Chapter 10 : Belajar Skill

Tongkat suci dengan hiasan sayap untuk Nene.

Tongkat kayu dengan kristal di tengahnya untuk Lifa dan untuk Tisa memilih pedang yang nyaris sama seperti sebelumnya.

Aku meminta Tisa untuk menjual armor yang sering dia gunakan dan menggantinya dengan yang jauh lebih ringan. Awalnya dia keberatan tapi setelah aku bujuk dia pun melakukannya.

Percuma saja jika mengenakan armor seperti itu jika dia tetap pingsan, akan jauh lebih baik jika ia bisa bergerak sedikit cepat walaupun kami meragukannya.

"Sialan... kau juga Tisa, dadamu sebesar gaban... benar-benar tidak adil."

Sementara Nene mengutuk ketidakadilan dunia ini kami telah pergi ke perpustakaan, di sinilah semua orang membeli sesuatu yang disebut buku skill. Buku skill berukuran kecil yang muat di dalam saku, pemakaiannya hanya satu kali dan tergantung harganya kamu bisa menggunakan skill ke alas atas.

Aku sudah bisa menggunakan skill api, walaupun tidak terlalu bagus itu masih berguna saat menyalakan api di alam liar, selanjutnya aku membeli skill air dan juga skill pencuri.

Aku memegang buku skill di tangan dan itu bersinar sebelum buku tersebut hancur menjadi cahaya.

"Aku tahu, kenapa Noir ingin menggunakan skill pencuri adalah untuk mencuri pakaian dalam kita... dia selalu mencoba mengintip kita kalau duduk di sofa."

Aku mengulurkan tanganku dan berkata " Steal," tapi tidak terjadi apapun.

"Usaha bagus tapi aku tidak mengenakan apapun saat ini."

"Mari ikut kami sebentar."

"Eh."

Nene dan Tisa menyeret tubuh Lifa ke belakang. Aku ingin memberikan pelajaran padanya namun sayangnya gagal jika orangnya sendiri tidak tahu malu.

"Sepertinya kau bersenang-senang dengan anggota partymu."

Seorang yang berkata itu adalah seorang wanita dengan kacamata serta seragam rapih lengkap dengan topi segitiga di kepalanya.

Dia penanggung jawab di tempat ini.

"Anisa, kamu tetap tidak berubah."

Orang yang aku panggil Anisa menutup sebelah matanya seolah menilaiku.

"Sementara Noir telah banyak berubah."

"Maksudmu aku terlihat lebih menyedihkan dari sebelumnya."

"Tidak juga, kamu terlihat lebih menikmati hidup sekarang."

"Apa menurutmu begitu?"

"Seperti begitu."

Di masa lalu saat aku seorang pedagang, Anisa adalah sekertarisku. Dia sedang membawa banyak barang jadi aku membantunya.

"Lalu bagaimana dengan pekerjaannya?"

"Tidak terlalu berjalan baik, aku jadi kuli bangunan untuk beberapa waktu."

"Itu sesuatu yang tidak terduga dari tuan Noir."

"Jangan memanggilku tuan."

"Hanya kebiasaan."

Terhadap aku yang tersenyum masam, Anisa melanjutkan.

"Aku akan selalu menunggu Anda, mungkin saat ini Noir tidak berniat untuk membangun lagi perusahaan dagang tapi aku yakin suatu hari Anda akan kembali memulainya dari awal."

"Kamu terlalu yakin dengan itu? Aku sudah menyerah."

"Namun hati Anda belum menyerah."

"Dari mana kamu tahu?"

"Hanya perasaan saja.. lagipula Anda seorang jenius."

Aku ingin bilang bahwa dia terlalu memandang tinggi aku. Namun, aku telah lebih dulu dipanggil anggota partyku yang telah selesai memilih skill mereka.

Aku sudah memberitahu mereka skill seperti apa yang mereka bisa gunakan, jadi aku sudah tidak terlalu khawatir lagi mereka memilih yang salah.

"Kalau begitu aku pergi sekarang."

"Iya, berhati-hatilah."

Itu mengingatkanku saat aku kecil ketika mencoba untuk memulai bisnis sendiri Anisa juga mengatakan hal sama.

Demi menguji kemampuan, aku mengajak semua orang untuk berhadapan dengan Salamander. Walau namanya terkesan keren mereka monster rendah yang hanya menyerang dengan semburan api dan cambuk ekor.

"Pertama Nene."

"Baik, dengan berkah dewi Senia, lindungi kami, protect heal."

Tubuh kami diselimuti oleh cahaya, ini memungkinkan kami tidak menerima luka dalam waktu satu menit, ini sihir bawaan gereja sementara skill yang dipelajari oleh Nene adalah skill pendukung.

"Power Up."

Itu meningkatkan kekuatan kami 5 kali lipat.

Tisa dan aku telah menerjang maju, Salamander mengayunkan ekornya namun aku bergerak cepat untuk menahannya hingga Tisa bisa lolos seorang diri.

Salamander itu menyemburkan api dan Tisa segera menggunakan skill yang dipelajarinya.

"Avoid."

Dia segera menghilang dan muncul di sisi lain kadal, dengan ayunan pedang besarnya dia mampu menghempaskan kadal tersebut ke belakang, kulitnya yang keras membuatnya tidak terpotong, di saat yang sama Lifa telah bersiap dengan skill serangannya.

Harganya sangat mahal jadi kami secara patungan membelikannya beberapa.

Itu menciptakan bola api raksasa di tongkatnya yang membawa putaran angin di sekelilingnya.

"Rasakanlah kekuatan dariku yang sebenarnya, Fire Shooter."

Bola api menghantam Salamander, meledakannya menjadi sebuah kawah raksasa setelahnya.

Episodes
1 Chapter 01 : Menjadi Petualang
2 Chapter 02 : Alasan Untuk Bertambah Kuat
3 Chapter 03 : Anggota Baru
4 Chapter 04 : Kabar Buruk
5 Chapter 05 : Terlibat Hal Merepotkan
6 Chapter 06 : Pendeta Dari Kultus Lumira
7 Chapter 07 : Pekerjaan
8 Chapter 08 : Obrolan Di Toko Roti
9 Chapter 09 : Pedang Berkarat
10 Chapter 10 : Belajar Skill
11 Chapter 11 : Monster Berlevel Tinggi
12 Chapter 12 : Sosok Misterius
13 Chapter 13 : Peminum Darah
14 Chapter 14 : Distrik Succubus
15 Chapter 15 : Sebuah Permintaan
16 Chapter 16 : Leaf of Tea
17 Chapter 17 : Siasat Licik
18 Chapter 18 : Ras Kisin
19 Chapter 19 : Kota Altina
20 Chapter 20 : Elemental Four
21 Chapter 21 : Distrik Utama
22 Chapter 22 : Pertempuran Besar-besaran Di Atas Meja Permainan
23 Chapter 23 : Hasil
24 Chapter 24 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Satu
25 Chapter 25 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Dua
26 Chapter 26 : Fortis
27 Chapter 27 : Akhir Kekacauan
28 Chapter 28 : Setelahnya
29 Chapter 29 : Penculikan Di Pagi Hari
30 Chapter 30 : Pertemuan Kembali
31 Chapter 31 : Arc Priest Dari Kota Alfina
32 Chapter 32 : Wilayah Terlarang
33 Chapter 33 : Cara Kerja Penghalang
34 Chapter 34 : Kebenaran
35 Chapter 35 : Gerakan Pasukan Iblis
36 Chapter 36 : Serangan
37 Chapter 37 : Kemunculan Anggota Fortis
38 Chapter 38 : Katak Iblis
39 Chapter 39 : Kelompok Unik
40 Chapter 40 : Mengalahkan Komandan Pasukan Raja Iblis
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Chapter 01 : Menjadi Petualang
2
Chapter 02 : Alasan Untuk Bertambah Kuat
3
Chapter 03 : Anggota Baru
4
Chapter 04 : Kabar Buruk
5
Chapter 05 : Terlibat Hal Merepotkan
6
Chapter 06 : Pendeta Dari Kultus Lumira
7
Chapter 07 : Pekerjaan
8
Chapter 08 : Obrolan Di Toko Roti
9
Chapter 09 : Pedang Berkarat
10
Chapter 10 : Belajar Skill
11
Chapter 11 : Monster Berlevel Tinggi
12
Chapter 12 : Sosok Misterius
13
Chapter 13 : Peminum Darah
14
Chapter 14 : Distrik Succubus
15
Chapter 15 : Sebuah Permintaan
16
Chapter 16 : Leaf of Tea
17
Chapter 17 : Siasat Licik
18
Chapter 18 : Ras Kisin
19
Chapter 19 : Kota Altina
20
Chapter 20 : Elemental Four
21
Chapter 21 : Distrik Utama
22
Chapter 22 : Pertempuran Besar-besaran Di Atas Meja Permainan
23
Chapter 23 : Hasil
24
Chapter 24 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Satu
25
Chapter 25 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Dua
26
Chapter 26 : Fortis
27
Chapter 27 : Akhir Kekacauan
28
Chapter 28 : Setelahnya
29
Chapter 29 : Penculikan Di Pagi Hari
30
Chapter 30 : Pertemuan Kembali
31
Chapter 31 : Arc Priest Dari Kota Alfina
32
Chapter 32 : Wilayah Terlarang
33
Chapter 33 : Cara Kerja Penghalang
34
Chapter 34 : Kebenaran
35
Chapter 35 : Gerakan Pasukan Iblis
36
Chapter 36 : Serangan
37
Chapter 37 : Kemunculan Anggota Fortis
38
Chapter 38 : Katak Iblis
39
Chapter 39 : Kelompok Unik
40
Chapter 40 : Mengalahkan Komandan Pasukan Raja Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!