Part 14

" Oh, dia bilang dia mau melindungi ku karena sudah mengobati rekannya", jawabku.

" Melindungi dari apa? cobalah lebih jelas kalau menjelaskan sesuatu itu Sisi!"

" Sebenarnya hal ini berhubungan dengan kasus yang sedang kita selidiki, saat aku dibawa ke utara, mereka memintaku untuk menangani rekan mereka yang terkena panah beracun, saat aku memeriksanya, madam tau apa yang aku temukan?"

" Apa?"

" Ternyata dia sekarat bukan karena panah beracun itu tapi karena racun garaga Q yang sudah lama dia konsumsi!"

" Maksudmu racun yang sama dengan racun yang di temukan ditubuh keluargamu?"

" Benar, dan parahnya lagi tanpa sengaja aku menemukan rahasia besar yang membuatku dalam bahaya".

" Aku sudah bilang, berhubungan dengan bangsawan hanya akan membahayakan nyawamu, masih juga tidak mau dengar, jadi apa rahasia besar yang kamu temukan?"

" Seseorang sedang merencanakan untuk menghabisi para purifier, berdasarkan penyelidikan dengan mengambil darah lima puluh persen purifier diutara, seratus persen dari mereka terkena racun garaga Q ini namun racunnya masih dikategorikan sedikit"

" Sisi kenapa kau membicarakannya seolah-olah itu hal yang biasa?"

" Apa maksud anda biasa madam? aku bahkan jadi incaran pelaku karena aku berhasil menyembuhkan rekan mereka yang terkena racun".

" Bagaimana pelaku mengetahui keberadaan mu?"

Aku menjelaskan semuanya kepada Miranda, mulai dari kecurigaan adanya mata-mata di tim Zurich sampai dengan pembunuh bayaran yang menyusup ke rumah Zurich semalam, namun aku tidak mengatakan soal kontrakku dengan Zurich di dalam ceritaku.

" Itu aneh, jika hanya melindungi mu dia tidak mungkin membawa kamu ke kediamannya, apalagi kamu adalah perempuan, apa dia sadar tindakannya itu akan menyebabkan rumor di kalangan atas? kalau hanya sekedar melindungi, dia bisa mengutus salah satu kaptennya untuk melakukan itu, tidak mungkin fraksi Taurus tidak memiliki kemampuan kan?"

' Iya sih, Nabi juga ngomong gitu madam tapi aku juga tidak tau alasan lainnya' jawabku di kepalaku.

" Apa ada hal lain yang kamu sembunyikan dariku Sisi?"

" Hal apa madam?" aku terbatuk kecil karena aku buruk dalam berbohong.

" Aku udah bilang semuanya kok?"

Dia menatapku dengan pandangan curiga," Si, aku mengenalmu bukan sehari atau dua hari, kamu selalu terbatuk kecil jika kamu ingin menyembunyikan sesuatu".

' Sial Sial, Kenapa Madam tajam sekali sih? gimana ini? ngak mungkin aku bilang soal kekuatanku yang sudah ketahuan kan? bisa mati aku, gimana nih?'

Aku tersenyum canggung, " Ngak ada yang aku sembunyikan kok Madam, oh iya aku rasa kita harus ke ruang rahasia kakek soalnya-"

" HOI MANUSIA", teriak sebuah suara yang menghentikan ucapan ku.

' Perasaan suara ini familiar banget'

Aku menoleh ke sumber suara, nampak seekor kelinci putih berdiri dan menatapku dengan tajam dari pojok ruangan.

" Zeju? kenapa kau ada disini?"

" Kau masih bertanya kenapa aku bisa disini? kau gila? bisa-bisanya kau meninggalkan aku sendirian di gubuk yang sepi itu?" amuknya kepadaku, walaupun dia terlihat sangat marah namun di mataku dia terlihat sangat menggemaskan.

" Saat aku pergi ke rumahmu, aku menemukan dia yang terkurung di dalam kandang besi, dia terlihat kelaparan makanya aku membawanya ke sini" ujar Miranda.

" Dia kelaparan dan terkurung di dalam kandang? yang benar saja", ucapku sambil tertawa.

Kelinci itu merasa kesal dengan reaksiku meloncat ke arahku dan menendang pipiku dengan kakinya.

" Ouch...Kau..." ujarku mengejarnya yang bersembunyi di belakang Miranda.

" Sudahlah Sisi, kalau tidak bisa merawatnya kenapa membawanya bersama mu?"

" Itu bukan milikku Madam, Zurich yang membawanya, tidak, dia yang mengikuti Zurich ke kastil Duke Abelard, bukannya merawat dia, dia malah melemparkan tanggung jawabnya kepadaku".

" Beraninya kau bicara begitu, Manusia", teriaknya lagi yang membuat Miranda tertawa lepas.

Aku yang melihat Miranda tertawa pun kebingungan karena dia bukan tipe orang yang akan tiba-tiba tertawa lepas begitu, selama aku mengenalnya, aku belum pernah melihat dia tertawa seperti itu.

" Kalian benar-benar pasangan yang cocok", ujarnya masih tertawa.

" Apa maksudnya? bentar bentar, apa Madam juga bisa mendengar suara mahluk arogan ini?"

" Tentu saja, kamu pikir waktu aku ke rumah kamu aku akan langsung masuk gitu aja saat aku mengetuk pintu dan ngak ada jawaban? aku masuk karena mendengar suara minta tolong, aku kira itu kamu eh ternyata suaranya berasal dari dia".

" Kok bisa? Zurich dan yang lain bahkan tidak bisa mendengar suaranya".

" Tentu saja bisa, di dalam darahnya mengalir darah ras ku!" jawab kelinci putih itu duduk di kursi kemudian melompat ke meja lalu memakan makanan ringan yang tadi dihidangkan untukku.

" Darah ras yang sama? Madam keturunan kelinci juga?" tanyaku dengan polos.

Sontak keduanya tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaanku, tentu saja itu membuatku terganggu, aku memiringkan kepalaku dan menunggu salah satu dari mereka untuk menjelaskan lebih lanjut kepadaku.

" Nenekku keturunan siluman rubah dan manusia, jadi secara tidak langsung ada darah siluman yang mengalir dalam darahku", jawab Miranda akhirnya.

" Siluman? jadi aku juga?"

Mereka mengangguk.

" Bentar aku ngak paham nih, bagaimana bisa aku keturunan siluman? Plot twist macam apa ini?"

" Hei Zeju, kau bilang kau bukan siluman"

" Aku tidak pernah bilang kalau aku bukan siluman, aku hanya bilang kalau aku bukan siluman kelinci", jawabnya sambil kembali menikmati kue kering diatas meja.

Aku berdecak, tidak percaya dengan apa yang aku dengar dari mulut kelinci itu, benar-benar mahluk arogan.

" Jika kau bukan siluman kelinci? lalu kau itu apa?"

' Cerita fantasy macam apa ini? apa aku sedang bermimpi? mana mungkin kelinci yang bisa bicara adalah hal normal? apa sih yang kamu pikirkan Sisi? memangnya ada yang normal dengan dunia yang kamu tepati? dunia normal mana yang ada monster dan juga awakenernya?' pikirku.

" Madam, apa maksudnya kalau aku juga siluman?"

" Bukan siluman juga lebih tepatnya spirit, kalau nenekku adalah setengah manusia dan setengah siluman maka nenek kamu adalah pure spirit", jawab Miranda.

" Apa bedanya siluman dan spirit? trus bagaimana nenek dan kakek bisa bertemu?"

" Spirit adalah pemimpin dari kaum siluman, lebih seperti bangsa bangsawannya para siluman", kali ini si kelinci yang menjelaskan.

Aku tertawa, ' Aku pasti sedang bermimpi'

" Kau pikir Noah akan segampang itu berdamai dengan bangsa siluman kalau bukan karena nenekmu?"

" Zeju, kau mengenal kakek ku?"

" Tentu saja!"

" Lalu kenapa kau berwujud kelinci? apa ada spirit kelinci?"

" Omong kosong apa yang kau bicarakan? kenapa aku harus menjelaskan kepadamu kenapa wujudku begini?"

" Itu karena kau tinggal dengan ku dan aku bertanggung jawab terhadap mu, setidaknya kau harus membayarku dengan informasi yang kau ketahui", ujarku padanya.

" Tanggung jawan apanya, kau bahkan meninggalkan aku sendirian di gubuk reotmu" jawabnya sarkas.

" Sudahlah, sekarang kita fokus dulu pada apa yang hendak kamu bilang tadi" Miranda menengahi kami.

Aku melihat kearah kelinci putih itu, ragu untuk melanjutkan apa yang hendak aku katakan kepada Miranda.

" Soal ruang rahasia kakek, aku pernah melihat kata Homunculus di salah satu bukunya kakek, cuma aku lupa itu tentang apa".

" Homunculus?"

Aku mengangguk.

" Apa hubungan Homunculus dengan garaga Q?"

" Entahlah tapi naluriku mengatakan kalau itu ada hubungannya dengan pembantaian keluargaku", jawabku sambil menarik nafas.

" Homunculus si perusak", terdengar gumaman kecil dari Zeju.

" Kau tau apa itu Homuncullus Zeju?" tanyaku yang mendengar gumaman kecil dari si kelinci putih itu.

" Tentu saja, kau pikir aku ini siapa?"

" Kelinci"

" Ck", dia mendecak kesal.

" Ehm...." aku mendekati kelinci putih yang masih asik dengan makanan ringannya itu.

" Bisakah kau membantuku Zeju? aku janji akan memperlakukanmu dengan baik, bahkan aku akan mengabulkan satu permintaanmu", ujarku sambil memohon kepadanya.

Kelinci itu menatapku dengan tatapan penuh curiga, dia seperti menimbang-nimbang antara mempercayaiku atau tidak.

" tiga permintaan:

" Dua permintaan", jawabku tidak mau kalah.

" Tiga, jika kau tidak mau ya sudah" jawabnya beranjak dari hadapanku.

" Oke deal" ujarku setengah berteriak karena kelinci itu terlihat akan melarikan diri karena perutnya sudah kenyang.

Dia melompat ke arahku dan melihatku lama, lalu memintaku untuk membuat kontrak sihir dengannya, walaupun masih ragu dengan kelinci putih itu namun aku meyakinkan diri untuk mempercayainya, lebih baik mencoba dari pada menunggu informasi yang entah kapan bisa aku kumpulkan.

Setelah selesai membuat kontrak, kelinci itu menjelaskan bahwa Homuncullus adalah pemimpin wilayah monster, dia memiliki tujuh komandan angkatan perang yang dia sebut dengan tujuh dosa besar yang mematikan, yaitu Pride si sombong, Greed si tamak, Envy si iri hati, Wrath si pemarah, Lust si nafsu birahi, Gluttony si rakus dan yang terakhir Sloth si pemalas.

" Mereka bertujuh memimpin setiap wilayah yang ada di wilayah monster di bawah kekuasaan Homuncullus, tempat aku bertemu dengan Zurich adalah wilayah kekuasaan Sloth si pemalas, mereka terlihat seperti manusia normal pada umumnya tapi saat bulan purnama mereka tidak akan mampu menahan sifat mereka masing-masing" jawabnya.

" Jika garaga Q dikembangkan oleh mereka, maka aku rasa mereka adalah ras yang sangat inteligen", ujar Miranda setelah mendengar cerita Zeju.

" Benar,, saat aku berhasil menyusup ke wilayah mereka, aku menemukan satu hal yang luar biasa, wilayah mereka tidak seperti wilayah monster yang selama ini kita bayangkan, lingkungannya asri dan bahkan udara disana sangat bersih namun disana hanya berlaku hukum rimba, siapa yang kuat dia yang berkuasa"

Aku bergidik ngeri mendengar penjelasannya, sekarang semua puzzle yang selama ini masih kekurangan potongan-potongan perlahan-lahan sudah membentuk satu kesimpulan di kepalaku.

" Kalau kita gabungkan kejadian-kejadian yang terjadi di kerajaan selama ini maka akan kita temukan satu kesimpulan" ujarku menatap keduanya.

" Para monster itu sedang menyiapkan perang dengan dunia manusia, Asumsiku mengatakan bahwa mereka berencana menguasai dunia dan membuat kerusakan" ujarku lalu melirik ke arah Zeju.

" Bukankan wilayah siluman juga dalam keadaan waspada?"

Episodes
Episodes

Updated 94 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!