Zurich melangkahkan kaki menuju ruang makan, saat sampai disana beberapa orang sudah berkumpul termasuk Claude, dia memanggil seorang pelayan yang tengah sibuk menyiapkan makanan lalu memintanya memanggil Sisilia untuk bergabung makan dengan mereka, pelayan itu mengangguk dengan sopan dan melangkah melewati Zurich.
" Sebentar", ujar Zurich menghadang pelayan tersebut.
" Ada yang bisa saya bantu Sir?"
" Berapa orang pelayan disini yang memiliki rambut hitam panjang, apa kau tau?"
" Kalau yang bertugas di bangunan ini ada sekitar enam orang Sir", jawabnya.
" Apa mereka semua rakyat biasa?"
" Ada dua orang yang merupakan purifier Sir, mereka bekerja di pusat medis yang ada di sayap kiri", ujarnya lagi.
" Minta mereka menemui saya di ruang kerja sehabis sarapan!"
" Baik Sir"
" Silahkan lanjutkan apa yang hendak kau lakukan"
" Baik Sir", jawabnya sambil menunduk sopan lalu meninggalkan ruangan itu menuju kamar Sisilia.
Tak lama setelah itu Penelope dan Aria memasuki ruangan, Zurich melihat ke arah Penelope dan memanggilnya, gadis itu mendekat.
" Apa kau bisa memurnikan ku, Miss?"
" Apa anda baik-baik saja Sir? bukankah tubuh anda menolak pemurnian dari saya?"
" Bisakah kita coba lagi?"
" Baiklah", jawabnya meletakkan tangannya diatas telapak tangan Zurich namun sebuah sengatan membuatnya mundur beberapa langkah.
" Masih tidak bisa Sir" ujarnya sambil menggelengkan kepala.
" Ya sudah tidak apa-apa".
" Apa anda baik-baik saja Sir?" ulangnya.
Zurich mengangguk lalu gadis itu kembali ke tempat duduknya di dekat Aria, Zurich masih bingung dengan apa yang terjadi, Penelope sudah keluar dari daftar gadis semalam, tapi jika Penelope memang cinta pertamanya seharusnya dia sudah menyadarinya dari dulu.
Dia menghela nafas, sekarang hanya ada dua pelayan yang jadi kandidat cinta pertamanya yang memurnikan dia tadi malam, dia berharap kali ini dia dapat menemukan gadis itu, dan jika dia temukan maka dia akan melakukan berbagai cara untuk membuat gadis itu tetap disisinya.
Beberapa menit kemudian seorang pelayan muncul diikuti oleh Sisilia dari pintu lalu Penelope memanggilnya untuk duduk disebelahnya, gadis itu tersenyum dan mendekat kearah penelope, mereka tampak berbincang-bincang.
' ha? kenapa gadis itu tidak masuk dalam listku?' pikir Zurich.
' Tapi rekam jejaknya dia adalah orang biasa, tidak mungkin dia menyembunyikan kekuatannya mengingat resikonya yang besar'.
Zurich menatap gadis itu lama, gadis itu tampaknya tidak nyaman, semenjak kejadian dia menghunuskan pedangnya ke leher gadis itu, tampaknya dia sangat takut kepadanya, bahkan dia dapat merasakan gadis itu berusaha menghindari tatapannya.
Gadis itu bangkit dari duduknya dan bergegas meninggalkan ruang makan tersebut, Zurich mengikutinya karena gerak-gerik gadis itu tampak mencurigakan, dia menghentikan gadis itu di koridor dan berusaha untuk mencari tau aroma manis yang masih pekat dalam ingatannya pada gadis itu namun tidak ada tanda- tanda bahwa gadis itu adalah orang yang memurnikannya semalam.
Siangnya dua orang pelayan datang ke ruangan Zurich saat dia tengah sibuk dengan dokumen di atas meja kerjanya.
" Salam kepada Grand Duke Zurich Dagaras" ujar mereka sambil membungkuk.
Zurich mengangkat kepalanya dan berjalan menghampiri dua gadis pelayan tersebut, dia berjalan agak lebih dekat agar dapat mencium bau kekuatan yang mereka punya, namun tidak ada satupun dari mereka yang memiliki aroma yang sama dengan gadis didalam ingatannya.
" Sudah berapa lama kalian bekerja di sini?"
" Sudah tiga tahun Sir", jawab salah satu dari mereka.
" Kalau saya baru satu tahun Sir", jawab yang lain.
" Saya dengar kalau kalian adalah purifier, peringkat apa?"
" Peringkat saya B Sir".
" Kalau saya purifier peringkat D Sir".
" Kenapa kalian tidak jadi ksatria fraksi Aqurius dan malah menjadi pelayan?"
" Itu karena kekuatan saya bermanifestasi dua bulan terakhir Sir", jawab pelayan yeng mengaku peringkat B tersebut.
Zurich menganggukkan kepala lalu melihat kearah yang satunya lagi.
" Itu karena kekuatan purifier saya sangat terbatas Sir, makanya saya memilih untuk jadi pelayan dan kalau fraksi membutuhkan kekuatan saya, saya akan dengan senang hati memberikan bantuan", jawab yang satu lagi.
Zurich bisa melihat gambaran besarnya dari mereka, setelah mengajukan beberapa pertanyaan yang lain, mereka undur diri dari ruangnya, tidak lama kemudian Claude memasuki ruangan Zurich dengan beberapa dokumen ditangannya.
" Saya dengar, anda mencari purifier berambut hitam", ujarnya sambil menyerahkan beberapa dokumen kepada Zurich.
Zurich mengangguk, " Karena alasan pribadi jadi kau cukup tau sampai situ saja!"
" Baiklah Sir", jawabnya setengah tertawa.
" Mungkinkah si Pria musim dingin akan merasakan yang namanya jatuh cinta?"
" Apa kau sudah bosan hidup?"
" Bukan begitu Sir, jika anda butuh bantuan saya, saya akan mencari walau sampai ke perbatasan purifier berambut hitam yang sesuai dengan selera anda"
" Berhenti bercanda, apa yang kau temukan?"
Dia menghentikan tawanya lalu membuka buku kecil yang selalu dibawanya kemana-mana.
" Ada empat orang yang mencurigakan dalam tim kita Sir".
Zurich mendengarkan dengan seksama, " Lanjutkan!".
" Berdasarkan asumsi Nona Sisilia, racun masuk ke tubuh Sir Red melalui es batu yang dimasukan ke dalam teh, menurut Sir Red es batu tersebut berwarna bening karena dia selalu meminta pelayan untuk merebus airnya terlebih dahulu sebelum dijadikan es, faktanya saat kita dalam perjalanan kita tidak memiliki es batu dan tidak pula merebus air, jadi bagaimana cara si pelaku melakukannya?"
" Lalu saya mengeliminasi orang-orang di tim kita yang memiliki kekuatan yang berhubungan dengan es batu ini, pertama Sir Aria yang memiliki kekuatan Api, Sir Chris yang mempunyai kekuatan pemanggil, Sir Holland yang memiliki kekuatan es dan Sir Kaye yang memiliki kekuatan air"
"Jadi mereka berempat adalah tersangka?"
Claude mengangguk.
" Saya rasa Holland tidak akan melakukannya, karena dia tidak mungkin melakukan hal bodoh yang akan menjadikan dia sebagai pelaku".
" Tapi Sir bagaimana jika dia berharap kita berfikir demikian?"
" Tidak, Holland selalu berada di dekat saya jadi dia tidak mungkin salah satu pelaku, pertanyaannya adalah bagaimana cara si pelaku melakukannya?"
" Benar, bagaimana bisa hanya Sir Alfred yang mereka targetkan?"
" Saatnya ini masih banyak hal yang masih belum kita ketahui, jadi tolong lanjutkan penyelidikannya, ingat jangan sampai ada yang tau, kau bisa minta bantuan Sir William Abelard!"
" Baik Sir" ujar Claude.
*****
Zurich menatap kelinci yang terkurung dalam sangkar itu, dia sudah beberapa kali bicara dengan mahluk itu tapi sepertinya kelinci itu sudah kembali seperti hewan kebanyakan, Zurich tidak habis pikir mengapa dia membawa hewan lemah tersebut bersamanya namun semakin dia melihat hewan itu semakin dia teringat kepada gadis racun yang berambut hitam.
Dia tersenyum, beberapa hari belakangan ini entah mengapa dia selalu memikirkan gadis itu, dia berharap bahwa gadis yang memurnikan dia adalah si gadis racun Butterfly atau Sisilia.
' Aku tidak bisa mengingat wajah cinta pertamaku namun aku bisa mengingat aroma kekuatannya, dimana kau sekarang Butterfly?' pikirnya masih menatap ke kelinci yang masih asik makan wortel yang dia berikan.
" Aku sangat sibuk belakangan ini, bagaimana jika kau aku titipkan kepada orang lain?" tanyanya kepada kelinci yang sudah pasti tidak akan menjawabnya itu.
Dia tergelak, menyadari dirinya yang mengajak hewan berbicara, dia berfikir kalau kewarasannya perlahan-lahan menghilang semenjak dia dimurnikan oleh gadis yang sampai saat ini tidak bisa dia temukan tersebut.
Beberapa saat kemudian Claude dan Sisilia masuk ke ruangannya, mereka mendiskusikan tentang kondisi Red dan juga berbagai topik soal racun garaga Q, setelah lama berdiskusi dia memberikan kelinci yang sudah dirawatnya beberapa hati itu kepada Sisilia namun nampaknya gadis itu enggan menerimanya untuk sesaat lalu setelah dia melihat ke kelinci tersebut senyuman sumringah menghiasi wajahnya dan aroma yang selama ini dicari Zurich menggelitik hidungnya.
Dia mencoba menyentuh gadis yang mendekatinya itu namun si gadis dengan cepat menghindari sentuhannya, Zurich terkejut dengan apa yang dia lakukan, dia tidak percaya dia ingin menyentuh gadis yang dia curigai itu dengan sentuhan lembut.
Aroma manis gadis itu masih tertinggal jelas diingatkannya dan dia yakin kalau gadis itulah yang memurnikan dia malam itu namun rekap jejaknya yang bukan seorang purifier membuat Zurich membuat menghela nafas kebingungan.
Saat dia selesai latihan berpedang, dia melihat Sisilia dan Penelope tengah berjalan-jalan di taman kastil lalu mereka berhenti dan nampak William menghampiri mereka, Penelope pergi bersama William sedangkan Sisilia berdiri memandangi mereka yang menjauh, Zurich mendekatinya dari belakang, dia masih ragu dengan asumsinya namun saat dia bertabrakan dengan gadis itu dia dapat mencium aroma gadis itu dengan jelas.
" Parfum apa yang kau pakai?" tanyanya kepada gadis itu namun dia tidak menjawab malah balik bertanya kepadanya.
Zurich kehilangan kesabaran, keinginan untuk memeluk gadis yang dihadapannya itu menggebu-gebu namun dia berusaha untuk menahan diri karena dia belum tentu gadis yang dia cari, saat gadis itu hendak menjawabnya seorang bawahan William menghampirinya.
" Kami sudah menemukan mata-matanya Sir, dan Sir William meminta anda menemuinya" bisik pria tersebut.
Zurich ragu untuk meninggalkan gadis tersebut karena dia masih belum mendapatkan jawaban dari gadis yang didepan matanya itu, dia menatap gadis itu lama dan mengatakan kalau dia akan menanyai gadis itu lagi nanti lalu dia pergi mengikuti bawahan William menuju kastilnya.
" Setelah penyelidikan yang panjang ada dua orang kami curigai sebagai pelaku", ujar William memutar diskusi mereka, hanya ada tiga orang termasuk dia didalam ruangan itu.
" Saya meminta bantuan Sir william untuk mengawasi gerak gerik empat orang yang kita curigai Sir", ujar Claude.
" Bagus, lanjutkan!"
" Dari keempat orang tersebut hanya satu orang yang benar-benar mencurigakan namun ada satu orang lagi yang selalu bertemu dengan pelaku" ujar William, " Sir Aaron".
Zurich dan Claude saling pandang.
" Berdasarkan keterangan dari ksatria yang mengikuti Sir Aria dan Sir Aaron selalu bertemu diam-diam, mereka membahas tentang kesehatan Red dan perkembangannya saat dia ditangani oleh Gold Butterfly, siapa Gold Butterfly ini?", tanya disela-sela penjelasannya.
" Apakah dia Miss Butterfly yang tadi saya temui?"
" Iya Sir, dia adalah gadis yang membantu kami dalam penyelidikan ini dan juga dia jugalah yang sudah membuat penawar untuk Sir Red, hanya saja identitasnya kami rahasiakan dari yang lain", jawab Claude.
" Apa dia orang berpengaruh?"
" Dia cukup jenius namun dia tidak mau terlibat dengan bangsawan", kali ini Zurich yang menjawab.
" Kami baru menyadari bahwa ada mata-mata di tim kami berkat keterangan darinya, jadi saya harap anda juga membantu kami merahasiakan identitasnya".
" Baiklah, selagi dia bukan ancaman bagi negara", jawab William.
Setelah diskusi dengan William, Zurich tidak punya waktu untuk menemui Sisilia karena banyak berkas yang harus dia selidiki, ditambah lagi dia harus mengawasi gerak-gerik Aria secara diam-diam supaya dia dapat memastikan bahwa gadis yang selama ini menjabat sebagai salah satu kapten timnya itu adalah mata-mata musuh.
Dua hari kemudian dia tidak bisa menemukan Sisilia dimanapun, dia mencari ke tempat-tempat yang sering dikunjungi gadis itu namun tidak ada tanda-tanda keberadaannya, dia juga bertanya kepada Penelope tetapi gadis itu juga belum bertemu dengan Sisilia dalam dua hari itu, satu-satunya tempat yang belum didatangi Zurich adalah kamar Sisilia.
Dia mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban, tampaknya pintu kamar itu dikunci dari dalam, Zurich menghentikan pelayan yang sedang berjalan membawa beberapa alat untuk membersihkan lantai dan memintanya untuk membawakan kunci kamar Sisilia.
Beberapa saat kemudian dia sudah memasuki kamar gadis itu namun gadis itu juga tidak ada di kamarnya, dia memutuskan untuk menunggu gadis itu sambil berbicara seolah-olah dia tau kalau gadis itu ada di kamarnya dan sedang bersembunyi.
Dia beberapa kali melontarkan kata-kata intimidasi sambil terkekeh, berharap gadis itu memang benar-benar berada di kamarnya, dia sudah tidak sabar lagi untuk mamastikan bahwa gadis itu memang cinta pertamanya yang selama ini dia cari.
Tak lama kemudian Sisilia muncul dari belakangnya dan mengatakan kalau dia tidak sopan memasuki kamar seorang wanita tetapi Zurich sangat senang melihat gadis dihadapannya dan mulai memberikan pernyataan-pernyataan yang menjebak gadis itu.
" Butterfly, aku ingat setiap detik yang terjadi malam itu," ujarnya memancing gadis itu namun jawaban gadis itu sesuai dengan yang dia harapkan.
Gadis didepannya benar-benar cinta pertamanya yang hilang, dia merasa bahagia dan kecewa, dia bahagia karena akhirnya menemukan pujaan hatinya dan juga kecewa karena gadis itu tidak mengingatnya, ditambah lagi dia mengkhawatirkan gadis yang menyembunyikan kekuatannya itu.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
✨Susanti✨
akhirnya ya...
2023-10-30
0