"Namaku Vi, sebelumnya aku minta maaf karena aku pegawai baru... silahkan."
Succubus yang mengantar kami mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam pintu yang dibukanya, itu merupakan ruangan luas dengan sofa mewah di dalamnya dimana seorang wanita mendekat pada kami, memiliki tanduk di kepalanya serta mengenakan gaun hitam sesuai dengan rambutnya yang berwarna serupa.
"Aku sudah menunggumu loh Noir."
Dia tanpa ragu memelukku lalu membenamkan wajahku di dadanya. Para gadis berteriak karena terkejut sementara aku cukup menikmati ini.
"Apa-apaan itu?"
"Kami sudah biasa melakukan hal seperti ini, apa ada yang salah?"
Ketiga gadis memalingkan wajahnya, mungkin mereka berfikir bahwa hal ini sesuatu yang lumrah dilakukan Succubus.
"Silahkan duduk, sebelum aku menjelaskannya kuharap Noir bisa memperkenalkan tiga gadis cantik ini lebih dulu."
Aku memperkenalkan mereka sesuai urutan mereka duduk.
"Begitu, kamu akhirnya membuat haremmu sendiri, saat kamu menolak ajakanku tidur aku kira kamu tidak normal, aku sangat senang."
Dia sengaja melakukannya agar aku terkena masalah. Ketiga gadis melirikku semakin dingin.
Kenapa kalian bersikap seperti ini? Aku tidak habis pikir.
Aku berdeham sekali untuk mengubah topik.
"Jadi Nyonya Liona, apa yang Anda butuhkan hari ini? Aku dengar dari Agil bahwa tempat ini memerlukan bantuan."
"Lebih tepatnya aku sendiri yang membutuhkan bantuanmu."
"Bantuan?"
Liona tampak serius saat menjelaskannya, pertama dia mulai dengan para Succubus yang ditolak keberadaannya di kota lainnya dan ia ingin memindahkan mereka semua ke kota ini.
"Dengan kematian pahlawan Mikado maka para Succubus lain akan diusir, sebelum hal itu terjadi akan lebih bagus jika aku bisa membawa mereka kemari."
"Bukannya para Succubus tidak masalah tinggal di salah satu kota?"
Aku mengantikan Liona untuk membalas.
"Pada awalnya mereka sebenarnya dilarang, alasan kenapa mereka bisa tinggal di kota semuanya karena pahlawan Mikado, dulu pahlawan Mikado sempat terluka parah dan yang membantunya salah satu Succubus, untuk berterimakasih Pahlawan Mikado memberikan hak untuk para Succubus tinggal di kota manapun meski mereka sembunyi-sembunyi."
"Aku bisa mengerti itu, tapi kenapa?"
"Tentu saja karena persaingan bisnis, rumah bordil kerap mengalami kerugian jika para Succubus turut mengambil lahan mereka."
"Hal-hal seperti itu memang selalu terjadi."
Setelah Nene sekarang giliran Tisa yang bertanya.
"Lalu kenapa kota ini memperbolehkan Succubus tinggal?"
"Sudah jelas bukan karena Nyonya Liona yang membangun kota ini, ia juga yang membantu pahlawan Mikado."
"Itu hanya kisah lama."
Nene dan Tisa memegangi kepalanya sedangkan Lifa memiringkan kepalanya.
"Pantas saja sejak datang kemari aku tidak tahu siapa pemilik tanah ini."
"Itu mengejutkan."
"Karena itulah dibandingkan siapapun aku hanya bisa menyerahkan semua ini pada Noir, seluruh Succubus telah berkumpul di kota Altina.. tolong kawal mereka untuk sampai kemari, tentu saja kalian bisa membawa orang-orangku untuk membantu jika diperlukan, mereka cukup ahli dalam segala hal selain bertarung."
Meminta sesuatu yang berbahaya pada petualang seperti kami sangatlah beresiko. Namun, aku tidak bisa mengkhianati ekspetasi seseorang padaku ketika mereka percaya.
"Aku mengerti."
"Terima kasih banyak, aku hanya sedikit khawatir jika beberapa saingan bisnis kami memilih untuk menyewa penjahat demi mencelakai mereka, yang lebih buruk dari itu mereka akan menjadikannya sebagai sandera agar bisnis kami tutup selamanya."
Alasan itu hanya membuatku semakin ingin membantunya, bukan berarti aku menyukai bisnis mereka hanya saja kejadian tersebut terlihat sama seperti apa yang terjadi padaku di masa lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments