Chapter 07 : Pekerjaan

Di dunia ini ada empat dewi yang mengelolanya dua diantaranya adalah Dewi Senia dan juga Lumira.

"Jadi aku hanya harus membantumu menyebarkan selembaran ini."

"Hm... setelah selesai aku akan pulang, ini kota yang terakhir, yah paling tidak semuanya ada 200 lembar."

"Akan aku bantu tapi dengan caraku, tidak ada manipulasi ataupun muslihat tertentu, setuju?"

"Aku mengerti."

Karena hari sudah mulai gelap aku meninggalkan Vira untuk beristirahat di penginapan yang tidak jauh dari tempat sebelumnya. Di luar penginapan Lifa tampak berdiri menungguku.

"Aku pikir Noir akan kembali besok pagi."

"Kenapa aku harus pergi selama itu," kataku lemas lalu masuk ke dalam kamar sebelum membaringkan tubuhku di ranjang.

Lifa mengikutiku untuk berbaring di dekatku walaupun aku jelas mengusirnya untuk pindah ke tempatnya sendiri.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Meski ada sedikit kendala, sisanya oke."

Lifa mengacungkan jempolnya padaku, meski dia terlihat baik-baik saja aku tidak yakin padanya.

"Aku hanya meledakan tungku memasak, memecahkan banyak piring dan juga membuat orang marah, hanya itu."

Aku mengeluarkan upahku hari ini untuknya.

"Noir?"

"Ambilah, mulai besok kamu tidak perlu bekerja lagi biar aku yang menutupi kekurangannya nanti."

"Noir sangat baik sekali padaku, aku sangat senang."

Seberapa bodohnya orang ini, aku merasa tidak bisa membiarkannya begitu saja terlibat masalah.

"Apa kau sudah menerapkan apa yang selalu aku ajarkan?"

"Tentu saja Noir, ketika ada pria menggodaku aku akan berkata bahwa aku tidak tertarik apapun yang kau tawarkan, silahkan pergi dari sini dan mereka langsung pergi begitu saja."

Aku lega mendengarnya.

"Aku juga tidak menerima pemberian siapapun dari pria khususnya permen dan bunga, dan ketika seorang pria asing memanggilku aku langsung lari."

"Apa ada pria asing?"

"Benar."

Lifa meletakan ujung jarinya di bibir tampak memikirkannya.

"Dia berkepala botak, membawa pedang di punggung dan nada bicaranya sok keren, dia menyebut dirinya Agil tapi aku segera lari begitu saja."

Aku menghela nafas panjang.

"Paling tidak ingat wajah orang-orang di guild juga."

Aku akan meminta maaf pada Agil nanti, walau wajahnya sangar hatinya sangat rapuh. Kurasa jam segini dia sedang menghibur dirinya di tempat Succubus.

Pagi berikutnya di jalanan utama kota yang ramai aku dan Vira mulai membagikan flampet pendaftaran anggota baru untuk sekte dewi Lumira.

Beberapa orang tampak tidak peduli, beberapa orang lagi sudah memiliki kepercayaan lain dan beberapa lagi terlihat tertarik.

Kebanyakan adalah wanita.

"Di Kultus kami, wanita dan wanita bisa menikah, jadi bergabunglah."

"Benar-benar luar biasa."

"Jika bergabung kalian mungkin banyak dikaruniai anak."

Jangan melawak, sampai kapanpun mereka tidak akan memilikinya.

"Aku mau bergabung."

"Aku juga."

"Ngomong-ngomong aku suka di atas."

Tidak ada yang peduli dengan perkataan Vira tersebut.

Dia melanjutkan.

"Pergilah ke kota kami, di sana kebahagiaan akan menunggu kalian."

"Baik."

Dua wanita sesat itu berlari keluar kota.

"Kita dapat lumayan."

"Nah Vira, jangan bilang bahwa kamu juga Yuri."

"Tentu saja tidak Noir, aku omnivora aku bisa keduanya."

Itu lebih parah dari yang aku kira.

"Ngomong-ngomong aku masih perawan."

"Nggak naya."

"Jaga-jaga jika kamu penasaran."

Sama sekali tidak.

Atau mungkin iya.

Manapun, terserahlah.

"Silahkan."

Beberapa orang tampak menertawaiku hingga Vira berdiri di depanku selagi meletakan tangannya di pinggang.

"Apa yang kalian tertawakan?"

"Hey kakak, apa kamu tahu dia siapa?"

"Maksudmu Noir."

Vira berbalik sesaat padaku.

"Dia sebelumnya seorang pedagang terkenal, tidak aku sangka setelah bangkrut dia menjadi budak gereja Lumira."

"Siapa yang budak, kami melarang perbudakan... kemarilah, kalian pasti dari kultus Senia yang mencoba merusak reputasi kami."

"Lari."

"Sialan, awas kalian... Noir, kau tidak marah?"

Aku mengangkat bahuku lemas.

"Aku memang sudah bangkrut, kurasa sudah waktunya aku jadi kuli lagi, akan kulanjutkan nanti."

"Terima kasih atas bantuannya, maaf malah memaksamu untuk melakukan hal ini."

"Tidak masalah."

Aku melambaikan tangan ke arahnya untuk pamit pergi.

Episodes
1 Chapter 01 : Menjadi Petualang
2 Chapter 02 : Alasan Untuk Bertambah Kuat
3 Chapter 03 : Anggota Baru
4 Chapter 04 : Kabar Buruk
5 Chapter 05 : Terlibat Hal Merepotkan
6 Chapter 06 : Pendeta Dari Kultus Lumira
7 Chapter 07 : Pekerjaan
8 Chapter 08 : Obrolan Di Toko Roti
9 Chapter 09 : Pedang Berkarat
10 Chapter 10 : Belajar Skill
11 Chapter 11 : Monster Berlevel Tinggi
12 Chapter 12 : Sosok Misterius
13 Chapter 13 : Peminum Darah
14 Chapter 14 : Distrik Succubus
15 Chapter 15 : Sebuah Permintaan
16 Chapter 16 : Leaf of Tea
17 Chapter 17 : Siasat Licik
18 Chapter 18 : Ras Kisin
19 Chapter 19 : Kota Altina
20 Chapter 20 : Elemental Four
21 Chapter 21 : Distrik Utama
22 Chapter 22 : Pertempuran Besar-besaran Di Atas Meja Permainan
23 Chapter 23 : Hasil
24 Chapter 24 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Satu
25 Chapter 25 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Dua
26 Chapter 26 : Fortis
27 Chapter 27 : Akhir Kekacauan
28 Chapter 28 : Setelahnya
29 Chapter 29 : Penculikan Di Pagi Hari
30 Chapter 30 : Pertemuan Kembali
31 Chapter 31 : Arc Priest Dari Kota Alfina
32 Chapter 32 : Wilayah Terlarang
33 Chapter 33 : Cara Kerja Penghalang
34 Chapter 34 : Kebenaran
35 Chapter 35 : Gerakan Pasukan Iblis
36 Chapter 36 : Serangan
37 Chapter 37 : Kemunculan Anggota Fortis
38 Chapter 38 : Katak Iblis
39 Chapter 39 : Kelompok Unik
40 Chapter 40 : Mengalahkan Komandan Pasukan Raja Iblis
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Chapter 01 : Menjadi Petualang
2
Chapter 02 : Alasan Untuk Bertambah Kuat
3
Chapter 03 : Anggota Baru
4
Chapter 04 : Kabar Buruk
5
Chapter 05 : Terlibat Hal Merepotkan
6
Chapter 06 : Pendeta Dari Kultus Lumira
7
Chapter 07 : Pekerjaan
8
Chapter 08 : Obrolan Di Toko Roti
9
Chapter 09 : Pedang Berkarat
10
Chapter 10 : Belajar Skill
11
Chapter 11 : Monster Berlevel Tinggi
12
Chapter 12 : Sosok Misterius
13
Chapter 13 : Peminum Darah
14
Chapter 14 : Distrik Succubus
15
Chapter 15 : Sebuah Permintaan
16
Chapter 16 : Leaf of Tea
17
Chapter 17 : Siasat Licik
18
Chapter 18 : Ras Kisin
19
Chapter 19 : Kota Altina
20
Chapter 20 : Elemental Four
21
Chapter 21 : Distrik Utama
22
Chapter 22 : Pertempuran Besar-besaran Di Atas Meja Permainan
23
Chapter 23 : Hasil
24
Chapter 24 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Satu
25
Chapter 25 : Kekacauan Di Distrik 4 Bagian Dua
26
Chapter 26 : Fortis
27
Chapter 27 : Akhir Kekacauan
28
Chapter 28 : Setelahnya
29
Chapter 29 : Penculikan Di Pagi Hari
30
Chapter 30 : Pertemuan Kembali
31
Chapter 31 : Arc Priest Dari Kota Alfina
32
Chapter 32 : Wilayah Terlarang
33
Chapter 33 : Cara Kerja Penghalang
34
Chapter 34 : Kebenaran
35
Chapter 35 : Gerakan Pasukan Iblis
36
Chapter 36 : Serangan
37
Chapter 37 : Kemunculan Anggota Fortis
38
Chapter 38 : Katak Iblis
39
Chapter 39 : Kelompok Unik
40
Chapter 40 : Mengalahkan Komandan Pasukan Raja Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!