Memeluk Alvin

Apa yang terjadi pada Alvin dan kedua teman kelasnya itu menarik perhatian guru mereka. Ketika guru melihat kedua anak itu menangis, dengan cepat guru itu langsung membujuk mereka.

"Tommy, Nana... Ada apa? Kenapa kalian menangis? Jangan menangis. Beritahu Bu guru, ada apa?" Ucap guru mereka.

Gadis kecil itu terus menangis sehingga dia tidak bisa menjawab pertanyaan gurunya. Sementara bocah laki-laki itu menangis dan meratap.

"Alvin memukuli kami. Saya ingin bertemu Mama saya Bu." Ucap anak itu.

Guru itu memandang ke arah Alvin dengan cemas lalu dia bertanya kepada Alvin.

"Alvin, apa benar kau memukuli mereka?" Tanya guru itu.

Alvin tidak mau membuka mulutnya. Dia bersikap sangat keras kepala. Untuk sesaat, guru itu tidak tahu harus berbuat apa. Meskipun Alvin tidak banyak bicara, dia tidak pernah menggertak orang lain dan dia juga tidak suka memukuli orang lain. Jadi Bu guru itu berpikir kenapa sampai Alvin melakukan hal seperti itu sekarang kepada orang lain.

Adegan tadi itu juga menarik perhatian orang tua para siswa. Ibu dari kedua anak perempuan dan laki-laki yang bermasalah dengan Alvin itu tampak khawatir saat mendengar anak mereka menangis. Keduanya langsung bergegas menghampiri kedua anak mereka dan memeluk anak mereka.

"Jangan menangis... Jangan menangis... Beritahu Mama apa yang terjadi?" Ucap kedua wanita itu.

Tiara juga bergegas secepat mungkin berjalan ke arah mereka karena dia takut Alvin diintimidasi dan dimarahi. Dia berjongkok dan memeluk tubuh kecil Alvin sambil menepuk punggungnya.

"Alvin, jangan takut. Katakan kepada Mama, ada apa?" Ucap Tiara.

Alvin tidak mau bicara. Dia juga tidak mau dipeluk oleh Tiara. Jadi dia terus berusaha melepaskan pelukan Tiara. Namun Tiara mengencangkan pelukannya dan mengelus kepala Alvin.

"Jadilah anak yang baik. Biarkan Mama memelukmu. Mama ingin memelukmu. Jadi biarkan Mama memelukmu." Ucap Tiara.

Alvin secara perlahan berhenti melawan untuk melepaskan diri dari pelukan Tiara. Namun sebaliknya dia malah menyandarkan kepalanya di bahu Tiara. Dia masih tidak mau menatap Tiara.

Orang tua dari kedua anak yang bermasalah dengan Alvin itu lalu bertanya kepada guru anak mereka.

"Apa yang terjadi? Mengapa anak-anak kami tiba-tiba menangis?" Tanya kedua orang tua anak itu.

Guru itu pun mulai menjelaskan semuanya.

"Mereka semua sepertinya bertengkar. Kemudian Tommy dan Nana mulai menangis. Anak-anak tidak mau memberitahu saya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Nana, beritahu Bu Guru apa yang terjadi oke." Ucap guru itu.

Nana bocah perempuan yang telah berhenti menangis itu pun bicara.

"Alvin yang sudah membuatku menangis. Lalu Tommy datang membelaku dan dia malah mendorong Tommy." Ucap gadis kecil itu.

Orang tua kedua anak itu langsung marah dan mereka menatap Alvin dengan tatapan tidak bersahabat. Orang tua Tommy lalu mengkritik Tiara.

"Kau itu Mama nya bukan? Bagaimana kau mengajari anakmu? Jika anakmu bisa memukuli teman-teman sekelasnya sekarang, seperti apa dia nantinya saat dia sudah besar." Ucap Mama Tommy.

Ekspresi lembut Tiara menghilang saat dia bicara dengan serius kepada orang tua Tommy.

"Jangan bicara seperti itu dulu pada saya. Masalahnya belum diklarifikasi. Saya percaya jika anak saya tidak memukuli teman sekelasnya begitu saja. Pasti ada alasan dibalik sikapnya itu. Kita harus mengetahui keseluruhan ceritanya lebih dulu." Ucap Tiara.

Sikap Tiara terlihat begitu tenang dan juga kata-katanya terdengar masuk akal. Guru iy pun memberitahu orang tua Tommy.

"Bu, mari kita pahami seluruh situasinya terlebih dulu." Ucap guru itu.

Orang tua Tommy terdengar mendengkus kesal. Namun dia tidak bersikap agresif. Tiara pun menunduk dan bertanya pada Alvin yang berada di dalam pelukannya.

"Alvin sayang, beritahu Mama apa yang terjadi. Mama yakin Alvin tidak akan memukuli orang lain bukan? Mama tahu bahwa Alvin anak yang baik." Ucap Tiara.

Alvin awalnya menggigit bibirnya, namun perlahan-lahan dia merasa tenang dengan suara Tiara yang terdengar lembut. Dia lalu menatap Tiara sejenak sebelum dia menundukkan kepalanya lagi dan dengan perlahan dia pun mulai bicara.

"Mereka bilang Mama ku jelek dan Mama ku pincang jadi tidak bisa berjalan dengan baik." Ucap Alvin.

Sekarang setelah semuanya dijelaskan oleh Alvin, orang tua Tommy dan Nana melihat ke arah penampilan Tiara dan juga tongkat yang ada di tangannya. Suasananya pun menjadi canggung. Orang tua Tommy dan Nana yang awalnya ingin menuntut hukuman kepada Alvin, sekrang tidak dapat berbicara lagi.

Bagi mereka, lagi pula wajar jika anak-anak merasa tidak senang ketika mendengar seseorang menjelek-jelekkan orang tua mereka.

Lalu Bu guru pun memecah kesunyian di antara mereka dan mengakhiri masalahnya.

"Baiklah... baiklah... Sepertinya semuanya sudah jelas. Tadi ada konflik yang terjadi antar anak-anak. Untungnya semua anak-anak dalam keadaan baik-baik saja. Jadi mari kita akhiri masalah ini. Lain kali Tommy dan Nana, kalian berdua tidak boleh mengatakan hal seperti itu dan untuk Alvin, kau juga tidak boleh mendorong orang lain. Lagi pula kalian semua adalah anak yang baik bukan?" Ucap guru mereka.

Kedua orang tua Tommy dan Nana mengangguk. Mereka tidak ingin memperpanjang masalah itu. Tiara mengelus kepala Alvin sebelum mengulurkan tangannyq untuk memegang tangan Alvin.

"Ayo Alvin sayang, ayo kita pulang bersama." Ucap Tiara.

Alvin tampak cemberut. Dia menepis tangan Tiara dan berjalan pergi dengan ranselnya. Tiara memandangi tangannya yang kosong dan menghela nafas panjang. Alvin membiarkan dia memeluknya tadi. Jadi sekarang kenapa Alvin malah mengabaikannya lagi.

'Hati anak kecil itu seperti jarum di dasar lautan.' ucap Tiara dalam hati.

Mbok Lia melihat apa yang dilakukan Tiara sejak tadi dan dia merasa sedikit terharu. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk bicara pada Tiara.

"Seorang anak kecil seperti Alvin pastinya akan merasa kecewa dengan perlakuan yang anda berikan di masa lalu. Jika anda tetap bisa memperlakukannya dengan baik sekarang, saya yakin bahwa Alvin pasti akan memaafkan dan menerima anda suatu hari nanti." Ucap Mbok Lia.

Tiara mengangguk dan bicara.

"Aku mengerti Mbok Lia. Aku tidak akan menyerah." Balas Tiara.

...----------------...

Ketika mereka sampai di rumah, hari sudah mulai gelap. Mbok Lia langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Sementara Alvin bergegas berlari ke sofa. Bahkan dia tidak meletakkan tas sekolahnya. Dia merangkak naik ke atas sofa dengan kaki pendeknya itu. Dia lalu meraih tablet yang ada diatas di sofa dan berbaring.

Dia mulai menjalankan jarinya di layar tablet itu. Tiara tampak begitu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Alvin. Jadi dia duduk tidak terlalu jauh dari Alvin untuk mengawasinya. Dia melihat Alvin yang tampak menyentuh kotak berwarna hijau di layar tablet itu lalu menyentuhnya layar lagi sebelum dia mulai berbicara di tablet itu.

"Apakah Papa sudah kembali dari misi Papa? Apa Papa ingat bahwa Papa seharusnya langsung melakukan video call denganku ketika Papa kembali? Papa cepatlah kembali. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Papa." Ucap Alvin.

’Apakah dia bicara dengan Papa nya melalui benda itu? Bagaimana bisa?' tanya Tiara dalam hati.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Siti Mujimah

Siti Mujimah

Tiara jadi kyk orang dari zaman purba😅😅

2024-01-09

4

IndraAsya

IndraAsya

lanjut 💪😘

2023-07-09

0

Dev

Dev

jadi penasaran sama papanya nih😼

2023-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Dimana Aku?
2 Siapa Aku?
3 Memikirkan Alasan Yang Tepat
4 Mendekati Alvin
5 Alvin Merindukan Papanya
6 Sarapan
7 Menjemput Alvin
8 Memeluk Alvin
9 Note Author
10 Belajar Menggunakan Ponsel
11 Bertanya
12 Memasak Untuk Alvin
13 Berdua Dengan Alvin
14 Mengantar Alvin Sekolah
15 Menjemput Alvin
16 Tentang Papa Alvin
17 Amnesia
18 Menyukai Tiara
19 Pusat Perbelanjaan
20 Kakek Buyut
21 Dimaafkan
22 Kedatangan Julian
23 Sikap Julian
24 Merasa Jelek
25 Malu
26 Canggung
27 Alvin Bahagia
28 Bertemu Sekelompok Orang
29 Tidur Bersama
30 Note Author
31 Pentas Sekolah
32 Ikut Atau Tidak?
33 Bertemu Teman-teman Julian
34 Pakaian Renang
35 Pantai
36 Bisa Memasak?
37 Masakan Tiara
38 Pergi Atau Tidak?
39 Pulang
40 Belanja
41 Kembali Ke Markas
42 GGS (Gara-gara Sambal)
43 Ingin Cantik
44 Usaha Menjadi Cantik
45 Camilan
46 Pesan Julian
47 Bantuan Jenny
48 Membalas Kebaikan Jenny
49 Tentang Pemilik Tubuh
50 Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51 Mama?
52 Akan Pindah
53 Berkemas
54 Perjalanan
55 Pindah Rumah
56 Apartemen Baru
57 Memasak
58 Makan Malam
59 Mabuk
60 Kaki Bau
61 Membeli Furniture
62 Pakaian Baru
63 Rumah Kita
64 Keluarga Kecil
65 Merendam Kaki
66 Mengundang Semua Orang
67 Makan Malam Bersama
68 Belanja Online
69 Gaun Baru
70 Mama Cantik Bukan?
71 Lima Miliar
72 Alvin Cemburu
73 Sentuhan Julian
74 Memasak
75 Julian Kesal
76 Kedatangan Marina
77 Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78 Lari Pagi
79 Bertemu Oma Sarah
80 Alvin Mirip Tiara
81 Tangisan Alvin
82 Tania
83 Perasaan Marina
84 Perubahan Sikap Tiara
85 Perasaan Julian
86 Mengejar Cinta Mama
87 Hadiah Untuk Tiara
88 Hadiah Lagi
89 Hari Pertama Alvin Sekolah
90 Membaik Sementara Waktu
91 Tiara Kesal
92 Kebingungan Julian
93 Penjelasan Jenny
94 Kembali Baik
95 Situasi Marina
96 Gara-gara Jenny
97 Note
98 Tiara Sakit
99 Perasaan Julian
100 Perasaan Julian
101 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dimana Aku?
2
Siapa Aku?
3
Memikirkan Alasan Yang Tepat
4
Mendekati Alvin
5
Alvin Merindukan Papanya
6
Sarapan
7
Menjemput Alvin
8
Memeluk Alvin
9
Note Author
10
Belajar Menggunakan Ponsel
11
Bertanya
12
Memasak Untuk Alvin
13
Berdua Dengan Alvin
14
Mengantar Alvin Sekolah
15
Menjemput Alvin
16
Tentang Papa Alvin
17
Amnesia
18
Menyukai Tiara
19
Pusat Perbelanjaan
20
Kakek Buyut
21
Dimaafkan
22
Kedatangan Julian
23
Sikap Julian
24
Merasa Jelek
25
Malu
26
Canggung
27
Alvin Bahagia
28
Bertemu Sekelompok Orang
29
Tidur Bersama
30
Note Author
31
Pentas Sekolah
32
Ikut Atau Tidak?
33
Bertemu Teman-teman Julian
34
Pakaian Renang
35
Pantai
36
Bisa Memasak?
37
Masakan Tiara
38
Pergi Atau Tidak?
39
Pulang
40
Belanja
41
Kembali Ke Markas
42
GGS (Gara-gara Sambal)
43
Ingin Cantik
44
Usaha Menjadi Cantik
45
Camilan
46
Pesan Julian
47
Bantuan Jenny
48
Membalas Kebaikan Jenny
49
Tentang Pemilik Tubuh
50
Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51
Mama?
52
Akan Pindah
53
Berkemas
54
Perjalanan
55
Pindah Rumah
56
Apartemen Baru
57
Memasak
58
Makan Malam
59
Mabuk
60
Kaki Bau
61
Membeli Furniture
62
Pakaian Baru
63
Rumah Kita
64
Keluarga Kecil
65
Merendam Kaki
66
Mengundang Semua Orang
67
Makan Malam Bersama
68
Belanja Online
69
Gaun Baru
70
Mama Cantik Bukan?
71
Lima Miliar
72
Alvin Cemburu
73
Sentuhan Julian
74
Memasak
75
Julian Kesal
76
Kedatangan Marina
77
Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78
Lari Pagi
79
Bertemu Oma Sarah
80
Alvin Mirip Tiara
81
Tangisan Alvin
82
Tania
83
Perasaan Marina
84
Perubahan Sikap Tiara
85
Perasaan Julian
86
Mengejar Cinta Mama
87
Hadiah Untuk Tiara
88
Hadiah Lagi
89
Hari Pertama Alvin Sekolah
90
Membaik Sementara Waktu
91
Tiara Kesal
92
Kebingungan Julian
93
Penjelasan Jenny
94
Kembali Baik
95
Situasi Marina
96
Gara-gara Jenny
97
Note
98
Tiara Sakit
99
Perasaan Julian
100
Perasaan Julian
101
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!