Reinkarnasi Tiara

Reinkarnasi Tiara

Dimana Aku?

"Dokter Apakah istri saya baik-baik saja? Kenapa dia belum bangun?"

"Melihat dari kondisinya dan setelah hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, selain luka ringan, hanya ada sedikit jaringan yang rusak di kaki kanannya. Selain itu semuanya baik-baik saja dan dia akan bangun secepatnya.

"Kalau begitu bisakah kami pergi saat dia bangun dokter? Kami tidak ingin dia tinggal di rumah sakit lebih lama."

"Hmmmmmm... jika anda bersikeras untuk merawatnya di rumah, maka tidak apa-apa. Tapi ingat untuk tidak membuat kakinya menjadi lebih sakit lagi. Dia harus beristirahat total, karena perlu waktu untuknya bisa sembuh dengan baik."

"Iya tentu saja. Terima kasih Dokter."

Aku mengangkat telingaku saat aku diam-diam mendengarkan percakapan itu. Aku tidak berani membuka mataku bahkan nafasku sengaja aku buat lambat agar orang-orang lain tidak tahu bahwa aku benar-benar sudah bangun.

Ketika percakapan itu berakhir, aku mendengar langkah kaki berjalan semakin menjauh. Perlahan aku mengintip dan melihat pria itu telah pergi dan hanya ada wanita paruh baya yang tetap berada di dalam ruangan itu. Wanita itu berbalik dan hendak melihat kearah ku. Aku dengan cepat menutup mataku.

"Huh... Benar-benar tidak pernah damai. Sial sekali nasibnya sampai dia menikahi wanita ini. Aku benar-benar tidak tahu apa yang dia pikirkan saat itu sampai dia mau menikahi wanita ini. Padahal dia itu pria yang sangat baik, hah." Ucap wanita itu.

Sepertinya wanita itu tiba-tiba teringat akan sesuatu karena dia dengan cepat pergi meninggalkan ruangan ini dan sekali lagi ruangan ini menjadi sunyi.

Setelah aku yakin ruangan ini sudah kosong, aku perlahan membuka mataku. Hal pertama yang aku lihat adalah ruangan yang serba putih dengan langit-langitnya berwarna putih dan kotak persegi terpasang di langit-langit ruangan ini.

Aku diam-diam menghela nafas kemudian perlahan melihat sekeliling. Semakin aku melihat semuanya, semakin aku menjadi khawatir.

Ini merupakan sebuah tempat yang aneh. Ada banyak objek yang belum pernah aku lihat sebelumnya.

Saat orang-orang berjalan melewati ruangan ini, ku perhatikan bahwa bahkan pakaian yang dikenakan oleh orang-orang itu pun tampak aneh. Para pria juga membiarkan rambut mereka pendek. Sementara para wanita membiarkan rambut mereka terurai begitu saja.

Aku merasa semua ini sangat aneh.

'Di mana aku sebenarnya?' tanyaku dalam hati.

Bukankah aku sebenarnya sudah mati?

Masih jelas dalam ingatanku dimana teman-temanku mendorongku ke dalam lautan di tepi jurang. Ada banyak orang yang menyaksikan hal itu tapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkanku.

Ibuku sudah meninggal. Sementara untuk ayah, aku sendiri tidak pernah melihatnya. Jadi, tidak ada gunanya untuk hidup bagiku. Aku pun menyerah dan membiarkan air menenggelamkan diriku. Aku berpikir mungkin setelah mati, aku akan melihat ibu di dunia lain dan aku bisa mendapatkan cinta dari ibuku lagi.

Jadi, bukankah sebenarnya aku sudah berada di dunia lain sekarang? Tapi kenapa aku ada di sini atau ini memang ini sudah di dunia lain?

"Tidak... tidak... tidak... tidak mungkin." Ucapku dengan menggelengkan kepalaku.

Meskipun aku tidak tahu seperti apa dunia lain itu, tapi aku yakin bahwa ini bukan tempatnya karena aku bisa melihat dengan jelas bahwa orang-orang di sini masih hidup. Jadi tempat ini bukan lah tempat yang disebut dengan dunia setelah kematian.

Aku menjadi semakin bingung melihat semuanya. Aku menggunakan seluruh tenaga yang aku punya untuk mencubit lenganku sendiri. Rasanya sangat menyakitkan sehingga aku hampir berteriak kesakitan. Hal ini membuktikan bahwa apa yang aku alami saat ini bukanlah mimpi dan semuanya begitu nyata.

Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Lalu tanpa sadar aku melihat ke bawah dan begitu terkejut saat melihat diriku sendiri.

Tubuhku sangat kurus dan pergelangan tanganku bahkan terlihat seperti bisa patah dengan mudah jika dipelintir. Sementara jari-jari tanganku terlihat seperti cakar ayam dan itu hanya tersisa kulit dan tulang.

Tulang itu terlihat mencuat dan sepertinya akan menembus kulitku kapan saja, dan yang lebih menakutkan adalah pembuluh darah biru yang terlihat begitu jelas di kulitku karena aku yang terlalu kurus.

Tubuhku terlihat sangat berbeda dibandingkan dengan diriku yang sebelumnya.

Entah kenapa aku yakin bahwa tubuh ini bukan milikku. Aku pasti berada di tubuh orang lain

Memikirkan semua itu membuatku merasa ketakutan sehingga jantungku berdebar kencang. Hal ini sangat tak terduga. Ini semua tidak mungkin terjadi. Tapi kebenarannya ada di hadapanku.

Sama seperti dalam cerita-cerita yang pernah aku dengar, sepertinya aku telah bertransmigrasi.

Aku kembali mencubit diriku sendiri beberapa kali dan rasanya sangat menyakitkan. Air mataku bahkan mulai jatuh ke pipiku. Tapi tidak ada yang berubah sama sekali dan aku memang benar-benar ada dalam tubuh yang berbeda saat ini.

Jantungku berdebar lebih cepat dari sebelumnya. Aku tidak tahu harus berbuat apa sehingga aku menutup mataku kembali sambil menutupi dadaku dengan satu tangan saat aku memaksa diriku sendiri untuk menerima kenyataan yang terjadi kepadaku.

Dulu aku tidak punya apapun. Aku tinggal di gubuk bambu beratapkan daun, sama seperti rumah warga lainnya yang ada di suku kami.

Sebenarnya aku tinggal di sebuah pulau terpencil dan kami tidak memiliki listrik atau kendaraan apapun. Tempatku tinggal dipimpin oleh seorang ketua suku dan cara kami berpakaian sangat berbeda dengan orang-orang yang aku lihat saat ini. Para lelaki memiliki rambut yang panjang dan para wanita harus mengepang kecil rambut mereka.

Kami benar-benar hidup jauh dari peradaban modern. Meski begitu, kami pernah dikunjungi oleh beberapa orang dari luar suku kami. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah orang dari kota dan mereka mengajari kami untuk membaca dan menulis.

Banyak dari warga suku yang tidak ingin belajar tapi entah kenapa aku sangat antusias melakukannya karena memang aku tidak punya pekerjaan yang bisa aku lakukan. Aku hanya hidup sendirian setelah ibuku meninggal.

Jadi aku mulai menyibukkan diriku dengan membaca beberapa buku yang dibawa orang-orang kota itu.

Aku sangat suka membaca terutama membaca buku fantasi. Aku juga telah banyak membaca buku yang menceritakan tentang transmigrasi atau reinkarnasi. Di dalam buku tentang reinkarnasi yang aku baca, biasanya karakter akan mati secara tidak normal dan mereka akan bereinkarnasi menjadi orang lain untuk membalas dendam.

Aku memang pernah berfantasi bahwa mungkin suatu hari nanti aku akan bereinkarnasi di tubuh seorang lain dan hidup bahagia jauh dari suku tempat aku tinggal.

Saat itu teman-temanku selalu menganggap aku bodoh. Mereka mengatakan kepadaku bahwa semua itu hanyalah omong kosong dan orang-orang yang membaca buku seperti itu sangat bodoh, termasuk diriku.

Buku-buku fantasi yang aku miliki pun bahkan dicuri dan dibakar oleh teman-temanku karena mereka menganggap bahwa aku akan gila jika lama-lama membaca buku seperti itu.

Aku tidak pernah berpikir bahwa suatu hari aku akan bereinkarnasi.

Jadi, reinkarnasi itu memang bisa terjadi.

Satu-satunya masalah adalah dimana aku sekarang? Apakah ini di zaman modern seperti yang aku dengar atau aku bahkan sebenarnya ada di kota lainnya, dan yang terpenting adalah siapa aku saat ini?

Aku tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana aku harus menangani semua ini.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

fiza

fiza

aku mmg suka cerita begini lagi2 klo fl itu kuat dan pandai😘

2024-05-15

0

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-03-22

0

Ayu Dani

Ayu Dani

mampir Thor

2024-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Dimana Aku?
2 Siapa Aku?
3 Memikirkan Alasan Yang Tepat
4 Mendekati Alvin
5 Alvin Merindukan Papanya
6 Sarapan
7 Menjemput Alvin
8 Memeluk Alvin
9 Note Author
10 Belajar Menggunakan Ponsel
11 Bertanya
12 Memasak Untuk Alvin
13 Berdua Dengan Alvin
14 Mengantar Alvin Sekolah
15 Menjemput Alvin
16 Tentang Papa Alvin
17 Amnesia
18 Menyukai Tiara
19 Pusat Perbelanjaan
20 Kakek Buyut
21 Dimaafkan
22 Kedatangan Julian
23 Sikap Julian
24 Merasa Jelek
25 Malu
26 Canggung
27 Alvin Bahagia
28 Bertemu Sekelompok Orang
29 Tidur Bersama
30 Note Author
31 Pentas Sekolah
32 Ikut Atau Tidak?
33 Bertemu Teman-teman Julian
34 Pakaian Renang
35 Pantai
36 Bisa Memasak?
37 Masakan Tiara
38 Pergi Atau Tidak?
39 Pulang
40 Belanja
41 Kembali Ke Markas
42 GGS (Gara-gara Sambal)
43 Ingin Cantik
44 Usaha Menjadi Cantik
45 Camilan
46 Pesan Julian
47 Bantuan Jenny
48 Membalas Kebaikan Jenny
49 Tentang Pemilik Tubuh
50 Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51 Mama?
52 Akan Pindah
53 Berkemas
54 Perjalanan
55 Pindah Rumah
56 Apartemen Baru
57 Memasak
58 Makan Malam
59 Mabuk
60 Kaki Bau
61 Membeli Furniture
62 Pakaian Baru
63 Rumah Kita
64 Keluarga Kecil
65 Merendam Kaki
66 Mengundang Semua Orang
67 Makan Malam Bersama
68 Belanja Online
69 Gaun Baru
70 Mama Cantik Bukan?
71 Lima Miliar
72 Alvin Cemburu
73 Sentuhan Julian
74 Memasak
75 Julian Kesal
76 Kedatangan Marina
77 Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78 Lari Pagi
79 Bertemu Oma Sarah
80 Alvin Mirip Tiara
81 Tangisan Alvin
82 Tania
83 Perasaan Marina
84 Perubahan Sikap Tiara
85 Perasaan Julian
86 Mengejar Cinta Mama
87 Hadiah Untuk Tiara
88 Hadiah Lagi
89 Hari Pertama Alvin Sekolah
90 Membaik Sementara Waktu
91 Tiara Kesal
92 Kebingungan Julian
93 Penjelasan Jenny
94 Kembali Baik
95 Situasi Marina
96 Gara-gara Jenny
97 Note
98 Tiara Sakit
99 Perasaan Julian
100 Perasaan Julian
101 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dimana Aku?
2
Siapa Aku?
3
Memikirkan Alasan Yang Tepat
4
Mendekati Alvin
5
Alvin Merindukan Papanya
6
Sarapan
7
Menjemput Alvin
8
Memeluk Alvin
9
Note Author
10
Belajar Menggunakan Ponsel
11
Bertanya
12
Memasak Untuk Alvin
13
Berdua Dengan Alvin
14
Mengantar Alvin Sekolah
15
Menjemput Alvin
16
Tentang Papa Alvin
17
Amnesia
18
Menyukai Tiara
19
Pusat Perbelanjaan
20
Kakek Buyut
21
Dimaafkan
22
Kedatangan Julian
23
Sikap Julian
24
Merasa Jelek
25
Malu
26
Canggung
27
Alvin Bahagia
28
Bertemu Sekelompok Orang
29
Tidur Bersama
30
Note Author
31
Pentas Sekolah
32
Ikut Atau Tidak?
33
Bertemu Teman-teman Julian
34
Pakaian Renang
35
Pantai
36
Bisa Memasak?
37
Masakan Tiara
38
Pergi Atau Tidak?
39
Pulang
40
Belanja
41
Kembali Ke Markas
42
GGS (Gara-gara Sambal)
43
Ingin Cantik
44
Usaha Menjadi Cantik
45
Camilan
46
Pesan Julian
47
Bantuan Jenny
48
Membalas Kebaikan Jenny
49
Tentang Pemilik Tubuh
50
Memberikan Hadiah Untuk Jenny
51
Mama?
52
Akan Pindah
53
Berkemas
54
Perjalanan
55
Pindah Rumah
56
Apartemen Baru
57
Memasak
58
Makan Malam
59
Mabuk
60
Kaki Bau
61
Membeli Furniture
62
Pakaian Baru
63
Rumah Kita
64
Keluarga Kecil
65
Merendam Kaki
66
Mengundang Semua Orang
67
Makan Malam Bersama
68
Belanja Online
69
Gaun Baru
70
Mama Cantik Bukan?
71
Lima Miliar
72
Alvin Cemburu
73
Sentuhan Julian
74
Memasak
75
Julian Kesal
76
Kedatangan Marina
77
Rencana Mengunjungi Oma Sarah
78
Lari Pagi
79
Bertemu Oma Sarah
80
Alvin Mirip Tiara
81
Tangisan Alvin
82
Tania
83
Perasaan Marina
84
Perubahan Sikap Tiara
85
Perasaan Julian
86
Mengejar Cinta Mama
87
Hadiah Untuk Tiara
88
Hadiah Lagi
89
Hari Pertama Alvin Sekolah
90
Membaik Sementara Waktu
91
Tiara Kesal
92
Kebingungan Julian
93
Penjelasan Jenny
94
Kembali Baik
95
Situasi Marina
96
Gara-gara Jenny
97
Note
98
Tiara Sakit
99
Perasaan Julian
100
Perasaan Julian
101
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!