Bertemu pasangan romantis

Elena terbangun dengan tengkuknya yang terasa sakit. Dia baru sadar kalau semalam dia ketiduran saat menunggu Adrian.

"Apa dia tidak pulang semalam??" Gumam Elena melihat ponselnya yang tak ada satupun panggilan atau pesan dari Bosnya itu.

Elena melirik koper Adrian yang masih berada di kamarnya. Kalau seandainya Adrian pulang tadi malam, pastinya Adrian akan membangunkan Elena untuk mengambil kopernya. Berarti dugaan Elena benar jika Adrian akan menghabiskan malam ini bersama Kamila.

Jika saat ini Elena marah, tentu tidak. Kecewa juga tidak. Dia hanya bisa menahan rasa sakit hatinya. Dia sadar akan posisinya saat ini. Dia tidak berhak untuk ikut campur urusan Adrian dengan Kamila. Lain halnya jika Adrian berhubungan dengan wanita lain. Pasti Elena akan menyeret Adrian pulang saat ini juga.

Elena menyentuh perutnya yang terasa perih. Dia baru ingat kalau semalam dia lupa mengisi perutnya karena terlalu memikirkan Adrian.

Wanita cantik itu bergegas membersihkan dirinya. Kali ini dia lebih memilih mengisi perutnya daripada memikirkan Adrian yang entah berada di mana saat ini.

Setiap langkah Elena selalu menjadi perhatian banyak orang di sana. Wajah cantiknya serta lekuk tubuhnya membuatnya seperti model yang sedang berjalan di atas catwalk. Karena Elena yang berjalan sendirian, membuat banyak yang tertarik ingin mendekatinya.

"Elena!!"

Elena begitu senang mendengar suara itu. Dia berbalik tanpa ragu, karena sejatinya dia menunggu kepulangan orang itu sejak semalam.

Tapi senyum yang terukir di bibir Elena langsung musnah begitu melihat wanita cantik yang berdiri di samping Adrian.

"Kau mau sarapan??" Tanya Adrian.

"I-iya" Jawab Elena dengan canggung. Tatapan matanya turun melihat tangan Adrian yang menggenggam erat tangan Kamila.

"Sungguh pasangan yang romantis"

"Oh ya sayang. Kenalkan ini Elena, sekretaris ku dan juga orang yang membantu menyiapkan kejutan untuk kamu tadi malam. Kalian pernah bertemu satu kali waktu pertunangan kita. Tapi mungkin kamu sudah lupa"

Elena begitu terpana saat ini, tapi bukan karena kecantikan Kamila atau ketampanan Adrian yang membuat mereka sangat serasi. Tapi karena kelembutan Adrian di setiap tutur katanya kepada Kamila.

Timbul rasa iri di hati Elena saat ini. Andai saja Adrian bersikap demikian kepada Elena. Pastilah wanita malang itu juga akan merasa bahagia.

"Hay, Elena. Aku harap kita bisa berteman baik kedepannya"

Uluran tangan dari Kamila menyadarkan Elena dari lamunannya.

"Tentu saja Nona Kamila. Anda bisa menghubungi saya kapan saja jika anda membutuhkan bantuan saya" Ucap Elena memendam rasa sakitnya di dalam hati. Bagaimana mungkin dia akan berteman baik dengan wanita yang dicintai Adrian. Sungguh Elena memilih keselamatan hatinya sendiri.

"Ayo kita sarapan bersama. Ada hal yang ingin aku katakan kepadamu El"

Elena hanya mengangguk lalu mengikuti pasangan itu duduk di salah satu meja di sana. Sebenarnya Elena muak berada di tengah-tengah pasangan itu. Melihat Adrian yang terus mengumbar senyum manisnya pada Kamila membuat Elena mual.

"Apa yang ingin Pak Adrian bicarakan dengan saya?? Apa ada masalah dengan pekerjaan saya??"

"Kenapa terburu-buru sekali Elena?? Tidakkah kau membiarkan kami mencicipi sarapan kami terlebih dahulu??" Sungut Adrian.

"Maaf Pak Adrian. Saya hanya tidak ingin mengganggu waktu sarapan anda dengan Nona Kamila. Saya rasa waktu kalian ini sangat berharga karena sudah begitu lama tidak saling bertemu. Jadi saya hanya memberikan waktu untuk kalian berdua agar tidak terganggu oleh siapapun" Ucap Elena sebenarnya sedikit menyinggung Adrian karena semalaman tak mengingat dirinya sedikitpun.

"Tapi saya tidak merasa terganggu dengan mu Elena" Sergah Kamila menepis anggapan Elena itu.

"Biarkan saja Mila. Itu keinginannya sendiri. Oh ya, sebenarnya aku hanya ingin memberitahumu kalau aku akan menginap di apartemen Kamila sampai kita kembali"

Deg...

Muncul rasa tak rela di hati Elena. Teganya Adrian meninggalkannya tinggal di hotel sendirian sementara Adrian sendiri asik memadu kasih dengan tunangannya.

"Baiklah Pak Adrian. Nanti biar saya siapkan semua barang-barang anda setelah sarapan" Jawab Elena sambil berusaha menahan bibirnya agar tetap tersenyum.

"Hemm" Adrian mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi dulu Pak. Silahkan menikmati sarapan paginya Nona"

"Kenapa tidak di sini saja Elena??" Cegah Kamila.

"Terimakasih Nona, tapi saya justru yang merasa tidak nyaman" Elena mengangkut nampan yang berisi sarapan paginya itu. Memilih mengasingkan diri di meja yang lain.

Elena tidak peduli dengan tatapan Adrian yang terus tertuju ke arahnya saat ini. Dia berusaha tetap tenang sambil menikmati sarapannya.

"Permisi Nona, apa kursi didepan anda ini kosong?? Bolehkah saya ikut bergabung di sini" Elena mendongak melihat siapakah pria yang datang menanyakan tempat di di depannya itu.

Elena melihat ke seluruh penjuru restoran itu, memang sudah tak ada lagi meja hang kosong saat ini.

"Tentu saja Tuan. Silahkan duduk" Jawab Elena menunjukkan senyum ramahnya.

"Apa tidak akan ada yang marah jika saya duduk di sini??" Elena refleks menoleh kepada Adrian yang duduk agak jauh darinya.

Deg...

Matanya bertemu dengan mata Adrian yang seolah sedang menelan**nginya.

"Tidak akan ada yang marah Tuan. Jadi jangan sungkan"

Tentu saja tidak akan ada yang marah atau tidak terima kalau Elena duduk bersama seorang pria. Karena orang yang Elena harapkan akan marah, sudah memiliki tambatan hati yang lain.

"Terimakasih" Pria berpawakan tinggi dengan wajahnya yang di tumbuhi jambang halus itu telah duduk di depan Elena.

"Maaf Nona kalau saya lancang. Kenapa Nona secantik ini sarapan sendirian di sini?? Apa kekasih anda tidak ada di sini juga??"

Elena lagi-lagi tersenyum kepada pria di depannya. Namun itu hanya untuk menutupi rasa canggungnya. Elena sedikit tidak nyaman karena pria itu sedikit demi sedikit telah mengorek informasi pribadinya.

"Saya sendirian di sini Tuan. Jadi sangat wajar jika saya sarapan sendiri di sini"

Pria itu justru mengembangkan senyumnya ketika mendengar jawaban Elena itu.

"Benarkah?? Kalau begitu bolehkah saya mengenal wanita cantik di depan saya ini??" Elena mengerutkan keningnya. Bagaimana pria asing ini begitu mudah mengajaknya berkenalan tanpa rasa canggung sedikitpun.

"Daren" Pria itu mengulurkan tangannya kepada Elena.

Elena sempat terdiam beberapa saat sebelum tangannya dengan ragu menyambut uluran tangan itu.

"Elena"

"Nama yang cantik seperti orangnya" Elena hanya menanggapi gombalan di pagi hari itu dengan senyum tipisnya.

Elena kemudian melanjutkan sarapannya yang sebenarnya sudah mulai tak nyaman itu. Tapi tidak mungkin dia langsung pergi dari sana karena tidak mau menyinggung orang asing di depannya itu.

Tapi tanpa Elena sadari, sejak tadi Adrian terus saja menatap ke arahnya. Tangannya mengepal erat di bawah mejanya.

Adrian yang melihat betapa manisnya senyum Elena kepada pria itu. Juga Elena yang terlihat senang menyambut uluran tangga pria itu membuat Adrian geram saat ini.

Salah satu bibir Adrian tertarik ke samping membentuk sebuah senyuman sinis.

"Dasar murahan!!" Gumamnya.

Terpopuler

Comments

putia salim

putia salim

disini yg goblog itu andrian apa elena sih....🤦‍♀️?
kog aq malah kasian sm mila y...dibo'ongin andrian sm elena,
udah main api dibelakangnya

2024-01-18

1

Nailott

Nailott

kamu yg bodoh drean, kenapa mau,udah bertunangan juga ,masih punya simpanan

2023-12-01

0

Lia Nursari

Lia Nursari

tapi kamu syuka khan wkwk

2023-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Jangan sebut aku wanita bodoh!!
3 Aku milikmu
4 Bantu aku menidurkannya
5 Memabukkan
6 Merayu
7 Nyonya besar
8 Maniak
9 Harga diri
10 Kejutan
11 Bertemu pasangan romantis
12 Kemarahan tanpa penjelasan
13 Rahasia
14 Marah
15 Kepulangan Adrian
16 Tamu tak di undang
17 Wanita asing
18 Kecurangan
19 Sama-sama gila
20 Layaknya seorang istri
21 Masalah
22 Lelah
23 Sarapan
24 Saling merindukan
25 Seperti nenek-nenek
26 Menolak
27 Menagih janji
28 Tamu tak terduga
29 Seperti balita
30 Kamila yang aneh
31 Tujuan rahasia
32 Merindukanmu
33 Kedatangan Adrian
34 Rahasia yang bukan rahasia
35 Bersikap aneh
36 Cinta sepihak
37 Peringatan
38 Harapan
39 Kabar membahagiakan
40 Bertemu Aura
41 Alasan Aura
42 Membiasakan diri
43 Sudah waktunya
44 Tiba saatnya
45 Selembar surat perpisahan
46 Apakah itu aku??
47 Kamila benar-benar kembali
48 Penolakan
49 Pernikahan
50 Pria dingin
51 Rencana Kamila
52 Ancaman
53 Pertemuan pertama
54 Bertemu CEO baru
55 Dua bocah kecil
56 Sahabat lama
57 Bukan lagi rahasia
58 Musibah
59 Kembali ke sisiku
60 Tak ada lagi rahasia
61 Maafkan Mama
62 Hari pertama
63 Dua bocah menggemaskan
64 Ikatan batin
65 Alasan yang sebenarnya
66 Beruang kutub
67 Siapa Daren
68 Sikap yang aneh
69 Mengikis jarak
70 Hal yang tak mungkin
71 Perasaan Adrian
72 Mabuk-mabukan
73 Sudah tak sanggup
74 Mengakui
75 Awal perpisahan
76 Perpisahan Adrian
77 Masih ragu
78 Kehancuran keluarga Lewis
79 Satu ranjang lagi
80 Ketakutan terbesar
81 Takdir
82 Kembaran versi lite
83 Fernando Lewis
84 Mirip
85 Seperti Ayah dan Anak
86 Terungkap
87 Anak-anakku
88 Alasan
89 Aku mencintaimu
90 Dia Papaku
91 Kemarahan Hary
92 Calon suami
93 Cemburu
94 Makan siang
95 Wanita tua
96 Nyonya besar
97 Permintaan maaf
98 Tak punya alasan
99 Melepas kerinduan
100 Rasa bersalah
101 Cucu-cucuku
102 Keponakan yang menggemaskan
103 Berita besar
104 Gosip
105 Pelajaran
106 Keputusan berat
107 Penolakan
108 Terjaga sampai pagi
109 Akhir
110 TERJERAT CINTA BODYGUARD TAMPAN ( jangan lupa mampir ) KARYA BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perjanjian
2
Jangan sebut aku wanita bodoh!!
3
Aku milikmu
4
Bantu aku menidurkannya
5
Memabukkan
6
Merayu
7
Nyonya besar
8
Maniak
9
Harga diri
10
Kejutan
11
Bertemu pasangan romantis
12
Kemarahan tanpa penjelasan
13
Rahasia
14
Marah
15
Kepulangan Adrian
16
Tamu tak di undang
17
Wanita asing
18
Kecurangan
19
Sama-sama gila
20
Layaknya seorang istri
21
Masalah
22
Lelah
23
Sarapan
24
Saling merindukan
25
Seperti nenek-nenek
26
Menolak
27
Menagih janji
28
Tamu tak terduga
29
Seperti balita
30
Kamila yang aneh
31
Tujuan rahasia
32
Merindukanmu
33
Kedatangan Adrian
34
Rahasia yang bukan rahasia
35
Bersikap aneh
36
Cinta sepihak
37
Peringatan
38
Harapan
39
Kabar membahagiakan
40
Bertemu Aura
41
Alasan Aura
42
Membiasakan diri
43
Sudah waktunya
44
Tiba saatnya
45
Selembar surat perpisahan
46
Apakah itu aku??
47
Kamila benar-benar kembali
48
Penolakan
49
Pernikahan
50
Pria dingin
51
Rencana Kamila
52
Ancaman
53
Pertemuan pertama
54
Bertemu CEO baru
55
Dua bocah kecil
56
Sahabat lama
57
Bukan lagi rahasia
58
Musibah
59
Kembali ke sisiku
60
Tak ada lagi rahasia
61
Maafkan Mama
62
Hari pertama
63
Dua bocah menggemaskan
64
Ikatan batin
65
Alasan yang sebenarnya
66
Beruang kutub
67
Siapa Daren
68
Sikap yang aneh
69
Mengikis jarak
70
Hal yang tak mungkin
71
Perasaan Adrian
72
Mabuk-mabukan
73
Sudah tak sanggup
74
Mengakui
75
Awal perpisahan
76
Perpisahan Adrian
77
Masih ragu
78
Kehancuran keluarga Lewis
79
Satu ranjang lagi
80
Ketakutan terbesar
81
Takdir
82
Kembaran versi lite
83
Fernando Lewis
84
Mirip
85
Seperti Ayah dan Anak
86
Terungkap
87
Anak-anakku
88
Alasan
89
Aku mencintaimu
90
Dia Papaku
91
Kemarahan Hary
92
Calon suami
93
Cemburu
94
Makan siang
95
Wanita tua
96
Nyonya besar
97
Permintaan maaf
98
Tak punya alasan
99
Melepas kerinduan
100
Rasa bersalah
101
Cucu-cucuku
102
Keponakan yang menggemaskan
103
Berita besar
104
Gosip
105
Pelajaran
106
Keputusan berat
107
Penolakan
108
Terjaga sampai pagi
109
Akhir
110
TERJERAT CINTA BODYGUARD TAMPAN ( jangan lupa mampir ) KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!