Meresahkan

Seolah kedua orang itu saling berkejaran, dan kurang lebih sepuluh menit kemudian berakhir di suara tempat yang sepi dengan pencahayaan remang karena malam semakin petang.

"Asry!" Teriak Ailina bingung sendiri tak nampak siapapun, sedangkan alat pelacak menunjukkan posisi Arsy tepat di tempat ini.

"Ada apa?!" Suara deru nafas dari ucapan seseorang yang mengagetkan Ailina.

"Kak Aftan?" Tanya Ailina terkejut dan baru menyadari ada Aftan di belakangnya kini.

"Kenapa kamu berlari seperti tadi?"

"Arsy kak" ucap Ailina dan masih mengatur nafasnya.

Aftan berusaha mencerna kata-kata Ailina, lalu ikut mengedarkan pandangan menyusuri semua tempat yang bisa di jangkau oleh matanya.

Begitu juga dengan Ailina, masih berjalan dengan melihat fokus handphonenya, sesaat kemudian terdengar suara rintihan dari rumpun bunga yang sengaja tertata di pinggiran jalan.

Ailina dan Aftan segera mendekat, sungguh pemandangan mengejutkan didapatkan, di mana Arsy dengan tubuh penuh luka berada tak jauh dari seseorang yang tergeletak seolah tak bernyawa.

"Arsy!" Terik Ailina.

Brug

Kini wanitanya yang dipanggilnya benar-benar jatuh tak sadarkan diri.

Tanpa ba bi bu, Aftan segera menyambar tubuh Arsy, memeriksa sejenak denyut nadi yang masih bisa di rasakan dan segera membawa ke tempat yang aman.

Ailina reflek memberikan pertolongan dengan tenaga dalam penyembuhnya, Aftan melihat sebentar dan memastikan kondisi Ailina sudah fokus dan tak kebingungan lagi.

Dengan cepat Aftan kembali ke tempat semula, lalu menghubungi seseorang untuk meminta bantuan karena ada satu orang lagi setelah di periksa dan ternyata sudah tidak bernyawa.

Tempat yang awalnya sepi kini ramai oleh suara ambulan dan juga pihak berwajib yang berdatangan.

Ambulan segera mengangkat seseorang yang di pastikan sudah tak bernyawa lagi dan membawanya untuk di proses lebih lanjut.

Satu ambulan lagi kini membawa Arsy ke Rumah Sakit, setelah sebelumnya Ailina berhasil membuat keadaan Asry stabil kembali.

"Hentikan Ai, Tenagamu ada batasnya, luka Arsy sangat serius kali ini, kamu paham kan?" Ucap Aftan, lalu Ailina segera menghentikan sebelum petugas medis mendatangi.

Aftan melarang Ailina memberikan tenaga supranatural untuk menyembuhkan, karena itu butuh proses yang tidak segera dan tentu saja akan menguras tenaga Ailina.

Akhirnya sampai di rumah sakit, Ailina turun dari mobil Aftan dan bergegas masuk ke rumah IGD, bukan seperti yang di perkirakan sama sekali, rasa cemas yang melanda Ailina berubah menjadi rasa heran yang luar biasa.

"Arsy?" Ucap Ailina tak percaya dan terus mendekati.

Sebuah senyuman didapatkan, seolah tidak ada lagi luka yang menyakiti tubuhnya dan Ailina menatapnya dari ujung kepala sampai kakinya.

"Kau_?" Ucap Ailina masih dengan tatapan mata yang tak lepas.

Begitu juga dengan Aftan yang ikut tertegun setelah melihat pemandangan di depannya, masih berdiri di samping Ailina, Aftan bergumam pelan.

"My God, Apa yang terjadi?" Ucap lirih Aftan menatap Arsy seperti yang dilakukan Ailina.

"Terimakasih" ucap seseorang menyadarkan keduanya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Ailina.

Ailina segera mendekat dan menyentuh bahu Arsy, lalu mengamati satu persatu bekas luka yang mengerikan itu sudah menyatu dan hanya meninggalkan bekas biru.

"Hem, terimakasih Ai" ucap Arsy lagi ambil tersenyum.

Sementara terjadi kehebohan di ruangan khusus dimana semua tenaga medis membahas apa yang terjadi dengan Arsy, bahkan dokter yang awalnya melihat keadaan Arsy sampai tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Tadi keadaannya sangat parah, saya yakin itu" terdengar suara sedikit keras.

"Tap kenyataannya, sampai disini wanita itu sudah sehat seperti itu kan, hanya luka memar dan dokter sudah membuat laporan yang salah hingga membuat kami menyiapkan alat pertolongan darurat seperti ini" sahut satunya lagi.

"Demi Tuhan, saya tadi melihat keadaannya tidak seperti itu"

"Iya benar!" Sahut seseorang yang menjadi driver ambulan untuk menguatkan pernyataan.

Aftan menarik nafas panjang, jelas ada yang aneh dengan Asry saat ini, dan itu pasti supranatural yang dimiliki, hanya saja, kenapa Ailina dan dirinya tak bisa merasakan apapun di dekat Arsy.

"Siapa sebenarnya wanita ini?" Batin Aftan sedikit frustasi, Karena seperti yang dilakukan selama ini, dirinya tidak bisa mengetahui detail data Arsy.

Ditengah kehebohan yang terjadi, terdengar suara ponsel Aftan berbunyi dan rupanya dari pihak berwajib ingin bertemu dirinya dan juga Ailina sebagai saksi dari kejadian yang ada saat ini.

Aftan mendekati Ailina yang masih menunggu Arsy untuk di periksa yang terakhir kali, sebelum akhirnya di perbolehkan pulang.

"Kita harus ke kantor polisi" ucap Aftan.

"Biar aku nanti yang bicara, ini urusanku, kalian berdua tidak usah ikut campur" sahut Arsy membuat Ailina dan Aftan saling menatap.

Tak ingin bertanya ataupun berdebat, Ailina mengikuti langkah Arsy keluar dari rumah sakit, begitu juga Aftan yang sudah menyalip langkah mereka dan menunjukkan arah parkir mobil yang akan membawa ketiganya.

Malam harus berada di sebuah kantor penegak hukum, hasil autopsi sudah keluar dan kini sedang di bacakan sebagian di depan Arsy, Ailina dan juga Aftan.

"Intinya, ada kerusakan organ dalam yang cukup mengerikan, tapi tidak ada tanda kekerasan apapun di tubuhnya dan hal ini yang akhirnya kami pastikan, ini bukan kasus kriminal" ucap salah satu penegak hukum.

Aftan terkejut, begitu juga dengan Ailina, namun tidak dengan Arsy yang nampak begitu tenang dan mengamati.

Dan tak lama terdengar suara jeritan dan tangisan dari keluarga yang datang, Arsy hanya melihat sebentar dan akhirnya keluar dengan gumaman lirih yang masih bisa didengar oleh Aftan dan Ailina.

"Sorry"

Ketiganya kini berjalan berdampingan, tak ada lagi pembahasan di pertengahan malam yang terus bergulir, hanya tangan Arsy yang sedari tadi tak berhenti mengetik sesuatu di dalam ponsel yang dibawanya.

"Bisa kamu jelaskan semuanya?" Ucap Ailina di penghujung pemberhentian.

"Sudah malam, terimakasih" jawaban yang tak diinginkan sama sekali.

Ailina hendak bicara lagi, namun Aftan segera menarik lengannya, memberi kode untuk tetap diam di tempat.

"Aku pergi dulu, hati-hati" ucap Ailina dan berpisah dengan Arsy menuju Apartemen masing-masing.

"Kamu tidak mengantarnya?" Tanya Aftan.

"Untuk apa?" Jawab Ailina.

"Barangkali keadaannya belum aman" sahut Aftan.

"Setan pun akan enggan menyakitinya" jawaban yang membuat Aftan melongo tak percaya, lalu kembali melanjutkan langkah menyusul Ailina.

Pintu terbuka, Ailina masih dengan kekalutan pikiran masuk begitu saja tanpa menyadari ada seseorang yang masih mengikuti jarak dekat dan kini berada dalam Apartemen yang sama.

Melepas hijabnya begitu saja dan membuang di atas Sofa, lalu hendak membuka baju atasnya karena merasa gerah, dan_

"Kak Aftan!" Teriak Ailina kaget.

Melesat cepat Ailina masuk ke dalam kamar, menghindari tatapan Aftan yang tersenyum tengil sudah melihat setengah badannya yang hampir saja terbuka.

"Heh, meresahkan!" Ucap Aftan lalu menuju dapur mengambil air minum untuk mendinginkan kepalanya.

"Kak Aftan pulang!" Teriak Ailina mengusir.

"Iya, minum dulu, haus" jawab Aftan.

"Minumnya di apartemen kakak saja, cepat keluar!" Teriak Ailina lagi.

"Hausnya disini Ai!" Jawab Aftan melanjutkan seteguk minumannya kembali.

"Ada saja alasannya, pulang!" Kini Ailina menyembul dari kamar dan mendorong tubuh Aftan keluar pintu Apartemen dengan sekuat tenaga.

Jangan lupa kasih dukungan Author ya, biar tambah semangat nulisnya, HADIAH, LIKE, KOMEN dan Tonton IKLANnya. Tunggu kelanjutannya siang ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ida Sriwidodo

Ida Sriwidodo

Kekuatan Arsy hasil penelitian Prof Mark kah?

2023-12-03

4

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kekuatan apa sih yang Arsy sembunyikan

2023-10-11

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

Arsy punya kekuatan supranatural juga? banyak misteri dalam dirinya. termasuk kekuatan hitam apa putih ya?

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!