📱:Jangan pura-pura lupa dan bodoh, Bahkan mama juga sudah mengatakan jika Mika kecelakaan.
📱:Apa!!
📱:Cepat kerumah sakit. Atau kamu akan menyesal.
Sebelum aku menjawab perkataan papa, Dia sudah mematikan sambungan telponnya. Membuatku merasa cukup terkejut dengan apa yang baru saja papa katakan.
Mika kecelakaan? Dan papa juga bilang jika mama juga sudah mengatakan sebelumnya, Tapi kapan? Aku kembali menatap layar ponselku, Melihat takut ada pesan masuk dari mama yang aku lewatkan. Namun hasilnya nihil, Aku sama sekali tidak menemukan pesan masuk dari mama Liana.
Setelah itu, Aku memasukkan ponsel itu pada saku jasku. Berjalan cepat keluar dari rumah itu dan langsung masuk ke dalam mobilku, Saat sudah sampai di dalam mobil, Aku pun segera melajukan mobil itu keluar dari halaman rumah.
Entah kenapa saat mendengar jika Mika mengalami kecelakaan seperti ada perasaan yang tidak menentu, Ada apa denganku. Aku seperti merasakan ada rasa khawatir saat mendengar kalimat itu..
Aku semakin mempercepat laju mobilku, Membelah jalan malam yang ternyata masih begitu banyak orang yang berkendara.
Bagaimana keadaannya Mika saat ini? Pikirku serta terus menambah laju mobilku.
Setelah satu jam menempuh perjalanan, Akhirnya mobil itu sudah sampai di depan rumah sakit milik keluargaku.
Aku memarkirkan mobilku serta berjalan setengah berlari masuk ke dalam rumah sakit. Mencoba mencari keberadaan papa dan juga mamaku di sana. Namun ternyata di ruangan IGD tidak ada mereka.
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk tanya pada resepsionis pasien atas nama Mikhayla Azzahra.
"Selamat malam, Ada yang bisa saya bantu tuan muda" tanya suster itu setelah aku sampai di sana.
"Saya mau tanya ruangan atas nama Mikhayla Azzahra" ucapnya seraya menatapnya.
"Sebentar, Saya bantu cari dulu ruangan pasien atas nama Mikhayla Azzahra"
Aku hanya mengangguk, Menunggunya mencari di mana ruangan rawat Mika saat ini. Setelah beberapa saat menunggu, Akhirnya resepsionis tadi mengatakan di mana tempat Mika di rawat.
"Pasien atas nama Mikhayla Azzahra saat ini sedang di rawat di ruangan ICU" ucapnya yang berhasil membuatku kembali terkejut.
"Apa!! Ruangan ICU?" tanyaku memastikan.
"Benar, tuan muda Pasien atas nama Mikhayla Azzahra di rawat di ruangan ICU, Karna memang keadaannya cukup parah"
"Terimakasih" balasku seraya langsung berlalu dari sana.
Mencari ruangan ICU tempat di mana Mika sedang berjuang antara hidup dan Mati. Separah apa keadaannya. Astaga, Suami macam apa aku ini, Kenapa aku sampai tidak tau jika istriku kecelakaan.
Apa aku sudah sangat keterlaluan pada Mika?
Dari kejauhan aku sudah bisa melihat keberadaan mama dan juga papa yang ada di depan ruangan ICU. Aku semakin mempercepat langkahku.
"Kemana saja kamu, Aryan. Kenapa jam segini baru saja sampai?" sentak papa setelah aku sampai di sana.
"Maaf, Pa. Aku benar-benar tidak tau jika Mika kecelakaan" balasku apa adanya. Karna memang aku benar-benar tidak tau jika Mika mengalami kecelakaan
Mendengar jawabanku, Mama dan juga papa menatapku tajam" Apa!! Jangan bilang tidak tau. Karna papa dan juga mama sudah mengirimkan kamu pesan tadi siang. Bahkan kamu juga sudah membaca pesan yang kami kirim tadi siang" kata papa sambil terus menatapku.
Tadi siang? Hal itu membuatku sejenak teringat saat aku baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Astaga, Jangan bilang ini adalah ulah Bianca, Bukan kah tadi wajahnya sedikit panik saat aku baru saja keluar dari kamar mandi.
Jika memang benar ini adalah ulah Bianca, Dia sudah sangat keterlaluan. Aku mengambil nafas dalam.
"Bagaimana keadaan Mika, Ma, Pa?" tanyaku sambil menatap mam dan juga pap secara bergantian.
Mama dan papa tak menjawab, Masih saling lirik dan membuatku semakin tak karuan.
"Kenapa diam saja, Ma, Pa? Bagaimana keadaan Mika?" tanyaku lagi karna mama dan papa masih diam bergeming.
Papa menggelengkan kepalanya" Mika koma, Bahkan tadi dokter juga mengatakan jika kemungkinan besar Mika lupa ingatan" terang papa padaku.
"Apa!!" lagi-lagi aku terkejut karna apa yang aku dengar dari papa. Mika lupa ingatan? Apa itu artinya dia juga tidak akan mengingat tentangku?
Entah kenapa saat mendengar jika Mika lupa ingatan perasaan ku semakin tidak menentu. Bukan kah bagus jika Mika melupakanku, Tapi entah kenapa ada rasa sedih dari dalam relung hatiku. Aku merasa seperti tidak rela jika sampai Mika benar-benar melupakanku.
"Apa aku boleh masuk, Ma, Pa. Aku ingin lihat bagaimana keadaannya" ujarku pada papa.
"Masuklah, Mama dan papa juga mau pulang. Karna mau bagaimanapun mama perlu istirahat. Untuk malam ini papa mau ku jaga Mika, Jangan coba-coba untuk pulang. Karna kalau sampai malam ini kamu tidak menjaga Mika, Jangan salahkan papa jika papa akan mengambil apa yang hari ini menjadi milikmu" ancam papa dan langsung membawa mama pergi dari sana.
Setelah kepergian mama dan papa, Akhirnya aku masuk ke dalam ruangan ICU, Dari ambang pintu aku melihat Mika yang masih memejamkan kedua matanya.
Melihat keadaan Mika seperti itu ada rasa sedih yang tiba-tiba saja mengusik hatiku.
Aku berjalan pelan menuju tempat Mika, Kemudian duduk di samping nya serta mengambil tangannya lalu menggenggam tangan itu"Aku tidak mengerti, Entah kenapa saat melihatmu terbaring lemah seperti ini ada rasa sedih. Apalagi saat mendengar jika kemungkinan besar kamu lupa ingatan, Apa itu artinya kamu juga akan melupakanku?" ucapku sambil terus menatap wajah Mika.
Kedua matanya masih tertutup rapat, Wajahnya terlihat sangat pucat. Dari wajah itu aku seperti melihat jika Mika memendam begitu banyak beban serta kesedihan. Apa itu semua karna perlakuanku selama ini?
"Maafkan saya, Mika. Maafkan saya yang mungkin selama ini sudah sangat keterlaluan" gumamku yang entah kenapa tiba-tiba saja tanpa sadar mengucapkan kata maaf.
Aku tidak tau, Karna kalimat itu seakan muncul dengan sendirinya dan terlontar begitu saja. Bayangan saat di meja makan tadi pagi tiba-tiba saja melintas begitu saja, Membuat rasa bersalah itu kembali mengusikku.
"Apa jangan-jangan kamu kecelakaan karna mau mengantar makana yang tidak saya makan?" ucapku pelan. Karna memang beberapa kali tanpa sengaja aku melihat Mika membawa rantang dan di berikan pada anak-anak yang ada di bawah jembatan samping lampu merah.
Mungkin saja Mika akan selalu membagikan makanan yang tidak aku makan pada mereka. Entahlah, Hanya Mika yang tau jawaban atas semua itu.
Dttttt
Dttttt
Di saat aku masih memperhatikan wajah Mika, Tiba-tiba saja ponselku berdering, Ada sebuah panggilan masuk yang ternyata dari nomor Bianca. Melihat nama Bianca, Dengan cepat aku menjawab panggilannya.
📱:Halo, Bianca. Tolong jawab pertanyaan ku, Untuk apa kamu menghapus pesan yang di kirim oleh papa dan mama tadi siang?
📱:Kamu ngomong apa sih, Baby. Aku sama sekali tidak mengerti. Pesan? Pesan apa memangnya?
📱: Sudahlah tidak perlu pura-pura tidak mengerti, Karna aku tau jika kamu pelakunya. Iya kan!?
📱:Kalau memang iya memangnya kenapa.
📱:Keterlaluan kamu, Bianca. Jalan-jalannya untuk sementara kita batalin dulu, Karna aku tidak bisa pergi dalam keadaan Mika yang masih koma seperti saat ini.
📱: Tidak-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Hati - hati ya, mungkin aja sekarang Lo itu gak nyadar jika rasa yang dulunya sempat gak ingin Lo miliki jadi muncul
2023-10-25
1
@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
Aryan Aryan istri sudah terkapar tak sadar kan diri baru menyesal terlalu lama berkelana dh Biangka jadi km lupa istri
2023-09-06
0
⧗⃟MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
enak banget minta maaf....dikira sakit hati itu mudah sembuhnya....semoga aja mika lupa ingatan dan jika bisa dia berubah menjadi sosok yang tak tersentuh atau dingin
2023-08-30
0