Febi

Jadi, menurut febi ketika dirinya berada di dalam kamar mandi pintu terus menerus diketuk dari luar. Dia merasa benar benar jengkel karena menurutnya Erni sangat tidak sabaran. Ketika dia keluar dia langsung menumpahkan kekesalannya pada Erni. Sementara Erni yang merasa tidak melakukan apapun, hanya bisa mengernyitkan dahi kebingungan. Menurut Erni dirinya hanya diam saja selama kurang lebih tujuh menit menunggu Febi keluar dari kamar mandi.

"Ya ampun, berani sumpah aku diem saja kog nungguin kamu Fe" Erni memulai perdebatan lagi.

"Lha jangan guyon gitu to, akting mu bagus lho Er seperti sungguhan", Febi masih kekeuh dengan argumennya.

"Aku tadi nggak tenang lho mau pipis aja, pintu nya mbok ketuk i dak dok dak dok wae", lanjut Febi.

"Wah, kerja kelompok e kog seru kelihatannya", Ibuk tiba tiba sudah di sebelahku berdiri, membawa se kaleng kripik singkong.

"Iya bu, lagi seru nih mbahas tugas" ,celutuk Hasan.

"Ini ada camilan biar tambah seru diskusi nya yo", ibuk tersenyum sambil meletakkan satu toples besar kripik singkong di meja, dan berbalik arah ke dapur.

Sesaat setelah ibuk ke dapur, Hasan dan Irul sudah mulai menjejalkan kripik singkong ke dalam mulutnya masing masing. Erni dan Nita sudah mulai mengerjakan materi untuk presentasi minggu depan. Sementara Febi masih diam, sesekali menengok ke arah dapur dengan tatapan penasaran. Aku, garuk garuk kepala.

Beberapa saat kemudian Febi menggandeng dan menarik tanganku.

"Ikut aku sebentar Dan", Febi memaksa.

"Lho, kemana? Ada apa?", tanyaku heran.

"Ke depan, bentar aja, ayo ikut!", jawab Febi setengah membentak.

Terpaksa aku ikuti ajakan Febi. Sambil berjalan setengah terseret aku sempat melirik Erni. Dia memperhatikan aku dan Febi dengan tatapan aneh dan sedikit cemberut. Aku dan Febi menuju halaman depan.

"Kamu tinggal di sini berapa lama Dan?", tanya Febi menyelidik.

"Ya seumur hidup ku ini to, ada apa sih?", aku mulai penasaran.

"Kamu selama ini, nggak merasa ada yang aneh atau gimana gitu di sini?", Febi melanjutkan pertanyaan, yang hanya mendapatkan jawaban berupa gelengan kepala dariku.

Febi kemudian diam, terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa to Fe? jangan nakut nakuti to, wong selama ini aku nyaman nyaman aja lho di sini, kamu kok aneh, ada apa?", rasa penasaranku semakin menjadi.

"Nggak apa apa Dan, mungkin perasaanku saja", Febi menghela nafas.

Jawaban dari Febi tersebut malah benar benar membuatku penasaran. Aku berteman cukup dekat dengan Febi mulai semester tiga. Karena memang pada dasarnya Febi adalah cewek dengan karakter pecicilan dan suka ceplas ceplos, jadi memang gampang cepat akrab dengan orang termasuk denganku. Tetapi memang baru kali ini Febi datang ke rumahku. Sedangkan aku beberapa kali pernah datang ke rumahnya. Kebetulan orangtua Febi pembuat makanan krupuk rengginan. Dan ibuk aku suka dengan rengginan, beberapa kali aku datang ke rumah Febi untuk mengambil pesanan ibuk.

Nah, Febi ini dengan sifat pecicilannya memiliki kemampuan dan kelebihan yang unik dibandingkan teman teman yang lain. Dia memiliki kepekaan yang lebih terhadap hal hal yang tidak kasat mata. Pernah suatu ketika di kampus ada salah seorang asdos yang kesurupan, Febi datang membawa secangkir kopi dan bunga kenanga. Setelahnya, asdos tersebut segera sadar. Menurut penjelasan Febi, sosok yang masuk ke raga asdos tersebut sempat berbisik padanya untuk disiapkan kopi dan bunga kenanga.

"Yasudah Dan, jangan di pikirkan, ayok lanjut kerja kelompok", Febi berkata sambil tersenyum, masuk ke dalam rumah dan membuyarkan lamunanku.

Aku masih berdiri di halaman rumah, menatap rumah "nyamanku". Aku berpikir, kejadian hari ini bukan apa apa, rumah ini tetap lah hunian ter nyaman di seluruh jagad raya alam semesta. Namun ternyata itu tidaklah benar, setelah kejadian hari ini, perlahan lahan tirai penuh misteri terbuka satu persatu. Sesuatu yang selama ini terdiam perlahan terbangun dan mulai mencengkeram kehidupan keluargaku.

. . . .

Terpopuler

Comments

Ahsin

Ahsin

suka bc cerita horor apalg ada indigonya 👍👍

2024-12-19

0

Yuli a

Yuli a

hoalah....

2025-01-26

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

😱😱😱😱

2024-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Hunian nyaman
2 Erni
3 Bayangan yang mengintip
4 Febi
5 Menginap
6 Sungai dekat rumah
7 Bayangan hitam berbulu
8 WES WAYAH EEE
9 Bidadariku
10 Ruangan BEM dan Febi
11 di Radio
12 Bapak Pulang
13 Ternyata, Lek Jo . . .
14 Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15 Mulai nggak nyaman
16 Aku dan Febi
17 Rumah Beringin
18 Asap Rokok
19 Aku dan Febi 2
20 Foto yang tersebar
21 Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22 SURUP
23 Dimana aku???
24 Erni tak datang menjenguk
25 Sahabat > Kerabat
26 Kak Iwan
27 si "Thor"
28 Aku menyukaimu
29 Hari patah hati
30 Perasaan Sebenarnya
31 Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32 Kunjungan Lik Wo
33 Warung Tenda
34 Aku, kamu dan trotoar
35 Kekecewaan
36 Sebuah pertengkaran
37 Bogem mentah
38 Dimana Erni???
39 Kampus tengah malam
40 Kamar mandi, handuk, dan Erni
41 Erni kritis
42 Ikan Nila di kolam
43 Se ikat kayu di bekas ruko
44 Tembang dan Tangis
45 Ganda Mayit
46 Mbah Kadir
47 Sogo Girl
48 Pindah??
49 4 April
50 Babak Belur
51 Tindakan Nekat
52 ANOMALI
53 Percakapan dengan petugas SPBU
54 Pesan Bu Sumini
55 Si kunyuk dan bujang berhati batu
56 Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57 Ulang tahun Febi
58 Pengkhianat sebenarnya
59 Aku pergi
60 Malam kelabu, Pagi membiru
61 Permintaan maaf Iwan
62 Pak Ndori
63 Daftar orang yang kubenci
64 Kembali ke rumah
65 Ikatan keluarga
66 Malam pertama di rumah
67 Malam pertama di rumah (2)
68 Menginap di rumah Lik Diran
69 Keluarga sing babat desa
70 Menjenguk Lik Wo
71 Surat dari Lik Wo
72 Orang gila di kampus
73 Irul dalam bahaya (?)
74 Penjelasan Irul
75 Alasan sebuah persahabatan
76 Kobeng
77 Kobeng (2)
78 Extra
79 Bapak Sakit
80 Bapak sakit (2)
81 Toilet Rumah Sakit
82 Kepergian Irul
83 Extra
84 Obrolan Bapak dan anak
85 Permintaan Bapak
86 Rawon setan
87 Rencana pembongkaran rumah
88 Extra
89 Bongkar!
90 Hari yang buruk
91 Penjelasan Bu Surti
92 Bawa aku pulang
93 Extra
94 Duka
95 Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96 Bukit manik manik
97 Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98 Pertemuan kembali dengannya
99 PENGUMUMAN
100 Penjelasan Febi
101 Penjelasan Febi 2
102 Gulungan sirih dan sebuah keris
103 Rumah di tengah sawah
104 Hancurnya Rumah di tengah sawah
105 Akhir kisah (?)
106 PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107 PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108 RTS 3 TELAH DATANG
109 PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111 Ijin Promo Judul Baru
112 Judul Horor Baru bung Kus
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hunian nyaman
2
Erni
3
Bayangan yang mengintip
4
Febi
5
Menginap
6
Sungai dekat rumah
7
Bayangan hitam berbulu
8
WES WAYAH EEE
9
Bidadariku
10
Ruangan BEM dan Febi
11
di Radio
12
Bapak Pulang
13
Ternyata, Lek Jo . . .
14
Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15
Mulai nggak nyaman
16
Aku dan Febi
17
Rumah Beringin
18
Asap Rokok
19
Aku dan Febi 2
20
Foto yang tersebar
21
Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22
SURUP
23
Dimana aku???
24
Erni tak datang menjenguk
25
Sahabat > Kerabat
26
Kak Iwan
27
si "Thor"
28
Aku menyukaimu
29
Hari patah hati
30
Perasaan Sebenarnya
31
Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32
Kunjungan Lik Wo
33
Warung Tenda
34
Aku, kamu dan trotoar
35
Kekecewaan
36
Sebuah pertengkaran
37
Bogem mentah
38
Dimana Erni???
39
Kampus tengah malam
40
Kamar mandi, handuk, dan Erni
41
Erni kritis
42
Ikan Nila di kolam
43
Se ikat kayu di bekas ruko
44
Tembang dan Tangis
45
Ganda Mayit
46
Mbah Kadir
47
Sogo Girl
48
Pindah??
49
4 April
50
Babak Belur
51
Tindakan Nekat
52
ANOMALI
53
Percakapan dengan petugas SPBU
54
Pesan Bu Sumini
55
Si kunyuk dan bujang berhati batu
56
Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57
Ulang tahun Febi
58
Pengkhianat sebenarnya
59
Aku pergi
60
Malam kelabu, Pagi membiru
61
Permintaan maaf Iwan
62
Pak Ndori
63
Daftar orang yang kubenci
64
Kembali ke rumah
65
Ikatan keluarga
66
Malam pertama di rumah
67
Malam pertama di rumah (2)
68
Menginap di rumah Lik Diran
69
Keluarga sing babat desa
70
Menjenguk Lik Wo
71
Surat dari Lik Wo
72
Orang gila di kampus
73
Irul dalam bahaya (?)
74
Penjelasan Irul
75
Alasan sebuah persahabatan
76
Kobeng
77
Kobeng (2)
78
Extra
79
Bapak Sakit
80
Bapak sakit (2)
81
Toilet Rumah Sakit
82
Kepergian Irul
83
Extra
84
Obrolan Bapak dan anak
85
Permintaan Bapak
86
Rawon setan
87
Rencana pembongkaran rumah
88
Extra
89
Bongkar!
90
Hari yang buruk
91
Penjelasan Bu Surti
92
Bawa aku pulang
93
Extra
94
Duka
95
Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96
Bukit manik manik
97
Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98
Pertemuan kembali dengannya
99
PENGUMUMAN
100
Penjelasan Febi
101
Penjelasan Febi 2
102
Gulungan sirih dan sebuah keris
103
Rumah di tengah sawah
104
Hancurnya Rumah di tengah sawah
105
Akhir kisah (?)
106
PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107
PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108
RTS 3 TELAH DATANG
109
PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111
Ijin Promo Judul Baru
112
Judul Horor Baru bung Kus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!