Sebatas Status

Ceklek

Suara pintu terbuka berhasil menyadarkan Mika yang sejak tadi sibuk dengan bayangan masalalu nya. Wanita itu menoleh ke arah pintu, Ternyata di sana ada Aryan yang baru saja pulang entah dari mana. Padahal ini adalah hari Weekend, Namun Aryan masih saja pergi ke kantor dengan alasan lembur.

Melihat kedatangan Aryan membuat Mika memejamkan kedua matanya sejenak, Mencoba melupakan rasa sakit yang sejak tadi dia renungi.

"Mas, Kamu sudah pulang? Kenapa sampai selarut ini?" tanya Mika sembari mengekor di belakang Aryan. Pasalnya saat ini jam sudah menunjukkan pukul 23:00. Ternyata sudah larut malam.

"Itu bukan urusan mu" balas Aryan dengan nada dingin seperti biasa.

Mendengar itu membuat Mika hanya mengambil nafas dalam lalu membuangnya kasar. Sudah tidak heran jika suaminya akan menjawab dengan nada dingin dan acuh seperti itu.

Namun Mika tidak pernah perduli dengan balasan yang Aryan berikan untuknya, Wanita itu masih terus mengekor di belakang Aryan hingga masuk ke dalam kamar mereka. Eh bukan...Bukan. Bukan kamar mereka, Lebih tepatnya kamar Aryan, Karna Mika hanya akan tidur di kamar itu pada saat kedua orang tua Aryan sedang menginap di sana.

"Mas, Aku sudah masak buat kamu. Sebentar aku hangatkan dulu ya" ujar Mika dengan suara lembutnya. Wanita itu membalikkan tubuhnya dan hendak pergi keluar dari dalam kamar Aryan, Namun langkahnya terhenti saat suara dingin Aryan kembali menerpa indra pendengarannya.

"Tidak perlu, Karna saya tidak sudih memakan masakanmu! Ingat ya Mika, Saya hanya mau makan masakanmu pada saat ada mama dan juga papa saya, Jadi jika tidak ada mereka, Jangan harap saya mau makan masakan mu yang tidak seberapa itu!" pekik Aryan tanpa rasa bersalah.

Kalimat itu bukan hanya sekali Mika dengar, Sudah sangat sering bahkan Mika sudah hafal dengan kalimat yang akan terlontar dari mulut suaminya setiap kali dia berusaha membuat makanan kesukaan Ayran. Mika tersenyum getir, Masih berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya di depan Aryan. Karna wanita itu tidak mau terlihat lemah. Apalagi saat teringat akan kata-kata Aryan ketika mereka baru saja tinggal satu atap.

"Sekuat apapun kamu berusaha, Saya tidak akan pernah bisa mencintai wanita lemah sepertimu. Jadi jangan pernah mengharapkan apa-apa dengan pernikahan ini!"

Kalimat itu selalu saja terngiang. Membuat Mika mengusap dada kirinya yang terasa sesak. Rasa sakit yang selama ini Aryan berikan sama sekali tidak berpengaruh pada sosok Mika. Karna bagi Mika, Rasa sakit yang sebenarnya adalah saat dimana dia melihat kedua orang tuanya di masukkan ke dalam liang lahat.

Mika membalikkan tubuhnya"Aku hanya ingin yang baik buat kamu, Mas. Masalah kamu mau memakannya atau tidak, Setidaknya aku sudah menjalankan tugasku sebagai istri" balas Mika sambil mengangkat kedua sudut bibirnya.

"Terserah. Cepat keluar dari dalam kamar saya" kata Aryan

Mika tak menjawab, Wanita itu hanya mengangguk serta kembali melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar Aryan. Mika menuruni anak-anak tangga di sana, Masuk ke dalam dapur lalu memanaskan makanan yang dia masak 3 jam yang lalu. Sudah seperti biasa, Mika selalu berusaha menyiapkan makanan untuk Aryan. Baik Aryan mau memakannya atau tidak.

Setelah selesai menyajikan semua masakannya di meja makan, Mika mengirim pesan pada Aryan.

[ Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu, Mas. Makanlah, Karna aku tau kamu pasti belum makan. Aku tidur dulu, Kalau butuh sesuatu, Kamu bisa langsung panggil aku di kamar ]

Pesan itu langsung dibaca oleh Aryan, Namun sama sekali tidak ada pesan balasan untuknya. Aryan memang suka mengabaikan pesan ataupun telpon dari Mika, Namun sekuat mungkin Mika berusaha sabar, Karna dia sadar bagaimana status mereka bisa berubah menjadi suami istri. Hanya sebatas status saja. Karna selebihnya, Mereka terlihat seperti orang asing saat sedang berdua. Lebih tepatnya Aryan yang tidak mau memberikan timbal balik untuk Mika.

Melihat pesannya centang dua dan biru, Mika tersenyum lebar, Biarpun Aryan tidak mau membalas pesannya, Setidaknya Aryan masih mau membaca pesan yang dia kirimkan. Hal itu sudah membuat Mika tersenyum.

DI KAMAR ARYAN

Setelah membaca pesan yang Mika kirimkan untuknya, Aryan terdiam sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya. Pria itu menatap langit-langit kamar sambil mengingat jaman saat dia masih smp.

"Hai, Kenalin nama aku Tama. Siswa baru di sekolah ini. Salah kenal, Semoga kita bisa berteman baik" Aryan mengulurkan tangannya pada sosok gadis yang duduk di sampingnya.

Seorang gadis cantik dengan rambut di ikat tinggi seperti ekor kuda dengan kedua mata indah yang membuat Tama memperhatikan gadis itu sejak tadi masuk ke dalam kelas itu.

Mendengar suara itu, Gadis yang sejak tadi sibuk dengan buku pelajaran yang ada di hadapannya pun mengangkat wajahnya. Mengalihkan perhatiannya dari buku yang ada di tangannya pada sosok pria cupu berkacamata yang ada di sampingnya.

"Aku, Mikayla. Kamu panggil saja aku Eyla. Semoga kita bisa berteman baik ya. Duduk saja di sini. Kebetulan aku hanya duduk sendiri" balas gadis itu dengan kedua sudut bibir yang terangkat sempurna. Membuat Tama mengusap dada kirinya yang berdebar saat melihat senyuman manis yang ditampakkan oleh gadis yang bernama Eyla.

Tama duduk tanpa menjawab. Jantungnya berdegup sangat kencang saat melihat senyuman yang terlukis indah dari bibir ranumnya yang berwarna merah ceri. Sangat terlihat manis dan membekas di benak Tama.

"Dia sungguh sangat cantik. Tapi ada apa dengan jantungku? Kenapa harus berdegup kencang seperti ini. Apa aku menyukainya? Atau aku mencintainya? debaran pertama yang aku rasakan saat berada di dekat seorang perempuan" batin Tama sambil menatap pada Eyla yang sudah kembali fokus dengan buku yang ada di hadapannya.

Hingga hari,bulan dan tahun berlalu, Tama diam-diam selalu memperhatikan Eyla dengan jantung yang terus bertalu-talu. Bahkan tak jarang Eyla membalas senyuman yang Aryan berikan untuknya. Bahkan bukan hanya itu, Eyla juga sering membalas perlakuan baik serta perhatian yang sering Tama berikan untuknya. Sehingga membuat Tama memutuskan untuk mengungkapkan perasaan yang sudah dia miliki sejak pertama kali melihat senyum Eyla saat sudah naik kelas dua.

Namun saat Tama sudah mengungkapkan perasaan nya, Kenyataan tak sesuai dengan harapan. Dia mendengar dari salah satu siswa yang mengatakan jika Eyla sama sekali tidak menyukai seorang Tama. Bahkan Tama juga mendengar jika perlakukan baik Eyla selama ini hanyalah bentuk kasihan. Karna tidak ada satu siswapun yang mau bergaul dengan Tama. Pria culun yang berasal dari kalangan bawah. Karna memang Tama belum mengatakan identitas aslinya jika dia adalah anak dari seorang pengusaha sukses yang bernama Alberto.

Aryan pergi begitu saja dengan membawa rasa luka serta kecewa yang begitu besar. Membawa rasa malu karna perasaan yang tak terbalas. Bahkan dia juga membiarkan kalung yang sudah dia persiapkan beberapa waktu lalu di lempar oleh salah satu siswa yang jatuh ke bawah salah satu kursi dan di temukan oleh seseorang.

Dttttttttt...... Dttttttttt

Suara alarm menyadarkan Aryan dari kejadian saat masih jaman smp. Jaman dimana dia bertemu dan jatuh cinta pada Eyla atau lebih tepatnya Mika, Istrinya.

Aryan kembali mengepalkan kuat kedua tangannya. Rasa sakitnya masih bisa dia rasakan. Antara cinta dan benci yang selalu membuat hari-harinya gelisah.

"Ingat, Aryan. Buang jauh-jauh perasaan itu, Ingat, Dia adalah gadis yang sudah melukai perasaanmu dan membuatmu malu beberapa tahun yang lalu. Tetaplah pada pendirian mu untuk membalaskan rasa sakit yang pernah dia berikan" ujar Aryan pada dirinya sendiri.

Aryan kembali menatap layar ponselnya yang masih menampakkan pesan yang baru saja masuk. Setelah membaca pesan yang Mika kirim untuknya, Aryan langsung menghapus pesan itu tanpa ada niatan untuk membalasnya"Ck! Mau bagaimanapun kamu berusaha menjadi istri yang baik, Itu tidak akan pernah bisa merubah perasaanku, Mika. Karna hingga detik ini buat saya kamu hanyalah benalu. Kamu masih menjadi orang asing dalam hidup saya, Dan mau sampai kapanpun, Kamu akan tetap menjadi orang asing. Orang asing yang sebenarnya sangat saya cintai dan saya benci" gumam Aryan serta langsung meletakkan ponselnya di atas Nakas.

"Arrrrgggg. Bagaimana caranya agar rasa cintaku terhadapnya benar-benar hilang dan berubah menjadi benci seterusnya. Seperti apa yang aku harapkan" Aryan mengusap kasar wajahnya. Setelah beberapa tahun berusaha, Entah kenapa Aryan masih di buat bingung oleh perasaannya sendiri. Aryan mencintai Mika, Tapi egonya selalu memaksa untuk Aryan membenci Mika. Dan sayangnya ego yang begitu besar sudah berhasil mengalahkan rasa cinta yang hingga detik ini dia miliki.

Setelah lulus sekolah, Arya memang sudah memutuskan untuk fokus belajar sembari bekerja. Menjadi pemimpin di perusahaan keluarganya. Karna memang Aryan adalah satu-satunya pewaris tunggal keluarga Alberto.

"Terlalu mengharapkan hal yang tidak akan pernah terjadi" kata Aryan pelan. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi, Melakukan ritual mandinya dengan cepat. Kemudian menggunakan piyama tidur. Namun saat Arya hendak naik ke atas tempat tidurnya, Tiba-tiba saja terdengar suara perutnya. Karna memang apa yang Mika katakan benar, Aryan belum sempat makan sejak siang tadi.

Kruuukkkk

Kruuuukkk

Aryan mengusap perutnya yang mulai terasa kelaparan"Arrrrhhg, Ini semua karna Bianca. Karna terlalu sibuk menemaninya di salon, Sampai-sampai membuatku lupa makan" gumamnya.

Siang tadi, Aryan memang keluar dari rumah dengan alasan lembur terhadap Mika. Namun sebenarnya pria itu hanya sibuk menemani kekasihnya ke salon serta belanja ke Mall.

"Sepertinya aku tidak akan bisa tidur dalam keadaan perut kosong" Arya berjalan ke luar dari dalam kamarnya, Setelah tiba di bawah, Aryan memperhatikan makanan yang tersaji di meja makan.

Aryan menoleh ke arah kamar Mika yang sudah tertutup rapat. Membuatnya segera duduk lalu mengambil nasi serta lauk yang sudah Mika siapkan.

"Masakan Mika memang benar-benar enak" pekiknya. Aryan begitu lahan menikmati makanan yang sudah Mika siapkan.

Sedangkan Mika yang mendengar suara alat makan, Membuatnya segera keluar. Wanita itu memperhatikan Aryan yang terlihat sangat lahab dari celah pintu kamarnya. Mika memang sengaja tidak keluar dari sana, Karna dia tau bagaimana reaksi Aryan saat Mika memergokinya menikmati makanan yang Mika masak.

Mika hanya tersenyum lalu kembali menutup pintunya, Setidaknya Aryan mau memakan masakannya walaupun secara diam-diam.

Tanpa terasa malam sudah berlalu, Suara dering alarm serta sinar matahari sudah berhasil mengusik tidur Mika. Kedua matanya terbuka lebar ketika melihat jam di layar ponselnya"Astaga, Jam 05:00 Pagi. Kenapa aku bisa kesiangan" ujarnya sembari bangun dari tidurnya.

Saat sudah turun ke bawah, Ternyata di sana sudah ada Aryan yang sedang menikmati secangkir kopi susu. Setiap pagi, Aryan memang sangat jarang sarapan, Pria itu hanya akan meminum segelas kopi serta sehelai roti dengan selai coklat.

"Maaf, Mas. Aku bangunnya kesiangan. Mau aku masakin apa untuk sarapan?" tanya Mika sambil menatap Aryan.

"Mau kamu tidak bangun sekalipun, Saya tidak perduli. Ingat baik-baik, Jangan pernah mengharapkan lebih dari pernikahan ini, Karna bagi saya, Kita hanyalah orang asing yang terpaksa harus tinggal bersama" kata Aryan serta langsung pergi dari sana. Meninggalkan Mika yang sudah terdiam tanpa menjawab sepatah katapun.

Kata-kata menyakitkan yang menemani hari-harinya tak jarang membuat Mika ingin menyerah. Namun sayangnya rasa cinta yang begitu besar membuatnya selalu ingin bertahan di samping Aryan. Tak perduli dengan rasa sakit yang harus dia terima setiap hari, Yang terpenting Mika bisa terus bersama dengan Aryan hingga rasa lelah itu tiba dan membuatnya benar-benar menyerah.

Terpopuler

Comments

ℛᵉˣ~𝘡𝘌𝘙𝘈sᴜғɪ~B⃟c💟

ℛᵉˣ~𝘡𝘌𝘙𝘈sᴜғɪ~B⃟c💟

dasar aryan bego, kenapa ngak kau tanya sendiri ke mikanya dengar sebelah pihak lah gini jadinya, kasian mika ngak tahu aja suaminya keluar senang2 sama kekasihnya huh.

2024-07-05

0

Endang Werdiningsih

Endang Werdiningsih

aryan bodoh karena hanya mendengar ucapan" dr temen'a,,
mika bodoh karena rela disakiti samoe bertahun" demi cinta..
hadeehhhhhh...

2024-01-03

0

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Ya kan dia sebagai istrimu wajar nanya suaminya kemana sebab pulang gak wajar waktunya

2023-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Salah Paham
2 Sebatas Status
3 Apa Mungkin ini saatnya menyerah?
4 Mika kecelakan
5 Rencana Bianca
6 Keadaan Mika
7 Kelakuan Bianca
8 Kemana Mika? (POV ARYAN )
9 Rumah sakit (POV Aryan )
10 Terlalu gengsi
11 Melihat Bianca
12 Kamar melati
13 Pura-pura lupa ingatan
14 Alergi seafood
15 Cinta pertama Aryan
16 Seperti rasa masakan Mika
17 Pesan dari nenek
18 Sekilas tentang masalalu
19 Rencana Aryan
20 Aryan Alberto Pratama
21 Awal bertemu Bianca
22 Kedatangan seseorang
23 First Kiss
24 Paket dari seseorang
25 Bertemu seseorang
26 Terciduk
27 Rasa kecewa Marvin
28 Rumah makan masalalu
29 Rekaman Cctv
30 Dikira Nganu
31 Bianca berulah
32 Video dari teman Mika
33 Kemarahan papa Aryan
34 Bertemu Marvin di taman
35 Hampir tertabrak
36 Melakukan tes DNA
37 Antara Mika dan Erdin
38 Rasa takut Aryan
39 Uneg-uneg Mika
40 Keputusan Mika
41 Kesayangan
42 Liana dan Alberto tau
43 Kepikiran Mika
44 Flashback
45 Kembalilah, Mika
46 Pesan dari nomor tidak dikenal
47 Marvin yang paham
48 Dua pilihan dari Aryan
49 Terkejut
50 Bercerita pada Aryan
51 Milan
52 Orang yang berbeda
53 Melacak keberadaan Mika
54 Bandara
55 Luka masalalu
56 Hasil Tes DNA
57 Kenangan di jogja
58 Kediaman keluarga Dirgantara
59 Halte
60 Uang bukan segalanya
61 Menyusul Mika
62 Atmaja Family
63 tidak salah lagi
64 Mansion Atmaja
65 Rasa bingung Aditya
66 Calon pewaris
67 Mulai belajar
68 Berhenti merindukannya!
69 Bertemu
70 Mengikuti permainan Helena dan Jovan
71 Direktur utama
72 Menjadi pusat perhatian
73 Dia siapa?
74 Ajakan menikah
75 Kedatangan Aryan
76 Rencana Adrian
77 Kelakuan Kenzo
78 Perasaan Mika
79 Rasa penasaran mama Sofia
80 Rasa terkejut Mika
81 Kenzo kecelakaan
82 Rumah sakit
83 Promo novel baru
84 Rumah sakit 2
85 Pengorbanan Aryan
86 Ruangan Aryan
87 Ruangan Aryan
88 Melepas Rindu
89 Dobel Wedding ( Ending )
90 Lanjutan Novel
91 Mengatakan pada Erdin ( 21 tahun sebelumnya )
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Salah Paham
2
Sebatas Status
3
Apa Mungkin ini saatnya menyerah?
4
Mika kecelakan
5
Rencana Bianca
6
Keadaan Mika
7
Kelakuan Bianca
8
Kemana Mika? (POV ARYAN )
9
Rumah sakit (POV Aryan )
10
Terlalu gengsi
11
Melihat Bianca
12
Kamar melati
13
Pura-pura lupa ingatan
14
Alergi seafood
15
Cinta pertama Aryan
16
Seperti rasa masakan Mika
17
Pesan dari nenek
18
Sekilas tentang masalalu
19
Rencana Aryan
20
Aryan Alberto Pratama
21
Awal bertemu Bianca
22
Kedatangan seseorang
23
First Kiss
24
Paket dari seseorang
25
Bertemu seseorang
26
Terciduk
27
Rasa kecewa Marvin
28
Rumah makan masalalu
29
Rekaman Cctv
30
Dikira Nganu
31
Bianca berulah
32
Video dari teman Mika
33
Kemarahan papa Aryan
34
Bertemu Marvin di taman
35
Hampir tertabrak
36
Melakukan tes DNA
37
Antara Mika dan Erdin
38
Rasa takut Aryan
39
Uneg-uneg Mika
40
Keputusan Mika
41
Kesayangan
42
Liana dan Alberto tau
43
Kepikiran Mika
44
Flashback
45
Kembalilah, Mika
46
Pesan dari nomor tidak dikenal
47
Marvin yang paham
48
Dua pilihan dari Aryan
49
Terkejut
50
Bercerita pada Aryan
51
Milan
52
Orang yang berbeda
53
Melacak keberadaan Mika
54
Bandara
55
Luka masalalu
56
Hasil Tes DNA
57
Kenangan di jogja
58
Kediaman keluarga Dirgantara
59
Halte
60
Uang bukan segalanya
61
Menyusul Mika
62
Atmaja Family
63
tidak salah lagi
64
Mansion Atmaja
65
Rasa bingung Aditya
66
Calon pewaris
67
Mulai belajar
68
Berhenti merindukannya!
69
Bertemu
70
Mengikuti permainan Helena dan Jovan
71
Direktur utama
72
Menjadi pusat perhatian
73
Dia siapa?
74
Ajakan menikah
75
Kedatangan Aryan
76
Rencana Adrian
77
Kelakuan Kenzo
78
Perasaan Mika
79
Rasa penasaran mama Sofia
80
Rasa terkejut Mika
81
Kenzo kecelakaan
82
Rumah sakit
83
Promo novel baru
84
Rumah sakit 2
85
Pengorbanan Aryan
86
Ruangan Aryan
87
Ruangan Aryan
88
Melepas Rindu
89
Dobel Wedding ( Ending )
90
Lanjutan Novel
91
Mengatakan pada Erdin ( 21 tahun sebelumnya )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!