Kaget sekali

Jenderal Diro menatap plakat itu, Dia tidak menyangka ada prajurit Ibu suri datang ke kota perbatasan ini yang jauh dari ibu kota.

Kota ini ramai tetapi terlupakan oleh penguasa ibu kota, kaum istana dan juga para bangsaawan, jelas saja membuat Diro jadi bingung penuh tanda tanya.

“Kenapa mencari Dewa?” Diro terkejut, ngapain si gembel sakti pengacau itu bisa di cari oleh pasukan ibu suri.

Apakah Dewa itu seorang buronan? Tetapi yang mencari Dewa cuma satu saja. Tidak mungkin adalah buronan pikir Diro.

“Maaf bukan urusan anda.” Jaka tidak berniat menjelaskan kepada Diro. Dia hanya ingin bertemu dengan Dewa segera secepatnya untuk selembar nyawa Ratih yang dalam bahaya.

"Kamu segera panggil Dewa, ada pasukan Ibu suri mencari dia.” perintah Diro jelas dan tegas ke penjaga rumahnya.

"Jika Dewa tidak merespon bilang Ratih sedang sekarat di pingggir kota." Jaka menitip pesan ke penjaga yang hendak mencari Dewa itu.

Prajurit penjaga mengangguk, dia segera berlari dengan cepat kedalam untuk segera mencari Dewa.

Sementara itu di kamar Dewa dan Lina, Dewa sedang bebaring santai di dipan. Badannya menikmati angin lembut yang keluar dari kisi-kisi jendela kamarnya, sehingga dia sudah tertidur sekarang ini.

Lina yang juga berada di kamar menatap tidak berdaya suaminya itu, Dewa yang kini sedang bermalas-masalan.

Ya untuk pertama kalinya dia mendapatkan uang dari Dewa, karena telah membunuh Gagak hitam. Hadiah uang yang besar sekali.

Tetapi jika Dewa sesakti itu. dia akan gampang saja dapat uang, Jadi orang baik lurus atau penjahat sekalipun, Semua gampang saja untuk membuat Dewa untuk menjadi sangat kaya raya, pikir Lina yang duduk di kursi kayu, sambil menatap punggung Dewa suaminya.

Pintu di ketuk, Lina kemudian berdiri dan berjalan ke pintu kamarnya dan membuka pintu.

“Maaf tuan puteri, ada tamu dari prajurit ibu Suri mencari tuan Dewa, saya di suruh panggil tuan Dewa sekarang.” penjaga rumah memberi tau ke Lina perihal kedatangan prajurit Ibu suri yang mencari suaminya itu.

Lina heran dan menatap bingung penjaga rumah dia, Ngapain prajurit Ibu suri datang mencari Dewa?

Di tengah kebingungannya Lina kemudian berusaha membangunkan Dewa, dia gunakan telunjuknya untuk menekan lengan Dewa, tidak bangun juga, bakan setelah Lina menekan lebih keras.

Lina kemudian menatap kanan kiri dia, Di lihatnya ada penggaruk punggung dari kayu milik Dewa. Akhirnya di pukulnya lengan Dewa memakai penggaruk punggung itu dengan keras.

“Plak!!” penggaruk itu di pakai Lina, memukul Dewa sehingga menimbulkan suara dengan kencang.

Dewa berhasil terbangun sekarang, dengan raut muka sebal, dia tidak suka di ganggu tidurnya oleh Lina. Di tatapnya dengan kesal ke Lina.

Tetapi kemudian melihat Lina istrinya yang cantik jelita, Dewa jadi kepingin iseng nakal.

“Kenapa? Sudah mau ngasih jatah ya? akhirnya.” seringai Dewa, Lina di buat melotot kesal oleh perkataan Dewa barusan ini.

.“Dasar cabul! Enak saja, Itu ada yang nyari kamu di luar.” kesal Lina.

Apa?Cabul? bukannya sudah resmi menikah… Dewa hanya geleng-geleng kepala.

“Siapa cari aku? kalau wanita cantik boleh,” Dewa tersenyum melihat tingkah laku istrinya Iina ini.

Lina mulai mengagumi Dewa, Tetapi masih jauh untuk menyerahkan dirinya dengan iklas pasrah ke pelukan Dewa.

“Prajurit Ibu suri, kamu penjahat ya?” Lina memberi tau Dewa, jika di cari oleh prajurit ibu suri, Lina memasang muka dengan raut wajah penuh curiga saat ini. Wajahnya cantiknya tampak menatap menyelidik ke Dewa.

“Apa?” Dewa kaget sekali dibuatnya, apakah ternyata dia bisa di ketemukan oleh prajurit ibu suri di kota perbatasan terpencil seperti ini?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!