Gagak hitam menatap nanar ke Dewa, yang sekarang ini sudah mau bertarung dengan dirinya, Tetapi justru Gagak hitam sekarang ini menjadi gentar di buatnya, oleh karena serangan Dewa barusan. Padahal Gagak hitam tadinya semangat sekali menantang Dewa demi uang senilai seribu keping emas.
Gagak hitam sudah malang melintang di dunia persilatan, Belum ada di lihatnya ada orang bisa merubah biji mangga, menjadi sebuah serangan seperti tadi, setidaknya baru sekarang ini.
Asem gembel yang di incarnya ternyatas sangat sakti. apes ini... pikir Gagak hitam dengan takut.
Lina menatap Dewa, tidak ada ucapan tetapi matanya berterima kasih karena menyelamatkan dia barusan, Cuma ada harga diri yang terlalu besar untuk mengatakannya,
Jenderal Diro dan ketiga putranya bisa bernafas lega sekarang, melihat Dewa turun tangan, jika tidak mereka akan pasti terbunuh oleh Gagak hitam. Melihat situasi pertarungan mereka barusan.
“Tunggu dulu, tadi kan kamu sudah menolak melawan aku, Sekarang aku sudah kecapaian melawan orang-orang ini. Kamu curang ya....” Gagak hitam mencari cara menghindar, untuk membatalkan pertarungan dengan Dewa si pemuda gembel ini.
“Tetap saja aku akan lawan kamu, kepalamu seharga 100 keping emas... Buat bayar utang, lumayan sekali,”Dewa menyeringai dengan mata penuh tatapan membunuh. Tidak menyebalkan lagi seringainya, justru sekarang ini, menjadi seringai yang menakutkan sekali di mata Gagak hitam.
“Kamu pengecut, beraninya melawan musuh yang kelelahan,” Gagak hitam mencari alasan, otaknya sedang berpikir mencari cara, untuk melarikan diri dari Dewa.
Setidaknya Gagak hitam sangat yakin dengan ilmu meringankan tubuhnya, bisa membuat dia lolos dari pemuda gembel bermana Dewa ini. Saat ini ilmu meringankan tubuh Gagak hitam sudah mencapai tahapan tingkat pertapa.
Gagak hitam menyadari situasi, dia memutuskan untuk kabur saja, sudah jelas dari biji mangga. ilmu Dewa ini terlalu tinggi.
Dia melompat dengan sekali hentakan sejauh dua puluh langkah, kemudian sekali lagi dia melompat setidaknya sudah lima puluh langkah jauhnya, Gagak hitam sangat yakin akan bisa lolos dari Dewa.
“Tidak sudi aku melawan kamu, pemuda gembel…” ledek Gagak hitam. dia perrcaya tidak akan terkejar oleh Dewa.
Tetapi pada lompatan ke tiganya ketika sudah keluar rumah Diro, mencapai pepohonan pembatas di seberang jalan rumah Diro,
Dewa tanpa di duga sudah ada di depan Gagak hitam, lagi berdiri di atas daun pohon jambu air. Menyeringai dengan sangat mengerikan, dengan tatapan tajam menusuk langsung ke jiwa Gagak hitam.
Gagak hitam butuh setidaknya tiga kali lompatan untuk mencapai dahan itu, Tetapi Dewa yang lebih jauh posisinya, cuma sekali saja melompat. sudah berada di depan Gagak hitam.
Melihat itu, siapa saja di sana yang menonton membuka mulutnya lebar-lebar. Ini manusia bukan sih? apakah Dewa si gembel ini sesuai namanya? Bukan seorang manusia, tetapi dewa? Bagaimana mungkin ada manusia sehebat ini?
“Enak saja mau kabur, kepalamu itu setidaknya bernilai seratus keping emas.”
Gagak hitam sekarang kaget setengah mati, dia sampai melompat mundur ketakutan.
Astaga siapa si pemuda gembel ini? bahkan ilmu meringankan tubuhnya yang sudah tahap pertapa itu tidak bisa membuat dia lolos.
Gagak hitam menghadapi Dewa demi seribu keping emas, untuk kepala Dewa, sekarang Dewa yang justru mau kepala dia, Melihat kemampuannya melempar biji mangga tadi, ini bukan cuma omong kosong.
“Dewa kamu memang sakti, tapi kamu akan sia-sia jika mau membunuhku… aku ada ilmu rawa rontek…”
Gagak hitam berusaha mengintimidasi Dewa, agar melepaskannya pergi. sebab percuma saja membunuh Gagak hitam. Tidak akan mati, capek saja pada akhirnya.
“Itu banyak pohon, Ku gantung kau di sana sampai kamu mati beneran. tdak ada tanah untukmu bangkit.”
Dewa mengungkapkan kelemahan ajian iblis rawa rontek, Kelemahan yang belum di ketaui pada jaman ini, yaitu membuat pemakainnya jangan sampai menyentuh tanah, hingga mati beneran.
Gagak hitam sekarang ini benar-benar ketakutan. gila bahkan pemuda gembel ini tau kelemahan ilmunya. Siapa dia ini?
“Aku ada dua puluh keping emas, ambilah itu. tapi lepaskan aku.” Gagak hitam menawarkan uangnya, dia benar-benar sudah tidak yakin akan sanggup melawan Dewa sekarang.
“Tidak, aku mau kepalamu, seratus keping itu lebih banyak dari dua puluh keping.” jelas saja Dewa menolak tawaran Gagak hitam, Siapa juga tau seratus keping lebih dari dua puluh keping.
“Antar aku keluar kota aku akan bayar dua ratus keping emas,” Gagak hitam berusaha menawar lagi. untuk selembar nyawanya ini. Jika Dewa tau kelemahan rawa rontek, pasti akan membuat dia terbunuh kali ini.
Yang tidak di ketaui Gagak hitam adalah Dewa tidak butuh uang, dia adalaha Raja negeri ini. Ya ngga ada yang tau sih siapa pun disana, kecuali Dewa sendiri tentunya.
“Kalau kamu bayar tiga ribu keping, aku lepaskan kamu,” Dewa menyeringai meledek, dia pikir pasti Gagak hitam tidak punya uang segitu banyak.
“Aku bayar, tetapi lepaskan aku…” ternyata Gagak hitam punya uang segitu banyak? tetapi Dewa tidak mempercayai.
Tetapi sebenarnya Gagak hitam, memang punya tiga ribu keping, Itu seluruh simpenan emas dia di gunung kenari.
Apes katanya dalam hati, Mau cari seribu keping malah hilang seluruh harta, tetapi lebih baik uang hilang dari pada nyawanya hilang sekarang ini.
“Jangan lepaskan dia,” Diro marah karena di lihatnya Dewa ini tampak tertarik dengan tawaran Gagak hitam, Dewa tertarik bukan uangnya, tetapi hanya keingintahuan saja.
Ini penjahat, kenapa sampai bisa sekaya itu? pasti telah merampok dan membunuh sangat banyak orang. Dewa sebagai raja negeri ini wajib membasmi penjahat seperti Gagak hitam.
Gagak hitam sekarang jelas menatap kesal ke arah Diro, tetapi dia tidak berani menyerang Diro karena ada Dewa di depannya saat ini.
“Kupikir-pikir seratus keping cukup, haha” Dewa tertawa ngakak, Gagak hitam tampak frustasi, Ini gembel malah ketawa tidak jelas pikirnya. Apa yang lucu geram Gagak hitam dalam hatinya.
Tau jika Dewa tidak akan melepaskannya, tentunya Gagak hitam tidak mau mati tidak melawan sama sekali, Segera dia merapal Ajian Segara Geninya tingkat tertinggi yang di miliknya.
Dewa melihat tingkat kemampuan gagak hitam merasa kecewa, belum di lawan saja, dia juga sudah tidak berselera.
“Ilmumu payah sekali, sepuluh tahun lalu saja, aku sudah bisa mengalahkanmu.” Dewa kembali meledek Gagak hitam.
Gagak hitam si percaya saja hinaan itu, lemparan biji mangga tadi sudah cukup menjadi bukti ke dia, tetapi masak seorang Gagak hitam mau begitu saja di penggal tanpa melawan sama sekali.
Gagak hitam melompat ke depan menyerang Dewa, Pukulan segara Geninya yang menampilan tangan berapi mengincar kepala Dewa. Dewa memundurkan dirinya, pukulan itu tidak mengenainya tetapi energinya masih melaju ke dia.
Energi pukulan itu setidaknya masih dapat melubangi dinding, dan telak kena muka Dewa, Tetapi ajaib, tidak menimbulkan efek apapun ke Dewa.
Gagak hitam justru tidak kaget melihat itu, Dia sudah bisa memperkirakan kemampuan Dewa ini sangat tinggi.
“Diro kamu tadi bikin malu ajian serat jiwa saja, begini harusnya jurus gelang-gelang itu.” Dewa tertawa menertawai mertuanya Jenderal Diro.
“Kamu jangan banyak omong,” kesal Diro, dia merasa ilmunya sudah layak, sekalipun dia kalah dari Gagak hitam.
Dewa kini segera merapal jurus gelang-gelang, kalau tadi gelang-gelang api hanya ada di tangan Diro. Jurus gelang-gelang Dewa sungguh sangat mengerikan.
Gelang-gelang api sangat banyak berputar di seluruh tubuh Dewa. membuat tubuh Dewa seperti nyala api bekobar. Benda-benda sekitar segera terbakar, yang berada kurang dari lima langkah darinya. tetapi anehnya bajunya tidak terbakar sama sekali, seperti di lindungi energi dia.
Udara panas bisa di rasakan semua orang di sana. Gagak hitam tampak putus asa melihat itu. Ternyata jauh lebih sakti lagi dari perkiraan Gagak hitam. Ini si musuh yang tidak akan bisa di lawan oleh dia.
Diro kini melihat jurus gelang-gelang Dewa berlutut tidak percaya, Gurunya saja dulu tidak pernah bisa menampilkan kekuatan asli ajian serat jiwa seperti pemuda gembel, di depannya ini yang tidak lain
"adalah Dewa", Menantu dia sendiri yang di hinanya terus.
Dalam merapal ilmu api, jelas Dewa terlihat lebih kuat berkali-kali lipat dari pada ilmu esnya di mata orang awam. pendekar hanya dapat memilih salah satu, apakah ke ilmu api atau es, bukan ke duanya sekaligus. tetapi Dewa justru bisa semuanya dengan sama kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments