Kepulangan Adrian

Pagi harinya Elena merasakan kebas pada kakinya karena seperti tertimpa sesuatu yang berat dari hingga batas pinggangnya. Elena mengerbkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk menembus iris matanya.

Tangan tak sengaja menyentuh bagian pinggangnya, namun di sana dia menemukan sesuatu yang keras dan berotot membelit pinggang rampingnya itu.

Elena menoleh ke belakang, menemukan wajah tampan yang sedang terlelap sambil memeluknya. Begitu terkejutnya dia hingga spontan ingin menjauh dari pria yang memeluknya itu.

"Mau kemana?? Aku masih ngantuk, temani sebentar tar lagi!!" Perintah pria itu hingga membuat Elena kembali berbaring dalam dekapannya.

"Kapan kau pulang?? Bukankah seharusnya kau baru kembali besok??"

Adrian tersenyum sinis meski matanya masih terpejam saat ini.

"Apa kau begitu lelah sehingga tidak menyadari kedatangan ku?? Atau mungkin kekalahan setelah semalam menemani pria lain??" Sindir Adrian.

"Apa maksud mu??" Elena berusaha menjauh dari Adrian namun pria itu tidak membiarkan Elena bergerak sedikitpun.

"Aku sudah bilang kepadamu, jangan dekat-dekat dengan pria lain selama masih terikat perjanjian denganku Elena!!" Tegas Adrian kini dengan matanya yang terbuka dan tatapan matanya yang mampu menghujam siapa saja yang ada di depannya.

"Ayolah Adrian!! Aku dan dia hanya sebatas rekan kerja. Lagipula tadi malam juga ada Hary di sana. Kenapa kau jadi mempermasalahkan hal seperti ini?? Di sana tertulis jelas kalau kita tidak berhak mencampuri urusan masing-masing. Kau ingat itu kan??"

Adria terdiam karena dia membenarkan apa yang dikatakan Elena itu. Tapi rasanya dia tetap tidak terima jika Elena dekat dengan pria lain. Jika Elena beralasan hanya demi uang, Adrian akan memberikan lebih dari yang seharusnya, asalkan Elena tidak berhubungan dengan pria lain selain dirinya.

"Lalu kenapa kau memilih pulang lebih dulu meninggalkan ku??" Elena membuang wajahnya ke samping, dia tidak ingin melihat wajah tampan tapi selalu menyakitkan itu.

Adrian tiba-tiba bergerak mengubah posisinya menjadi mengungkung Elena di bawahnya.

"Jawab!!"

"A-aku, tentu saja karena masih banyak pekerjaan yang aku tinggalkan di sini. Lagipula sudah ada wanita yang kau cintai di sana, dia juga pasti akan merawat mu dengan baik kan?? Jadi kau sudah tidak membutuhkan ku lagi, jadi untuk apa aku lama-lama di sana"

Adrian justru menyeringai mendapat jawaban seperti itu dari Elena.

"Kau cemburu makanya kau memilih pulang lebih dulu??" Adrian menatap Elena dengan dalam.

"Buang pikiran konyol mu itu!!" Sahut Elena mencoba mengelak.

"Benarkah?? Aku mengira kau cemburu karena aku memilih tinggal di apartemen Kamila daripada menemanimu di sana"

"Itu kau tau, dasar Adrian b*doh!!" Umpat Elena, tentu saja hanya berani di dalam hatinya.

"Dari tatapan matamu itu, kau seperti sedang mengumpat ku dalam hati mu" Ucapan Adrian itu membuat Elena kegelapan dan menghindari tatapan Adrian.

"Kenapa kau pulang-pulang aneh sekali Adrian. Menyingkir!! Aku mau mandi!!" Elena mendorong dada Adrian agar menjauh namun usahanya itu hanyalah sia-sia.

"Apa mau mu??" Tanya Elena melihat sorot mata yang berbeda dari Adrian.

"Tentu saja kau tau apa mau ku sayang"

Elena merinding mendapatkan panggilan sayang. Elena tau apa yang Adrian inginkan jika sudah memanggilnya seperti itu.

"Tapi aku belum mandi, aku belum gosok gigi Adrian!!"

"Tidak masalah"

Cup..

Adrian langsung meraup bibir Elena dengan gemas. Sudah dua hari dia menganggur tak ada yang memanjakannya. Sekarang giliran Elena membayar lunas karena telah membiarkan Adrian menahan h*sratnya kemarin.

"Aku merindukan mu sayang" Lirih Adrian di tangan ciuman mereka.

Sontak ucapan Adrian itu membuat Elena merasa senang. Akhirnya Adrian menganggap keberadaannya. Elena berpikir jika dirinya mulai memasuki hati dan pikiran Adrian.

"Aku merindukan belaian mu, aku juga merindukan kau yang pintar memuaskan ku"

Deg...

Bagaikan di bawa terbang ke atas langit, lalu di hempasan lagi ke bumi tanpa belas kasih. Elena telah salah menafsirkan ucapan Adrian. Ternyata Adrian hanya merindukannya sebatas itu. Bukan rindu atas dasar perasaan seorang pria kepada wanita yang dia cintai.

Elena mengatupkan bibirnya hingga membuat mata Adrian terbuka padahal dia sedang menikmati ciuman mereka berdua.

"Ada apa El??"

"Maaf Adrian, aku sedang datang bulan"

Wajah Adrian berubah layu saat ini, kekecewaan tergambar jelas di wajah tampannya. Dia menyingkirkan tubuh berototnya dari atas Elena. Ambruk begitu saja di samping Elena.

"Maaf, aku lupa memberitahumu" Elena mengusap pipi Adrian dengan lembut.

"Tapi bisa kan kau puaskan aku dengan cara lain??" Pinta Adrian penuh harap. Dia sudah menahannya selama dua hari, jadi sangat sulit untuknya menahan rasa itu lagi.

Elena memang kecewa dengan Adrian karena ucapannya tadi. Tapi dia lebih merasa kasihan kepada Adrian yang begitu mendambakan pergulatan panas itu.

"Iya tapi nanti, sekarang kita harus pergi ke kantor"

"Tapi El, aku sudah menahannya selama dua hari. Apa kau tidak kasihan kepada ku?? Apa perlu aku mencari wanita lain??" Ucap Adrian dengan frustasi.

"Dua hari?? Bukankah kau selalu bersama Kamila?? Apa kau tidak melakukan itu dengannya??"

"Dia tidak mau, kau harus tau kalau dia wanita baik-baik, tidak seperti dirimu. Dia tidak mau melakukan itu sebelum kita menikah. Apa yang terjadi antara aku dan dia hanyalah sebatas ciuman saja"

Cerita Adrian itu membuat Elena merasa bahagia. Padahal Elena sempat berpikiran yang tidak-tidak saat Adrian memilih tidak pulang ke hotel malam itu. Berarti, selama perjanjian mereka itu, Adrian hanya berhubungan dengannya saja. Itulah yang membuat Elena sedikit lega saat ini.

"Benar, dia memang wanita baik Adrian. Jadi sebenarnya apa yang kau lakukan selama ini itu salah. Bagaimana mungkin wanita sebaik itu akan mendapatkan pria yang telah mencicipi banyak wanita sebelumnya" Cibir Elena, dia juga merasa sakit hati karena dibandingkan dengan Kamila.

Adrian justru terkekeh mendengar cemoohan dari Elena itu.

"Kau jangan sok suci Elena. Kelak saat perjanjian kita berakhir, aku tetap akan menikah dengan Kamila. Sedangkan dirimu?? Apa ada pria yang mau menerima wanita sepertimu?? Wanita yang telah selesai di pakai orang lain??"

Bagaikan boomerang yang telah di lempar Elena, kini cemoohan itu kembali menyerang dirinya sendiri. Adrian benar-benar membalikkan semuanya kepada Elena.

"Mudah saja, jika tidak ada yang mau menerimaku , aku tinggal membuat perjanjian seperti ini lagi dengan pria kaya di luar sana. Aku rasa tidak akan ada yang menolak jika melihat bagaimana cara ku memuaskannya"

Bodohnya Elena mengeluarkan kata-kata yang membuatnya semakin rendah di mata Adrian. Dia seperti tidak bisa mengontrol lidahnya sendiri untuk terus berbohong.

"Aku sungguh tidak percaya dengan ucapan mu itu El. Kau seperti bukan Elena yang ku kenal" Adrian menatap Elena dengan tatapan yang sangat susah di artikan.

Terpopuler

Comments

putia salim

putia salim

hadechhh....goblog nya elena udah g ketulungan🤦‍♀️🤦‍♀️

2024-01-18

1

Nailott

Nailott

wanita yg bodoh.

2023-12-01

0

Oi Min

Oi Min

ra sah sok mngenal Elena...... nyatane kwe ra ngerti..... po mneh kenal Ian......

2023-10-25

3

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Jangan sebut aku wanita bodoh!!
3 Aku milikmu
4 Bantu aku menidurkannya
5 Memabukkan
6 Merayu
7 Nyonya besar
8 Maniak
9 Harga diri
10 Kejutan
11 Bertemu pasangan romantis
12 Kemarahan tanpa penjelasan
13 Rahasia
14 Marah
15 Kepulangan Adrian
16 Tamu tak di undang
17 Wanita asing
18 Kecurangan
19 Sama-sama gila
20 Layaknya seorang istri
21 Masalah
22 Lelah
23 Sarapan
24 Saling merindukan
25 Seperti nenek-nenek
26 Menolak
27 Menagih janji
28 Tamu tak terduga
29 Seperti balita
30 Kamila yang aneh
31 Tujuan rahasia
32 Merindukanmu
33 Kedatangan Adrian
34 Rahasia yang bukan rahasia
35 Bersikap aneh
36 Cinta sepihak
37 Peringatan
38 Harapan
39 Kabar membahagiakan
40 Bertemu Aura
41 Alasan Aura
42 Membiasakan diri
43 Sudah waktunya
44 Tiba saatnya
45 Selembar surat perpisahan
46 Apakah itu aku??
47 Kamila benar-benar kembali
48 Penolakan
49 Pernikahan
50 Pria dingin
51 Rencana Kamila
52 Ancaman
53 Pertemuan pertama
54 Bertemu CEO baru
55 Dua bocah kecil
56 Sahabat lama
57 Bukan lagi rahasia
58 Musibah
59 Kembali ke sisiku
60 Tak ada lagi rahasia
61 Maafkan Mama
62 Hari pertama
63 Dua bocah menggemaskan
64 Ikatan batin
65 Alasan yang sebenarnya
66 Beruang kutub
67 Siapa Daren
68 Sikap yang aneh
69 Mengikis jarak
70 Hal yang tak mungkin
71 Perasaan Adrian
72 Mabuk-mabukan
73 Sudah tak sanggup
74 Mengakui
75 Awal perpisahan
76 Perpisahan Adrian
77 Masih ragu
78 Kehancuran keluarga Lewis
79 Satu ranjang lagi
80 Ketakutan terbesar
81 Takdir
82 Kembaran versi lite
83 Fernando Lewis
84 Mirip
85 Seperti Ayah dan Anak
86 Terungkap
87 Anak-anakku
88 Alasan
89 Aku mencintaimu
90 Dia Papaku
91 Kemarahan Hary
92 Calon suami
93 Cemburu
94 Makan siang
95 Wanita tua
96 Nyonya besar
97 Permintaan maaf
98 Tak punya alasan
99 Melepas kerinduan
100 Rasa bersalah
101 Cucu-cucuku
102 Keponakan yang menggemaskan
103 Berita besar
104 Gosip
105 Pelajaran
106 Keputusan berat
107 Penolakan
108 Terjaga sampai pagi
109 Akhir
110 TERJERAT CINTA BODYGUARD TAMPAN ( jangan lupa mampir ) KARYA BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perjanjian
2
Jangan sebut aku wanita bodoh!!
3
Aku milikmu
4
Bantu aku menidurkannya
5
Memabukkan
6
Merayu
7
Nyonya besar
8
Maniak
9
Harga diri
10
Kejutan
11
Bertemu pasangan romantis
12
Kemarahan tanpa penjelasan
13
Rahasia
14
Marah
15
Kepulangan Adrian
16
Tamu tak di undang
17
Wanita asing
18
Kecurangan
19
Sama-sama gila
20
Layaknya seorang istri
21
Masalah
22
Lelah
23
Sarapan
24
Saling merindukan
25
Seperti nenek-nenek
26
Menolak
27
Menagih janji
28
Tamu tak terduga
29
Seperti balita
30
Kamila yang aneh
31
Tujuan rahasia
32
Merindukanmu
33
Kedatangan Adrian
34
Rahasia yang bukan rahasia
35
Bersikap aneh
36
Cinta sepihak
37
Peringatan
38
Harapan
39
Kabar membahagiakan
40
Bertemu Aura
41
Alasan Aura
42
Membiasakan diri
43
Sudah waktunya
44
Tiba saatnya
45
Selembar surat perpisahan
46
Apakah itu aku??
47
Kamila benar-benar kembali
48
Penolakan
49
Pernikahan
50
Pria dingin
51
Rencana Kamila
52
Ancaman
53
Pertemuan pertama
54
Bertemu CEO baru
55
Dua bocah kecil
56
Sahabat lama
57
Bukan lagi rahasia
58
Musibah
59
Kembali ke sisiku
60
Tak ada lagi rahasia
61
Maafkan Mama
62
Hari pertama
63
Dua bocah menggemaskan
64
Ikatan batin
65
Alasan yang sebenarnya
66
Beruang kutub
67
Siapa Daren
68
Sikap yang aneh
69
Mengikis jarak
70
Hal yang tak mungkin
71
Perasaan Adrian
72
Mabuk-mabukan
73
Sudah tak sanggup
74
Mengakui
75
Awal perpisahan
76
Perpisahan Adrian
77
Masih ragu
78
Kehancuran keluarga Lewis
79
Satu ranjang lagi
80
Ketakutan terbesar
81
Takdir
82
Kembaran versi lite
83
Fernando Lewis
84
Mirip
85
Seperti Ayah dan Anak
86
Terungkap
87
Anak-anakku
88
Alasan
89
Aku mencintaimu
90
Dia Papaku
91
Kemarahan Hary
92
Calon suami
93
Cemburu
94
Makan siang
95
Wanita tua
96
Nyonya besar
97
Permintaan maaf
98
Tak punya alasan
99
Melepas kerinduan
100
Rasa bersalah
101
Cucu-cucuku
102
Keponakan yang menggemaskan
103
Berita besar
104
Gosip
105
Pelajaran
106
Keputusan berat
107
Penolakan
108
Terjaga sampai pagi
109
Akhir
110
TERJERAT CINTA BODYGUARD TAMPAN ( jangan lupa mampir ) KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!