WES WAYAH EEE

Jam 5 pagi alarm berbunyi. Terbangun dengan kepala terasa berat. Hendak ber wudhu dan sholat subuh, namun aku belum beranjak dari kasur lusuhku. Di sebelahku Hasan dan Irul masih pulas.

Teringat kembali kejadian malam tadi, bulu kudukku meremang. Masih segar diingatan bagaimana sosok berbulu memandang kami sekilas dengan tatapan kosong. Tadi malam kami lari tunggang langgang. Pakaian kami kotor penuh bercak cipratan tanah dan lumpur, beberapa bagian tubuh terasa nyeri dan memar. Dalam pelarian kami beberapa kali harus terjungkal, bahkan sandal jepit yang dipakai Irul hilang sebelah tidak kami hiraukan.

Kupikir lagi kalau nanti malam atau besuk aku kebelet di tengah malam gimana, jelas nyaliku hilang tak bersisa setelah kejadian tersebut. Baru kali ini ada makhluk seperti itu menampakkan diri. Selama ini nggak ada hal begituan di sekitar sini, setahuku. Teringat kembali percakapanku dengan Febi kemarin di depan rumah. Ah, sial kepalaku bertambah berat rasanya.

"Hoaahhmm, ayok subuhan", Ajak Hasan menepuk pundakku. Sedikit terkaget aku mengangguk, sementara Irul di bangunkan berkali kali pun tetap memeluk guling tak bergeming.

Setelah sarapan, Hasan dan Irul pamit pulang. Mereka berdua kupinjami kaosku, karena baju mereka masih terendam di bak cucian, penuh lumpur. Sebelum pulang Irul sempat berbisik memberi saran agar segera membuat jamb*n untuk buang air. Aku tersenyum mendengar saran yang cukup lucu namun masuk akal juga.

"Sampai jumpa di kampus, assalamualaikum", Hasan pamit, melambaikan tangan dan menarik gas motornya mendahului Irul yang masih sibuk memakai helm.

"Waalaikumsalam, ati ati bos", jawabku ikut melambai.

Irul menyusul kemudian, suara motor CB nya cukup membuat telingaku berdenging. Aku berbalik masuk ke dalam rumah, ibuk masih sibuk di belakang bersama dengan adik. Aku kembali ke kamar, merebahkan badanku. Mata masih terasa berat, karena jujur tadi malam aku sulit tidur setelah berlarian. Ibuk belum tahu kejadian tadi malam,aku belum cerita dan melarang Hasan dan Irul untuk menyinggung hal itu. Biarlah sementara itu menjadi rahasia dulu. Namun, rasanya nanti aku harus menemui Febi, dia mungkin punya pendapat dan saran dengan kejadian tadi malam. Nanti ada jam kuliah agak siang, sore ada jadwal siar di radio, oke sekarang ini aku bisa tidur dulu satu atau dua jam.

Baru saja mata ini hendak terpejam, dari kejauhan samar terdengar suara aneh, seperti suara kakek kakek bergumam. Suara apa itu? Tidak mampu telingaku menjangkaunya. Apakah aku sedang bermimpi, atau memang di depan ada orang, entahlah. Aku coba menghiraukannya. Toh mata ini juga sudah tidak mau lagi dipaksa terbuka. Namun ternyata suara itu makin jelas terasa makin dekat, hingga akhirnya suara itu terdengar teramat jelas seperti dibisikkan langsung ketelingaku.

"WES WAYAH EEEEE!" (Sudah waktunyaa)

Aku tersentak, bangun. Menoleh ke kanan dan kiri, sepi. Padahal baru saja jelas ada yang berbisik di telingaku. Bahkan hembusan nafasnya benar benar terasa menerpa kulitku. Mengingat dan berpikir apa maksud suara tersebut. Wes wayah e? Wayah e apa? Ini makin aneh pikirku. Aku harus mencari tahu. Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Fiuuhhh. . .

Jam sembilan aku bergegas mandi. Aku ada jam kuliah, tapi yang menjadi prioritasku adalah menemui Febi. Aku bener bener pengen meminta saran darinya. Entah mengapa menurutku Febi akan bisa memberikan saran yang bagus untukku. Semoga . .

. . .

Terpopuler

Comments

Karin Nurjayanto

Karin Nurjayanto

kodamnya dani mungkin,, atau malah dani punya indra ke enam gt

2024-12-21

0

Yuli a

Yuli a

wayahe ketemu...

2025-01-26

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

wayae nyapo...

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Hunian nyaman
2 Erni
3 Bayangan yang mengintip
4 Febi
5 Menginap
6 Sungai dekat rumah
7 Bayangan hitam berbulu
8 WES WAYAH EEE
9 Bidadariku
10 Ruangan BEM dan Febi
11 di Radio
12 Bapak Pulang
13 Ternyata, Lek Jo . . .
14 Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15 Mulai nggak nyaman
16 Aku dan Febi
17 Rumah Beringin
18 Asap Rokok
19 Aku dan Febi 2
20 Foto yang tersebar
21 Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22 SURUP
23 Dimana aku???
24 Erni tak datang menjenguk
25 Sahabat > Kerabat
26 Kak Iwan
27 si "Thor"
28 Aku menyukaimu
29 Hari patah hati
30 Perasaan Sebenarnya
31 Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32 Kunjungan Lik Wo
33 Warung Tenda
34 Aku, kamu dan trotoar
35 Kekecewaan
36 Sebuah pertengkaran
37 Bogem mentah
38 Dimana Erni???
39 Kampus tengah malam
40 Kamar mandi, handuk, dan Erni
41 Erni kritis
42 Ikan Nila di kolam
43 Se ikat kayu di bekas ruko
44 Tembang dan Tangis
45 Ganda Mayit
46 Mbah Kadir
47 Sogo Girl
48 Pindah??
49 4 April
50 Babak Belur
51 Tindakan Nekat
52 ANOMALI
53 Percakapan dengan petugas SPBU
54 Pesan Bu Sumini
55 Si kunyuk dan bujang berhati batu
56 Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57 Ulang tahun Febi
58 Pengkhianat sebenarnya
59 Aku pergi
60 Malam kelabu, Pagi membiru
61 Permintaan maaf Iwan
62 Pak Ndori
63 Daftar orang yang kubenci
64 Kembali ke rumah
65 Ikatan keluarga
66 Malam pertama di rumah
67 Malam pertama di rumah (2)
68 Menginap di rumah Lik Diran
69 Keluarga sing babat desa
70 Menjenguk Lik Wo
71 Surat dari Lik Wo
72 Orang gila di kampus
73 Irul dalam bahaya (?)
74 Penjelasan Irul
75 Alasan sebuah persahabatan
76 Kobeng
77 Kobeng (2)
78 Extra
79 Bapak Sakit
80 Bapak sakit (2)
81 Toilet Rumah Sakit
82 Kepergian Irul
83 Extra
84 Obrolan Bapak dan anak
85 Permintaan Bapak
86 Rawon setan
87 Rencana pembongkaran rumah
88 Extra
89 Bongkar!
90 Hari yang buruk
91 Penjelasan Bu Surti
92 Bawa aku pulang
93 Extra
94 Duka
95 Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96 Bukit manik manik
97 Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98 Pertemuan kembali dengannya
99 PENGUMUMAN
100 Penjelasan Febi
101 Penjelasan Febi 2
102 Gulungan sirih dan sebuah keris
103 Rumah di tengah sawah
104 Hancurnya Rumah di tengah sawah
105 Akhir kisah (?)
106 PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107 PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108 RTS 3 TELAH DATANG
109 PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111 Ijin Promo Judul Baru
112 Judul Horor Baru bung Kus
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hunian nyaman
2
Erni
3
Bayangan yang mengintip
4
Febi
5
Menginap
6
Sungai dekat rumah
7
Bayangan hitam berbulu
8
WES WAYAH EEE
9
Bidadariku
10
Ruangan BEM dan Febi
11
di Radio
12
Bapak Pulang
13
Ternyata, Lek Jo . . .
14
Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15
Mulai nggak nyaman
16
Aku dan Febi
17
Rumah Beringin
18
Asap Rokok
19
Aku dan Febi 2
20
Foto yang tersebar
21
Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22
SURUP
23
Dimana aku???
24
Erni tak datang menjenguk
25
Sahabat > Kerabat
26
Kak Iwan
27
si "Thor"
28
Aku menyukaimu
29
Hari patah hati
30
Perasaan Sebenarnya
31
Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32
Kunjungan Lik Wo
33
Warung Tenda
34
Aku, kamu dan trotoar
35
Kekecewaan
36
Sebuah pertengkaran
37
Bogem mentah
38
Dimana Erni???
39
Kampus tengah malam
40
Kamar mandi, handuk, dan Erni
41
Erni kritis
42
Ikan Nila di kolam
43
Se ikat kayu di bekas ruko
44
Tembang dan Tangis
45
Ganda Mayit
46
Mbah Kadir
47
Sogo Girl
48
Pindah??
49
4 April
50
Babak Belur
51
Tindakan Nekat
52
ANOMALI
53
Percakapan dengan petugas SPBU
54
Pesan Bu Sumini
55
Si kunyuk dan bujang berhati batu
56
Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57
Ulang tahun Febi
58
Pengkhianat sebenarnya
59
Aku pergi
60
Malam kelabu, Pagi membiru
61
Permintaan maaf Iwan
62
Pak Ndori
63
Daftar orang yang kubenci
64
Kembali ke rumah
65
Ikatan keluarga
66
Malam pertama di rumah
67
Malam pertama di rumah (2)
68
Menginap di rumah Lik Diran
69
Keluarga sing babat desa
70
Menjenguk Lik Wo
71
Surat dari Lik Wo
72
Orang gila di kampus
73
Irul dalam bahaya (?)
74
Penjelasan Irul
75
Alasan sebuah persahabatan
76
Kobeng
77
Kobeng (2)
78
Extra
79
Bapak Sakit
80
Bapak sakit (2)
81
Toilet Rumah Sakit
82
Kepergian Irul
83
Extra
84
Obrolan Bapak dan anak
85
Permintaan Bapak
86
Rawon setan
87
Rencana pembongkaran rumah
88
Extra
89
Bongkar!
90
Hari yang buruk
91
Penjelasan Bu Surti
92
Bawa aku pulang
93
Extra
94
Duka
95
Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96
Bukit manik manik
97
Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98
Pertemuan kembali dengannya
99
PENGUMUMAN
100
Penjelasan Febi
101
Penjelasan Febi 2
102
Gulungan sirih dan sebuah keris
103
Rumah di tengah sawah
104
Hancurnya Rumah di tengah sawah
105
Akhir kisah (?)
106
PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107
PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108
RTS 3 TELAH DATANG
109
PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111
Ijin Promo Judul Baru
112
Judul Horor Baru bung Kus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!