Bab 19

Aku dan Damon kembali ke mobil. Kami berkendara menuju ke rumahku. Sesampainya di rumah aku disambut oleh Leda dan Erick. Aku menjelaskan pada mereka tentang rencana kami.

"Scarlett, apakah Roland adalah anggota klan pemburu vampir?" Ia bertanya dengan nada yang penuh kekhawatiran.

"Ya." Aku menjawab singkat.

"Kau harus menjaga jarak darinya!" ujarnya mengingatkan aku.

"Dia tidak akan melukaiku." Aku berusaha menenangkannya.

"Omong kosong! Jangan pura-pura lupa bahwa dia pernah mengikat kita berdua dengan rantai perak di rumahnya." Kali ini Erick berjalan mendekat ke arahku.

"Percayalah padaku. Dia tidak akan melukai ku." Aku meyakinkan mereka berdua.

"Aku tidak akan membiarkan siapa pun melukai Scarlett." Damon berjalan dan berdiri tepat di sampingku sambil melingkarkan lengannya di bahuku.

"Kau harus menjaganya." Leda mengucapkan kalimat itu pada Damon. Sepertinya kebencian antara mereka berdua mulai luntur.

"Kenapa Sang Dewa Kegelapan datang ke sini?" Erick bertanya dengan nada penasaran.

"Karena aku adalah vampir tertua di sini. Itulah sebabnya ia datang mencari ku." Aku menjelaskan padanya.

"Bagaimana jika kita tidak berhasil menangkap si pembuat onar malam ini?" Erick bertanya lagi.

"Berpikirlah positif, Nak." Damon menepuk bahunya.

"Berhentilah memanggilku dengan sebutan itu!" Erick mendengus ke arah Damon.

Kami bertiga tertawa melihat Erick memasang wajah jengkel. Kami memutuskan untuk menikmati sisa hari itu dengan bersantai. Nanti malam kami harus menjalankan misi penting. Jika misi ini berhasil, lalu apa yang akan aku lakukan selanjutnya? Apakah kisah cintaku dengan Roland akan berlanjut? Aku berharap takdir akan memihak ku.

......................

Malam telah turun. Aku, Damon, Erick dan Leda menunggu kabar dari Roland. Ponselku berdering dan layarnya menampakkan nama Roland. Aku meraih ponselku dan mengangkat telepon. Roland menyuruh kami untuk segera menuju ke pusat kota tempat dia menunggu kami. Aku mematikan telepon. Kami berempat segera berangkat menuju ke pusat kota.

Sesampainya di sana, aku melihat Roland dan seorang pria yang usianya tidak jauh beda darinya sedang berjalan ke arah kami. Tadi Roland sudah sepakat untuk merahasiakan identitas asli kami kepada temannya. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Robert. Ia tampak ramah dan periang. Jadi dia adalah teman Roland yang merupakan seorang polisi dan juga salah satu anggota klan pemburu vampir. Roland memperkenalkan kami pada Robert.

Kami sepakat untuk segera bergerak. Robert tampak tidak takut ataupun khawatir sedikit pun. Mungkin baginya ini tampak seperti permainan petak umpet alih-alih misi memburu vampir pembuat onar. Kami bergerak ke arah gang sempit dan remang di daerah pinggiran. Beberapa hari ini serangan selalu terjadi di tempat-tempat sepi dan gelap seperti gang-gang yang kami awasi saat ini.

Aku, Damon, Erick serta Leda memilih untuk mengawasi dari tempat tersembunyi. Hanya Robert yang terekspos karena memang hal itu dirancang untuk memancing si vampir pembuat onar. Roland berada di dekat Robert untuk melindunginya. Roland sudah siap dengan pistol nya yang berisi peluru yang terbuat dari perak. Ia sudah siaga di gang yang sama dengan Robert. Di pinggangnya terdapat belati perak yang dia ambil dari laci tempat aku melihatnya tadi siang.

Aku, Damon, Erick dan Leda memilih untuk bersembunyi di samping gang di sebelah kiri dari tempat Robet dan Roland. Kami menunggu malam semakin larut dan berharap si bedebah itu segera muncul. Sudah hampir tengah malam dan masih belum ada tanda-tanda kemunculan si vampir. Aku mulai merasa tidak sabar. Apakah vampir itu sengaja mempermainkan kami? Mungkinkah dia benar-benar tahu gerak gerik kami?

Aku melihat ke sekeliling. Tidak tampak hal-hal yang mencurigakan. Aku melihat Robert melukai lengan bagian luarnya dengan belati Roland. Ia sengaja melakukannya untuk memancing si vampir. Aroma darah memenuhi udara yang berasal dari luka di lengannya. Aku menelan ludah menahan hasrat akan darah yang tercium kuat di udara. Aku melihat ke arah Erick dan Damon yang juga berusaha menahan diri sekuat tenaga agar tidak menggila karena aroma itu.

Beberapa detik kemudian seseorang terbang dari atap sebuah gedung dan langsung mengarah tepat ke arah Robert. Roland segera menembakkan peluru ke arah vampir itu. Peluru itu mengenai lengan kanan si vampir. Vampir itu berbalik dan bergerak ke arah Roland degan gerakan cepat. Aku terbang ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Roland tidak boleh terluka lagi! Aku menabrak vampir itu dan kami berdua terpelanting ke tanah. Dia jatuh tertelungkup ke tanah dan aku menahannya dengan tubuhku. Ia bergerak dengan kekuatan yang besar dan membuat aku terpelanting ke samping. Vampir itu berjalan ke arahku. Wajahnya tertutup bayangan.

"Senang bertemu dengan mu, keponakan." Ia menyeringai ke arahku.

Suara itu! Aku bangkit berdiri dan melihat wajah yang paling aku benci di dunia ini. Tidak mungkin! Aku membelalak. Aku begitu shock seolah dunia berhenti berputar di sekelilingku. Tidak tidak! Pasti ini adalah kesalahan! Dulu aku melihat Victor dibakar saat kejadian pembakaran massal vampir malam itu.

"Kau sudah mati," bisikku tak percaya.

Ia menyeringai ke arahku dan berjalan mendekati ku. Aku melangkah mundur. Aku mendengar Damon, Erick dan Leda menghampiriku namun Victor bukan tandingan mereka. Victor bergerak begitu cepat menyergap ku. Ia melingkarkan tangannya di leherku dengan begitu kuat hingga aku kesakitan. Aku melihat Roland mengarahkan pistolnya ke arah Victor.

"Simpan pistol mu, Nak!" Ujarnya pada Roland.

Damon bergerak ke depan namun Victor mengancamnya dengan mencekik leherku.

"Kalau ada yang berani bergerak, aku akan mematahkan leher si cantik ini!" Victor mengancam dan mencengkram leherku dengan begitu kuat.

Aku melihat mereka diam di tempat dengan tubuh tegang. Aku merasakan Victor berubah menjadi asap dan menghilang bersamaku. Aku menghilang bersamanya.

Terpopuler

Comments

Chandra Dollores

Chandra Dollores

ahhhhhhh..... makin tegang tp serammmm....
lanjut ga ya....

2023-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!