Aryan menatap pada Ayu dengan wajah datar dan tak bisa diartikan. Karna mau bagaimanapun Ayu tau bagaimana sikap Aryan jika sudah marah seperti saat ini.
"Baiklah, Tapi saya mau kamu nanti menjadi saksi di kantor polisi juga pengadilan"
"S-saksi di pengadilan, Maksud pak Aryan saya harus bersaksi untuk apa?"
"Tentu saja untuk menjebloskan bianca ke penjara. Sekarang kamu boleh keluar, Dan tolong siapkan beberapa data yang selama ini sudah di salah gunakan oleh wanita sialan itu"
Ayu hanya mengangguk. Dia segera keluar dari ruangan Aryan dan mulai mempersiapkan yang Aryan minta tadi.
Setelah kepergian Ayu, Aryan melonggarkan dasinya agar bisa bernafas lebih leluasa. Masih tidak habis pikir jika apa yang dia lakukan sudah salah besar. Menjadikan seorang Bianca orang yang sempat paling iya percaya selama ini.
"Bianca brengsek!" ujarnya.
Beberapa detik kemudian Aryan baru teringat jika beberapa bulan yang lalu dia pernah memberikan kartu debitnya yang isinya sekitar 500 juta pada Bianca.
Mengingat akan hal itu. Dengan cepat Aryan mengambil ponselnya lalu menghubungi pihak bank untuk menonaktifkan kartu tersebut.
****
Siang sudah berlalu. Setelah menghabiskan waktu di kantor serta merubah beberapa data yang kurang valid, Aryan beranjak dari tempat duduknya.
Tanpa dia sadari ternyata jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Pria itu menatap layar ponselnya yang sama sekali tidak ada notifikasi apapun. Padahal hari-hari biasanya akan selalu ada Mika yang menghubunginya. Mengirimkan pesan atau menelfon langsung.
Aryan mengambil nafas panjang. Entah kenapa rasanya dia sangat merindukan saat-saat dimana Mika yang selalu mengganggu hari-harinya.
Biarpun Aryan tidak pernah memperlakukan Mika layaknya seorang istri, Namun gadis itu masih terus berusaha melakukan yang terbaik dan menjadi istri versi terbaik sebisanya. Walaupun pada akhirnya sakit hati yang harus Mika rasakan.
Setelah tiba di dalam mobilnya, Arya. Membuka aplikasi galeri dan menatap sebuah gambar seseorang di sana. Saat melihat foto itu, Rasa kecewa serta sakit hati karna penolakan kembali Aryan rasakan.
Namun di sisi lain Aryan merasa tidak paham dengan perasaannya yang mudah berubah-ubah. Ada saatnya Aryan begitu membenci Mika. Namun ada saatnya juga Aryan begitu mencintai gadis itu.
Aryan sendiri masih tidak terlalu paham dengan perasaannya sendiri. Bagaimana bisa dia memiliki dua rasa yang berbeda seperti itu.
****
Liana dan Mika sudah selesai menyiapkan makan malam..Malam ini mereka berdua hanya memasak beberapa menu makanan yang dipilih oleh Mika. Ada tempe goreng, Ayam goreng, Udang crispy sama sambal goreng teri.
Setiap kali memasak, Mika memang tidak pernah lupa untuk membuat udang crispy. Karna itu salah satu makanan kesukaan Aryan. Biarpun dia Alergi seafood, Namun demi Aryan Mika mau membuatnya.
"Sayang. Sembari menunggu Aryan pulang, Lebih baik sekarang kamu siapkan baju suami mu dulu ya" pinta Liana sambil menoleh pada Mika yang sedang sibuk menata makanan yang sudah dia masak.
"Iya ma" balas Mika seraya menoleh pada Liana dengan kedua sudut bibir yang terangkat sempurna.
Jika ditanya apakah Mika bahagia memiliki mama mertua seperti Liana? Jawabannya sudah tentu iya. Sejak mengenal Liana, Mika jadi bisa merasakan kembali kasih sayang dari sang mama.
Mika bisa merasakan jika Liana memang benar-benar tulus menyayanginya layaknya anak kandung sendiri. Karna memang selama ini Liana begitu menginginkan seorang anak perempuan. Hanya saja keinginan nya tidak dapat terkabulkan akibat kecelakaan beberapa tahun yang lalu dan membuatnya harus kehilangan rahimnya.
Lima belas menit kemudian, Mika sudah kembali dari kamar Aryan. Wajahnya terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya. Membuat Liana mengerutkan kecil keningnya.
"Sayang, Kamu kenapa?" tanya Liana setelah Mika ikut duduk di sampingnya.
Sebelumnya Alberto memang sudah membuat peraturan, Jika mereka hanya boleh makan malam setelah semua anggota keluarga berkumpul. Oleh karena itu mereka masih bersantai di depan televisi sembari menunggu Aryan kembali dari kantor.
Liana menatap pada Mika yang lebih banyak diam setelah keluar dari dalam kamar Aryan. Membuat wanita paruh baya itu tidak terlalu mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh menantunya.
"Apa mama punya anak lain selain mas Aryan?" Liana mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Mika. Kenapa Mika bisa bertanya seperti itu.
Liana menggeleng"Tidak. Memangnya kenapa, Sayang? Kenapa kamu bisa bertanya seperti itu?" tanya Liana yang merasa sedikit penasaran dengan pertanyaan Mika.
Mika terdiam sejenak. Gadis itu mengingat sebuah foto pria yang menggunakan seragam smp seperti seragam sekolahnya dulu. Dengan kacamata yang menempel sempurna pada tempatnya.
"Mika, Kenapa kamu diam saja, Sayang? Kenapa tiba-tiba saja kamu bertanya seperti itu? Mama hanya punya anak satu, Yaitu Aryan. Dia anak tunggal di keluarga ini, Sayang" terang Liana lagi.
Di saat Mika mau menjawab pertanyaan dari Liana. Tiba-tiba saja terdengar suara mobil yang berhenti di depan mansion itu, Siapa lagi kalau suara mobil milik Aryan.
"Assalamualaikum"
Mika menoleh ke arah pintu utama yang sudah menunjukkan kedatangan Aryan. Wajahnya nampak berbeda malam ini.
Mika terus menatap Aryan yang sudah duduk di depannya. Membuat gadis itu teringat akan foto yang dia lihat di atas nakas.
Flashback on
Mika masuk ke dalam kamar Aryan karna permintaan dari sang mama Mertua. Sudah dua hari dia tidak menyiapkan baju untuk Aryan suaminya.
Ini pertama kalinya Mika masuk ke dalam kamar Aryan. Biarpun sudah menikah selama dua tahun. Namun Mika sama sekali belum pernah diizinkan masuk ke dalam kamarnya oleh Aryan.
Setelah mengambil baju piyama milik Aryan. Mika meletakkan baju itu di atas ranjang. Sejenak Mika menatap setiap sudut kamar itu. Sangat maskulin sesuai dengan Aryan.
Tanpa sengaja Mika menoleh ke arah nakas, Gadis itu memicingkan kedua matanya saat melihat foto yang begitu familiar untuknya.
Mika semakin mendekat lalu mengambil foto itu, Mika terdiam sejenak. Dia tidak mungkin salah orang. Yang ada di gambar itu adalah Tama. Ya, Tama. Mika tidak mungkin salah, Mika masih ingat jelas jika dia adalah Tama. Pria yang dulu pernah menyatakan cinta saat masih jaman smp.
Namun sayangnya, Tama pergi begitu saja dengan kesalahpahaman. Karna Mika belum sempat menjawab pernyataan cinta yang Tama ungkapkan. Mika hanya bisa menyimpan sebuah kalung pemberian Aryan yang dia temui di bawah kursi.
Awalnya Mika ingin menemui Tama, Namun sayangnya sejak hari itu Tama tidak lagi datang ke sekolah, Mika mendapat kabar jika Tama sudah pindah ke jakarta.
Flashback off
Mika terus menatap wajah Aryan. Kenapa dia baru sadar jika wajah Aryan memang begitu mirip dengan Tama. Hanya saja yang membedakan Aryan yang sekarang wajahnya nampak dingin dan semakin tampan. Bahkan Mika juga baru ingat jika nama panjang Aryan adalah Aryan Alberto Pratama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Ya saksi untuk suatu hal dong, gak mungkin Aryan nyuruh kamu tanpa alasan bukan?
2023-10-26
1
Aku dan kamu selamanya😍💏💑👪
Aryan pasti merasa kesepian karena Mika tidak menelpon dirinya
2023-09-20
0
@ Yayang Risa Selamanya
Aryan menyuruh Ayu untuk menyiapkan beberapa data untuk menjebloskan Bianca ke penjara
2023-09-20
0