Tamu tak di undang

Hari mulai berlalu, kini sudah lebih dua minggu perjanjian konyol itu mereka jalani. Tak ada yang berubah dari sikap Adrian kepada Elena. Masih seenaknya sendiri, tukang ngatur dan si paling m*sum.

Hampir sepuluh hari lamanya Elena baru selesai dari yang namanya tamu bulanan. Elena juga tidak tau kenapa obat pencegah kehamilan itu tidak berpengaruh sama sekali terhadap hormonnya. Dia tetap datang bulan seperti biasa. Selama itupun Adrian terus saja uring-uringan karena tidak bisa menyalurkan h*sratnya.

"Kamu mau makan dulu atau mandi dulu??" Tanya Elena sambil membantu Adrian membuka jasnya.

"Mandi"

"Baiklah, aku siapkan air hangatnya dulu. Kau bisa berendam sambil menunggu aku memasak. Kelihatannya kau sangat lelah hari ini" Elena tak memperhatikan Adrian yang terus menekuk wajahnya.

Ia justru masuk ke dalam kamar mandi dan mengisi air hangat ke dalam bathub untuk Adrian.

"Bagaiman aku tidak lelah, kau saja tidak mau membuatku bersemangat" Gumam Adrian namun masih bisa di dengar oleh Elena. Dia mengekor di belakang Elena hingga sampai di kamar mandi.

"Bukan tidak mau Adrian. Tapi kemarin memang aku sedang datang bulan"

"Ck, alasan saja. Kau bisa melakukannya dengan cara yang lain seperti kau biasa melakukannya dengan orang lain"

Elena tak menanggapi Adrian yang mulai menghinanya itu. Dia justru melepas kancing kemeja Adrian satu persatu.

Elena diam-diam menelan ludahnya melihat dada dan perut berotot milik Adrian. Dia sangat menyukainya, apalagi aroma khas yang keluar dari tubuh Adrian, Elena bisa gila hanya dengan mencium baunya saja.

Elena meraba area yang ia sukai itu. Terasa keras namun sangat hangat jika di peluk dengan erat.

Adrian hanya diam saja melihat Elena yang terus menatap otot dada serta tangan Elena yang meraba perutnya.

"Kenapa ini bisa terbentuk sempurna seperti ini Ian??" Elena mengeluarkan suara lembut yang Adrian suka.

"Kau menyukainya??" Tanya Adrian.

"Hemm, aku bahkan menyukai harum yang keluar dari tubuhmu ini" Elena melingkarkan tangannya ke pinggang Adrian dengan kemeja Adrian yang kancingnya telah terbuka sepenuhnya.

Elena sengaja mengendus kulit dada dan leher Adrian untuk menghirup aroma yang ia sukai. Adrian begitu wangi meski tanpa menggunakan parfum. Keringat yang keluar dari tubuh Adrian pun tidak mengeluarkan bau tak sedap sama sekali. Elena saja masih heran kenapa Adrian begitu memabukkan seperti itu.

Adrian memejamkan matanya karena hembusan nafas Elena yang terasa menggelitik kulitnya. Terutama Elena yang menyentuh bagian-bagian sensitifnya.

"El" Panggil Adrian dengan suara tertahannya.

"Ya Ian" Adrian menyukai saat Elena memanggilnya seperti itu. Baginya itu adalah panggilan khusus dari Elena untuknya.

"Kau membangunkan adik kecilku. Kau harus tanggung jawab"

Elena terkikik pelan mendengarnya. Dia merasa puas karena begitu mudahnya menggoda Adrian.

"Benarkah??" Tangan Elena bergerak kebawah mencari sesuatu di balik celana Adrian.

"Upss!!" Elena segera menyingkirkan tangannya karena bisa merasakan sesuatu yang panjang dan mengeras di bawah sana.

"Lalu bagaimana aku harus tanggung jawab...Sayang??" Elena sempat menjeda ucapannya sebelum memanggil Adrian dengan begitu Mesra.

Elena menyusuri wajah Adrian dengan tangan halusnya. Melihat bagaimana pria itu meminta di p*askan.

"Lakukan apa saja yang penting bisa menidurkannya. Dia sudah meronta-ronta di dalam sana"

Elena hanya tersenyum misterius. Dia justru berbalik memunggungi Adrian.

Ingin rasanya Adrian mengumpat Elena saat ini juga karena telah berhasil mempermainkannya. Tapi niatan itu harus urung dia lakukan karena Elena melepaskan kemeja dan rok sepannya di hadapan Adrian. Elena handa menyisakan dalaman berwarna hitam yang di kenakannya saja.

Elena masih memunggungi Adrian, dia hanya melirik dari ekor matanya jika Adrian masih terpaku melihat apa yang dilakukannya saat ini. Elena kemudian memasukkan kakinya ke dalam bathub yang telah terisi air hangat itu.

"Mau mandi bersamaku, Ian??"

Elena sungguh mengutuk dirinya sendiri di dalam hati.

"Aku sudah sangat mirip dengan j*lang saat ini"

Adrian menyeringai menatap Elena. Sungguh wanita setengah tel**jang di depannya ini begitu sudah di tebak.

"Dengan senang hati sayang" Adrian membuang kemejanya dengan cepat. Tak lupa celana bahannya yang dengan mudah ia campakkan. Dia menyusul Elena yang lebih dulu masuk ke dalam bathub.

BYURR...

Adrian menubruk Elena begitu saja sampai akhirnya mereka terjatuh bersamaan ke dalam bathub. Adrian yang sudah haus akan sentuhan beberapa hari ini begitu beringas menyambar bibir Elena. Permainannya kali ini terlihat begitu tak sabaran hingga Elena kesusahan mengimbangi Adrian.

Mandi yang awalnya akan di lakukan Adrian sendirian kini menjadi mandi yang begitu lama bagi mereka berdua.

Hampir tiga jam mereka baru keluar dari kamar mandi. Adrian benar-benar meminta jatahnya hingga berulang kali kepada Elena. Katanya itu sebagai ganti karena Elena mengabaikannya selama satu minggu ini.

Adrian menyusul Elena yang tengah menyiapkan makan malam mereka. Mungkin lebih pantas di sebut makan tengah malam karena saat ini hampir menunjukkan jam setengah dua belas malam.

"Apa sudah siap?? Aku sudah sangat lapar" Keluh Adrian.

"Sudah, tunggulah di sana. Aku akan membawakannya untukmu"

Elena membawa mangkuk berisi sup panas ke depan Adrian. Juga segelas teh hangat untuk pria itu. Elena tau jika Adrian pasti kedinginan setelah berjam-jam mereka bermain di kamar mandi. Maka dari itu Elena menyiapkan makanan yang menghangatkan untuk Adrian.

"Hati-hati masih panas!!" Ucap Elena ketika Adrian ingin memasukkan supnya ke dalam mulut.

"Aku lelah kalau harus meniupnya. Sedangkan perutku sudah sangat lapar!!" Kesal Adrian.

Elena tak menyahuti Adrian, dia hanya meraih sendok milik Adrian laku meniup sup milik Adrian dengan pelan. Setelah itu Elena menyodorkan sendok itu ke depan Adrian.

"Aku bukan anak kecil!!" Adrian menatap Elena dengan tajam.

Elena tak bergeming, dia tetap menahan sendok itu di depan mulut Adrian tanpa berkata apapun.

"Ck" Adrian berdecak kesal namun setelah itu membuka mulutnya dengan patuh menerima suapan dari Elena.

"Kau lebih pantas jadi ibuku seharusnya daripada jadi wanita penghangat ranjang ku" Ucap Adrian dengan mulut penuhnya.

"Kalau makan itu diam, jangan banyak bicara!!" Ucap Elena dengan tegas membuat Adrian langsung menutup mulutnya. Persis seperti seorang Ibu yang memarahi anaknya.

Merkea berdua makan dalam keheningan meski Elena harus menyuapi bayi besarnya dan juga dirinya sendiri.

Ting.. Tong...

Adrian dan Elena saling bertatapan karena tak mengira akan mendapatkan tamu tengah malam begitu.

"Siapa orang yang tak tau malu bertamu malam-malam begini" Kesal Adrian sambil berjalan ke arah pintu di ikuti oleh Eelna.

Cklek...

"Adrian sayang" Seorang wanita langsung memeluk Adrian begitu pintu apartemen itu terbuka.

"Kenapa kau kesini malam-malam begini!!" Adrian melepas pelukan wanita itu dengan sedikit kasar. Adrian bisa mencium bau alkohol dari wanita itu.

"Aku merindukan mu sayang, sudah lama kita tidak bertemu"

Cup...

Adrian membelalakkan matanya karena tiba-tiba wanita itu menciumnya begitu saja apalagi di depan Elena.

Elena yang sejak tadi diam di belakang Adria begitu terkejut dengan apa yang sedang terjadi di depan matanya saat ini.

Terpopuler

Comments

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Elena masih merasa MIRIP jal ang hahaha....
kau itu jal ang beneran .

2025-04-07

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

maka nya Adrian jangan suka celup sana sini 🤦‍♀️

2024-06-28

1

putia salim

putia salim

kalau orng sudah cinta buta tuh ky gitu y....badan bau ketek pun ktanya wangi🤦‍♀️
emang si andrian bener2 garangan kelas kakap,

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Jangan sebut aku wanita bodoh!!
3 Aku milikmu
4 Bantu aku menidurkannya
5 Memabukkan
6 Merayu
7 Nyonya besar
8 Maniak
9 Harga diri
10 Kejutan
11 Bertemu pasangan romantis
12 Kemarahan tanpa penjelasan
13 Rahasia
14 Marah
15 Kepulangan Adrian
16 Tamu tak di undang
17 Wanita asing
18 Kecurangan
19 Sama-sama gila
20 Layaknya seorang istri
21 Masalah
22 Lelah
23 Sarapan
24 Saling merindukan
25 Seperti nenek-nenek
26 Menolak
27 Menagih janji
28 Tamu tak terduga
29 Seperti balita
30 Kamila yang aneh
31 Tujuan rahasia
32 Merindukanmu
33 Kedatangan Adrian
34 Rahasia yang bukan rahasia
35 Bersikap aneh
36 Cinta sepihak
37 Peringatan
38 Harapan
39 Kabar membahagiakan
40 Bertemu Aura
41 Alasan Aura
42 Membiasakan diri
43 Sudah waktunya
44 Tiba saatnya
45 Selembar surat perpisahan
46 Apakah itu aku??
47 Kamila benar-benar kembali
48 Penolakan
49 Pernikahan
50 Pria dingin
51 Rencana Kamila
52 Ancaman
53 Pertemuan pertama
54 Bertemu CEO baru
55 Dua bocah kecil
56 Sahabat lama
57 Bukan lagi rahasia
58 Musibah
59 Kembali ke sisiku
60 Tak ada lagi rahasia
61 Maafkan Mama
62 Hari pertama
63 Dua bocah menggemaskan
64 Ikatan batin
65 Alasan yang sebenarnya
66 Beruang kutub
67 Siapa Daren
68 Sikap yang aneh
69 Mengikis jarak
70 Hal yang tak mungkin
71 Perasaan Adrian
72 Mabuk-mabukan
73 Sudah tak sanggup
74 Mengakui
75 Awal perpisahan
76 Perpisahan Adrian
77 Masih ragu
78 Kehancuran keluarga Lewis
79 Satu ranjang lagi
80 Ketakutan terbesar
81 Takdir
82 Kembaran versi lite
83 Fernando Lewis
84 Mirip
85 Seperti Ayah dan Anak
86 Terungkap
87 Anak-anakku
88 Alasan
89 Aku mencintaimu
90 Dia Papaku
91 Kemarahan Hary
92 Calon suami
93 Cemburu
94 Makan siang
95 Wanita tua
96 Nyonya besar
97 Permintaan maaf
98 Tak punya alasan
99 Melepas kerinduan
100 Rasa bersalah
101 Cucu-cucuku
102 Keponakan yang menggemaskan
103 Berita besar
104 Gosip
105 Pelajaran
106 Keputusan berat
107 Penolakan
108 Terjaga sampai pagi
109 Akhir
110 TERJERAT CINTA BODYGUARD TAMPAN ( jangan lupa mampir ) KARYA BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perjanjian
2
Jangan sebut aku wanita bodoh!!
3
Aku milikmu
4
Bantu aku menidurkannya
5
Memabukkan
6
Merayu
7
Nyonya besar
8
Maniak
9
Harga diri
10
Kejutan
11
Bertemu pasangan romantis
12
Kemarahan tanpa penjelasan
13
Rahasia
14
Marah
15
Kepulangan Adrian
16
Tamu tak di undang
17
Wanita asing
18
Kecurangan
19
Sama-sama gila
20
Layaknya seorang istri
21
Masalah
22
Lelah
23
Sarapan
24
Saling merindukan
25
Seperti nenek-nenek
26
Menolak
27
Menagih janji
28
Tamu tak terduga
29
Seperti balita
30
Kamila yang aneh
31
Tujuan rahasia
32
Merindukanmu
33
Kedatangan Adrian
34
Rahasia yang bukan rahasia
35
Bersikap aneh
36
Cinta sepihak
37
Peringatan
38
Harapan
39
Kabar membahagiakan
40
Bertemu Aura
41
Alasan Aura
42
Membiasakan diri
43
Sudah waktunya
44
Tiba saatnya
45
Selembar surat perpisahan
46
Apakah itu aku??
47
Kamila benar-benar kembali
48
Penolakan
49
Pernikahan
50
Pria dingin
51
Rencana Kamila
52
Ancaman
53
Pertemuan pertama
54
Bertemu CEO baru
55
Dua bocah kecil
56
Sahabat lama
57
Bukan lagi rahasia
58
Musibah
59
Kembali ke sisiku
60
Tak ada lagi rahasia
61
Maafkan Mama
62
Hari pertama
63
Dua bocah menggemaskan
64
Ikatan batin
65
Alasan yang sebenarnya
66
Beruang kutub
67
Siapa Daren
68
Sikap yang aneh
69
Mengikis jarak
70
Hal yang tak mungkin
71
Perasaan Adrian
72
Mabuk-mabukan
73
Sudah tak sanggup
74
Mengakui
75
Awal perpisahan
76
Perpisahan Adrian
77
Masih ragu
78
Kehancuran keluarga Lewis
79
Satu ranjang lagi
80
Ketakutan terbesar
81
Takdir
82
Kembaran versi lite
83
Fernando Lewis
84
Mirip
85
Seperti Ayah dan Anak
86
Terungkap
87
Anak-anakku
88
Alasan
89
Aku mencintaimu
90
Dia Papaku
91
Kemarahan Hary
92
Calon suami
93
Cemburu
94
Makan siang
95
Wanita tua
96
Nyonya besar
97
Permintaan maaf
98
Tak punya alasan
99
Melepas kerinduan
100
Rasa bersalah
101
Cucu-cucuku
102
Keponakan yang menggemaskan
103
Berita besar
104
Gosip
105
Pelajaran
106
Keputusan berat
107
Penolakan
108
Terjaga sampai pagi
109
Akhir
110
TERJERAT CINTA BODYGUARD TAMPAN ( jangan lupa mampir ) KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!