13 : Silakan Jelaskan!

“Sekarang kamu di mana?” Dari seberang, suara Akala masih sengau.

Cinta berdeham-deham kemudian menghela napas. “Di kampung. Di rumah yang ada di kampung. Tadi pagi setelah pergi dari resepsi, aku sampai sini! Semalam aku diantar sopir papah setelah aku juga sampai pulang dulu ke rumah buat ambil keperluan!” jelasnya.

“Aku ke sana sekarang juga. Harusnya tidak sampai satu setengah jam, aku sampai,” balas Akala.

“Kamu beneran baik-baik saja, kan? Jadi yang sakit bukan kamu? Apa bagaimana? Apa ibu Warisem ibunya mbak Arimbi yang sakit?” tanya Cinta cepat karena terlalu khawatir.

Bukannya menjawab, Akala malah menghela napas dalam sekaligus panjang. Membuat Cinta yang mendengar itu menjadi ikut sesak.

“Ya sudah, hati-hati. Aku tunggu apalagi sekarang sudah malam.” Cinta tulus mengatakan itu.

“Iya, makasih.”

Namun, balasan Akala dari seberang terdengar asing. Termasuk ketika akhirnya Akala sampai. Waktu menunjukkan tepat pukul sembilan malam, di jam dinding yang ada di ruang keluarga selaku ruang pertama di sana.

Akala hanya diam, menyapa Cinta dengan canggung dan itu menggunakan suara lirih. Selain itu, Akala juga seolah membatasi pandangannya dari Cinta. Membuat Cinta yang sudah memakai piyama lengan panjang, buru-buru pamit mengambil jilbab kemudian langsung memakainya.

“Akala ...?”

“Ayo ikut aku. Aku pakai motor, jadi kamu pakai jaket. Pakaian yang hangat. Ada sepatu, kan?”

Cinta tak merespons lantaran tanggapan lembut Akala kali ini, terasa dingin untuknya. “Aku minta maaf buat semua kesalahanku. Aku memang salah.”

“Aku sudah memaafkan kamu sebelum kamu meminta,” lembut Akala meski sampai detik ini, ia masih menjaga jarak dari Cinta.

“Boleh peluk?” pinta Cinta yang perlahan menangis.

Tatapan Akala kepada Cinta menjadi berat. Sama beratnya dengan helaan napas dan juga langkahnya. Sebab Akala memang sengaja melangkah, merapatkan jarak mereka kemudian memberikan pelukannya kepada Cinta. Ia memeluk Cinta sangat erat. Lebih erat dari biasanya ketika tubuhnya masih mirip gentong.

“Ta, semuanya sayang kamu. Papah Maheza, mamah Aleya, Chalvin, Chole ... semuanya beneran sayang kamu! Buktinya, Chole rela ... Chole mengorbankan dirinya demi kamu!” lirih Akala, dan dalam dekapannya, Cinta menjadi tersedu-sedu sekaligus mengangguk.

“Semuanya beneran sayang kamu, jadi kamu jangan merasa sendiri, merasa paling kesepian. Karena jika kamu saja terus begitu, apa gunanya kami? Jangan mikir apalagi melakukan yang aneh-aneh. Aku sayang kamu karena aku sudah menganggap kamu sebagai saudaraku!” yakin Akala masih lirih dan benar-benar lembut.

Sempat membuat Cinta merasa sangat tenang, tapi kalimat terakhir Akala sudah langsung membuat pikiran Cinta berkelana. Baru kali ini Akala bilang begitu. Bilang sayang tapi sebagai saudara. Kendati demikian, kenyataan tersebut tidak mengurungkan niat Cinta ikut dengan Akala. Akala mengajak Cinta ke rumah sakit tanpa menjelaskan siapa yang sakit.

“Saudara, kritis. Dia terluka sangat parah dan sampai sekarang masih di ICU.”

“Innalilahi, kasihan banget. Saudara yang mana sih?” Cinta menunggu Akala memakaikan helm untuknya, tapi pria itu tak kunjung melakukannya. Karena yang ada, setelah memakai helmnya sendiri, Akala langsung duduk dan bersiap di atas motor. Pria itu langsung menyalakan motor matic warna hitamnya.

“Aku enggak yakin kamu kenal enggaknya, tapi harusnya sih kenal,” balas Akala tak mau mengungkap jati diri Nina sekarang.

“Akala pasti masih butuh waktu apalagi dia tahu, aku sempat menduakannya. Bisa jadi ini karena Excel, dan bisa jadi, saudaranya juga sampai melarang Akala sama aku lagi. Bismilah, harusnya semuanya baik-baik saja,” batin Cinta.

Sepanjang perjalanan dengan suasana jalan yang terbilang sepi, Akala dan Cinta memilih bungkam. Keduanya disibukkan dengan pemikiran masing-masing. Cinta yang terus mengkhawatirkan nasib hubungannya dan Akala, juga Akala yang mengkhawatirkan masa depan Cinta maupun Akala.

“Meski Cinta ibarat salah jalan, di sini yang lebih menjadi korban tentu Nina. Justru, cara Cinta sampai menjadi bagian hidup Nina benar-benar fatal. Keji. Padahal, harusnya Cinta belajar dari kasus mas Chiko. Ya Alloh, Nina yang malang. Aduh ... enggak kebayang bagaimana perasaan papah Maheza, mamah Aleya, juga Chole yang sudah mengorbankan hidupnya menikah dengan mas Helios,” batin Akala. “Ya Alloh, kok sampai sefatal ini! Bisa-bisanya Cinta sampai kepikiran buat operasi wajah orang lain jadi mirip dia.” Akala yang masih berbicara dalam hati sampai menitikkan air mata. “Nin, kamu wajib kuat. Paling tidak kamu harus melihat ketidakadilan yang kamu dapatkan terbayar. Maju, biar yang bernasib seperti kamu juga punya power buat bangkit sekaligus melawan! Setidaknya kamu wajib hukum mereka karena kamu berhak!” batinnya lagi.

“Akala sampai bawa aku ke rumah sakit yang ada di kabupaten, berarti saudaranya memang sakit parah. Terus, ngapain dia bawa aku ke sana? Tumben, biasanya dia paling ingin aku bisa istirahat,” pikir Cinta bertanya-tanya.

Setelah mengarungi perjalanan hampir dua jam meski Akala terbilang ngebut, akhirnya mereka sampai. Akala langsung memarkirkan motornya di tempat parkir bagian samping. Karena Akala tak sampai menggandengnya, Cinta sengaja melakukannya. Akala tidak menolak, tapi juga tidak membalas.

Suasana rumah sakit sudah terbilang sepi dan hanya beberapa petugas yang melintas. Akala membawa Cinta masuk lift, dan di sana Cinta memperhatikan Akala yang tak sedikit pun meliriknya. Cinta melakukannya melalui pantulan bayangan mereka yang menghiasi sebelah kanan lift mereka berada.

Sampai di ruang tujuan, suasana jauh lebih sepi. Lorong ruang ICU di sana nyaris tak dihiasi orang lain di luarnya. Tak ada yang menemani menunggu di luar, atau memang pasien yang di sana hanya sedikit dan semuanya dijaga mandiri oleh seorang penjaga di setiap ruangan.

Suasana terbilang temaram dan Cinta masih baik-baik saja. Ia belum melihat Nina terlebih pandangannya tertutup punggung Akala yang terbilang paling kokoh dari semua punggung saudara laki-lakinya.

“Assalamualaikum, Nin. Bangun. Aku sudah membawa Cinta ke sini,” ucap Akala lirih sekaligus berat.

Cinta langsung mengerjap bingung terlebih baginya, panggilan “Nin” yang terlontar dari Akala, baginya tidak asing. Ia sampai miring, mencoba melongok wajah pasien yang tidak hanya dibantu infus. Karena di sana ada ventilator, dan juga EKG.

Awalnya, Cinta belum bisa mengenali wajah Nina efek wajah itu lebam parah, bibirnya bengkak hingga dua kali lipat lebih besar dari ukuran normal, juga pelipis kanan yang dihiasi luka cukup lebar.

“Ayolah, ini siapa? Kok aku sudah ketakutan begini? Dan kenapa juga, Akala sampai mengenalkannya kepadaku, seolah Akala sengaja menjanjikan kehadiranku kepada Nin—na ...?” batin Cinta.

Membayangkan wanita di ranjang rawat justru Nina, Cinta langsung sempoyongan. Otak Cinta langsung tidak bisa berpikir, dan perlahan tapi pasti, ia mundur.

Akala yang awalnya digandeng Cinta berangsur menoleh tak lama setelah Cinta mengakhirinya. Ia melihat keterkejutan, ketakutan, kebingungan, kesedihan, bahkan kehancuran dari seorang Cinta sekarang. Cinta bahkan jadi tidak berani menatapnya.

“Silahkan jelaskan!” lembut Akala membiarkan air matanya berjatuhan membasahi pipi. Ia juga membiarkan Cinta menyaksikannya.

Sempat tercengang menatap Akala, yang Cinta bisa hanyalah menangis sambil menggeleng.

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Heleeehhhh si cinta, kluarkn air mata pa'aya eeeeehhhh buaya 😅😅😅😅😅😅😅

2024-05-06

0

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

klu beneran cinta kok klakuannya kayak gt sih heran

2024-05-01

0

Muhammad Fauzi

Muhammad Fauzi

buah jatuh gak
jauh dari pohonnya...
ungkapan buat si cinta.
abang ma adik sama jahatnya

2024-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 1 : Kehidupan Nina yang Kejam
2 2 : Dinikahkan Paksa
3 3 : Rencana Para Ibli*s
4 4 : Kehidupan Baru Nina dan Rencana Balas Dendam
5 5 : Excel Lucas Dan Peran Pentingnya
6 6 : Melarikan Diri
7 7 : Memulai Balas Dendam
8 8 : Sera-ngan Balik
9 9 : Akhir Dari Pelarian Dan Bertemu Akala
10 10 : Langsung Diurus
11 11 : Kebenaran dan Hukuman yang Mulai Berbicara
12 12 : Kabar Terbaru Cinta
13 MOHON PERHATIAN
14 13 : Silakan Jelaskan!
15 14 : Kecewa dan Menyakitkan
16 15 : Hukuman yang Pantas
17 16 : Motivasi Untuk Nina
18 17 : Cinta yang Membuat Semuanya Lelah, Menyerah
19 18 : Kabar yang Mulai Menyebar
20 19 : Teguran Keras
21 20 : Tak Mau Buruk Rupa
22 21 : Fitnah dan Tawaran
23 22 : Bantuan Dan Termotivasi
24 23 : Mencari Cinta
25 24 : Kabar yang Menghancurkan
26 25 : Sambal
27 26 : Tetap Belum Bisa Memaafkan
28 27 : Niat Untuk Menikahi Nina
29 28 : Senyum Pertama
30 29 : Gaji Pertama
31 30 : Akala, Pria yang Sangat Baik
32 31 : Ser*angan Tiba-Tiba
33 32 : Kebahagiaan Nyaris Sempurna
34 33 : Begitu Dekat
35 34 : Kikuk
36 35 : Langsung Gugup
37 36 : Hukuman yang Sudah Ada Di Depan Mata
38 37 : Telanjur Kecewa
39 38 : Merinding ....
40 39 : Antara Lega, Takut, Tapi Juga Tak Tega
41 40 : Berharap Semuanya Hanya Mimpi
42 41 : Mendadak Restu
43 42 : Sebelum Direbut Ojan
44 43 : Ajakan Nikah
45 44 : Ini, ... Beneran?
46 45 : Antara Malu, Mau, Tapi Juga Takut
47 46 : Merasa Cocok
48 47 : Enggak Ada Tegang-Tegangnya
49 48 : Dukungan Untuk Nina
50 49 : Anca-man dan Pak-saan
51 50 : Mertua Kedaluwarsa dan Ailapyu
52 51 : Mulai Posesif
53 52 : Si Paling Bikin Geregetan
54 53 : Perjalanan Cinta Pertama
55 54 : Jadi Ge-nit
56 55 : Rencana Meresmikan Hubungan
57 56 : Trauma Nina
58 57 : Semuanya Baik-Baik Saja, Nin!
59 58 : 4 Menit 47 Detik
60 59 : Menjadi Pribadi Tanggung Jawab Menuju Kehidupan yang Bahagia
61 60 : Wisata Rasa Kencan
62 61: Berhak Bahagia
63 62 : Hari Pernikahan yang Sudah Ditentukan
64 63 : Balas Dendam Elegan
65 64 : Persiapan Syukuran Sebelum Pernikahan
66 65 : Sebelum Ijab Kabul
67 66 : Benar-Benar Berdamai Dengan Kenyataan
68 67 : SAH!
69 68 : Kondangan dan Kado
70 69 : Peluk Aku
71 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
72 70 : Pacaran Setelah Menikah
73 71 : Belajar Menjadi Pasangan yang Baik
74 72 : Bersayap, Berekor, Atau Bertaring?
75 73 : Perubahan Luar Biasa
76 74 : Rezeki
77 75 : Nyaman
78 76 : Surat Cinta Untuk Suamiku
79 77 : Deep Talk
80 78 : Bulan Madu
81 79 : Tidak Bisa Memaafkan
82 80 : Rezeki yang Terus Berdatangan
83 81 : Kembar
84 82 : Malini
85 83 : Kembar Perempuan
86 84 : Alina dan Akina
87 85 : LDR Pertama
88 86 : Penuh Suka Cita
89 87 : Kedatangan Bapak Dan Mamak Nina
90 88 : Kebahagiaan Keluarga Besar
91 89 : Ijab Kabul Papah Azzam
92 90 : Menjadi Pengantin Lagi
93 Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan (Novel Baru)
94 AKHIR YANG SANGAT MANIS
95 Novel OJAN dan novel Aqwa
96 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
97 Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
98 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
99 Novel Cinta dan Syam
100 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
101 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Anak Bos
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1 : Kehidupan Nina yang Kejam
2
2 : Dinikahkan Paksa
3
3 : Rencana Para Ibli*s
4
4 : Kehidupan Baru Nina dan Rencana Balas Dendam
5
5 : Excel Lucas Dan Peran Pentingnya
6
6 : Melarikan Diri
7
7 : Memulai Balas Dendam
8
8 : Sera-ngan Balik
9
9 : Akhir Dari Pelarian Dan Bertemu Akala
10
10 : Langsung Diurus
11
11 : Kebenaran dan Hukuman yang Mulai Berbicara
12
12 : Kabar Terbaru Cinta
13
MOHON PERHATIAN
14
13 : Silakan Jelaskan!
15
14 : Kecewa dan Menyakitkan
16
15 : Hukuman yang Pantas
17
16 : Motivasi Untuk Nina
18
17 : Cinta yang Membuat Semuanya Lelah, Menyerah
19
18 : Kabar yang Mulai Menyebar
20
19 : Teguran Keras
21
20 : Tak Mau Buruk Rupa
22
21 : Fitnah dan Tawaran
23
22 : Bantuan Dan Termotivasi
24
23 : Mencari Cinta
25
24 : Kabar yang Menghancurkan
26
25 : Sambal
27
26 : Tetap Belum Bisa Memaafkan
28
27 : Niat Untuk Menikahi Nina
29
28 : Senyum Pertama
30
29 : Gaji Pertama
31
30 : Akala, Pria yang Sangat Baik
32
31 : Ser*angan Tiba-Tiba
33
32 : Kebahagiaan Nyaris Sempurna
34
33 : Begitu Dekat
35
34 : Kikuk
36
35 : Langsung Gugup
37
36 : Hukuman yang Sudah Ada Di Depan Mata
38
37 : Telanjur Kecewa
39
38 : Merinding ....
40
39 : Antara Lega, Takut, Tapi Juga Tak Tega
41
40 : Berharap Semuanya Hanya Mimpi
42
41 : Mendadak Restu
43
42 : Sebelum Direbut Ojan
44
43 : Ajakan Nikah
45
44 : Ini, ... Beneran?
46
45 : Antara Malu, Mau, Tapi Juga Takut
47
46 : Merasa Cocok
48
47 : Enggak Ada Tegang-Tegangnya
49
48 : Dukungan Untuk Nina
50
49 : Anca-man dan Pak-saan
51
50 : Mertua Kedaluwarsa dan Ailapyu
52
51 : Mulai Posesif
53
52 : Si Paling Bikin Geregetan
54
53 : Perjalanan Cinta Pertama
55
54 : Jadi Ge-nit
56
55 : Rencana Meresmikan Hubungan
57
56 : Trauma Nina
58
57 : Semuanya Baik-Baik Saja, Nin!
59
58 : 4 Menit 47 Detik
60
59 : Menjadi Pribadi Tanggung Jawab Menuju Kehidupan yang Bahagia
61
60 : Wisata Rasa Kencan
62
61: Berhak Bahagia
63
62 : Hari Pernikahan yang Sudah Ditentukan
64
63 : Balas Dendam Elegan
65
64 : Persiapan Syukuran Sebelum Pernikahan
66
65 : Sebelum Ijab Kabul
67
66 : Benar-Benar Berdamai Dengan Kenyataan
68
67 : SAH!
69
68 : Kondangan dan Kado
70
69 : Peluk Aku
71
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
72
70 : Pacaran Setelah Menikah
73
71 : Belajar Menjadi Pasangan yang Baik
74
72 : Bersayap, Berekor, Atau Bertaring?
75
73 : Perubahan Luar Biasa
76
74 : Rezeki
77
75 : Nyaman
78
76 : Surat Cinta Untuk Suamiku
79
77 : Deep Talk
80
78 : Bulan Madu
81
79 : Tidak Bisa Memaafkan
82
80 : Rezeki yang Terus Berdatangan
83
81 : Kembar
84
82 : Malini
85
83 : Kembar Perempuan
86
84 : Alina dan Akina
87
85 : LDR Pertama
88
86 : Penuh Suka Cita
89
87 : Kedatangan Bapak Dan Mamak Nina
90
88 : Kebahagiaan Keluarga Besar
91
89 : Ijab Kabul Papah Azzam
92
90 : Menjadi Pengantin Lagi
93
Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan (Novel Baru)
94
AKHIR YANG SANGAT MANIS
95
Novel OJAN dan novel Aqwa
96
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
97
Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
98
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
99
Novel Cinta dan Syam
100
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
101
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Anak Bos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!