Erni

Seperti yang sudah aku ceritakan, rumahku benar benar nyaman bagiku. Sampai aku enggan untuk keluar rumah. Tapi pagi ini aku harus pergi kuliah, lanjut sore ada jam siar. Dandanan necis, aroma wangi menyengat parfum semprot harga 15 ribu. Rambut sisir pakai jari, baju kotak kotak celana jeans pensil, sepatu merk luar negeri KW, pundak menggendong tas ransel buteg. Becermin dan menggumam, weh ganteng banget aku.

Oke, sehabis sarapan jagung rebus, meluncur lah aku. Melewati persawahan, orang orangan sawah seakan melambai sambil ngomong hati hati di jalan ya. Mungkin kalau bukan orang sekitar yang melintas di area persawahan ini bakalan takut ya, suasana nya sepi, hawanya sejuk malah terlampau dingin, serta beberapa orang orangan sawah yang terbuat dari "damen". Cocok kayaknya untuk lokasi shooting film horor.

Beberapa ratus meter berikutnya membentang sungai. Sungai khas pedesaan dengan batu batu se gedhe perumahan. Suara air yang mengalir deras terdengar sampai beberapa ratus meter. Untuk menuju seberang hanya ada satu jembatan di daerah sini yang bisa digunakan melintas. Jembatan yang memiliki lebar tidak lebih dari 2,5 meter.

Setelah 40 menitan dalam lamunan menikmati perjalanan, sampailah aku di tujuan, kampus fakultas ilmu pendidikan. Hari ini ada beberapa mata kuliah yang mesti aku ikuti. Untuk pagi ini, pukul 8 aku harus menikmati sajian mata kuliah bimbingan dan konseling. Masuk ruangan, duduk di pojok belakang adalah jalan ninjaku.

Ternyata hari ini pembagian tugas kelompok. Aku sih bakalan mudah cari teman untuk tugas kelompok, karena aku termasuk salah satu mahasiswa teladan. Tapi sebenarnya aku pengen banget bisa satu kelompok dengan Erni.

Ya, namanya Erni. Aku belum akrab dengannya. Cewek berjilbab, dengan hidung minimalis, alis segaris, kulit putih bersih dan senyum yang super manis. Seringkali aku mencuri curi pandang terhadapnya. Setahu aku dia nggak punya cowok, eh belum mungkin ya. Tapi mau langsung mendekat tanpa alasan yang jelas pantang bagi seorang Dani. Begitu pikirku.

Nah, mungkin memang hari ini adalah hari keberuntunganku. Pembetukan kelompok terdiri dari 3 orang secara acak. Dan namaku muncul satu kelompok bersama Erni dan Nita. Wah, mimpi apa aku semalam. Rasanya lirik lagu "Senangnya dalam hati, kalau beristri dua, seakan dunia, aku yang punya" terngiang ngiang ditelingaku. Setelahnya setiap kelompok diwajibkan membuat materi presentasi tentang pentingnya konseling di sekolah dasar.

Nita, cewek berponi dengan panjang rambut sebahu memulai percakapan.

"Oke, kapan kita ngerjainnya?"

"Lha mbuh, ngikut aja aku" jawabku enteng. Kulirik Erni, dia hanya manggut manggut.

"Eh, rumahmu mana to Dan?" tiba tiba Erni bertanya, yang cukup membuat aku gelagapan, mungkin kalau manusia itu kulitnya transparan, akan terlihat jantungku berdetak melebihi batas kecepatan normal.

"Eee, itu lho daerah Karang" jawabku dengan suara sedikit bergetar.

"Lhah, aku pengen tau daerah situ, yog kesana yog!" Nita menimpali sambil memukul ujung pundakku sebelah kanan.

"Sama, aku belum pernah kesana, yog ke rumahmu Dan, sekalian ngerjain tugas" Erni antusias.

"He?? jangan hari ini, aku ada jam siar" jawabku gelagapan. Kaget, campur seneng, lebih banyak senengnya sih, Erni mau ke rumah.

"Oke, yowes, lusa nek gitu ya, piye?" Nita memutuskan meminta persetujuan.

"Aku sih oke aja" Erni menjawab.

Aku manggut manggut meng iya kan. Meskipun lusa ada jam siar, bisa lah nanti diatur. Minta ijin sama kabag siar ada jam kuliah tambahan, gitu aja pikirku. Mungkin tubuhku saat ini terlalu banyak memproduksi hormon dopamin. Rasanya bibir ini semacam di tarik jari jemari tak terlihat agar tidak berhenti menyunggingkan senyum. Tubuh serasa ringan banget.

Dalam hati aku berharap dengan tugas kelompok ini, aku bisa lebih mengenal Erni, syukur syukur bisa lebih dekat. Hi hi hi . . .

Terpopuler

Comments

Mey-mey89

Mey-mey89

haii thorrr

2025-03-25

0

noc

noc

wkwkwk😂

2024-10-16

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

wkwkwkwkw hidung minimalis,alias pesek berarti🙈😂😂😂

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Hunian nyaman
2 Erni
3 Bayangan yang mengintip
4 Febi
5 Menginap
6 Sungai dekat rumah
7 Bayangan hitam berbulu
8 WES WAYAH EEE
9 Bidadariku
10 Ruangan BEM dan Febi
11 di Radio
12 Bapak Pulang
13 Ternyata, Lek Jo . . .
14 Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15 Mulai nggak nyaman
16 Aku dan Febi
17 Rumah Beringin
18 Asap Rokok
19 Aku dan Febi 2
20 Foto yang tersebar
21 Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22 SURUP
23 Dimana aku???
24 Erni tak datang menjenguk
25 Sahabat > Kerabat
26 Kak Iwan
27 si "Thor"
28 Aku menyukaimu
29 Hari patah hati
30 Perasaan Sebenarnya
31 Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32 Kunjungan Lik Wo
33 Warung Tenda
34 Aku, kamu dan trotoar
35 Kekecewaan
36 Sebuah pertengkaran
37 Bogem mentah
38 Dimana Erni???
39 Kampus tengah malam
40 Kamar mandi, handuk, dan Erni
41 Erni kritis
42 Ikan Nila di kolam
43 Se ikat kayu di bekas ruko
44 Tembang dan Tangis
45 Ganda Mayit
46 Mbah Kadir
47 Sogo Girl
48 Pindah??
49 4 April
50 Babak Belur
51 Tindakan Nekat
52 ANOMALI
53 Percakapan dengan petugas SPBU
54 Pesan Bu Sumini
55 Si kunyuk dan bujang berhati batu
56 Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57 Ulang tahun Febi
58 Pengkhianat sebenarnya
59 Aku pergi
60 Malam kelabu, Pagi membiru
61 Permintaan maaf Iwan
62 Pak Ndori
63 Daftar orang yang kubenci
64 Kembali ke rumah
65 Ikatan keluarga
66 Malam pertama di rumah
67 Malam pertama di rumah (2)
68 Menginap di rumah Lik Diran
69 Keluarga sing babat desa
70 Menjenguk Lik Wo
71 Surat dari Lik Wo
72 Orang gila di kampus
73 Irul dalam bahaya (?)
74 Penjelasan Irul
75 Alasan sebuah persahabatan
76 Kobeng
77 Kobeng (2)
78 Extra
79 Bapak Sakit
80 Bapak sakit (2)
81 Toilet Rumah Sakit
82 Kepergian Irul
83 Extra
84 Obrolan Bapak dan anak
85 Permintaan Bapak
86 Rawon setan
87 Rencana pembongkaran rumah
88 Extra
89 Bongkar!
90 Hari yang buruk
91 Penjelasan Bu Surti
92 Bawa aku pulang
93 Extra
94 Duka
95 Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96 Bukit manik manik
97 Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98 Pertemuan kembali dengannya
99 PENGUMUMAN
100 Penjelasan Febi
101 Penjelasan Febi 2
102 Gulungan sirih dan sebuah keris
103 Rumah di tengah sawah
104 Hancurnya Rumah di tengah sawah
105 Akhir kisah (?)
106 PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107 PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108 RTS 3 TELAH DATANG
109 PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111 Ijin Promo Judul Baru
112 Judul Horor Baru bung Kus
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hunian nyaman
2
Erni
3
Bayangan yang mengintip
4
Febi
5
Menginap
6
Sungai dekat rumah
7
Bayangan hitam berbulu
8
WES WAYAH EEE
9
Bidadariku
10
Ruangan BEM dan Febi
11
di Radio
12
Bapak Pulang
13
Ternyata, Lek Jo . . .
14
Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15
Mulai nggak nyaman
16
Aku dan Febi
17
Rumah Beringin
18
Asap Rokok
19
Aku dan Febi 2
20
Foto yang tersebar
21
Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22
SURUP
23
Dimana aku???
24
Erni tak datang menjenguk
25
Sahabat > Kerabat
26
Kak Iwan
27
si "Thor"
28
Aku menyukaimu
29
Hari patah hati
30
Perasaan Sebenarnya
31
Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32
Kunjungan Lik Wo
33
Warung Tenda
34
Aku, kamu dan trotoar
35
Kekecewaan
36
Sebuah pertengkaran
37
Bogem mentah
38
Dimana Erni???
39
Kampus tengah malam
40
Kamar mandi, handuk, dan Erni
41
Erni kritis
42
Ikan Nila di kolam
43
Se ikat kayu di bekas ruko
44
Tembang dan Tangis
45
Ganda Mayit
46
Mbah Kadir
47
Sogo Girl
48
Pindah??
49
4 April
50
Babak Belur
51
Tindakan Nekat
52
ANOMALI
53
Percakapan dengan petugas SPBU
54
Pesan Bu Sumini
55
Si kunyuk dan bujang berhati batu
56
Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57
Ulang tahun Febi
58
Pengkhianat sebenarnya
59
Aku pergi
60
Malam kelabu, Pagi membiru
61
Permintaan maaf Iwan
62
Pak Ndori
63
Daftar orang yang kubenci
64
Kembali ke rumah
65
Ikatan keluarga
66
Malam pertama di rumah
67
Malam pertama di rumah (2)
68
Menginap di rumah Lik Diran
69
Keluarga sing babat desa
70
Menjenguk Lik Wo
71
Surat dari Lik Wo
72
Orang gila di kampus
73
Irul dalam bahaya (?)
74
Penjelasan Irul
75
Alasan sebuah persahabatan
76
Kobeng
77
Kobeng (2)
78
Extra
79
Bapak Sakit
80
Bapak sakit (2)
81
Toilet Rumah Sakit
82
Kepergian Irul
83
Extra
84
Obrolan Bapak dan anak
85
Permintaan Bapak
86
Rawon setan
87
Rencana pembongkaran rumah
88
Extra
89
Bongkar!
90
Hari yang buruk
91
Penjelasan Bu Surti
92
Bawa aku pulang
93
Extra
94
Duka
95
Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96
Bukit manik manik
97
Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98
Pertemuan kembali dengannya
99
PENGUMUMAN
100
Penjelasan Febi
101
Penjelasan Febi 2
102
Gulungan sirih dan sebuah keris
103
Rumah di tengah sawah
104
Hancurnya Rumah di tengah sawah
105
Akhir kisah (?)
106
PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107
PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108
RTS 3 TELAH DATANG
109
PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111
Ijin Promo Judul Baru
112
Judul Horor Baru bung Kus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!