Menginap

Pukul empat sore, Erni, Nita dan Febi memutuskan untuk pulang. Meskipun tugas belum kelar, namun karena takut terlalu malam di perjalanan mereka berpamitan pada ibuk. Sementara Hasan dan Irul memaksa untuk menginap. Padahal aku nggak meng iya kan juga ide ini. Hasan dan Irul bersikeras pengen "nginep", katanya penasaran dengan hawa pedesaan.

"Yakin ini, lek malem pasti syahdu, duingin ", begitu kata Hasan.

"Ya kalau aku yang dari orok udah di sini ya biasa aja, yang jelas nanti yang terasa beda dengan di tempat kalian, kalau petang nanti di sini banyak suara tonggeret", jawabku.

"Koyok opo sih iku hewan e?", Irul bertanya sambil memegang dagu, seolah terlihat benar benar penasaran.

"Kayak laler, tapi segedhe jempol mu", jawabku asal.

Ini pertama kali nya ada teman menginap di rumah. Aku mulai menyiapkan tempat untuk mereka tidur nanti. Karena rumah ini tidak terlalu luas, tidak ada kamar untuk tamu. Jadi ya kami bertiga nanti tidur di satu kamar, kamar paling depan, kamarku.

Jam 5 sore langit sudah mulai terlihat muram. Hujan bisa saja sewaktu waktu turun. Ibuk meminta kami bertiga untuk segera mandi secara bergantian.

Azan maghrib sayup sayup terdengar di kejauhan. Jarak rumah ini dengan mushola terdekat sih memang lumayan, ada sekitar 2 kilometer ke arah utara. Hasan mengajak ke mushola.

"Yok, maghrib an yok", ajaknya sedikit memaksa.

"Gas lah ", jawabku, namun Irul terlihat enggan.

"Aku tak di rumah wae ya sholatku, capek aku, kalian aja deh cepet berangkat sana", jawab Irul sambil menggerakkan kedua tangannya seolah sedang mengusir kerumunan ayam.

"Angel wes cah satu ini, hmmm ", gumam Hasan.

Aku lumayan kaget dengan Hasan, ternyata temenku satu ini rajin banget soal ibadah. Jujur saja aku sendiri jarang ke mushola. Biasanya kalau ibuk yang ngajak, banyak sekali alasan yang keluar dari mulutku. Capek lah, tugas belum kelar lah, dan lain sebagainya.

Akhirnya dengan berboncengan, aku dan Hasan meluncur ke mushola, sementara ibuk sudah berangkat terlebih dulu bersama adik naik sepeda onthel. Irul kami tinggal di rumah sendirian. Dia terlihat menguap beberapa kali, mungkin memang bener bener capek. Selesai sholat maghrib aku dan Hasan menyempatkan diri duduk duduk di depan mushola. Banyak bapak bapak bersama kami. Ada yang bercerita, membahas politik, ada juga yang bergantian pijat pijatan.

"Kalau di desa kayak gini, seru, warganya rukun ramah ramah ", Hasan berkata pelan sambil memandang dua orang bapak yang sedang bergantian memijat badan.

"Iyo sih San, kalau di sini semuanya saling mengenal, kalau di kota kadang sama tetangga sendiri aja gak tau namanya siapa", aku meng iya kan.

"Eh, ayok pulang, kasihan si Irul tadi ", ajak Hasan tiba tiba.

Aku menyetujui. Kulihat ibuk dan adikku masih bermain main dengan Mbok dirah. Sodara ibuk yang rumahnya sekitaran mushola.

Kami naik motor menerobos dinginnya petang menjelang malam. Entah kenapa kali ini hawa dingin lebih terasa menusuk tulang. Dan entah sejak kapan bulu kudukku meremang. Sampai di depan rumah aku cukup kaget mendengar Irul cengengesan di dalam rumah. Aku dan Hasan bertukar pandang, bertanya dalam diam, sedang bersama siapa si Irul di dalam? Apa anak anak cewek tadi ada yang kembali?

Bergegas kami masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum. . .", Hasan mengucap salam setengah berteriak.

- - -

 

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

hayo.... Irul bercandaan sama siapa...

2025-01-26

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

bener ...

2024-01-28

0

FiaNasa

FiaNasa

hiiiiiiii....seremmmm

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hunian nyaman
2 Erni
3 Bayangan yang mengintip
4 Febi
5 Menginap
6 Sungai dekat rumah
7 Bayangan hitam berbulu
8 WES WAYAH EEE
9 Bidadariku
10 Ruangan BEM dan Febi
11 di Radio
12 Bapak Pulang
13 Ternyata, Lek Jo . . .
14 Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15 Mulai nggak nyaman
16 Aku dan Febi
17 Rumah Beringin
18 Asap Rokok
19 Aku dan Febi 2
20 Foto yang tersebar
21 Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22 SURUP
23 Dimana aku???
24 Erni tak datang menjenguk
25 Sahabat > Kerabat
26 Kak Iwan
27 si "Thor"
28 Aku menyukaimu
29 Hari patah hati
30 Perasaan Sebenarnya
31 Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32 Kunjungan Lik Wo
33 Warung Tenda
34 Aku, kamu dan trotoar
35 Kekecewaan
36 Sebuah pertengkaran
37 Bogem mentah
38 Dimana Erni???
39 Kampus tengah malam
40 Kamar mandi, handuk, dan Erni
41 Erni kritis
42 Ikan Nila di kolam
43 Se ikat kayu di bekas ruko
44 Tembang dan Tangis
45 Ganda Mayit
46 Mbah Kadir
47 Sogo Girl
48 Pindah??
49 4 April
50 Babak Belur
51 Tindakan Nekat
52 ANOMALI
53 Percakapan dengan petugas SPBU
54 Pesan Bu Sumini
55 Si kunyuk dan bujang berhati batu
56 Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57 Ulang tahun Febi
58 Pengkhianat sebenarnya
59 Aku pergi
60 Malam kelabu, Pagi membiru
61 Permintaan maaf Iwan
62 Pak Ndori
63 Daftar orang yang kubenci
64 Kembali ke rumah
65 Ikatan keluarga
66 Malam pertama di rumah
67 Malam pertama di rumah (2)
68 Menginap di rumah Lik Diran
69 Keluarga sing babat desa
70 Menjenguk Lik Wo
71 Surat dari Lik Wo
72 Orang gila di kampus
73 Irul dalam bahaya (?)
74 Penjelasan Irul
75 Alasan sebuah persahabatan
76 Kobeng
77 Kobeng (2)
78 Extra
79 Bapak Sakit
80 Bapak sakit (2)
81 Toilet Rumah Sakit
82 Kepergian Irul
83 Extra
84 Obrolan Bapak dan anak
85 Permintaan Bapak
86 Rawon setan
87 Rencana pembongkaran rumah
88 Extra
89 Bongkar!
90 Hari yang buruk
91 Penjelasan Bu Surti
92 Bawa aku pulang
93 Extra
94 Duka
95 Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96 Bukit manik manik
97 Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98 Pertemuan kembali dengannya
99 PENGUMUMAN
100 Penjelasan Febi
101 Penjelasan Febi 2
102 Gulungan sirih dan sebuah keris
103 Rumah di tengah sawah
104 Hancurnya Rumah di tengah sawah
105 Akhir kisah (?)
106 PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107 PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108 RTS 3 TELAH DATANG
109 PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110 NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111 Ijin Promo Judul Baru
112 Judul Horor Baru bung Kus
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hunian nyaman
2
Erni
3
Bayangan yang mengintip
4
Febi
5
Menginap
6
Sungai dekat rumah
7
Bayangan hitam berbulu
8
WES WAYAH EEE
9
Bidadariku
10
Ruangan BEM dan Febi
11
di Radio
12
Bapak Pulang
13
Ternyata, Lek Jo . . .
14
Siapa yang ketuk ketuk pintu???
15
Mulai nggak nyaman
16
Aku dan Febi
17
Rumah Beringin
18
Asap Rokok
19
Aku dan Febi 2
20
Foto yang tersebar
21
Erni yang menjauh, Febi yang mendekat??
22
SURUP
23
Dimana aku???
24
Erni tak datang menjenguk
25
Sahabat > Kerabat
26
Kak Iwan
27
si "Thor"
28
Aku menyukaimu
29
Hari patah hati
30
Perasaan Sebenarnya
31
Lik Wo nggak jadi berkunjung?
32
Kunjungan Lik Wo
33
Warung Tenda
34
Aku, kamu dan trotoar
35
Kekecewaan
36
Sebuah pertengkaran
37
Bogem mentah
38
Dimana Erni???
39
Kampus tengah malam
40
Kamar mandi, handuk, dan Erni
41
Erni kritis
42
Ikan Nila di kolam
43
Se ikat kayu di bekas ruko
44
Tembang dan Tangis
45
Ganda Mayit
46
Mbah Kadir
47
Sogo Girl
48
Pindah??
49
4 April
50
Babak Belur
51
Tindakan Nekat
52
ANOMALI
53
Percakapan dengan petugas SPBU
54
Pesan Bu Sumini
55
Si kunyuk dan bujang berhati batu
56
Hunian yang tidak nyaman (lagi)
57
Ulang tahun Febi
58
Pengkhianat sebenarnya
59
Aku pergi
60
Malam kelabu, Pagi membiru
61
Permintaan maaf Iwan
62
Pak Ndori
63
Daftar orang yang kubenci
64
Kembali ke rumah
65
Ikatan keluarga
66
Malam pertama di rumah
67
Malam pertama di rumah (2)
68
Menginap di rumah Lik Diran
69
Keluarga sing babat desa
70
Menjenguk Lik Wo
71
Surat dari Lik Wo
72
Orang gila di kampus
73
Irul dalam bahaya (?)
74
Penjelasan Irul
75
Alasan sebuah persahabatan
76
Kobeng
77
Kobeng (2)
78
Extra
79
Bapak Sakit
80
Bapak sakit (2)
81
Toilet Rumah Sakit
82
Kepergian Irul
83
Extra
84
Obrolan Bapak dan anak
85
Permintaan Bapak
86
Rawon setan
87
Rencana pembongkaran rumah
88
Extra
89
Bongkar!
90
Hari yang buruk
91
Penjelasan Bu Surti
92
Bawa aku pulang
93
Extra
94
Duka
95
Setelah 7 hari, kini ada apa lagi?
96
Bukit manik manik
97
Se ikat kayu dan sebuah desa berkabut
98
Pertemuan kembali dengannya
99
PENGUMUMAN
100
Penjelasan Febi
101
Penjelasan Febi 2
102
Gulungan sirih dan sebuah keris
103
Rumah di tengah sawah
104
Hancurnya Rumah di tengah sawah
105
Akhir kisah (?)
106
PENGUMUMAN PERPISAHAN RTS
107
PENGUMUMAN RTS #2 TELAH HADIR
108
RTS 3 TELAH DATANG
109
PENGUMUMAN CERITA HOROR BARU
110
NOVEL CETAK RUMAH TENGAH SAWAH
111
Ijin Promo Judul Baru
112
Judul Horor Baru bung Kus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!