Siapa Aku?

Aku belum bisa memutuskan apa yang aku harus lakukan saat tiba-tiba suara terdengar di dekat pintu dan ternyata itu adalah wanita yang sebelumnya. Dia kembali ke kamar ini dan menggerutu.

"Untung saja ruangan anak-anak berada di dekat dengan ruangan ini. Jika tidak, maka aku akan tidak punya cukup waktu. Hah, aku sangat sibuk sekali." Ucap wanita itu.

Kali ini aku tidak akan berpura-pura tertidur lagi. Aku membuka mataku dan menatap wanita itu. Dia tampak seperti wanita paruh baya yang sangat sehat dan dia tampak seperti orang yang baik hati. Tapi ketika wanita itu melihat aku sudah bangun, tatapannya menjadi agak tidak bersahabat dan bahkan ada sedikit ketidaksukaan terlihat di raut wajahnya. Nada suaranya juga tidak terdengar terlalu ramah padaku.

"Nyonya, Anda akhirnya bangun." Ucap wanita itu.

Aku merapatkan bibirku dan memilih untuk tetap diam. Aku takut mengatakan sesuatu yang salah. Wanita itu sepertinya tidak masalah melihatku yang tetap terdiam, sebaliknya dia membereskan barang-barang yang ada di samping tempat aku berbaring dan kembali berkata kepadaku.

"Nyonya, mari kita pergi untuk meninggalkan rumah sakit sekarang setelah anda bangun. Anda tidak dapat berjalan dengan kaki anda untuk saat ini. Tapi anda akan sembuh setelah beberapa waktu. Jadi, tidak perlu tinggal di rumah sakit lebih lama karena itu hanya buang-buang uang. Lagipula saya tidak punya waktu untuk menjaga Anda. Tuan memperkerjakan saya untuk menjaga Den Alvin. Jadi prioritas saya hanya merawatnya." Ucap wanita itu panjang lebar.

'Nyonya? Apakah dia memanggilku dengan sebutan Nyonya? Siapa aku sebenarnya saat ini?'

Aku tetap diam saja karena tidak tahu harus mengatakan apa. Wanita itu lalu mengerutkan keningnya. Namun dia tetap mencoba terlihat sabar.

"Nyonya, tolong jangan salah menilai saya karena Tuan telah memperkerjakan saya untuk menjaga Den Alvin. Jadi saya harus memprioritaskan dirinya terlebih dahulu. Jika saya harus menjaga Anda di sini, maka saya tidak akan bisa menjaga Den Alvin. Maka Tuan tidak akan senang. Jadi anda harus beristirahat dan memulihkan kondisi anda di rumah. Dokter juga telah mengatakan sebelumnya bahwa anda dapat beristirahat di rumah." Lanjutnya.

'Tuan? Nyonya? Den Alvin? Siapa mereka sebenarnya?' tanyaku dalam hati.

Aku punya banyak pertanyaan. Tapi aku tidak berani mengatakan apapun dengan gegabah. Aku hanya bisa mengamati dalam diam dan memutuskan apa langkah selanjutnya yang akan aku ambil. Dan pada akhirnya aku mengangguk ke arah wanita itu.

Wanita itu terus menatapku dengan tatapan heran. Dia sepertinya tidak berharap bahwa aku akan setuju dengan mudah dengan ucapannya.

Aku menjadi tidak nyaman saat wanita itu terus menatapku. Aku lalu mengalihkan pandanganku dan melihat sesuatu yang lain, Sementara telapak tanganku terasa berkeringat. Aku takut bahwa wanita itu telah mengetahui siapa diriku yang sebenarnya. Lagi pula betapa pun bodohnya aku, aku tidak akan mungkin begitu saja memberitahu seseorang bahwa aku telah bertransmigrasi ke tubuh orang yang aku miliki saat ini, karena orang akan mengira bahwa aku adalah makhluk asing dan pasti membunuhku. Maka itu akan menjadi akhir dari hidupku sendiri.

Wanita itu lalu berbalik dan terus membereskan dan mengemasi barang-barangnya yang lain. Tidak begitu banyak barang yang dia bereskan. Jadi dia dengan segera selesai. Kemudian wanita itu meletakkan sebuah tongkat disamping tempat aku tidur dan membawa barang-barangnya sebelum menuju ke pintu.

"Ayo kita pulang." Ucapnya.

Aku mengambil tongkat itu dan membuka selimut yang menutupi kakiku sebelum perlahan aku bangun dari tempat tidur. Kemudian aku baru melihat perban yang melilit kaki kiri ku. Perbannya cukup tebal. Jadi sepertinya kakiku ini terluka.

Aku memegang tongkat itu untuk membantuku bangun dari tempat tidur dan aku menyadari bahwa aku ternyata bisa menggunakan tongkat itu untuk berjalan. Aku lalu diam-diam mengikuti wanita itu dari belakang.

Saat aku mencoba sebisa mungkin untuk mengikuti kecepatan wanita itu, pada saat yang sama aku juga diam-diam mengamati sekelilingku.

Semua yang aku lihat begitu mengejutkan. Ada banyak hal yang tidak aku ketahui terutama benda kotak logam tempat orang duduk dan dapat bergerak dengan sangat cepat hanya dalam sekejap dan itu jauh lebih cepat dari seekor kuda. Aku tidak tahu hal seperti itu ternyata memang nyata. Aku hanya pernah membacanya di buku.

Aku takut jika aku disebut tidak normal. Jadi aku berhenti untuk menatap kotak itu dengan mulut yang terbuka.

Ketika mobil itu berhenti, aku melihat sebuah bangunan yang sangat tinggi. Sebuah bangunan yang tampak seperti menyentuh awan sehingga aku bahkan tidak bisa melihat atapnya. Aku diam-diam menepuk dadaku. Aku mencoba yang terbaik untuk berjalan dengan tenang di belakang wanita itu.

Ketika wanita itu membuka pintu sebuah bangunan yang sepertinya merupakan rumahnya, dia bahkan tidak peduli denganku yang berada tepat di belakangnya. Setelah meletakkan barang-barang yang di bawanya ke atas meja, dia pun berteriak.

"Den Alvin, apakah Aden lapar? Mbok Lia akan mulai memasak sekarang."

"Mbok Lia, aku tidak lapar." Ucap suara seorang anak-anak.

Saat itulah aku melihat seorang bocah laki-laki berbaring di karpet. Matanya tampak berbinar. Anak itu tampak sangat tampan sekali. Dia sepertinya berusia sekitar 3 atau 4 tahun. Tubuhnya begitu gemuk dan kulitnya tampak halus dan lembut. Pipinya tembem dan matanya gelap seperti buah anggur.

Dia tampak sangat menggemaskan seperti kucing yang aku miliki di rumah. Aku belum pernah melihat anak kecil yang lucu sebelumnya. Jadi aku langsung begitu terpesona dan tatapanku tidak beralih ke hal lain. Aku terus menatapnya.

Sayangnya bocah laki-laki itu tampaknya tidak terlalu menyukai aku karena ketika dia melihatku, dia mengatupkan mulutnya menjadi garis tipis dan melengkung. Dia berbalik agar tidak menatapku dan terus bermain. Sepertinya dia tidak mau menatapku.

Aku merasa sedikit tidak berdaya. Aku tidak mengerti kenapa semua orang di sini tidak menyukaiku, kecuali apakah memang pemilik tubuh asli ini adalah orang jahat.

Melihat aku yang tetap diam di pintu, wanita yang disebut dengan Mbok Lia itu melirik dengan curiga ke arahku.

"Nyonya, pergilah ke kamar anda dan istirahat. Tolong jangan lakukan hal yang akan membuat kaki Anda kondisinya semakin parah karena saya tidak bisa bertanggung jawab untuk hal itu." Ucap Mbok Lia.

'Bagaimana mungkin aku tahu di mana kamarku?'

Setelah aku melihat sepintas, tampaknya rumah ini memiliki empat kamar. Tapi kamar mana yang merupakan kamar milikku.

Setelah aku berpikir sejenak, aku pun lalu membuka mulutku.

"Hmmmm.... Masalahnya kakiku sangat sakit dan aku tidak bisa berjalan dengan baik. Bisakah kau membantuku pergi ke kamarku?" Ucapku Mbok Lia dengan gugup.

Mbok Lia lah berhenti melakukan aktivitasnya. Dia tampak kesal, tapi dia tetap masih mau membantuku pergi ke kamar. Dia tampak seperti menahan emosinya dan dia hanya bisa mengomel.

"Nyonya, meskipun saya ini hanyalah orang luar dan tidak baik untuk saya sebenarnya bicara, tapi saya telah menjaga Den Alvin untuk waktu yang lama dan dia juga sudah menganggap saya sebagai neneknya. Saya ingin mengatakan bagaimanapun juga Anda adalah istri dari Tuan dan ibu dari Den Alvin. Bahkan jika anda tidak menyukai mereka, anda seharusnya tetap bersikap seperti seorang istri dan seorang ibu. Saya tidak meminta anda untuk memperlakukan mereka dengan baik, tapi setidaknya jangan menimbulkan masalah bagi mereka. Permintaan saya ini tidak berlebihan bukan? Tuan bekerja dan menghidupi keluarga sendirian, dan sangat sulit untuk menjadi seorang tentara. Jadi anda harus mencoba untuk bersikap baik dengannya." Ucap Mbok Lia.

Aku tidak menanggapi ucapannya. Pikiranku benar-benar berantakan karena ucapan dari Mbok Lia.

'Apakah aku sudah menikah dan aku juga seorang ibu? Lalu, apakah anak kecil tadi itu adalah anakku?'

Mbok Lia melihatku yang sepertinya tidak memperhatikan kata-katanya. Dia terlihat jijik dan seolah merasa bahwa aku ini tidak pantas untuk hidup. Dia seperti tidak ingin berada di dekatku dan dia hendak berjalan meninggalkan kamarku.

"Saya akan pergi untuk memasak." Ucap Mbok Lia.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

perkenalan dulu 👍👍👍

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Dimana Aku?
2 Siapa Aku?
3 Memikirkan Alasan Yang Tepat
4 Mendekati Alvin
5 Alvin Merindukan Papanya
6 Sarapan
7 Menjemput Alvin
8 Memeluk Alvin
9 Note Author
10 Belajar Menggunakan Ponsel
11 Bertanya
12 Memasak Untuk Alvin
13 Berdua Dengan Alvin
14 Mengantar Alvin Sekolah
15 Menjemput Alvin
16 Tentang Papa Alvin
17 Amnesia
18 Menyukai Tiara
19 Pusat Perbelanjaan
20 Kakek Buyut
21 Dimaafkan
22 Kedatangan Julian
23 Sikap Julian
24 Merasa Jelek
25 Malu
26 Canggung
27 Alvin Bahagia
28 Bertemu Sekelompok Orang
29 Tidur Bersama
30 Note Author
31 Pentas Sekolah
32 Ikut Atau Tidak?
33 Bertemu Teman-teman Julian
34 Pakaian Renang
35 Pantai
36 Bisa Memasak?
37 Masakan Tiara
38 Pergi Atau Tidak?
39 Pulang
40 Belanja
41 Kembali Ke Markas
42 GGS (Gara-gara Sambal)
43 Ingin Cantik
44 Usaha Menjadi Cantik
45 Camilan
46 Pesan Julian
47 Bantuan Jenny
48 Membalas Kebaikan Jenny
49 Tentang Pemilik Tubuh
50 Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51 Mama?
52 Akan Pindah
53 Berkemas
54 Perjalanan
55 Pindah Rumah
56 Apartemen Baru
57 Memasak
58 Makan Malam
59 Mabuk
60 Kaki Bau
61 Membeli Furniture
62 Pakaian Baru
63 Rumah Kita
64 Keluarga Kecil
65 Merendam Kaki
66 Mengundang Semua Orang
67 Makan Malam Bersama
68 Belanja Online
69 Gaun Baru
70 Mama Cantik Bukan?
71 Lima Miliar
72 Alvin Cemburu
73 Sentuhan Julian
74 Memasak
75 Julian Kesal
76 Kedatangan Marina
77 Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78 Lari Pagi
79 Bertemu Oma Sarah
80 Alvin Mirip Tiara
81 Tangisan Alvin
82 Tania
83 Perasaan Marina
84 Perubahan Sikap Tiara
85 Perasaan Julian
86 Mengejar Cinta Mama
87 Hadiah Untuk Tiara
88 Hadiah Lagi
89 Hari Pertama Alvin Sekolah
90 Membaik Sementara Waktu
91 Tiara Kesal
92 Kebingungan Julian
93 Penjelasan Jenny
94 Kembali Baik
95 Situasi Marina
96 Gara-gara Jenny
97 Note
98 Tiara Sakit
99 Perasaan Julian
100 Perasaan Julian
101 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dimana Aku?
2
Siapa Aku?
3
Memikirkan Alasan Yang Tepat
4
Mendekati Alvin
5
Alvin Merindukan Papanya
6
Sarapan
7
Menjemput Alvin
8
Memeluk Alvin
9
Note Author
10
Belajar Menggunakan Ponsel
11
Bertanya
12
Memasak Untuk Alvin
13
Berdua Dengan Alvin
14
Mengantar Alvin Sekolah
15
Menjemput Alvin
16
Tentang Papa Alvin
17
Amnesia
18
Menyukai Tiara
19
Pusat Perbelanjaan
20
Kakek Buyut
21
Dimaafkan
22
Kedatangan Julian
23
Sikap Julian
24
Merasa Jelek
25
Malu
26
Canggung
27
Alvin Bahagia
28
Bertemu Sekelompok Orang
29
Tidur Bersama
30
Note Author
31
Pentas Sekolah
32
Ikut Atau Tidak?
33
Bertemu Teman-teman Julian
34
Pakaian Renang
35
Pantai
36
Bisa Memasak?
37
Masakan Tiara
38
Pergi Atau Tidak?
39
Pulang
40
Belanja
41
Kembali Ke Markas
42
GGS (Gara-gara Sambal)
43
Ingin Cantik
44
Usaha Menjadi Cantik
45
Camilan
46
Pesan Julian
47
Bantuan Jenny
48
Membalas Kebaikan Jenny
49
Tentang Pemilik Tubuh
50
Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51
Mama?
52
Akan Pindah
53
Berkemas
54
Perjalanan
55
Pindah Rumah
56
Apartemen Baru
57
Memasak
58
Makan Malam
59
Mabuk
60
Kaki Bau
61
Membeli Furniture
62
Pakaian Baru
63
Rumah Kita
64
Keluarga Kecil
65
Merendam Kaki
66
Mengundang Semua Orang
67
Makan Malam Bersama
68
Belanja Online
69
Gaun Baru
70
Mama Cantik Bukan?
71
Lima Miliar
72
Alvin Cemburu
73
Sentuhan Julian
74
Memasak
75
Julian Kesal
76
Kedatangan Marina
77
Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78
Lari Pagi
79
Bertemu Oma Sarah
80
Alvin Mirip Tiara
81
Tangisan Alvin
82
Tania
83
Perasaan Marina
84
Perubahan Sikap Tiara
85
Perasaan Julian
86
Mengejar Cinta Mama
87
Hadiah Untuk Tiara
88
Hadiah Lagi
89
Hari Pertama Alvin Sekolah
90
Membaik Sementara Waktu
91
Tiara Kesal
92
Kebingungan Julian
93
Penjelasan Jenny
94
Kembali Baik
95
Situasi Marina
96
Gara-gara Jenny
97
Note
98
Tiara Sakit
99
Perasaan Julian
100
Perasaan Julian
101
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!