(R) SELAMAT PAGI!

Selama proses meeting Perusahaan Speed-O Car dan Dazzling Group, Xin selalu bersikap profesional. Tatapan mata Dash selalu saja tertuju padanya dan Xin menyadari itu. Namun, Xin tak ingin ambil pusing. Ia tak memiliki hubungan apapun dengan Dash, bahkan ia telah merelakan geng motor miliknya dulu untuk menjadi milik Dash.

"Apa Perusahaan anda bisa memberikan penawaran terbaik untuk kami, Tuan?" tanya Haedar.

"Tentu saja, Tuan," Dominic selaku manager pemasaran pun mulai memaparkan penawaran kepada Dash dan Haedar.

Dash seakan tak mendengar semua penawaran yang diucapkan oleh Dominic, karena ia tak terlalu peduli. Baginya saat ini, tujuannya hanya satu yakni Xin. Ia harus memenangkan balapan kali ini dari Haedar.

Dash melihat ke arah jam di pergelangan tangannya, "Kita makan siang dulu."

"Ah iya, sudah jam makan siang. Sebaiknya kita makan siang dulu dan baru melanjutkan meeting ini lagi," ucap Avan.

"Aku akan membantu anda memesan restorannya, Tuan," ujar Dominic yang tahu restoran di sekitar showroom.

"Tidak perlu, aku telah memesan ruang khusus di restoran tak jauh dari sini," ucap Avan.

Untuk memperbaiki kesalahannya, Avan langsung meminta asisten pribadinya untuk memesan ruang VVIP di salah satu restoran mewah yang tak jauh dari showroom, melalui pesan singkat.

"Baiklah, ayo kita berangkat. Waktuku sangat berharga," ujar Dash yang seakan menyindir Avan. Dash pun tersenyum tipis pada Avan, tapi matanya tetap melirik ke arah Xin. Hal itu disadari oleh Avan, tapi ia tak mengatakan apapun.

Mereka makan siang bersama dan dalam acara tersebut pun masih bisnis yang dibicarakan. Avan serta Dominic terus saja berusaha agar Dash menerima penawaran mereka. Hingga akhirnya Avan tahu apa yang diinginkan oleh Dash.

"Aku memiliki penawaran yang bagus untuk anda, Tuan Ruiz," ucap Avan.

*****

"Xin, bisakah kamu mengirimkan proposal ini pada Tuan Ruiz?" perintah Dominic.

"Tapi, Tuan ..."

"Ini sangat penting, Xin. Perusahaan kita membutuhkan penjualan kali ini, bahkan kalau ini sampai berhasil ... Mungkin kita bisa bekerja sama dalam jangka panjang dengan Dazzling Group. Mereka sangat besar dan itu bisa menyelamatkan Perusahaan ini," ucap Dominic.

Xin menghela nafasnya pelan. Tak mungkin ia menolak, apalagi semua ini untuk kebaikan dan kelanjutan perusahaan, di mana ia bekerja.

"Baik, Tuan."

Xin mengambil map yang berisi proposal tersebut dan menyimpannya. Ia akan pergi ke alamat yang tertera dalam pesan singkat yang dikirimkan oleh Dominic.

Dengan menggunakan taksi online, Xin pergi menuju alamat di mana Dash tinggal. Xin melihat sebuah Mansion besar di hadapannya, tenpat tinggal Dash selama berada di Kota Paris.

"Semangat Xin! Jangan ingat lagi masa lalu. Lupakan semua dan fokus pada pekerjaanmu," gumam Xin menyemangati dirinya.

Xin berjalan mendekat pos security yang ada di mansion tersebut.

"Selamat malam, Tuan. Saya dari Perusahaan Speed-O Car, ingin bertemu dengan Tuan Ruiz," ucap Xin.

"Oo silakan masuk, Nona. Tuan Ruiz sudah menunggu kedatangan anda."

Xin pun masuk ke dalam Mansion tersebut. Matanya memindai sekeliling, mencari keberadaan Dash. Tak tampak siapa pun di sana, bahkan asisten pribadi Dash yang Xin tahu adalah sahabat Dash pun tak ada.

"Permisi," sapa Xin.

Dash yang telah melihat kedatangan Xin dari CCTV pun tersenyum lalu keluar dari kamar tidurnya.

"Anda sudah datang, Nona Xin?" sapa Dash dengan sikap profesionalnya. Ia tak akan membuat Xin mengira ia menyukainya karena ia yang akan membuat Xin jatuh cinta padanya. Di saat itulah ia akan membuat Xin sejatuh jatuhnya padanya, lalu meninggalkannya.

"Selamat malam, Tuan Ruiz. Saya ke sini membawa proposal penawaran dari perusahaan kami," ucap Xin.

"Letakkan saja di sana dan kamu boleh pulang," ucap Dash. Ia ingin Xin merasa kesal karena tak dianggap.

"Terima kasih, Tuan Ruiz," dengan segera Xin meletakkan map tersebut di atas meja, lalu berlalu dari sana.

Jika Dash mengira Xin akan merasa tidak dianggap, Xin justru merasa senang karena tak perlu berlama lama di Mansion Dash. Malah kalau bisa tadi ia hanya menitipkan map tersebut di pos security.

Xin memesan taksi online kembali sambil berjalan menjauh dari Mansion Dash. Ia duduk di sebuah kursi batu yang ada di sebuah taman yang berada tak jauh dari Mansion Dash.

"Siallannn!!" ucap Dash geram karena kini dirinya yang merasa tak dianggap, "Bisa bisanya ia langsung pergi tanpa bertanya apa dan mengapa."

Dash segera keluar dari Mansion dan masuk ke dalam mobil. Ia akan mencari Xin yang ia yakini belum jauh, karena tadi ia melihat Xin datang menggunakan taksi online.

Mata Dash menangkap sosok wanita yang tengah duduk di salah satu kursi taman. Wanita itu tampak menggoyangkan kedua kakinya sambil kedua tangan bertumpu di kiri kanan kursi yang terbuat dari batu. Dash menghentikan mobilnya lalu keluar dari mobil dan melangkah mendekati Xin.

"Ayo kuantar pulang," ucap Dash, membuat Xin menengadahkan wajahnya.

"Terima kasih, Tuan Ruiz, atas penawaran anda. Saya sudah memesan taksi online, sebentar lagi datang. Mobilnya sudah dekat," ucap Xin yang kemudian berdiri.

Tampak sebuah mobil yang merupakan taksi online sudah terparkir di pinggir taman itu, tak jauh dari mobil Dash.

"Permisi, Tuan Ruiz. Saya pamit dulu, selamat malam," Xin pun berlalu dari sana, meninggalkan Dash yang terdiam sambil mengepalkan tangannya.

Terdengar suara mobil berlalu, baru Dash menoleh dan melangkah menuju mobilnya sendiri. Ia pun tak kembali ke mansionnya, tapi malah mengikuti taksi online yang dinaiki Xin. Ia tak tahu mengapa ia melakukan itu, tapi ia terus saja mengikutinya.

"Jadi ia tinggal di sini?"

Dash berhenti tak jauh dari taksi online yang menurunkan Xin. Xin masuk ke dalam sebuah apartemen yang berada tak terlalu jauh dari Perusahaan Speed-O Car. Setelah memastikan Xin masuk ke dalam, Dash pun berlalu dari sana.

*****

"Selamat pagi!" sapa Dash yang kini sudah berdiri di depan pintu unit apartemen Xin.

"Ada apa, Tuan Ruiz? Apa ada sesuatu yang anda butuhkan hingga datang ke apartemen saya pagi pagi begini?" tanya Xin saat melihat Dash yang langsung masuk saat Xin telah membukakan pintu.

Xin yang masih menggunakan sebuah lingerie pun menjadi sedikit salah tingkah. Ia langsung berlari ke dalam kamar tidurnya dan mengambil kimononya, membiarkan pintu depan terbuka.

Dash tersenyum simpul saat melihat kelakuan Xin. Ia juga sempat terpaku saat melihat Xin yang membukakan pintu hanya menggunakan sebuah lingerie. Ada perasaan tak suka dalam diri Dash saat melihat Xin berpakaian seperti itu.

"Bisa bisanya ia berpakaian seperti itu. Bagaimana kalau bukan aku yang datang? Mereka bisa berpikiran buruk dan messum padanya," gumam Dash.

Dengan santai Dash duduk di atas sofa ruang tamu Xin, sementara Xin masih berada di dalam kamar tidur untuk memakai kimononya.

"Selamat pagi, Tuan Ruiz. Apa ada sesuatu yang anda perlukan hingga datang ke tempat saya pagi pagi?" Ujar Xin mengulang pertanyaannya.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

Xin... sembrono banget... pakai baju gitu buka pintu....

2025-01-10

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

- dash yg bucin kmu duluan deh sama xin...

2025-01-20

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Jgn2 si Avan akan menjadikan Xin umpan krn tau Dash sepertinya tertarik pd Xin..Demi perusahaan Avan menjadikan Xin penawaran

2024-08-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!