Mulai nggak nyaman

Beberapa hari ini, aku merasa kurang sehat. Hal itu dikarenakan aku kesulitan tidur di malam hari. Meskipun Lek Jo menggangguku cuma sekali saja waktu itu, namun aku berubah menjadi orang yang parnoan. Tiap malam aku takut berada di kamar sendirian, gelisah nggak jelas. Hasilnya di kampus aku tidak bisa konsentrasi kuliah. Kantong mata ku juga nampak jelas, menghitam. Ah, rasanya aku pengen tidur di studio saja malam ini, biar nyenyak.

"Hei, kenapa kamu kok jadi panda sekarang?", Erni menyapaku dan duduk di kursi sebelahku.

Jujur, aku seneng banget sih, dia duduk di sebelahku. Namun, kali ini aku tidak bisa berekspresi bahagia. Mataku berat, badanku rasanya sakit pegel pegel di ruas ruas jari dan tulang.

"Hei Erni, aku lagi gak enak badan aja", jawabku mencoba tersenyum.

"Kamu sakit? Kenapa nggak rehat di rumah aja sih?", Erni bertanya, nampak cemas. Eh, dia beneran kelihatan cemas lho. Badan boleh meriang namun hatiku tetap ber bunga.

"Kayak e kamu diganggu deh Dan", tiba-tiba Febi nyeletuk, dan juga mengambil duduk di sebelahku.

Jadi di sebelah kiriku Erni dan sebelah kanan ada Febi. Aku di tengah-tengah mereka berdua. Enak sih diapit dua cewek cantik kayak gini pas kuliah. Sayangnya aku nggak bisa menikmati momen langka ini sekarang.

"Diganggu gimana?", tanya Erni penasaran. Sedangkan aku kurang berminat dengan percakapan ini. Karena bagiku percuma, tebakan Febi memang bener, tapi dia tidak bisa memberikan saran yang bisa membantuku sejauh ini.

"Mungkin dia baru ngeliat atau ketemu "sesuatu", iya kan Dan?", Febi menjawab pertanyaan Erni, namun dia menatapku.

"Hooaahhmmm, hmm. . .iya, kamu bener Fe, tapi aku males cerita, aku ngantuk dan. . .lelah, pengen tidur aja", jawabku ogah ogahan.

"Aku sudah ngomong sama Pak Likku Dan, lek kamu pengen, besok kamu bisa ikut aku ketemu Pak Lik", Febi kali ini bicara dengan nada yang terdengar kesal. Dia kesal mungkin karena aku yang acuh.

"Iya, aku ikut kamu besok", jawabku singkat. Sebenarnya aku cukup antusias, siapa tahu berkonsultasi dengan Pakliknya Febi bisa membuatku lega. Dan siapa tahu juga Paklik nya Febi bisa sekaligus mengusir hal-hal aneh yang sering mendatangiku akhir-akhir ini.

"Aku ikut juga ya gaes?", Erni tiba-tiba meminta ikut.

"Hei,hei. . .aku juga lah, ikut ya?", Irul di belakangku juga nimbrung. Kelihatannya sedari tadi dia nguping pembicaraan kami.

"Terserah deh", jawabku sambil menumpuk kedua tanganku di atas meja dan kubuat sebagai bantal kepala. Febi tidak bereaksi apapun.

Aku juga nggak begitu peduli. Aku hanya ingin memejamkan mata untuk saat ini. Sayangnya ketika mata sudah hampir terpejam, dosen datang. Terpaksa kupaksakan mataku tetap terbuka selama satu setengah jam kedepan.

* * *

Aku mengirim pesan singkat ke Ibuk, aku tidur di studio malam ini. Alasanku karena jam siarku sampai malam, tapi sebenarnya bukan itu alasannya. Aku hanya ingin tidur nyenyak malam ini. Aku nggak mau menghabiskan malam di dalam kamarku sendiri dengan kegelisahan. Sungguh hal yang aneh, pikirku. Selama kurang lebih sembilan belas tahun aku berada di rumah itu. Baru kali ini aku merasa enggan untuk pulang. Baru kali ini aku merasa nggak kerasan di kamarku sendiri. Huh, aku menghembuskan nafas pelan, yang terpenting malam ini aku bisa tidur nyenyak dan besok ke rumah Pak Lik nya Febi. Semoga keanehan-keanehan yang menerorku akhir-akhir ini hanyalah ketidakberuntunganku saja dan tidak terjadi lagi. Let's gooo, kita tidur . . .

zzzzzz . . .zzzz . . .zzzzzz

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

zzzz...zzz...zzzz itu bunyi dari mulut Dani atau radio nya bunyi sendiri..

2025-01-26

0

Yeni Heryati

Yeni Heryati

agak deg2 juga bacanya 😄 klu gak dibc kog y pingin baca trs, apalagi bacanya mlm tmbh horor

2023-08-12

3

mie pedas

mie pedas

setelah malem tertunda bacanya dan hari ini aku mau marathon..... 😁

2023-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Hunian nyaman
2 Erni
3 Bayangan yang mengintip
4 Febi
5 Menginap
6 Sungai dekat rumah
7 Bayangan hitam berbulu
8 WES WAYAH EEE
9 Bidadariku
10 Ruangan BEM dan Febi
11 di Radio
12 Bapak Pulang
13 Ternyata, Lek Jo . . .
14 Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15 Mulai nggak nyaman
16 Aku dan Febi
17 Rumah Beringin
18 Asap Rokok
19 Aku dan Febi 2
20 Foto yang tersebar
21 Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22 SURUP
23 Dimana aku???
24 Erni tak datang menjenguk
25 Sahabat > Kerabat
26 Kak Iwan
27 si "Thor"
28 Aku menyukaimu
29 Hari patah hati
30 Perasaan Sebenarnya
31 Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32 Kunjungan Lik Wo
33 Warung Tenda
34 Aku, kamu dan trotoar
35 Kekecewaan
36 Sebuah pertengkaran
37 Bogem mentah
38 Dimana Erni???
39 Kampus tengah malam
40 Kamar mandi, handuk, dan Erni
41 Erni kritis
42 Ikan Nila di kolam
43 Se ikat kayu di bekas ruko
44 Tembang dan Tangis
45 Ganda Mayit
46 Mbah Kadir
47 Sogo Girl
48 Pindah??
49 4 April
50 Babak Belur
51 Tindakan Nekat
52 ANOMALI
53 Percakapan dengan petugas SPBU
54 Pesan Bu Sumini
55 Si kunyuk dan bujang berhati batu
56 Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57 Ulang tahun Febi
58 Pengkhianat sebenarnya
59 Aku pergi
60 Malam kelabu, Pagi membiru
61 Permintaan maaf Iwan
62 Pak Ndori
63 Daftar orang yang kubenci
64 Kembali ke rumah
65 Ikatan keluarga
66 Malam pertama di rumah
67 Malam pertama di rumah (2)
68 Menginap di rumah Lik Diran
69 Keluarga sing babat desa
70 Menjenguk Lik Wo
71 Surat dari Lik Wo
72 Orang gila di kampus
73 Irul dalam bahaya (?)
74 Penjelasan Irul
75 Alasan sebuah persahabatan
76 Kobeng
77 Kobeng (2)
78 Extra
79 Bapak Sakit
80 Bapak sakit (2)
81 Toilet Rumah Sakit
82 Kepergian Irul
83 Extra
84 Obrolan Bapak dan anak
85 Permintaan Bapak
86 Rawon setan
87 Rencana pembongkaran rumah
88 Extra
89 Bongkar!
90 Hari yang buruk
91 Penjelasan Bu Surti
92 Bawa aku pulang
93 Extra
94 Duka
95 Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96 Bukit manik manik
97 Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98 Pertemuan kembali dengannya
99 PENGUMUMAN
100 Penjelasan Febi
101 Penjelasan Febi 2
102 Gulungan sirih dan sebuah keris
103 Rumah di tengah sawah
104 Hancurnya Rumah di tengah sawah
105 Akhir kisah (?)
106 PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107 PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108 RTS 3 TELAH DATANG
109 PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111 Ijin Promo Judul Baru
112 Judul Horor Baru bung Kus
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hunian nyaman
2
Erni
3
Bayangan yang mengintip
4
Febi
5
Menginap
6
Sungai dekat rumah
7
Bayangan hitam berbulu
8
WES WAYAH EEE
9
Bidadariku
10
Ruangan BEM dan Febi
11
di Radio
12
Bapak Pulang
13
Ternyata, Lek Jo . . .
14
Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15
Mulai nggak nyaman
16
Aku dan Febi
17
Rumah Beringin
18
Asap Rokok
19
Aku dan Febi 2
20
Foto yang tersebar
21
Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22
SURUP
23
Dimana aku???
24
Erni tak datang menjenguk
25
Sahabat > Kerabat
26
Kak Iwan
27
si "Thor"
28
Aku menyukaimu
29
Hari patah hati
30
Perasaan Sebenarnya
31
Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32
Kunjungan Lik Wo
33
Warung Tenda
34
Aku, kamu dan trotoar
35
Kekecewaan
36
Sebuah pertengkaran
37
Bogem mentah
38
Dimana Erni???
39
Kampus tengah malam
40
Kamar mandi, handuk, dan Erni
41
Erni kritis
42
Ikan Nila di kolam
43
Se ikat kayu di bekas ruko
44
Tembang dan Tangis
45
Ganda Mayit
46
Mbah Kadir
47
Sogo Girl
48
Pindah??
49
4 April
50
Babak Belur
51
Tindakan Nekat
52
ANOMALI
53
Percakapan dengan petugas SPBU
54
Pesan Bu Sumini
55
Si kunyuk dan bujang berhati batu
56
Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57
Ulang tahun Febi
58
Pengkhianat sebenarnya
59
Aku pergi
60
Malam kelabu, Pagi membiru
61
Permintaan maaf Iwan
62
Pak Ndori
63
Daftar orang yang kubenci
64
Kembali ke rumah
65
Ikatan keluarga
66
Malam pertama di rumah
67
Malam pertama di rumah (2)
68
Menginap di rumah Lik Diran
69
Keluarga sing babat desa
70
Menjenguk Lik Wo
71
Surat dari Lik Wo
72
Orang gila di kampus
73
Irul dalam bahaya (?)
74
Penjelasan Irul
75
Alasan sebuah persahabatan
76
Kobeng
77
Kobeng (2)
78
Extra
79
Bapak Sakit
80
Bapak sakit (2)
81
Toilet Rumah Sakit
82
Kepergian Irul
83
Extra
84
Obrolan Bapak dan anak
85
Permintaan Bapak
86
Rawon setan
87
Rencana pembongkaran rumah
88
Extra
89
Bongkar!
90
Hari yang buruk
91
Penjelasan Bu Surti
92
Bawa aku pulang
93
Extra
94
Duka
95
Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96
Bukit manik manik
97
Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98
Pertemuan kembali dengannya
99
PENGUMUMAN
100
Penjelasan Febi
101
Penjelasan Febi 2
102
Gulungan sirih dan sebuah keris
103
Rumah di tengah sawah
104
Hancurnya Rumah di tengah sawah
105
Akhir kisah (?)
106
PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107
PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108
RTS 3 TELAH DATANG
109
PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111
Ijin Promo Judul Baru
112
Judul Horor Baru bung Kus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!