(R) KAMU AKAN MENYESALINYA

Setelah sedikit ada perdebatan dengan Dad Ethan, akhirnya Xin diijinkan untuk bekerja di Perusahaan utama Speed-O Car.

"Thank you, Dad!" Xin mengecup pipi Dad Ethan yang hanya bisa tersenyum tipis dan menghela nafasnya dalam. Lagi lagi ia harus berjuang sendiri memimpin Perusahaan Frederick.

Xin akan terbang ke Paris bersama dengan Avan, sang manager pemasaran. Xin menghela nafasnya pelan dan bermonolog dengan dirinya.

"Kamu bisa, Xin!" batin Xin.

Pesawat pun mendarat dan mereka pun menuju ke sebuah apartemen yang disediakan oleh perusahaan. Avan mengantarkan Xin sampai ke depan pintu apartemen.

"Kamu tinggal di sini selama berada di Paris, Xin," ucap Avan.

"Baik, Tuan."

"Aku permisi dulu."

"Anda tidak tinggal di apartemen ini juga?" tanya Xin karena melihat Avan tak membawa kopernya sama sekali.

"Tidak. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku. Aku berasal dari Paris," jawab Avan.

"Ooo ...," Xin memang baru mengetahui jika Avan berasal dari Paris. Hal itu karena cara bicaranya tak seperti orang Perancis.

"Sepertinya kamu tak terlalu memperhatikanku, Xin. Apa hanya aku yang memperhatikanmu?" batin Avan.

"Aku pergi dulu. Besok aku akan menjemputmu jam delapan. Kita akan langsung ke kantor pusat Speed-O," ucap Avan.

"Baik, Tuan."

"Panggil aku Avan saja. Aku selalu merasa tua kalau kamu memanggilku dengan sebutan tuan," ucap Avan, tapi hanya dibalas senyuman oleh Xin.

*****

Fernando telah siap dengan setelan jas nya, begitu pula dengan Dash. Mereka turun bersama ke ruang makan untuk menyantap sarapan pagi. Tak nampak Veronica karena wanita itu masih terlelap.

"Kamu sudah siap?" tanya Fernando.

"Tentu saja!" Dash sudah siap untuk mengambil alih Dazzling Group. Ia tak akan membiarkan siapa pun mengambil apa yang menjadi hak nya, apalagi istri kedua ayahnya.

Baru sesaat mereka menyantap sarapan, tampak sosok Veronica turun dari atas menuju ke meja makan. Ia masih menggunakan pakaian tidur tipisnya yang hanya dibalut dengan kimono dengan warna senada.

"Selamat pagi, sayang," sapa Veronica.

"Selamat pagi," balas Fernando.

Veronica mendekati Fernando kemudian mencium bibirnya di depan Dash. Namun, bukan Dash jika ia cemburu. Ia justru menampakkan ketidaksukaan dengan mencebik.

"Kamu mau ke perusahaan? Ini baru jam delapan," ucap Veronica dengan nada manja.

"Ya, honey. Aku ingin memperkenalkan Dash di perusahaan. Dash akan menggantikanku memimpin Dazzling Group. Sudah saatnya aku beristirahat dan menikmati hidup," ucap Fernando.

"Menggantikanmu?" tanya Veronica dengan nada tak percaya.

"Ya, Dash adalah pemimpin Dazzling Group yang baru. Ia juga menjadi satu satunya pewaris Keluarga Ruiz, sesuai janjiku padanya."

Dash tampak tersenyum sinis ke arah Veronica saat Veronica menatapnya tak percaya.

"Pewaris Keluarga Ruiz? Bukankah kamu bilang tak akan memberikan apapun padanya? Bukankah kamu akan mewariskan semuanya padaku?" tanya Veronica.

Fernando menautkan kedua alisnya saat mendengar Veronica, "Kamu mendengar pembicaraan kami?"

Veronica sedikit tersentak kaget, tapi ia berusaha menormalkan reaksinya.

"Aku tak sengaja mendengarnya ketika aku ingin memanggilmu di ruang kerja," jawab Veronica.

"Kalau begitu kamu tidak mendengar keseluruhannya. Aku berjanji akan memberikan semua aset Keluarga Ruiz, termasuk kepemimpinan Dazzling Group, jika ia berhasil lulus kuliah semester kemarin. Tapi kalau dia gagal, maka aku akan memberikannya padamu. Ternyata, ancamanku berhasil. Pada akhirnya ia lulus dan aku akan menepati janjiku."

"Mana bisa begitu?! Dia belum mengerti apapun tentang perusahaan," ucap Veronica, masih dengan nada tinggi.

"Dash bisa belajar, bukan begitu Dash?" tanya Fernando.

"Tentu saja, Dad. Aku tak akan membiarkan siapa pun memiliki apa yang seharusnya menjadi milikku," ucap Dash dengan sinis dan menatap Veronica dengan tajam.

Veronica yang kesal pun menghentakkan kakinya dan langsung pergi meninggalkan ruang makan. Fernando dan Dash pun menyelesaikan sarapan mereka dan langsung berangkat ke Dazzling Group dengan menggunakan mobil yang berbeda.

*****

Avan menjemput Xin di hari pertama mereka akan bekerja di Perusahaan utama Speed-O Car. Namun kali ini terlihat Avan tak mengemudi sendiri, ada seorang supir yang membantunya.

"Selamat pagi, Tuan," sapa Xin.

"Pagi, Xin. Bukankah sudah kubilang untuk memanggil namaku saja."

"Maaf, Tuan. Tapi aku belum terbiasa. Aku akan mencoba perlahan lahan," ucap Xin. Avan pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Xin dan Avan sampai di Kantor pusat Speed-O Car. Bangunan sebelas lantai itu terletak tak jauh dari Menara Eiffel. Para pegawai menundukkan tubuhnya dan memberi hormat saat Avan dan Xin melewati mereka. Xin sempat sedikit bingung karena hal itu, tapi ia beranggapan bahwa Avan juga memiliki posisi yang bagus di sana dan sudah dikenal oleh pegawai di kantor pusat.

Avan membawa Xin ke bagian pemasaran dan menyerahkannya pada manager pemasaran yang ada di sana. Sementara itu, ia sendiri pergi menuju ke lantai yang berbeda. Xin tak banyak bertanya dan ia mengikuti manager pemasarannya yang baru. Pria berusia paruh baya yang mungkin seumuran dengan Dad Ethan.

"Duduklah. Saya akan memperkenalkanmu dengan seluruh pegawai di divisi pemasaran."

"Terima kasih, Tuan," ucap Xin.

Manager pemasaran yang bernama Dominic itu pun mengumpulkan seluruh pegawai di divisi pemasaran. Ia memperkenalkan Xin sebagai supervisor baru di sana. Semua pegawai di divisi pemasaran telah mengenal nama Xin. Wanita yang dianggap luar biasa karena kinerja dan penjualannya yang bernilai fantastis.

"Selamat pagi, salam kenal. Nama saya Felice Xinly. Panggil saja saya Xin. Mohon bimbingannya," ucap Xin memperkenalkan diri di hadapan para pegawai yang lain.

Mereka melihat Xin begitu ramah sehingga mereka pun mengajak Xin bersalaman tanpa rasa canggung. Xin sendiri juga membalas jabatan tangan mereka dengan senyuman di wajahnya.

"Saya sudah menyiapkan materi yang harus kamu pelajari di atas meja kerjamu. Mulai minggu depan, kita akan mengadakan pameran besar di salah satu gedung serbaguna di salah satu mall terbesar di Kota Paris."

"Baik, Tuan. Saya akan segera mempelajarinya. Terima kasih."

Xin mempelajari semuanya, bahkan hingga ia tak sadar sudah memasuki jam makan siang.

"Xin, kita makan siang dulu," ajak Avan yang menyambangi bagian pemasaran.

"Baik, Tuan."

Hampir seluruh pegawai di sana melihat kedekatan antara Xin dengan Avan, tapi mereka tak berani berbicara apapun.

*****

"Keluarkan aku dari sini! Dasar brenggsekkk!!" teriak Jarrel yang masih tak terima dengan apa yang telah dilakukan oleh Dash.

Dash bahkan memberikan bukti sebungkus kecil narkoba yang ternyata masih ia simpan. Ia berhasil mengambil kembali narkoba tersebut dari pihak keamanan universitas dan menjadikannya bukti untuk menjerat Jarrel.

"Diamlah!! Atau kamu mau dipenjara lebih lama?!" ucap salah seorang staf di penjara pemerintah itu.

Jarrel mendapatkan sanksi putusan penjara selama satu tahun atas kepemilikan itu. Untung saja ia dianggap memiliki, bukan mengedarkan.

Awalnya, ia hanya dijatuhi hukuman penjara di kantor kepolisian karena dianggap menyebabkan kegaduhan. Namun, ketika Dash memberikan bukti itu dan kekuatan uang yang ia miliki, Jarrel mendapat tambahan hukuman hingga satu tahun.

"Lihat saja, Dash! Apa yang akan kulakukan padamu saat aku keluar nanti. Aku pastikan kamu akan menyesalinya!" batin Jarrel.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

Dash vs Avan..... bagaimana Xin...

2025-01-10

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Curiga Avan sebenarnya anak pemilik perusahaan Speed O Car

2024-08-16

2

StAr 1086

StAr 1086

next

2023-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!