Siapa yang ketuk ketuk pintu???

Dok . . . dok . . .Dokkk. . .

Terdengar jelas pintu depan diketuk dari luar. Kulirik jam weker di atas meja, jam sebelas malam lebih lima belas menit. Siapa gerangan jam segini datang berkunjung. Kutunggu beberapa saat dalam diam, hening. Ibuk dan adik di kamar paling belakang juga tidak ada tanda tanda terbangun. Ah, mungkin perasaanku saja. Kucoba memejamkan mata.

Dok . . .Dok . . . Dookkk . . .

Terdengar kembali pintu depan di ketuk, kali ini lebih keras. Dengan bimbang aku keluar kamar, mendekati pintu depan, hening kembali. Aku membuka tirai, mencoba melihat dari kaca jendela, siapa yang ada di depan pintu. Tidak terlihat jelas, tapi sepertinya tidak ada siapa siapa di depan. Aku hendak kembali masuk ke dalam kamar, tiba-tiba . . .

Dokk . . .Dookkk . . .Dookk . . .Dookkk. .

Dokk . . . Dookkk. . Dookkk . . . Dookkk . . .

Setengah terkejut aku melihat ke arah pintu. Kali ini ketukan di pintu lebih keras dan cepat. Aku berpikir untuk memanggil Ibuk, tapi kucoba memberanikan diri membuka mulut.

"Si-siapa nggeh?", aku bertanya sedikit tergagap.

Hening sesaat. Terdengar seperti hembusan nafas yang berat dari balik pintu. Leherku terasa dingin, nyaliku mulai menciut.

"Siapa? Ada perlu apa?", aku bertanya kembali kali ini suara aku buat lebih keras.

"Ba-pak, katanya mau pijit?", terdengar suara dari balik pintu bertanya dengan nada datar.

Bibirku tercekat, tenggorokanku kering, kali ini nyaliku benar benar hilang tak bersisa. Dari nada dan suaranya aku yakin bahwa yang di balik pintu adalah Lek Jo. Apalagi suara itu menyinggung soal pijit. Gila apa, sore tadi aku melihat dengan jelas Lek Jo sudah jadi mayat, jam segini dia datang mau mijit. Keringat dingin menetes dari keningku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kakiku serasa kehilangan tulang tulangnya untuk berbalik arah masuk ke kamar. Selama beberapa detik aku hanya terdiam mematung di depan pintu. Sementara detak jantung dan nafasku tidak beraturan.

Tiba-tiba gagang pintu bergerak naik turun, seakan yang di luar sedang mencoba untuk membuka pintu, memaksa masuk. Dengan setengah kuseret kakiku, aku berhasil masuk kembali ke dalam kamar, langsung ambil selimut dan masuk ke dalamnya. Di dalam selimut ku coba untuk menutup mata. Sayangnya, terdengar langkah kaki mendekat dengan cepat. Celaka, Aku lupa tidak menutup dan mengunci pintu kamar.

Langkah kaki itu berhenti ketika sudah dekat denganku. Dari dalam selimut terlihat bayangan sedang berdiri di depanku. Detak jantungku benar benar bertalu-talu. Owalah, Lek Jo kenapa engkau menerorku. Tiba -tiba, dengan satu tarikan selimutku terbuka. Sudah aku siapkan tenagaku untuk berteriak sekeras kerasnya, namun tidak aku lakukan. Karena ternyata yang di depanku adalah Ibuk.

"Ada apa Dan, wajahmu kok pucet gitu?", Ibuk bertanya heran.

Aku mencoba senyum.

"Tadi Ibuk kayak dengar ada yang ketuk-ketuk pintu? Siapa Dan?", Ibuk melanjutkan pertanyaan.

Aku berpikir, harus menjawab apa ke Ibuk. Tidak mungkin juga aku berterus terang Lek Jo datang mau mijit gitu. Bisa heboh, apalagi Bapak lagi tidak di rumah.

"Hei, gak po po to Lee kamu?", Ibuk menepuk pundakku karena aku diam saja.

"Eh emmm, nggak pa pa kok buk. Aku tadi baru mau tidur, tapi susah merem akhir e selimutan, lha kok mbok kagetne to buk. Kalau soal ketuk ketuk pintuu. . .akuu nggak dengar itu buk, Ibuk ngimpi itu pasti", jawabku berbohong.

Menurutku untuk saat ini berbohong adalah pilihan terbaik.

"Yasudah nek gitu, cepet tidur besok ada kuliah gitu lho, ini sudah malem. Ibuk tak balek ke kamar dulu, kasihan adikmu sendirian", Ibuk melangkah keluar kamar dan menutup pintu kamarku.

Setelahnya aku kembali masuk ke dalam selimut dan memaksa mataku untuk terpejam.

 

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

ya ampun lek Jo.. kok tau kalau bapak mau pijit...

2025-01-26

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

aku melok dredeg

2024-01-28

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

lek Jo gentayangan

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Hunian nyaman
2 Erni
3 Bayangan yang mengintip
4 Febi
5 Menginap
6 Sungai dekat rumah
7 Bayangan hitam berbulu
8 WES WAYAH EEE
9 Bidadariku
10 Ruangan BEM dan Febi
11 di Radio
12 Bapak Pulang
13 Ternyata, Lek Jo . . .
14 Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15 Mulai nggak nyaman
16 Aku dan Febi
17 Rumah Beringin
18 Asap Rokok
19 Aku dan Febi 2
20 Foto yang tersebar
21 Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22 SURUP
23 Dimana aku???
24 Erni tak datang menjenguk
25 Sahabat > Kerabat
26 Kak Iwan
27 si "Thor"
28 Aku menyukaimu
29 Hari patah hati
30 Perasaan Sebenarnya
31 Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32 Kunjungan Lik Wo
33 Warung Tenda
34 Aku, kamu dan trotoar
35 Kekecewaan
36 Sebuah pertengkaran
37 Bogem mentah
38 Dimana Erni???
39 Kampus tengah malam
40 Kamar mandi, handuk, dan Erni
41 Erni kritis
42 Ikan Nila di kolam
43 Se ikat kayu di bekas ruko
44 Tembang dan Tangis
45 Ganda Mayit
46 Mbah Kadir
47 Sogo Girl
48 Pindah??
49 4 April
50 Babak Belur
51 Tindakan Nekat
52 ANOMALI
53 Percakapan dengan petugas SPBU
54 Pesan Bu Sumini
55 Si kunyuk dan bujang berhati batu
56 Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57 Ulang tahun Febi
58 Pengkhianat sebenarnya
59 Aku pergi
60 Malam kelabu, Pagi membiru
61 Permintaan maaf Iwan
62 Pak Ndori
63 Daftar orang yang kubenci
64 Kembali ke rumah
65 Ikatan keluarga
66 Malam pertama di rumah
67 Malam pertama di rumah (2)
68 Menginap di rumah Lik Diran
69 Keluarga sing babat desa
70 Menjenguk Lik Wo
71 Surat dari Lik Wo
72 Orang gila di kampus
73 Irul dalam bahaya (?)
74 Penjelasan Irul
75 Alasan sebuah persahabatan
76 Kobeng
77 Kobeng (2)
78 Extra
79 Bapak Sakit
80 Bapak sakit (2)
81 Toilet Rumah Sakit
82 Kepergian Irul
83 Extra
84 Obrolan Bapak dan anak
85 Permintaan Bapak
86 Rawon setan
87 Rencana pembongkaran rumah
88 Extra
89 Bongkar!
90 Hari yang buruk
91 Penjelasan Bu Surti
92 Bawa aku pulang
93 Extra
94 Duka
95 Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96 Bukit manik manik
97 Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98 Pertemuan kembali dengannya
99 PENGUMUMAN
100 Penjelasan Febi
101 Penjelasan Febi 2
102 Gulungan sirih dan sebuah keris
103 Rumah di tengah sawah
104 Hancurnya Rumah di tengah sawah
105 Akhir kisah (?)
106 PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107 PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108 RTS 3 TELAH DATANG
109 PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111 Ijin Promo Judul Baru
112 Judul Horor Baru bung Kus
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hunian nyaman
2
Erni
3
Bayangan yang mengintip
4
Febi
5
Menginap
6
Sungai dekat rumah
7
Bayangan hitam berbulu
8
WES WAYAH EEE
9
Bidadariku
10
Ruangan BEM dan Febi
11
di Radio
12
Bapak Pulang
13
Ternyata, Lek Jo . . .
14
Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15
Mulai nggak nyaman
16
Aku dan Febi
17
Rumah Beringin
18
Asap Rokok
19
Aku dan Febi 2
20
Foto yang tersebar
21
Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22
SURUP
23
Dimana aku???
24
Erni tak datang menjenguk
25
Sahabat > Kerabat
26
Kak Iwan
27
si "Thor"
28
Aku menyukaimu
29
Hari patah hati
30
Perasaan Sebenarnya
31
Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32
Kunjungan Lik Wo
33
Warung Tenda
34
Aku, kamu dan trotoar
35
Kekecewaan
36
Sebuah pertengkaran
37
Bogem mentah
38
Dimana Erni???
39
Kampus tengah malam
40
Kamar mandi, handuk, dan Erni
41
Erni kritis
42
Ikan Nila di kolam
43
Se ikat kayu di bekas ruko
44
Tembang dan Tangis
45
Ganda Mayit
46
Mbah Kadir
47
Sogo Girl
48
Pindah??
49
4 April
50
Babak Belur
51
Tindakan Nekat
52
ANOMALI
53
Percakapan dengan petugas SPBU
54
Pesan Bu Sumini
55
Si kunyuk dan bujang berhati batu
56
Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57
Ulang tahun Febi
58
Pengkhianat sebenarnya
59
Aku pergi
60
Malam kelabu, Pagi membiru
61
Permintaan maaf Iwan
62
Pak Ndori
63
Daftar orang yang kubenci
64
Kembali ke rumah
65
Ikatan keluarga
66
Malam pertama di rumah
67
Malam pertama di rumah (2)
68
Menginap di rumah Lik Diran
69
Keluarga sing babat desa
70
Menjenguk Lik Wo
71
Surat dari Lik Wo
72
Orang gila di kampus
73
Irul dalam bahaya (?)
74
Penjelasan Irul
75
Alasan sebuah persahabatan
76
Kobeng
77
Kobeng (2)
78
Extra
79
Bapak Sakit
80
Bapak sakit (2)
81
Toilet Rumah Sakit
82
Kepergian Irul
83
Extra
84
Obrolan Bapak dan anak
85
Permintaan Bapak
86
Rawon setan
87
Rencana pembongkaran rumah
88
Extra
89
Bongkar!
90
Hari yang buruk
91
Penjelasan Bu Surti
92
Bawa aku pulang
93
Extra
94
Duka
95
Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96
Bukit manik manik
97
Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98
Pertemuan kembali dengannya
99
PENGUMUMAN
100
Penjelasan Febi
101
Penjelasan Febi 2
102
Gulungan sirih dan sebuah keris
103
Rumah di tengah sawah
104
Hancurnya Rumah di tengah sawah
105
Akhir kisah (?)
106
PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107
PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108
RTS 3 TELAH DATANG
109
PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111
Ijin Promo Judul Baru
112
Judul Horor Baru bung Kus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!