Menyingkirkan Dewa

Kembali ke masa saat ini, Setahun setelah kejadian Dewa kembali ke istana. Pada saat ini, Dewa yang kini julukannya oleh masyarakat kota perbatasan sebagai “si gembel sakti” menantu Diro Jayadi, Jenderal selatan yang gagah perkasa.

Dewa tinggal di rumah keluarga Diro Jayadi di selatan kerajaan Dwipa. Di kota perbatasan yang cukup besar yang merupakan perbatasan kerajaan Dwipa dengan Majapahit.

Lina istrinya tidak mengijinkannya Dewa makan bersama di meja keluarga Jayadi, tetapi itu bukan masalah buat Dewa, karena dapur berisikan makanan yang sangat banyak, bisa di datangi langsung oleh Dewa kapan saja dia mau.

“Dewa ini kita lagi masak rusa, kamu mau?” Seorang pria tua yang jelas tampaknya juru masak, langsung menawari rusa panggang, ketika Dewa baru saja menyentuh lantai dapur Diro.

Berbeda dengan keluarga Jayadi yang memusuhi dia, Sebaliknya para pelayan Diro malah sangat ramah dengan Dewa.

Ya mungkin semacam perlawanan ketimpangan sosial yang mereka rasakan. Dewa yang di pikir mereka adalah seorang rakyat jelata seperti mereka ini, menjadi menantu seorang  Diro Jayadi bangsawan ningrat kaya raya dan seorang Jenderal.

Mereka semua bangga dengan Dewa, Apalagi Dewa juga telah mereka lihat sakti mandraguna. Benar-benar membanggakan.

.

“Pahanya buah aku satu ya Susno,” Dewa menyambut hangat tawaran juru masak yang bernama Susno itu. tidak pakai lama, Susno langsung segera memotong paha rusa itu dan kini potongan rusa itu segera berpindah ke tangan Dewa.

Segera saja Dewa menikmati daging rusa muda yang baru matang itu. Rasanya sangat enak, terasa lebih spesial karena perutnya sedang sangat lapar, Dewa kemudian memakannya sampai habis dengan cepat, segera saja tandas hanya tersisa tulangnya saja.

Tulang itu yang kemudian di lempar Dewa ke penghuni dapur, seekor anjing hitam yang sudah tua, anjing itu menyambutnya dengan riang.

"Semoga nasibku sudah tua nanti tidak seperti kamu, anjing hitam," guman Dewa merasa kasihan dengan anjing tua itu, tetapi sejak dia pergi dari istana bisa saja dia seperti anjing ini suatu saat.

Susno kemudian mengirim rusa panggang tadi, ke ruang makan, Diro tidak akan bisa apa-apa, jika nanti ini rusa panggang itu sampai dan mendapati hilang satu pahanya. dia tau pasti ulah Dewa menantunya.

Dan benar saja, ketika Diro di ruang makan bersama istri dan anak-anaknya cuma bisa menatap pasrah rusa di depan mereka yang tidak memiliki paha.

“Ayah sampai kapan gembel itu mengacak-acak rumah kita.” geram Jaya kakak tertua Lina.

“Kalian ada yang mampu mengusir atau membunuh dia dalam pertarungan satu lawan satu?” Diro tampak berkata dengan dingin. mustahil  saja ada anaknya yang mampu melawan Dewa.

Percuma marah, Sekarang ini apa Diro harus mengeroyok Dewa? Harga dirinya akan rusak. kehormatan di atas segalanya buat Jenderal Diro Jayadi.

Kini mereka semua terdiam mendengar perkataan Diro, mereka mulai makan dengan tidak berselera, Lina terutama, sejak dia menikah tidak dapat lagi dia bertemu Wisana sesuka hati, karena dia sudah berstatus istri Dewa.

Kini Lina hanya dapat bertemu Wisana secara sembunyi-sembunyi karena dia sudah menikah, Itu pun tidak boleh ketauan orang lain termasuk ayahnya sendiri.

Ayahnya pasti akan marah besar jika tau dia masih menemui Wisana, biasa dengan alesan klasik, kehormatan dirinya sebagai Jenderal selatan.

Wisana sendiri saat ini masih belum kembali ke ibukota sejak kalah bertarung dengan Dewa, dia diam-diam masih ada di kota perbatasan selatan ini.

“Kita bayar orang saja, yang kita tau sangat sakti, bagaimana?” Lina mengusulkan membayar pendekar tanpa tanding untuk mengalahkan Dewa, menyingkirkan Dewa dari kehidupan dia.

Pada jaman pendekar sudah wajar jika ada pertarungan dua pendekar, Itu tidak melanggar hukum jika sampai salah satu tewas dalam pertarungan.

“Ide bagus,” setuju Jaya mendengar usul Lina itu, semua berpandangan dengan mata berkilat.

Mungkin ini cara terbaik untuk menyingkirkan Dewa pikir mereka semua.

“Siapa orangnya?” Diro juga memandang baik usul ini, tetapi siapa yang di kira sanggup untuk melawan Dewa itu.

Tidak akan banyak pilihan, mungkin hanya tua-tua perguruan dan maha guru perdepokan saja yang sanggup.

“Bagaimana dengan gagak hitam?” Jaya mengusulkan nama julukan seseorang.

“Kalau menemui dia bisa-bisa kita tidak akan pulang selamat.” Diro tampak tidak setuju, Gagak hitam adalah ketua perompak gunung kenari. Musuh negara yang juga berarti musuh dia.

Perompak yang sangat kejam dan sakti. Kanon dia tidak dapat di bunuh karena memiliki ilmu rawa rontek.

Ajian sakti ilmu iblis yang sangat langka dan membuat pemakainya tidak akan mati, sekalipun di belah-belah menjadi banyak bagian.

“Aku mau Dewa di kalahkan saja, supaya dia bisa di usir. jangan di bunuh, kalau Gagak hitam pasti akan membunuh Dewa,” Lina justru keberatan jika gagak hitam yang di panggil, bisa-bisa Dewa di bunuh oleh Gagak hitam.

“Aduh kamu gimana ya? kalau menyingkirkan Dewa ya harus membunuh dia.” kesal Jaya kakaknya itu, Lina ini setengah-setengah, tidak jelas pikir Jaya.

“Kalau tidak kita bayar maha guru sakti untuk mengalahkan dia, jika dia kalah dia harus pergi mengasingkan diri ke mana gitu.” Lina menjelaskan niat dia sebenarnya, bukan untuk membunuh Dewa.

“Tetap saja kamu istrinya,”Jaya tersenyum meledek, ide Lina ini aneh. Dia tidak akan mungkin  begitu saja terbebas dengan kekalahan Dewa.

“Nanti setelah dia pergi,akan kugugat cerai dengan alasan yang mungkin bisa di terima…”Lina tampak kesal di ledek kakaknya Jaya, tapi dia memang harus segera terbebas dari Dewa.

Tiba-tiba beberapa prajurit penjaga datang melapor, Mereka tampak berlari-lari untuk segera menghadap Diro.

“Jenderal di luar ada pendekar, entah siapa menantang Dewa,” lapor prajurit yang datang itu, dengan nafas masih tersenggal-senggal karena berlari sangat kencang.

"O ya.. Suruh dia tunggu,” Diro justru tampak senang ada orang yang menantang Dewa, semoga saja orang sakti pikirnya.

“Siapa itu yang menantang?”Lina berbisik ke kakak keduanya yang bernama Tiro yang duduk di sebelah dia, tentunya Tiro yang tidak banyak berbicara, hanya menggeleng, karena memang tidak tau, dia juga belum keluar ruangan.

“Panggil Dewa, bilang ada yang menantang dia,” Diro menyuruh prajurit yang datang itu, segera mencari Dewa.

“Baik jenderal,” prajurit itu segera kembali berlari, kali ini untuk mencari Dewa. Seharusnya tidak jauh-jauh dari dapur pikir prajurit itu.

Mereka semua bergegas ke depan rumah Diro, semua bergerak cepat berlekas-lekas saja ke luar rumah, menemui siapa yang berani menantang Dewa.

Mereka semua terkesiap, karena yang berdiri disana justru sosok yang mereka bicarakan tadi, Gagak hitam. Dia tampak datang sendirian ke depan rumah Diro Jayadi tanpa anak buahnya.

Gagak hitam ini umurnya tidak jelas, Mungkin 40 tahun, Badannya hitam legam dengan perawakan gempal berotot. Rambutnya hitam panjang di biarkan terurai berantakan, tambah membuat dia justru tampak seram angker.

Sejatinya mereka adalah musuh besar, karena Diro salah satu tugasnya adalah menangkap Gagak hitam. Diro menghela nafas, kenapa bisa seberuntung ini? Katanya kemudian dengan nada senang yang tidak dapat di sembunyikannya,” karena ini urusan pendekar, masalah lain kita kesampingkan dulu.”

Bukannya seharusnya Diro ini marah melihat buronan pemerintah?ini malah justru sangat senang sampai matanya jelas terlihat berapi-api.

Demikian Jaya anaknya tersenyum penuh kemenangan, Cih tidak usah bersusah payah. Gagak hitam sendiri yang mencari Dewa, dosa Dewa ini pasti banyak, jadi bisa seapes ini.

Sekarang ini Jaya yakin Dewa akan terbunuh oleh Gagak hitam, lawan yang sakti mandaraguna.

Hanya Lina yang justru tampak kecewa, jelas dia mau di ceraikan Dewa tetapi dia tidak berharap jika Dewa terbunuh. bukankah itu terlalu kejam?

Dewa yang di cari gagak hitam muncul di pintu rumah Diro, dia hanya menyeringai melihat gagak hitam ini.

Kata Dewa meledek,”Ini orang gila dari mana nantang aku?cuma orang lemah mau macam-macam.”

Diro tertawa dalam hatinya,jika bersikap seperti ini. Dewa akan pasti segera di bunuh oleh Gagak hitam yang sakti ini. Masalah dia punya menantu kayak begini, akan beres dengan sendirinya.

Terpopuler

Comments

arumazam

arumazam

mantap

2023-07-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!