" TIDAAAAAAAAAAKKK", teriakku sekuat-kuatnya, aku membuka mata, nafasku memburu dan dadaku terasa berat, pipiku terasa perih, saat aku melihat ke dadaku disana Z junior, kelinci yang diberikan kepadaku oleh Z duduk sambil menatapku dengan mata merahnya, setelah aku bisa mengatur nafasku, aku mengangkat kelinci itu dari dadaku dan bangun untuk duduk.
Keringat membasahi sekujur tubuhku, " Untung hanya mimpi, tapi kenapa pipiku terasa perih sekali seperti kena tampar?"
Aku melihat ke kelinci yang ada ditanganku, " Kenapa kau duduk didada ku, huh? kau itu gendut dan berat, pantas saja dadaku terasa sesak", ujarku kepadanya.
" Lepaskan aku, manusia sialan!" bentak sebuah suara.
" Huh?" aku memutari ruangan itu mencari sumber suara.
" Apa lagi yang kau tunggu, huh? dasar manusia sialan", teriaknya lagi.
Aku menatap kelinci yang aku pegang, dan memiringkan kepalaku tidak percaya.
" Apa yang kau lihat, huh? mau aku tampar lagi?"
" Kyaaaaaaaaa" aku kaget dan reflek menjatuhkannya, " Ke...Kelincinya berbicara, haha aku pasti masih bermimpi haha iya ini pasti hanya mimpi", ujarku kembali berbaring dan memejamkan mataku.
Lalu aku merasakan lagi tekanan didadaku dan pipiku terasa seperti tertampar kembali, " Apa yang kau lakukan manusia? kau mau bermimpi aneh lagi?" ujarnya mengangkat satu kakinya lalu meloncat ke sebelahku.
Aku bangun untuk duduk kembali, dan melihat kelinci itu dengan wajah tidak percaya, halusinasi macam apa ini? pikirku.
" Oi manusia, kasih aku makan!" ujarnya dengan pogah.
Aku tidak menjawab dan masih menatapnya sambil menutup mulut, seingatku aku mengurungnya kemaren sebelum aku tidur, aku masih bingung bagaimana cara dia keluar dan kenapa dia bisa berbicara. Apa Z tau kalau kelinci yang dibawanya bisa bicara? pikirku.
" Apa kau yang membangunkanku?" tanyaku akhirnya.
" Kau pikir siapa lagi, huh? makan mana makan" jawabnya masih dengan nada pogah, namun terdengar lucu ditelingaku.
" Sebentar, aku akan mengambilnya ke dapur, aku membersihkan diri dulu"
" Cepat cepat" jawabnya sambil melompat ke meja dekat jendela.
aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri, pikiran tentang aku yang akan dibunuh oleh Z hilang dan diganti oleh beribu pertanyaan yang akan aku tanyakan kepada kelinci tersebut, selesai membersihkan diri aku segera ke dapur, disana aku memberi tahu juru masak bahwa aku akan sarapan dikamar dan meminta beberapa wortel mentah.
" Bisa-bisanya kau hanya memberiku wortel mentah, mausia?" teriaknya dengan marah sambil berdiri dan memegang wortel itu dengan satu tanggannya.
" Wah, kau bahkan bisa memegang wortelnya" jawabku.
" Apa? kasih aku makanan penutup juga!"
" Hei, apa kau siluman kelinci?" tanyaku sambil memberikan cake dan puding yang ada didepanku.
" Cih, aku tidak sudi disamakan dengan mahkluk rendahan seperti mereka!" jawabnya ketus kemudian menyeruput habis puding yang aku berikan.
" Lalu kenapa kau bisa bicara? apa kau bicara kepada Z sebelumnya?"
Dia menatapku, aku balas menatapnya sambil tersenyum, setelah beberapa saat dia mengalihkan pandangannya.
" Aku juga ingin berbicara padanya, tapi dia tidak bisa mendengarkan ku!"
" Lalu kenapa dia bisa membawamu kesini? dia bahkan mengatakan kalau dia akan menjadikan mu cadangan makanannya".
" Dia menyelamatkan ku di bukit Tar-tar, jadi aku mengikutinya terus dan membantunya menemukan daun linus, karena aku terus mengikutinya, akhirnya dia membawaku pulang"
Aku mengangguk.
" Apa kau berencana tinggal disini selamanya?"
" Kenapa memangnya manusia? kau keberatan?" tanyanya dengan wajah marah, satu kakinya kembali diangkatnya tanda mengancamku.
Aku tertawa melihat kelakuannya.
" Habiskan makanan mu, aku mau keluar dulu, jangan pergi jauh-jauh, kembalilah lagi kesini jika kau ingin keluar mencari angin" ucapku sambil meninggalkannya menuju kamar Red untuk memeriksa keadaannya.
Disana Penelope sudah ada diruangan, dia bercakap- cakap dengan Red saat aku memasuki ruangan, " Bagaimana keadaan anda hari ini Sir?" tanya ku sambil menyiapkan sesuatu untuk tes darah.
" Sudah jauh lebih baik Miss, saya bahkan sudah bisa berjalan-jalan sebentar", jawabnya.
" Bagus" jawabku sambil tersenyum dan meminta Penelope untuk mengambil sampel darah Red.
Setelah mengambil sampel darah Red dia melangkah ke dekatku untuk memberikan sampel darahnya, aku merasa terganggu melihat pisau kecil ditangannya namun aku mengabaikannya saja, saat dia hendak meletakkan sampel darah di dekat cairan tester, pisau kecil tadi jatuh dan mengiris telapak tangannya sehingga darahnya menetes ke dalam tester.
" Ya ampun Miss Penelope, anda tidak apa-apa? " teriakku bergegas menghampirinya.
" Tidak apa-apa kok Miss, lukanya tidak dalam" jawabnya sambil meringis, aku segera mengambil air dan membersihkan lukanya lalu membubuhkan obat luka sebelum membalut tangannya dengan perban.
" Aku sudah tergaggu dengan pisau yang kamu pegang tadi, harusnya aku memperingatkanmu", ucapku setelah setelah membalut lukanya.
" Tidak apa-apa kok Miss", dia tertawa melihat wajah khawatirku, " Tapi cairan testernya harus diganti karena sudah bercampur dengan darahku".
Aku mengangguk dan mengambil cairan tester tersebut hendak membuangnya lalu aku terkejut melihat perubahan warna yang terjadi pada tester tersebut.
" Tidak mungkin" desisku kemudian melihat kearah Penelope, dia membalasnya dengan memiringkan kepala.
" Kamu juga kena racun garaga Q" ujarku padanya.
Red dan Penelope kaget kemudian mereka mendekatiku dan melihat kedalam cairan tester ditanganku, warnanya sudah berubah menjadi ungu muda.
"Tidak bisa dipercaya, aku bahkan tidak merasakan apapun, bagaimana bisa darahku terkontaminasi" jawabnya geleng-geleng kepala.
Aku berfikir sejenak, ada sesuatu yang terlintas dikepalaku namun aku menolak untuk memikirkannya, ada sesuatu yang janggal tentang racun ini, aku sudah memeriksa darah Z dan Claude, mereka baik-baik saja tapi bagaimana bisa Penelope juga teracuni?
" Miss Penelope, Sir Red bisakah kita simpan kejadian hari ini sebagai rahasia kita bertiga dulu? setelah saya menyelidiki, saya sendiri yang akan menginformasikannya kepada Sir Red" ucapku kepada mereka akhirnya, tidak ada jawaban dari mereka.
" Saya tau bahwa kita tidak bisa menutupi kejadian ini, namun saya butuh memeriksa darah para purifier yang lain, bisakah anda membantu saja Miss?"
" Jika ini dapat membantu tim, aku akan membantumu dengan senang hati" jawab Penelope.
" Saya juga begitu", jawab Red.
Aku menganguk, setelah melanjutkan memeriksa darah Red, aku meminta Penelope untuk menghubungi Duke muda Abelard diam-diam, dan memintanya mengambil sampel darah dari beberapa orang purifier dari fraksinya secara diam-diam juga, untungnyan Duke muda mau bekerja sama dengan mudah dengan syarat aku harus memberitahukan ku tentang hasilnya nanti.
Dengan dibantu Penelope kami memeriksa lima sampel darah purifier yang diberikan oleh Duke dan kami terkejut melihat apa yang terjadi, aku menarik nafas dengan berat.
" Gawat, ini benar-benar gawat" gumamku.
" Miss Penelope, aku harus segera menghubungi Sir Z, kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi, jika asumsiku benar maka sesuatu yang besar sedang direncanakan oleh seseorang!" ujarku sambil bergegas pergi tanpa menunggu jawaban dari Penelope.
Aku berjalan setengah berlari menuju ruangan Z setelah salah satu pelayan mengatakan kalau Z ada diruangannya, aku mengetuk pintu.
" Masuk " terdengar suara dari dalam.
Aku membuka pintu dan melangkah ke seberang meja kerjanya lalu memberi hormat, dia yang sibuk dengan dokumen-dokumen mengangkat wajahnya.
" Apakah kau sudah siap dengan jawaban yang hendak kau berikan padaku?" tanyanya dengan muka datar.
" Sir, mari kita membuat kesepakatan", ujarku sambil menekankan kedua tangan ku ke menjanya dan menatapnya dengan wajah serius.
Dia menatapku dengan sisi atas matanya, terlihat sekali dia mempertanyakan tindakan ku.
" Ini sesuatu yang besar yang berhubungan dengan negara, jika anda mau melupakan tentang kekuatan purifierku dan rekam jejakku, aku akan bersedia membantu anda, "
" Apa yang kau bicarakan?"
" Sesuatu yang besar sedang mengincar kerajaan", jawabku dengan nada serius dan tajam.
Dia menatap kedalam mataku dengan lama.
" Lanjutkan!"
" Sebelum saya lanjutkan, kita harus membuat kontrak dulu" tegasku kepadanya.
" Apa keuntungannya bagiku?"
" Pertama, saya akan membantu anda mendapatkan informasi yang anda butuhkan, anda taukan kalau Guild Hummingbird adalah backingan saya? saya adalah orang nomor dua guild itu setelah Miranda, anda pasti tidak meragukanlagi informasi yang didapatkan oleh guild kami, kedua saya akan membantu anda dalam penelitian, saya bersedia menjadi asisten anda" jawabku, tanganku gemetar menghadapi orang itu namun aku berusaha untuk tidak memperlihatkannya.
" Syaratnya?"
" Anda akan mengabaikan soal kekuatanku yang tidak terdaftar di pusat statistik negara dan tidak mencari tau tentang latar belakangku, dan kalaupun anda memutuskan untuk menangkapku jangan libatkan orang-orang disekitarku" jawabku dengan tegas.
Dia menatapku lama, " Baiklah"
Dia mengulurkan tangannya kepadaku, aku melihat tangannya itu dengan heran.
" Apa yang kau tunggu, ulurkan tanganmu sehingga kontrak kita bisa disahkan!"
" Bukankah kontrak itu harus ditulis dulu?" jawabku.
Dia menghela nafas sambil memutar kedua bola matanya, lalu mengibaskan tangannya kemudian muncul tulisan berwarna emas diudara.
" Dengan begini, tidak ada dari kita yang bisa melanggar penjanjian ini" ujarnya kembali mengulurkan tangan, aku mengangguk kemudian menjabat tangan tersebut, sebuah cahaya muncul diantara tanganku dan tangannya, setelah cahaya itu hilang dia menarik tangannya yang meninggalkan tanda aneh di pergelangan tanganku dan tangannya.
" Kontrak sudah dibuat, sekarang jelaskan!"
" Haruskah kita menghubungi Sir Claude dan Duke muda sebagai perwakilan dari fraksi Aquarius terlebih dahulu?"
Dia mengangguk kemudian dia membunyikan lonceng yang ada diatas mejanya lalu seorang pelayan pria memasuki ruangan, dia meminta pelayan itu untuk memanggil Claude dan Duke muda.
Beberapa menit kemudian dua orang pria tersebut muncul dan duduk menhadap kearahku, mereka memberi hormat kepada Z dan memberi salam kepadaku.
" Baiklah saya akan mulai" ujarku memulai percakapan, " Tapi sebelum itu apakah saya boleh bertanya Sir Z?"
" Silahkan".
" Apa anda sudah mengetahui siapa yang meracuni Sir Red?"
" Aku akan menjawab kau nanti, sekarang jelaskan apa yang kau katakan tadi!" perintahnya sambil menyilangkan kaki duduk dikursi single di sebelahku.
" Baiklah" jawabku sambil menarik nafas.
" Beberapa hari yang lalu, saat saya melakukan pemeriksaan rutin terhadap Sir Red, tiba-tiba Miss Penelope terluka sehingga darahnya menetes kedalam cairan tester, anda sekalian tau apa yang terjadi? darah Miss Penelope berubah warna menjadi ungu muda, hal ini mengindikasikan bahwa Miss Penelope juga diracuni oleh pelaku yang menurut pendapat saya ada diantara tim anda!" jelasku.
" Awalnya saya berfikir hanya tim anda saja yang sedang diincar oleh pelaku, namun ada satu hal yang saya curigai, jadi saya meminta Miss Penelope untuk menghubungi Duke muda dan memintanya untuk mengambil sampel dari purifier yang ada di fraksi Aquarius, dan anda tau apa yang terjadi? semua sampel darah itu berubah menjadi ungu muda".
Semua yang ada diruangan itu terkejut.
" Maksud anda seseorang sedang mengincar para purifier?" Duke muda angkat bicara setelah mendengar penjelasan ku.
" Saya takutnya begitu, entah konspirasi seperti apa yang sedang mengancam negara kita" jawabku.
" Ini hanya kecurigaan saya, tapi berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dan analisa yang saya lakukan saya menemukan beberapa fakta menarik".
" Pertama konspirasi ini sudah lama dimulai" ujarku melihat kepada mereka semua yang mendengarkanku dengan serius.
" Apa meninggalnya Emperor terdahulu juga bagian dari konspirasi ini?"
" Itu dugaanku", jawabku.
" Kedua, garaga Q adalah racun yang mereka kembangkan sebagai senjata biologis dan terakhir target mereka sekarang adalah purifier!"
" Kalau begitu Aria dan Aaron adalah bagian dari mereka" gumam Claude yang terdengar jelas ditelingaku.
" Maksud anda Miss Aria adalah mata-mata?", tanya ku kaget, kepalaku kembali memutar kejadian saat Z memenggal leher Aria.
" Benar!" jawab Z, "kau pasti berfikir aku membunuhnya tanpa alasan, bukan?"
" Ba...bagaimana?"
Dia tergelak, " Kau pikir kami tidak tau kalau kau mengintip dari balik tembok?"
" Lalu bagaimana dengan Sir Aaron?"
" Dia berhasil kabur setelah mengetahui Aria terbunuh" jawab Claude.
" Bagaimana anda mengetahui kalau Sir Aaron terlibat?"
" Itu karena clue yang kau berikan?" jawab Z kali ini.
" Setelah Miss Sisilia menjelaskan kecurigaan tentang kemungkinan metode meracuni pelaku, kami langsung mendiskusikannya dengan Sir Red, dan berdasarkan keterangannya es batu yang ada ditehnya berwarna bening, itu artinya airnya dimasak sebelum dibekukan, sedangkan di dalam perjalanan, kita tidak memasak air untuk minum kecuali air itu digunakan untuk membuat teh, sedangkan berdasarkan keterangan juru masak tim, mereka selalu berada disekitar masakan dan minuman saat mereka menyiapkan makanan." jelas Claude panjang lebar.
" Hanya Miss Aria yang mempunyai kekuatan Api yang dapat memanaskan air seketika dan dibantu oleh artefak sihir es dia dapat menghasilkan batu es dalam hitungan detik, lalu Aaron bertugas mengganti minuman Red dengan kekuatan teleportasinya dan jika Miss Penelope juga diracuni itu artinya mereka melakukan hal yang sama pada dia".
Duke muda Abelard yang dari tadi hanya menyimak membuka mulutnya, " bagaimana dengan purifier di fraksi Aquarius?"
" Karena itulah saya curiga ada konspirasi yang besar Sir, saya fikir semua purifier yang ada di kerajaan harus diperiksa dan jika hasilnya sama maka kecurigaan ini akan jadi kenyataan " jawabku.
" Satu pertanyaan, kenapa kau berfikir konspirasi ini sudah lama dimulainya?" tanya Z.
" Itu karena ada yang janggal dengan kematian Emperor Muller Dakota, beliau meninggal karena keracunan yang sama sekali tidak ada jejaknya pada makanan yang dimakannya, bukankah begitu? menurut saya kejadian itu dilakukan oleh orang yang sama dengan menggunakan racun yang sama seperti yang kita temui sekarang!" jawabku.
Mereka terlihat berfikir keras mencerna kata-kataku, ada sesuatu yang tidak biasa didalam ruangan itu setelah aku menjelaskan tentang kematian Emperor Muller.
" Saya juga curiga kalau Grand Duke Harry Dagaras meninggal karena diracuni juga" tambahku dengan suara lirih.
" Bukankah racun itu dikembangkan oleh keluarga Mcgnagal? dan mereka sudah dihabisi bersama dengan penelitian mereka" ujar Duke muda Abelard yang membuat wajah ku pucat pasi, ada gemuruh hebat yang muncul dari dalam dadaku namun aku mengepalkan kedua tangganku untuk menahan diri.
" Kita harus menunda misi dan kembali ke Capital" ujar Z akhirnya, " Sir William, tolong beritahu Duke tentang diskusi ini dan rahasiakan dulu dari para petinggi fraksi Aquarius" tambahnya menutup diskusi kami dan dijawab dengan anggukan tegas dari Duke muda Abelard yang tenyata bernama William tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
✨Susanti✨
next.m
2023-10-30
0
🤍Arie$_gìŕĺ🤍
dekdekan ..
2023-10-23
0
Anthea
Sumpah baper! 😭
2023-07-17
0