Rencana Bianca

"Tolong lakukan yang terbaik buat putri saya, Dokter andre" kata Liana sambil menatap pada dokter Andre. Doker yang sudah menjadi dokter pribadi keluarga Alberto.

Dokter Andre mengangguk"Insyaallah, Bu. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik, Tolong bantu doa, Karna itu yang dia butuhkan saat ini" balas dokter Andre lalu menutup pintu ruangan IGD serta berjalan menuju ruangannya untuk mengambil sesuatu.

Beberapa saat kemudian dokter itu pun kembali dengan membawa beberapa alat untuk dia gunakan menangani Mika.

Setelah pintu ruangan IGD itu sudah tertutup, Liana memutuskan untuk duduk di kursi tunggu di yang ada di depan ruangan IGD. Beberapa doa tentunya sudah terpanjat dalam diam oleh Liana.

"Ya allah, Tolong selamatkan Mika" ujar Liana lagi.

Tak berselang lama, Terlihat Alberto yang baru saja masuk ke rumah sakit itu, Saat di tengah perjalanan, Liana memang sempat menghubungi suaminya dan mengatakan jika Mika kecelakaan.

Saat melihat Liana di depan ruangan IGD, Alberto semakin mempercepat langkahnya. Pria paruh baya itu tentu saja semakin merasa penasaran bagaimana dengan keadaan anak menantunya.

"Ma, Bagaimana keadaannya Mika?" tanya Alberto pada sang istri.

Liana menatap suaminya dengan kedua mata yang sudah semakin basah. Tak kuasa menahan tangis saat teringat akan keadaan Mika.

Liana menggeleng pelan"Entahlah, Pa. Semoga masih ada keajaiban. Kondisi Mika benar-benar menghawatirkan" kata Liana sambil menatap pada suaminya.

Alberto mendekat lalu mendekap Liana, Memberi kekuatan atas istrinya. Sebab Alberto tau pasti bagaimana rasa sayang Liana terhadap anak menantu mereka. Biarpun Mika hanyalah menantunya, Namun Liana sudah menyayanginya seperti anak sendiri. Terlebih lagi dia hanya memiliki satu anak yaitu Aryan.

"Mama tenang ya, Kita berdoa saja semoga Mika baik-baik saja" kata Alberto sambil menatap Liana

Alberto melihat ke sekitar, Ternyata tidak melihat keberadaan Aryan di sana. Membuat Alberto mengerutkan keningnya"Aryan kemana, Ma? Apa mama belum mengatakan jika Mika mengalami kecelakaan?" tanya Alberto pada Liana.

Liana mengusap kedua matanya. Dia bahkan baru sadar jika Aryan belum juga sampai di rumah sakit.

"Iya Aryan kemana ya, Pa. Padahal mama sudah memberitahu dia terlebih dahulu, Bahkan sebelum mama mengatakan pada papa" kata Liana lagi.

Alberto tak menjawab, Pria itu mengambil ponselnya lalu langsung menghubungi nomor Aryan. Ponselnya terhubung namun sama sekali tidak ada jawaban dari Aryan.

"Bagaimana, Pa. Apa Aryan menjawab?" tanya Liana pelan. Alberto hanya menggeleng pelan"Tidak, Ma. Aryan sama sekali tidak menjawab" kata Alberto lagi.

Sehingga mau tidak mau, Alberto hanya mengirimkan pesan pada Aryan.

[ Dimana kamu, Aryan? Apa kamu tidak tau jika Mika kecelakaan. Bahkan keadaannya sangat menghawatirkan. Papa tidak mau tau, Kamu harus segera ke rumah sakit. Sekarang! ]

Pesan itu masuk bahkan langsung berubah menjadi biru. Itu artinya Aryan sudah membaca pesannya. Namun pesan itu hanya di baca, Sama sekali tidak ada balasan.

"Bagaimana, Pa? Apa Aryan membaca pesannya?" tanya Liana lagi.

"Iya, Ma. Namun dia tidak membalas"

DI TEMPAT LAIN

Bianca yang sedang ada di ruangan Aryan, Tiba-tiba saja ada sebuah pesan masuk dari nomor sang papa. Karna penasaran, Akhirnya Bianca memutuskan untuk melihat pesan itu, Karna saat ini Aryan sedang tidak ada di dalam ruangannya.

"Ck!! Jangan harap Aryan datang ke rumah sakit. Aku tidak akan membiarkan Aryan pergi menemui wanita itu" kata Bianca serta menghapus semua pesan dari Alberto serta Liana.

Setelah mengatakan hal itu, Bianca kembali meletakkan ponsel milik Aryan yang sudah dia otak atik sebelumnya. Bianca memang sengaja menghapus semua pesan dari Alberto maupun Liana, Dengan tujuan Agar pesan itu tidak mengganggu sedikitpun rencana yang sudah Bianca miliki.

Tepat setelah Bianca sudah meletakkan ponsel Aryan pada tempatnya, Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka, Aryan baru saja keluar dari sana.

Melihat Aryan membuatnya sedikit terkejut, Untungnya ponsel itu sudah ada di tempatnya semula. "Hampir saja" gumam Bianca dalam batinnya.

"Kayaknya tadi ponselku bunyi, Apa ada yang menelfon?" tanya Aryan setelah sampai di depan Bianca.

"Tidak ada. Kamu aja kali yang salah dengar, Dari tadi aku gak denger suara bunyi telfon" ujar Bianca yang terlihat sedikit gugup.

"Masa sih" Aryan kembali melangkah kan kakinya menuju tempat kebesarannya.

Mengambil ponselnya lalu melihat taku ada pesan ataupun panggilan masuk di sana. Namun ternyata tidak ada apa-apa yang bisa Aryan dapatkan di ponsel itu.

"Apa aku bilang, Memang tidak ada apa-apa bukan. Kamu sih tidak terlalu percaya sama aku, Mana mungkin aku bohong" kata Bianca sambil menatap Aryan yang sudah duduk di kursi besarnya.

Setelah itu, Bianca mendekat pada Aryan lalu duduk tepat di depan Aryan. Memasang raut manjanya seperti biasa.

Hal itu tentu saja membuat Aryan sudah cukup paham dengan maksud dari wanita yang ada di hadapannya.

"Apa yang kamu inginkan, Hmm.?" Aryan mendekatkan wajahnya pada Mika lalu menatapnya.

"Aku mau kita pergi ke luar negri, Besok"

"Kenapa harus besok? Aku masih banyak pekerjaan dan jadwal kuliahku juga masih padat" balas Aryan pada Mika.

Bianca tak menjawab perkataan Aryan. Wanita itu hanya mengerucutkan bibirnya sambil mengalihkan pandangannya dari Aryan.

"Kenapa diam saja, Baby. Pergi luar negerinya kapan-kapan saja ya, Tunggu sampai jadwal kerjaan sama kuliahku longgar" kata Aryan lagi. Karna Bianca hanya diam tak menjawab perkataan nya.

"Terserah kamu saja lah" kata Bianca serta turun dari atas meja kerja Aryan. Berpura-pura ngambek seperti biasanya. Karna memang hal itu selalu mampu membuat Aryan menuruti apapun permintaan nya.

Dan benar saja, Tepat saat Bianca sudah beberapa langkah, Aryan memanggil namanya dan langsung membuatnya menghentikan langkah itu.

"Jangan ngambek dong, Baby. Baiklah, Kita pergi ke luar negri besok. Tapi jangan ngambek seperti itu dong" Aryan memeluk Bianca dari belakang.

Hal itu tentu saja membuat Bianca mengangkat kedua sudut bibirnya, "Sure" kata Bianca pada Aryan.

"Hmmmm Baby, Apapun akan aku lakukan buat kamu"

Di saat Aryan masih memeluk Bianca, Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu ruangan Aryan. Sehingga mau tidak mau membuat Aryan melepaskan pelukannya.

"Mengganggu saja" umpatnya kesal

Tok

Tok

Tok

"Masuk" kata Aryan setelah kembali duduk di kursi besarnya.

Setelah orang itu masuk, Bianca memutuskan untuk keluar dari sana. Orang itu menatap curiga pada Bianca dan juga Aryan.

"Ngapain lo liatin gue seperti itu" kata Bianca pada orang itu.

HAI READERS, JANGAN PERNAH BOSAN BUAT BACA KARYA RECEH OTHOR YA. JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE KOMEN SAMA VOTE JUGA BOLEH.

TERIMAKASIH BUAT YANG SUDAH BERKENAN HADIR MAMPIR DI KARYA YANG TIDAK SEBERAPA INI. SALAM HANGAT DAN SALAM SAYANG. SEMOGA KALIAN SEHAT SELALU.

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Benar dengan itulah kadang hal yang awalnya tak mungkin, bisa saja terjadi berkat Kuasa-Nya.

2023-10-25

1

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

Si Bianca minta di timpuk cendol kayaknya

2023-10-04

0

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

masak ea.... bohong paling

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Salah Paham
2 Sebatas Status
3 Apa Mungkin ini saatnya menyerah?
4 Mika kecelakan
5 Rencana Bianca
6 Keadaan Mika
7 Kelakuan Bianca
8 Kemana Mika? (POV ARYAN )
9 Rumah sakit (POV Aryan )
10 Terlalu gengsi
11 Melihat Bianca
12 Kamar melati
13 Pura-pura lupa ingatan
14 Alergi seafood
15 Cinta pertama Aryan
16 Seperti rasa masakan Mika
17 Pesan dari nenek
18 Sekilas tentang masalalu
19 Rencana Aryan
20 Aryan Alberto Pratama
21 Awal bertemu Bianca
22 Kedatangan seseorang
23 First Kiss
24 Paket dari seseorang
25 Bertemu seseorang
26 Terciduk
27 Rasa kecewa Marvin
28 Rumah makan masalalu
29 Rekaman Cctv
30 Dikira Nganu
31 Bianca berulah
32 Video dari teman Mika
33 Kemarahan papa Aryan
34 Bertemu Marvin di taman
35 Hampir tertabrak
36 Melakukan tes DNA
37 Antara Mika dan Erdin
38 Rasa takut Aryan
39 Uneg-uneg Mika
40 Keputusan Mika
41 Kesayangan
42 Liana dan Alberto tau
43 Kepikiran Mika
44 Flashback
45 Kembalilah, Mika
46 Pesan dari nomor tidak dikenal
47 Marvin yang paham
48 Dua pilihan dari Aryan
49 Terkejut
50 Bercerita pada Aryan
51 Milan
52 Orang yang berbeda
53 Melacak keberadaan Mika
54 Bandara
55 Luka masalalu
56 Hasil Tes DNA
57 Kenangan di jogja
58 Kediaman keluarga Dirgantara
59 Halte
60 Uang bukan segalanya
61 Menyusul Mika
62 Atmaja Family
63 tidak salah lagi
64 Mansion Atmaja
65 Rasa bingung Aditya
66 Calon pewaris
67 Mulai belajar
68 Berhenti merindukannya!
69 Bertemu
70 Mengikuti permainan Helena dan Jovan
71 Direktur utama
72 Menjadi pusat perhatian
73 Dia siapa?
74 Ajakan menikah
75 Kedatangan Aryan
76 Rencana Adrian
77 Kelakuan Kenzo
78 Perasaan Mika
79 Rasa penasaran mama Sofia
80 Rasa terkejut Mika
81 Kenzo kecelakaan
82 Rumah sakit
83 Promo novel baru
84 Rumah sakit 2
85 Pengorbanan Aryan
86 Ruangan Aryan
87 Ruangan Aryan
88 Melepas Rindu
89 Dobel Wedding ( Ending )
90 Lanjutan Novel
91 Mengatakan pada Erdin ( 21 tahun sebelumnya )
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Salah Paham
2
Sebatas Status
3
Apa Mungkin ini saatnya menyerah?
4
Mika kecelakan
5
Rencana Bianca
6
Keadaan Mika
7
Kelakuan Bianca
8
Kemana Mika? (POV ARYAN )
9
Rumah sakit (POV Aryan )
10
Terlalu gengsi
11
Melihat Bianca
12
Kamar melati
13
Pura-pura lupa ingatan
14
Alergi seafood
15
Cinta pertama Aryan
16
Seperti rasa masakan Mika
17
Pesan dari nenek
18
Sekilas tentang masalalu
19
Rencana Aryan
20
Aryan Alberto Pratama
21
Awal bertemu Bianca
22
Kedatangan seseorang
23
First Kiss
24
Paket dari seseorang
25
Bertemu seseorang
26
Terciduk
27
Rasa kecewa Marvin
28
Rumah makan masalalu
29
Rekaman Cctv
30
Dikira Nganu
31
Bianca berulah
32
Video dari teman Mika
33
Kemarahan papa Aryan
34
Bertemu Marvin di taman
35
Hampir tertabrak
36
Melakukan tes DNA
37
Antara Mika dan Erdin
38
Rasa takut Aryan
39
Uneg-uneg Mika
40
Keputusan Mika
41
Kesayangan
42
Liana dan Alberto tau
43
Kepikiran Mika
44
Flashback
45
Kembalilah, Mika
46
Pesan dari nomor tidak dikenal
47
Marvin yang paham
48
Dua pilihan dari Aryan
49
Terkejut
50
Bercerita pada Aryan
51
Milan
52
Orang yang berbeda
53
Melacak keberadaan Mika
54
Bandara
55
Luka masalalu
56
Hasil Tes DNA
57
Kenangan di jogja
58
Kediaman keluarga Dirgantara
59
Halte
60
Uang bukan segalanya
61
Menyusul Mika
62
Atmaja Family
63
tidak salah lagi
64
Mansion Atmaja
65
Rasa bingung Aditya
66
Calon pewaris
67
Mulai belajar
68
Berhenti merindukannya!
69
Bertemu
70
Mengikuti permainan Helena dan Jovan
71
Direktur utama
72
Menjadi pusat perhatian
73
Dia siapa?
74
Ajakan menikah
75
Kedatangan Aryan
76
Rencana Adrian
77
Kelakuan Kenzo
78
Perasaan Mika
79
Rasa penasaran mama Sofia
80
Rasa terkejut Mika
81
Kenzo kecelakaan
82
Rumah sakit
83
Promo novel baru
84
Rumah sakit 2
85
Pengorbanan Aryan
86
Ruangan Aryan
87
Ruangan Aryan
88
Melepas Rindu
89
Dobel Wedding ( Ending )
90
Lanjutan Novel
91
Mengatakan pada Erdin ( 21 tahun sebelumnya )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!