantai
36
Bisa Memasak?
37
Masakan Tiara
38
Pergi Atau Tidak?
39
Pulang
40
Belanja
41
Kembali Ke Markas
42
GGS (Gara-gara Sambal)
43
Ingin Cantik
44
Usaha Menjadi Cantik
45
Camilan
46
Pesan Julian
47
Bantuan Jenny
48
Membalas Kebaikan Jenny
49
Tentang Pemilik Tubuh
50
Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51
Mama?
52
Akan Pindah
53
Berkemas
54
Perjalanan
55
Pindah Rumah
56
Apartemen Baru
57
Memasak
58
Makan Malam
59
Mabuk
60
Kaki Bau
61
Membeli Furniture
62
Pakaian Baru
63
Rumah Kita
64
Keluarga Kecil
65
Merendam Kaki
66
Mengundang Semua Orang
67
Makan Malam Bersama
68
Belanja Online
69
Gaun Baru
70
Mama Cantik Bukan?
71
Lima Miliar
72
Alvin Cemburu
73
Sentuhan Julian
74
Memasak
75
Julian Kesal
76
Kedatangan Marina
77
Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78
Lari Pagi
79
Bertemu Oma Sarah
80
Alvin Mirip Tiara
81
Tangisan Alvin
82
Tania
83
Perasaan Marina
84
Perubahan Sikap Tiara
85
Perasaan Julian
86
Mengejar Cinta Mama
87
Hadiah Untuk Tiara
88
Hadiah Lagi
89
Hari Pertama Alvin Sekolah
90
Membaik Sementara Waktu
91
Tiara Kesal
92
Kebingungan Julian
93
Penjelasan Jenny
94
Kembali Baik
95
Situasi Marina
96
Gara-gara Jenny
97
Note
98
Tiara Sakit
99
Perasaan Julian
100
Perasaan Julian
101
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!