Setelah memutuskan untuk pergi kuliah, Dengan terpaksa Aryan berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu. Karna memang di rumahnya bersama Mika Mereka memang tidak pernah menggunakan jasa Asisten rumah tangga. Karna selama ini semua pekerjaan Mika sendiri yang melakukannya.
Biarpun Aryan dan Mika baru delapan bulan tinggal bersama, Namun Aryan sudah bisa merasakan jika kehadiran Mika di dalam rumahnya sangatlah berpengaruh.
Saat sudah sampai di salah satu rumah makan yang ada tempatnya tak jauh dari kampusnya, Aryan menepikan mobil itu, Tepat saat Aryan mau keluar dari dalam mobilnya, Pria itu tanpa sengaja melihat sosok yang sangat tidak asing pada indra penglihatannya.
Kedua mata Aryan sedikit memicing untuk memastikan apa wanita yang ada di sebrang jalan, Atau tepatnya di depan sebuah hotel adalah orang yang dia kenal
"Bianca" kata Aryan sambil terus memperhatikan seorang wanita yang sedang bergelayut manja pada seorang pria dewasa yang ada di depan hotel itu.
Wanita itu memanglah Bianca. Karna sebenarnya Bianca bukanlah wanita baik-baik seperti apa yang dia pikirkan selama ini. Bianca adalah simpanan dari seorang pengusaha besar yang menjadi saingan bisnis keluarga Alberto.
"Ada hubungan apa mereka. Kenapa terlihat begitu mesra" gumam Aryan yang masih terus memperhatikan Bianca.
Sedetik kemudian, Pria itu teringat akan pesan dari Bianca yang masuk beberapa saat yang lalu. Wanita itu sempat mengirim pesan dan mengatakan jika tidak bisa masuk bekerja karna sakit. Lalu apa ini? Orang sakit kenapa bisa sampai di sini. Sedang bermesraan dengan pria lain, Namun sialnya Aryan tidak dapat melihat jelas wajah pria yang saat ini sedang bersama dengan Bianca.
"Siapa pria itu, Dan apa hubungannya dengan Bianca. Kenapa mereka terlihat sangat dekat seperti itu" ujar Aryan pelan.
Entah kenapa saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya, Aryan sama sekali tidak merasakan sakit hati, Padahal yang dia tau, Dia mencintai Bianca. Tapi kenapa rasanya biasa saja saat melihat wanita yang di cintanya bersama dengan pria lain. Apa mungkin perasaannya terhadap Bianca sudah mulai memudar?
"Sudahlah. Lebih baik sekarang aku makan saja dulu. Rasanya perutku sudah mulai perih" Aryan turun dari dalam mobilnya, Berjalan ke arah rumah makan.
Di Rumah Sakit
Setelah selesai sarapan, Kedua orang tua Aryan kembali keruangan Mika. Dari ambang pintu mereka sudah bisa melihat jika anak menantunya sudah sadarkan diri. Melihat itu tentu saja membuat mereka berdua mempercepat langkah kakinya.
"Sayang, Kamu sudah sadar?" ujar mama Aryan sambil mendekat pada Mika. Namun Mika sama sekali tidak menampakkan raut wajah apapun. Wanita itu sedang menjalankan perannya untuk pura-pura lupa ingatan. Untung saja Mika sempat mendengar perkataan Aryan subuh tadi yang mengatakan jika Mika lupa ingatan.
Sehingga hal itu membuat Mika memiliki satu rencana untuk memberikan satu pelajaran buat Aryan. Dengan begitu Mika juga bisa melihat bagaimana ekspresi Aryan nantinya.
Saat teringat akan nasihat dari dokter Andre membuat Mika mengurungkan niatnya untuk pergi dari kehidupan Aryan. Mungkin saat ini yang perlu dia lakukan hanya satu, Terus berpura-pura lupa ingatan.
"Kalian siapa?" tanya Mika yang sudah mulai berpura-pura.
Alberto beserta istrinya saling lirik. Mereka berdua masih bingung harus menjawab apa. Hingga pada akhirnya, Liana mendekat lalu memeluk Mika layaknya seorang ibu.
"Sayang, Ini mama nak. Ini mama mertua kamu. Apa kamu tidak mengingat mama?" tanya Liana lembut sambil memeluk Mika dengan penuh sayang. Karna memang biarpun Mika hanyalah anak menantu, Namun Liana begitu menyayanginya. Mengingat jika dirinya tidak pernah punya kesempatan untuk memiliki anak perempuan, Selama ini Liana memperlakukan Mika layaknya anak kandung.
Setelah pernikahannya dengan Aryan dua tahun yang lalu, Mika bisa merasakan kembali hangatnya pelukan seorang ibu serta kasih sayang yang begitu tulus dari sosok itu.
"Kenapa kamu diam saja, Sayang? Apa kamu tidak mengingat mama?" ulang Liana lagi. Karna Mika hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Wanita itu hanya menatap pada kedua paruh baya yang ada di hadapannya.
"Mika tentu saja ingat,Ma. Bahkan Mika sangat ingat sama mama yang begitu baik dan menyayangi Mika layaknya anak sendiri. Tapi untuk saat ini rencana ini harus Mika lakukan. Mika hanya ingin tau sebenarnya bagaimana perasaan mas Aryan terhadap Mika"
Mika membatin sambil terus menatap Alberto serta Liana. "Mika sayang, Kenapa kamu diam saja nak. Kamu pasti masih ingat sama papa dan juga mama kan?" lanjut Alberto.
Mika menggeleng cepat dan langsung membuat sepasang suami istri ini mengambil nafas dalam lalu membuangnya kasar.
"Ini papa mertua kamu, Sayang" kata Liana sambil menatap Mika"
"Maaf, Tapi saya sama sekali tidak mengingat siapa kalian. Kalau memang kalian adalah mertua saya, Lalu dimana suami saya?"
"Suami kamu sedang kuliah, Nak. Karna hari ini jadwal kuliahnya cukup padat, oleh karena itu dia tidak bisa menemani kamu di sini. Tapi nanti sepulang kuliah suamimu akan langsung ke sini" terang Liana.
Mika tak menjawab. dia hanya mengangguk sembari terus menatap kedua paruh baya yang ada di hadapannya.
****
Hari sudah berlalu, Setelah menyelesaikan semua mata kuliah hari ini, akhirnya Aryan bisa bernafas lega. Soalnya habis ini dia bisa kembali menemani Mika di rumah sakit.
Pria itu melajukan mobilnya langsung menuju rumah sakit, Tidak ada niatan untuk pulang walaupun sekedar mandi dan ganti baju, karna untuk saat ini Aryan merasa sangat menghawatirkan bagaimana keadaan Mika.
Aryan sedikit bingung kenapa setelah melihat Mika terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit seperti tadi pagi .embuatnya ingin segera mengetahui bagaimana perkembangan keadaan dari perempuan yang dia nikahi secara terpaksa dua tahun yang lalu.
Saat sudah sampai di depan rumah sakit, Aryan langsung keluar dari dalam mobilnya serta berjalan dengan langkah lebarnya masuk ke dalam rumah sakit itu, menyusuri beberapa koridor lalu masuk ke ruangan ICU yang ternyata sudah kosong.
"Loh, Sus. dimana pasien yang di eawat di tempat ini?" tanya Aryan pada seorang suster yang sedang membereskan tempat itu.
"Oh, Saudara Mikhayla sudah pindah ke ruangan rawat inap, tuan Muda. Karna memang dia sudah sadar dan keadaannya sudah baik-baik saja. Tidak ada yang serius" balas suster itu pada Aryan.
Mendengar itu membuat Aryan langsung membalikkan tubuhnya untuk segera menuju ruangan Mika yang sekarang. Namun langkahnya terhenti saat teringat jika dia belum sempat menanyakan perihal ruangan rawat inap Mika.
"Astaga kenapa gue harus lupa nanya dimana ruangan Mika" gumamnya lalu kembali membalikkan tubuhnya. .
"Maaf, Sus. Kalau boleh tau ruangan rawat inap Mika dimana ya?" tanya Aryan pada suster itu. .
"Kamar melati nomor lima-" ucapannya terhenti karna Aryan sudah menimpalinya.
"Terimakasih, Sus"
Aryan segera melangkahkan kakinya menuju ruangan melati yang Aryan pikir nomor Lima. Padahal suster itu mau mengatakan jika ruangan rawat Mikhayla VVIP nomor lima belas.
Saat sudah sampai di kamar melati nomor Lima, aryan membuka knop pintu ruangan itu, Namun saat dia sudah membuka pintu ruangan itu, Kedua mata Aryan memicing saat melihat ada seorang pria yang duduk di samping pasien.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Wah... Memang istri yang sangat hebat ya seperti itu, makanya jangan asal ambil wanita gadungan lain Aryan
2023-10-26
1
Aku dan kamu selamanya😍💏💑👪
Mika akting berpura pura lupa ingatan di depan mamanya Aryan
2023-09-20
0
@Yayang ♡ Risa
Dari gelagatnya sepertinya Aryan sudah jatuh cinta ke Mika
2023-09-20
0