“ Aduh”, aku berhenti dan mengusap hidungku yang terbentur kemudian mendongak melihat orang yang beradu denganku.
“ Apa yang kau lakukan disini?” ujarnya dengan wajah datar, karena perbedaan tinggi kami yang cukup signifikan, dia terkesan merendahkanku dengan pandangannya.
“ Sir Z?” aku mundur beberapa langkah, “ Saya hanya jalan-jalan , menghabiskan kebosanan karena seseorang tidak mengizinkan saya untuk kembali ke Capital” Jawabku sarkas tapi dengan wajah tersenyum.
Aku benar-benar tidak ingin bertemu dengannya, kepribadiannya sangat tidak cocok dengan ku, dia yang selalu muncul tiba-tiba di dekatku membuatku tidak nyaman berlama-lama didekatnya, yah walaupun wajahnya sangat mempesona tetap saja kepribadiannya minus.
Dia melihatku dari bawah ke atas kemudian berhenti di bibirku, “ Kau yakin kau bukan Purifier?”
“ Tentu saja “, jawabku cepat sambil menutup mulutku dengan tangan karena merasa tidak nyaman dengan tatapannya ke bibirku.
‘ Apa dia mesum? kenapa dia menatap bibirku sperti itu?’ pikirku.
“ Jika tidak ada lagi saya pamit Sir” ujarku sambil melangkah melewatinya namun dia menghadang ku.
“ Kau pakai parfum apa?” tanyanya masih dengan wajah datar.
“ Kenapa memangnya Sir?” jawabku seraya mencoba menhirup aromaku dari tangan bahkan ke ketiak.
“ Jawab saja!” tegasnya.
Aku baru akan membuka mulut saat seorang pria berseragam ksatria menghampirinya dan kemudian memberi hormat, lalu membisikan sesuatu ke telinganya, matanya membesar kemudian dia melirikku beberapa saat lalu pergi mengikuti ksatria tersebut.
“ Kita akan melanjutkan percakapan ini lagi nanti!” ucapnya sebelum meninggalkanku, aku mengangkat ujung bibir dan memutar bola mataku sambil menyilangkan tanganku didada.
“ Anda pikir saya mau berbincang-bincang santai dengan anda, saya pikir kepribadian anda saja yang minus ternyata anda juga mesum, sayang sekali padahal wajah anda benar-benar memikat” gumamku yang melihatnya menjauh.
Dua hari kemudian dia benar-benar datang menemuiku, dia mengetuk pintu kamar ku beberapa kali, namun aku mengabaikannya, dengan perasaan was-was aku bersembunyi ke dalam lemari, takut kalau tiba-tiba saja dia masuk, beberapa menit kemudian tidak terdengar lagi suara ketukan pintu, aku bernafas lega dan hendak keluar dari persembunyianku ketika pintu kamarku dibuka lalu ditutup dengan keras.
Aku menahan nafas, memusatkan telingaku pada suara langkah yang memasuki ruangan tersebut.
“ Butterfly? dimana kau? aku tau kau ada di kamar”, terdengar suara Z memanggilku.
Aku tetap diam dan menahan nafas, sesekali aku menghembuskan nafasku melalui mulutku dengan pelan, aku takut bertemu dengannya karena instuisiku mengatakan kalau dia menyadari kekuatan ku dan sepertinya dia mencurigaiku sebagai seorang purifier dan entah mengapa aku merasa bahwa dia mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu saat aku memurnikannya.
“ Apa kau mau main petak umpet dengan ku?” ujarnya lagi, kali ini terdengar suara cekikikan, aku merinding.
Sebenarnya ada apa dia mencariku? dan kenapa pula aku sembunyi? aku bisa saja pura-pura polos didepannya dan lagian dia tidak suka saat seorang perempuan menggodanya, aku bisa menggunakan itu agar dia menjauh, pikirku.
“ Kalau kau tidak keluar, aku akan menunggu mu sampai kau lelah bermain petak umpet, aku orangnya penyabar, aku tidak akan bosan!” tambahnya lagi.
Aku menarik nafas dalam-dalam, membiarkan dia berlama-lama dikamarku hanya akan membuatku mendapatkan rumor negatif dan itu akan berdampak kepada identitasku yang sudah susah payah aku sembunyikan, aku kemudian menghembuskan nafas perlahan lalu keluar dari lemari, dengan perasaan cemas aku berjalan ke arahnya.
“A… a… anda tidak sopan masuk ke kamar perempuan yang belum menikah tanpa seizinnya” ujarku terbata-bata, dia menoleh kearahku.
“ Ternyata kau ada dikamar rupanya”, jawabnya sarkas sambil tersenyum miring, “ aku sudah mengatakan kalau kita akan melanjutan percakapan yang kemaren, bukan?”
“ Pe…. percakapan yang mana?”.
Aku berdehem kecil, membuang muka darinya sambil menelan ludah, dia melangkah ke dekatku, senyuman licik menghiasi wajahnya, aku mundur menjauh tapi dia terus mendekat.
“ Berhenti disana!” ujarku sambil menunjuk ke depan dengan suara sedikit berteriak.
“ Katakan apa yang ingin anda katakan dari sana!”.
Dia tertawa sambil menutup wajahnya, pemandangan yang membuat aku merinding, benar, aku tau kesalahan apa yang akan dia tuduhkan kepadaku.
“ Benarkah kau ingin mendengarnya dari mulutku?”
Aku kembali menelan ludah.
“ Men..mendengar apa?”
Dia kembali tergelak, “ Kenapa kau berbohong?”
“ Bohong soal apa?”
“ Malam itu kau datang ke kamar ku dan memurnikanku dengan cara menciumku, bukan?”
‘ Mencium anda? aku tidak segila itu melakukan itu pada anda, anda yang mencium saya dengan paksa, jangan membalikan fakta’ teriakku didalam kepala.
“ A.. apa yang anda bicarakan, saya sudah bilang kalau saya tidak pernah pergi ke kamar anda, apalagi mencium anda tanpa izin, saya lo Sir” jawabku sambil memegang belakang leherku.
“ Baiklah”, katanya sambil berjalan memutariku.
“ Butterfly, kau tau aku ingat setiap detik yang terjadi malam itu, mulai dari kau masuk ke kamarku sambil bergumam mengapa aku tidak melakukan permurnian setelah pulang dari bukit Tar-tar sampai kau memurnikanku”.
“ Lalu kenapa anda menuduh saya mencium anda? padahal kenyataannya adalah anda yang mencium saya dengan paksa” desisku.
“ Yo” jawabnya sambil tesenyum senang, “ ternyata kau memang datang dan memurnikan ku malam itu, padahal aku hanya menebak saja, mengingat di bangunan ini hanya ada tiga orang perempuan, Penelope tidak mungkin memurnikanku karena tubuhku akan langsung menunjukan reaksi penolakan kepadanya dan dia tau itu, Aria adalah awakener dengan kekuatan Api tidak mungkin dia juga yang melakukannya, tinggal kau yang tersisa tapi masalahnya rekap jejak mu kau bukanlah seorang purifier”.
Aku terjebak, aku kehabisan kata-kata, dia mendekatiku.
“ Sekarang saatnya kau menjawabku, kenapa kau berbohong?”.
Aku hanya membeku, dia menyentuh rambut panjangku yang terurai dan memainkannya dengan jarinya.
“ Aku memaafkanmu atas kejahatan medis ilegalmu karena kau telah membantu dalam penyembuhan Red, tapi berbohong soal Purifier? kau tau apa hukuman bagi seseorang yang punya kekuatan tapi tidak mendaftarkannya ke negara? kau pasti sudah tau peraturannya kan? setiap masyarakat yang memiliki kekuatan entah itu awakener ataupun purifier harus mendaftarkan diri ke pusat statistik negara, itulah aturan yang dibuat oleh emperor terdahulu, lalu apa kau tau apa sanksi bagi yang melanggar?” tanyanya menatap lurus kemataku, dia tersenyum penuh kepuasan.
Satu hal yang terlintas dikepalaku, jika mereka membawaku untuk mengukur tingkat kekuatanku maka identitas ku akan ketahuan dan aku sudah tau apa yang akan terjadi padaku akhinya, kepalaku akan digantung dialun-alun kota sebagai bentuk peringatan.
“ Maafkan saya Sir” jawabku dengan suara memelas, “ Tolong, bisakah anda pura-pura tidak mengetahui yang satu ini? anggap saja ini bayaran atas bantuan yang sudah saya berikan saat anda hampir menjadi monster karena kondisi berserk anda yang sudah parah”, tambahku.
Mataku mulai terasa basah, aku menundukan kepala, aku tidak menyangka pemurnian yang aku lakukan atas tindakan kemanusian akan membawaku kedalam masalah, seharusnya aku tidak berinisiatif pada malam itu dan seharusnya aku menghubungi Claude dahulu.
“ Aku tidak pernah berfikir untuk membahayakan negara dengan kekuatanku, aku..” aku terisak, “ Aku punya alasan mengapa aku menyembunyikannya”.
Air mataku mulai berjatuhan, aku berlutut sambil memegang tangannya, mataku yang basah memohon kepadanya, dia melihat tangannya yang aku pegang kemudian beralih kewajahku yang sudah berantakan oleh air mata.
“ Kau sadar semua ini hal yang besar kan?” tanyanya dengan suara yang dingin, tidak adalagi senyuman dan gelak yang melukis wajahnya.
Aku mengangguk.
“ Jelaskankan alasannya padaku!” perintahnya dengan tegas.
Aku menggelengkan kepala, masih dalam keadaan terisak, aku menutup mulutku rapat-rapat, kepalaku kembali tertunduk lalu dia memegang daguku dan memaksa untuk menatap lurus ke matanya namun aku menghindari tatapannya.
“ SISILIA” teriaknya yang membuatku kaget dan reflek melihat kearahnya karena ini pertama kalinya dia memanggilku dengan nama asliku, wajahnya terlihat serius.
“ Apa kau sadar apa yang terjadi jika kau tidak mau memberi tahuku? hah? coba pikirkan lagi orang-orang yang akan terseret karena ulahmu, apa kau ingin kepala mereka digantung dialun-alun kota atas tuduhan collaborator yang menyembunyikan keberadaan seorang purifier yang tidak terdaftar?”
“ Saya tidak bisa memberi tahu anda” jawabku, kali ini tangisan aku makin keras, lalu aku mendekat kepadanya dan memohon dengan tanganku.
“ Aku akan melakukan apapun yang anda inginkan, tapi tolong jangan libatkan mereka, mereka tidak bersalah, semua ini adalah tindakan ku seorang diri, mereka tidak tau apa-apa, ku mohon Sir, huh?”
“ Kenapa aku harus membantu mu?” ujarnya sambil berjalan ke sofa yang ada didekat jendela kamarku.
“ Kau bahkan tidak mau memberi tahuku alasannya”, tambahnya sambil duduk menghadap ke arahku.
Aku tidak menjawab, hanya isakan tangis yang terdengar dari mulutku, kamar itu terdengar sunyi, dia tidak mengucapkan sepatah katapun, aku terjatuh dan berlutut sambil menutup wajahku dengan tanganku.
“ Please” bisikku akhirnya disela-sela tangisku, kali aku berjalan menggunakan lututku kearahnya, aku tidak berani menatap ke matanya karena aku tau dia adalah orang yang tidak memiliki rasa iba sedikitpun.
“ Saya Mohon Sir” ujar ku memelas dengan suara yang sudah serak, dia tidak menjawab dan tidak ada juga pergerakan apapun darinya seolah-olah dia membeku.
“ Aku akan memberimu waktu sampai racun dalam tubuh Red hilang, sampai saat itu sebaiknya kau menjaga sikapmu dan mempersiapkan jawabanmu” akhirnya dia bersuara, dia berdiri dari duduknya lalu menatap kearahku beberapa menit kemudian pergi meninggalkan ku yang masih terisak.
Aku terduduk lemas, air mata masih mengalir di pipiku, aku sudah tidak tau apa yang harus aku lakukan, aku menyesali diriku yang tidak mendengarkan perkataan Miranda, aku menyesali diriku yang berbaik hati memurnikan dia yang sudah pada kondisi hampir berserk.
“ Seandainya saja aku tidak bertemu dengan mereka, bukan, seandainya saja aku menolak pasien yang datang hari itu” bisikku lalu aku menggelengkan kepala, “ Seandainya saja kejadian hari itu tidak terjadi”, isakku menutup muka dengan tanganku, ingatanku kembali ke delapan tahun lalu saat keluargaku masih utuh.
Keluarga Marquis Noah Mcgnagal, keluarga bangsawan yang sangat disegani karena kontribusinya dalam mengusir monster dan siluman dari kerajaan Dakota, tidak hanya itu mereka juga terkenal dengan kepintaran mereka, sehingga Emperor menobatkan dia sebagai pemimpin fraksi Pisces, Fraksi yang bertugas melakukan penelitian dan pengembangan, bahkan fraksi itu dapat menghasilkan berbagai macam alat dan obat yang saangat bermanfaat bagi negara.
Selain itu mereka juga sangat kuat, mereka memiliki tim intelejen yang dapat dipercaya, Awakener yang sangat kuat dan juga purifier yang telaten, namun setiap sesuatu yang memiliki kejayaan akan memunculkan rasa iri dan dengki dari mereka yang tidak memiliki kemampuan.
Aku masih ingat bagaimana keluargaku dihancurkan, saat itu aku masih kecil, ayahku tidak memberitahu dunia tentang keberadaanku, hanya beberapa bawahan saja yang mengetahui keberadaanku dikarenakan saat itu aku belum bisa memanifestasikan kekuatanku, mereka khawatir pembunuh bayaran akan menargetkanku.
Dan benar saja, tiba-tiba seluruh anggota keluarga mengalami kondisi berserk tingkat empat, mereka difitnah telah mengembangkan obat-obat terlarang dan berencana untuk bersekutu dengan bangsa siluman untuk menghancurkan kerajaan, karena hubungan yang baik antara bangsa siluman dan kakeh ku setelah dia berhasil melakukan ekspedisi ke wilayah siluman tersebut, namun fasilitas pengembangan obat itu meledak sehingga menyebabkan tubuh mereka menjadi berserk stadium empat, Emperor yang selama ini was-was dengan kekuatan keluarga Mcgnagalpun mempercayai rumor tersebut sehingga dia memerintahkan untuk memusnahkan seluruh anggota keluarga Mcgnagal dan para pengikutnya, hanya beberapa yang diampuni salah satunya kelurga Morcant yang saat tidak memiliki kekuatan yang dapat mengancam negara selain title Baron yang diwariskan oleh keluarganya, ditambah lagi Emperor membutuhkan kemampuan mereka yang hebat dalam bidang topografi.
“ Dengarkan ayah ya anakku sayang, ayah minta maaf karena harus meninggalkanmu lebih dulu, pergilah temui seorang wanita yang bernama Miranda, dia tinggal didistrik dekat alun-alun kota, carilah toko kue bernama Miranda Cake Shop lalu berikan kunci ini kepadanya, dia akan memberitahumu segala sesuatu yang ingin kamu ketahui, sayang jangan menangis ya”, ujarnya membelai rambutku dengan lembut ditengah-tengah kuatnya rasa sakit saat dia berusaha untuk tidak kehilangan akalnya.
“ Pergilah sebelum mereka datang, jangan pernah beritahu siapa pun tentang kami dan hiduplah dengan damai, sayang mungkin ayah tidak bisa lagi berada disampingmu, dan seandainya nanti kamu sudah mengerti dan mengetahui kebenarannya, jangan pernah berfikir untuk melakukan tindakan yang bodoh, oke?”
“ Kau harus berjanji akan hidup dengan tenang dan menua dengan damai, janji?” dia dengan gemetar mengangkat jari kelingkingnya, aku tidak menjawab, hanya menahan air mataku agar tidak keluar.
“ Ayo….lah…sa…yang”, dia masih tersenyum, urat hitam sudah sampai dilehernya, dia terlihat menahan sakit, dengan menggigit bibir aku menjangkau jari kelingkingnya dengan tanganku, lalu dia mendorongku.
“ per…gi..lah, ja…ngan…sam…..pai… me..re..ka… tau…si….a…pa… ka….mu… se..be…nar…nya…”.
Itu kata-kata terakhir yang aku dengar sebelum aku berlari keluar dari kediaman itu, aku menyaksikan rumah tempat aku tubuh dibakar didepan mataku, air mataku mengalir namun tidak ada suara ataupun isakan yang keluar dari mulutku, hanya pandangan penuh kesedihan menyaksikan api yeng melahap habis mansion itu, kegelapan malam di dalam hutan yang berada dibelakang mansion itu terasa dingin dan sunyi, sampai api itu padam aku masih terduduk dengan air mata di sana hingga akhirnya Miranda menemukan ku dan membawaku menjauh dari tempat itu sebelum para ksatria kerajaan menemukan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
✨Susanti✨
next...
2023-10-30
0
🤍Arie$_gìŕĺ🤍
Z itu kynya ada rasa sm buterfly
2023-10-23
0
Dina Febrianti
Z kayaknya kecewa sama Butterfly deh karena si mbak ngak mempercayai dia🤭
2023-07-15
0